Anda di halaman 1dari 8

F.4.

Usaha Kesehatan Masyarakat


Upaya Peningkatan Kualitas Gizi
Puskesmas Katobu, Muna
Juli 2017 November 2017

Penyuluhan Diet Bagi Penderita Hipertensi

dr. Nurie Shulfie Syadzwini


Latar Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang hampir diderita
Belakang sekitar 25% penduduk dunia dewasa (Adrogu & Madias, 2007). Hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik >140 mm Hg atau tekanan
diastolik > 90 mm Hg. Prevalensi utama hipertensi pada kulit hitam, pria dan
pada orang tua. Insidensi hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia,
sekitar 60 % dari semua kematian prematur diakibatkan oleh hipertensi
terjadi di antara pasien dengan hipertensi ringan.
Prevalensi hipertensi diprediksi meningkat 60% pada tahun 2025,
yaitu sekitar 1.56 juta orang penderita. Hal ini merupakan faktor risiko dari
penyakit kardiovaskuler dan bertanggung jawab terhadap kebanyakan
kematian di dunia. Hipertensi primer atau yang dikenal dengan hipertensi
essensial atau idiopatik merupakan kasus hipertensi terbanyak, yaitu sekitar
95% dari kejadian hipertensi secara keseluruhan. Berdasarkan penelitian
WHO-Comunity Study of the Elderly Central Java menemukan bahwa
hipertensi dan penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit kedua terbanyak
yang diderita lansia setelah artritis, yaitu sebesar 15,2% dari 1203 sampel.
Salah satu yang menjadi penyebab terjadinya hipertensi adalah pola
makan yang kurang baik, terutama makanan yang mengandung natrium
tinggi. Makanan ini bisa diperoleh pada konsumsi garam serta biasanya
terdapat pada semua makanan siap saji maupun makanan di restaurant.
Walaupun garam dapat menyedapkan rasa makanan, tetapi garam juga dapat
memudahkan sel dalam mengikat lemak yang menjadi pemicu obesitas. Oleh
karena itu, penting bagi lansia untuk mengetahui diet sehat yang bersahabat
untuk mengurangi faktor resiko hipertensi. Selain garam. Makanan yang
harus diwaspadai adalah makanan berlemak dan kafein.
Tingkat pendidikan, komunikasi dan informasi, kebudayaan, dan
pengalaman pribadi seseorang akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap
tentang kesehatan Dengan mendapatkan infomasi yang benar, diharapkan
lansia mendapat bekal pengetahuan yang cukup untuk dapat melaksanakan
pola hidup sehat dan dapat menurunkan risiko penyakit degeneratif terutama
hipertensi dan penyakit kardiovaskular.

Permasalah Hipertensi merupakan faktor risiko dari penyakit kardiovaskuler dan


an bertanggung jawab terhadap kebanyakan kematian di dunia. Hipertensi
banyak diderita oleh kaum lansia. Salah satu faktor penyebab terjadinya
hipertensi adalah pola makan yang tidak baik terutama dalam konsumsi
natrium berlebih. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi dan informasi
untuk mempengaruhi pengetahuan dan sikap tentang kesehatan dengan
mendapatkan infomasi yang benar. Lansia diharapkan mendapat bekal
pengetahuan yang cukup untuk dapat melaksanakan pola hidup sehat dan
dapat menurunkan risiko penyakit degeneratif terutama hipertensi dan
penyakit kardiovaskular.
Perencanaan Penyuluhan mengenai diet bagi penderita Hipertensi adalah upaya yang
dan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pencegahan Hipertensi
Pemilihan sedini mungkin. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan
Intervensi langsung dengan pendekatan perorangan yang disampaikan dengan santai
tapi serius dan dapat dipahami oleh peserta. Selama penyuluhan terjadi
diskusi yang menarik karena peserta penyuluhan cukup antusias yang dapat
dilihat dari pertanyaan yang diajukan.
Berikut adalah ringkasan rencana pelaksanaan penyuluhan :
Hari / tanggal : Senin, 9 Oktober 2017
Lokasi : Poli Umum PKM Katobu
Metode : Penyuluhan dan tanya jawab
Pelaksanaan Penyuluhan mengenai diet bagi penderita hipertensi telah selesai
diadakan di Poli Umum PKM Katobu pada tanggal 09 Oktober 2017 .
Kegiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan tanya jawab.
Monitoring Proses penyuluhan berjalan cukup lancar. Para peserta penyuluhan
dan Evaluasi juga cukup baik menyimak penjelasan dan di akhir acara cukup aktif
menanyakan berbagai macam pertanyaan seputar diet bagi penderita
hipertensi, terutama peserta lansia yang menderita hipertensi. Penyuluhan ini
diharapkan dapat memperluas pengetahuan masyarakat tentang diet bagi
penderita hipertensi agar masyarakat dapat memilah asupan makanan apa
yang baik dan yang tidak baik dikonsumsi bagi penderita hipertensi
Tinjauan Pada dasarnya pengelolaan hipertensi meliputi:
Pustaka 1. Penurunan tekanan darah
JNC VII merekomendasikan agar tekanan darah dapat
mencapai kurang dari 140/90 mmHg, kecuali dengan keadaan
khusus, seperti:
o Pasien dengan diabetes < 130/80 mm Hg
o Pasien dengan penyakit ginjal kronis < 130/80 mm Hg
Tujuan penurunan tekanan darah ini yaitu menurunkan resiko
morbiditas dari penyakit :
o Stroke : 35-40 %
o Myocardial infarct : 20-25 %
o Gagal Jantung : >50 %
2. Life style Modification
a. Penurunan berat badan
Direkomendasikan pada pasien dengan obesitas agar berat
badan dapat turun 4,5 kg atau lebih baik jika dapat mencapai
status gizi normal (mempertahankan IMT 20-25 kg/m2).
b. Pengaturan diet sehari-hari
Direkomendasikan agar banyak mengkonsumsi buah-buahan,
sayur-sayuran, rendah lemak dan rendah kolesterol.
Direkomendasikan agar dibatasi asupan sodium (garam) per
harinya, yaitu maksimal 80 mmol (2 gram) per harinya.
o Sumber natrium didalam makanan sehari-hari : garam
dapur (NaCl), baking powder, makanan yang diolah
dengan bahan pengawet, bahan makanan yang tinggi
kadar natriumnya (bahan makanan asal hewani
seperti : daging, telur, susu).
Dalam pembatasan asupan natrium perlu diperhatikan penggunaan
bahan makanan tersebut.
Direkomendasikan agar meningkatkan asupan kalium,
kalsium, dan magnesium yang adekuat.
1) Kalium
Suplemen kalium dapat menurunkan tekanan darah (bila
asupan natrium tinggi).
Fungsi kalium :
Sebagai diuretik (merangsang pengeluaran urin)
sehingga pengeluaran natrium cairan meningkat.
Menghambat pengeluaran renin sehingga mengubah
sistem renin angiotensin.
Kebutuhan kalium adalah 1500 3000 mg / hari.
Sumber makanan kaya kalium: buah-buahan rasa asam
(aprikot, pisang, kismis), kacang-kacangan, kacang kedele
segar, bayam, ubi jalar, keju, susu rendah lemak, unggas,
ikan.

2) Kalsium
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien
hipertensi rata-rata kadar kalsium darahnya rendah.
Kebutuhan kalsium dewasa adalah: 500-800 mg / hari.
Sumber kalsium: susu, dan hasil susu, sereal, serta kacang-
kacangan. Sayuran hijau juga merupakan sumber kalsium,
tetapi bahan makanan ini mengandung banyak zat yang
menghambat penyerapan kalsium seperti serat fitat, dan
oksalat.

3) Magnesium
Magnesium berfungsi sebagai vasodilator pada koroner
dan arteri periferal.
Kebutuhan magnesium: 200-500 mg/hari.
Sumber magnesium: sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-
bijian, daging, susu, coklat dan ikan teri.

Tidak dianjurkan mengkonsumsi alkohol yang berlebihan,


pada laki-laki disarankan <30 ml dan wanita <15ml.
Mengurangi asupan kafein.
Kafein dapat memacu jantung bekerja lebih cepat, sehingga
mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya.

c. Aktivitas fisik (olahraga)


Direkomendasikan berolahraga ringan seperti berjalan kaki
selama 30 menit per harinya.
Jalan-jalan dapat menurunkan tekanan darah 2 mmHg,
sementara latihan aerobik dapat menurunkan tekanan darah
sistolik 4 mmHg dan diastolik 2 mmHg.
Meningkatkan aktifitas fisik dari rendah menjadi sedang,
antara 30-45 menit sebanyak >3x/hari penting sebagai
pencegahan primer hipertensi.
d. Berhenti merokok
3. Penatalaksanaan Farmakologis

Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli


Hipertensi (Joint National Committee on Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure) menyimpulkan bahwa obat diuretika,
penyekat beta (-blocker), antagonis kalsium (Ca-channel blocker), atau
penghambat ACE (ACE inhibitor).
AB/C Indikasi Indikasi Kontraindika Kontraindika
Golongan Obat
D mutlak relatif si relative si mutlak
-Gagal - -Nepropati -Kehamilan
jantung, Proteinuri -Peripheral -Penyakit
-Disfungsi a Vascular Renovaskular
ventrikel kiri - Disease -Hiperkalemia
-DMtipe1 Nepropati
ACE-inhibitors -post MI, non-DM
-riwayat -CKD
stroke -
Nepropati
DM tipe
A
2
-LVH -PVD -Kehamilan
-Gagal Proteinuri -Gangguan -Penyakit
Angiotensin- jantung yang a ginjal Renovaskular
receptor tidak -Hiperkalemia
blockers berespon
(ARBs,ACE terhadap
II's) ACE-I
-nepropati
DM tipe 2
-blockers -Angina & Gagal -CHF -Asma/COPD
B post MI jantung -DM -Heart block
-Takiaritmia -atlit dan
-Kehamilan pasien yang
secara fisik
aktif
-PVD
- Orangtua Angina Takiaritmia
dengan pada
Calcium
isolated orang tua
antagonists
systolic
(dihydropyridin
hypertension
C e)
;

Other calcium Angina MI Kombinasi Gagal jantung


antagonists dengan beta
(rate limiting) bloker
-Orang tua Kehamilan Gout artritis
dengan ISH
-gagal
D Thiazides jantung
-riwayat
stroke
sebelumnya
Diuretics (anti- CCF, Post Gagal ginjal,
aldosterone) MI hiperkalemia
Hiperplasia -Orthostatic Inkontinensia
prostat hypotension urin
Alpha blockers (BPH); -CHF
hiperlipidem
ia

Pengobatannya meliputi :
Langkah 1
- Obat pilihan pertama : diuretika, -blocker, Ca antagonis, ACE
inhibitor.
Bila pasien muda (<55 tahun ) mulai dengan:
(A) ACE inhibitor or Angiotensin receptor blockers (ACE II) atau
(B) Betablocker - pada pasien yang memiliki penyakit jantung.
Efektifitas lebih kecil bila dibandingkan dengan A,C atau D pada
hipertensi primer yang tidak berkomplikasi.
Bila pasien berusia 55 tahun gunakan:
(C) Calcium channel blocker, atau
(D) Diuretic (thiazide)
Langkah 2
Alternatif yang bisa diberikan :
- Dosis obat pertama dinaikkan
- Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
- Ditambah obat ke 2 jenis lain, dapat berupa diuretika, -blocker, Ca-
antagonis, -blocker.

Langkah 3
Alternatif yang dapat ditempuh:
- Obat ke-2 diganti
- Ditambah obat ke-3 jenis lain

Langkah 4
Alternatif pemberian obatnya:
- Ditambah obat ke-3 dan ke-4
- Re-evaluasi dan konsultasi
- Follow Up untuk mempertahankan terapi.
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi
dan komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan
(perawat, dokter) dengan cara pemberian pendidikan kesehatan.

Komentar /saran pendamping :

Raha, Oktober 2017


Peserta Pendamping

dr. Nurie Shulfie S. dr. Wa Ode Fil Hayah Fitri

Anda mungkin juga menyukai