Disusun Oleh :
PUSKESMAS SALAMAN 1
KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
PERIODE FEBRUARI- MEI 2016
BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANG
INTERNSIP DOKTER INDONESIA
Data Peserta
Nama Peserta : dr. Agha Chandra Sari
Nama Pendamping : dr. Riyono
Nama Wahana : Puskesmas Salaman
KIDI Wilayah/Provinsi : Kabupaten Magelang/Jawa Tengah
Mulai Tanggal :01 Februari 2016
Selesai Tanggal : 31 Mei 2016
Tanda tangan peserta :
Identitas
Nama Dokter dr. Agha Chandra Sari
Nomor 1349/UN23/G/4/2014
SertifikatKompetensi
089667496426 Agha_cs@yahoo.com
LAPORAN KEGIATAN INTERNSIP
DINAS KESEHATAN
PUSKESMASSALAMAN
Alamat: Jalan Raya Magelang-Purworejo KM 15,
Kab. Magelang, Telp (0293) 56162
Pada hari Selasa tanggal31 Mei 2016 setelah mempertimbangkan kinerja yang
dilakukan oleh para pendamping, kepada peserta dengan nama dr. Agha Chandra Sari
tempat wahana Puskesmas Salaman, Kabupaten Magelang, maka pada rapat penilaian
akhir dinyatakan yang bersangkutan sudah selesai melaksanakan seluruh kegiatan
internsip.
Semua dokumen pendukung kegiatan peserta disimpan di Wahana Puskesmas
Salaman.
dr. Riyono
NIP. 19711013 201001 1 001
Kinerja UKM Caturwulan I
No Caturwulan I Kinerja
Perilaku A B C D E
Argumentasi (rasionalitas) [ ] [ ] [ ] [ ] [ ]
Komunikasi
Komentar Pendamping
Disusun Oleh :
PUSKESMAS SALAMAN I
KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
PERIODE FEBRUARI MEI 2016
Berita acara presentasi portofolio
Pada hari Selasa, tanggal 3Mei 2016 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
dr. Riyono
NIP. 19711013 201001 1 001
BORANG PORTOFOLIO
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Dr. Riyono
Objektif Presentasi :
Pustaka
Tujuan
Pustaka
diskusi
orang, dengan kematian 100 orang, sedangkan tahun 2010 terjadi KLBdiare di
satu langkah mencapai penurunan angka diare adalah menurunkan kematian anak
dan Riset KesehatanDasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih
akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana
kesehatan. Untukmenurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat
dan tepat. Penyakit-penyakit terbanyak pada balita yang dapat di tata laksana
dengan MTBS adalah penyakit yang menjadi penyebab utama kematian, antara
lain pneumonia, diare, malaria, campak dan kondisi yang diperberat oleh masalah
gizi (malnutrisi dan anemia). Diare menjadi salah satu penyebab, oleh karena itu
digalakkan karena :
diare karena diharapkan ibu-ibu yang melakukan kegiatan posyandu adalah ibu
yang memiliki anak usia balita, dimana merupakan lini pertama dan terdekat dari
anak yang menderita diare untuk memberikan pertolongan segera supaya tidak
memiliki anak usia Balita dalam mencegah penyakit diare dan memberikan
diare dan tatalaksana diare yang dihadiri oleh ibu-ibu peserta Posyandu. Selain itu
juga dilanjutkan sesi tanya jawab mengenai komplikasi dari penyakit Diare dan
7 April 2016
b. Sasaran : Ibu-ibu peserta Posyandu Desa Kemasan
c. Monitoring :
1. Mampu mempraktekkan tatalaksana diare pada Balita
2. Menurunnya angka kunjungan Balita diare dengan dehidrasi
3. Ibu-ibu dapat menjelaskan tata laksana diare pada anak sebagai
pertolongan pertama
d. Evaluasi :
Perlu dievaluasi apakah terjadi penurunan angka kunjungan Balita diare
penyuluhan.
BORANG PORTOFOLIO
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
Disusun Oleh :
PUSKESMAS SALAMAN I
KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
PERIODE FEBRUARI MEI 2016
Sehat)
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
dr. Riyono
NIP. 19711013 201001 1 001
BORANG PORTOFOLIO
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
Ariyanto
dr. Riyono
Objektif Presentasi :
Tujuan
Pustaka
: dan diskusi
A. LATAR BELAKANG
Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas
dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah- rumah
perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah.
Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari
permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi melalui
kakus/jamban dan hewan, juga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya
maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan konstruksi dan cara
pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi, misalnya sumur
dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan timba. Sumur dianggap
mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik, bila tidak terdapat kontak
langsung antara manusia dengan air di dalam sumur. Dari segi kesehatan sebenarnya
penggunaan sumur gali ini kurang baik bila cara pembuatannya tidak benar-benar
B. PERMASALAHAN KASUS
Sumur gali yang merupakan sumber kehidupan sehari-hari bagi warga desa
masih belum memenuhi standar sumur gali yang sehat. Sehingga masih perlu
diadakan survey rutin dan upaya perbaikan kualitas sumur gali penduduk. Berikut
1. Syarat Lokasi atau Jarak Agar sumur terhindar dari pencemaran maka harus
diperhatikan adalah jarak sumur dengan jamban, lubang galian untuk air limbah
a) Jarak kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding sumur gali harus
terbuat dari tembok yang kedap air (disemen). Hal tersebut dimaksudkan agar
hidup pada jarak tersebut. Selanjutnya pada kedalaman 1,5 meter dinding
berikutnya terbuat dari pasangan batu bata tanpa semen, sebagai bidang
b) Pada kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding sumur harus dibuat
dari tembok yang tidak tembus air, agar perembesan air permukaan yang telah
c) Dinding sumur bisa dibuat dari batu bata atau batu kali yang disemen. Akan
tetapi yang paling bagus adalah pipa beton. Pipa beton untuk sumur gali bertujuan
untuk menahan longsornya tanah dan mencegah pengotoran air sumur dari
perembesan permukaan tanah. Untuk sumur sehat, idealnya pipa beton dibuat
d) Kedalaman sumur gali dibuat sampai mencapai lapisan tanah yang mengandung
a) Di atas tanah dibuat tembok yang kedap air setinggi minimal 70 cm untuk
c) Dinding parapet merupakan dinding yang membatasi mulut sumur dan harus
dibuat setinggi 70-75 cm dari permukaan tanah. Dinding ini merupakan satu
a) Lantai sumur dibuat dari tembok yang kedap air 1,5 m lebarnya dari dinding
b) Tanah di sekitar tembok sumur atas disemen dan tanahnya dibuat miring dengan
tepinya dibuat saluran. Lebar semen di sekeliling sumur kira-kira 1,5 meter, agar
daftar tilik yang sudah ada untuk menilai kondisi sumur gali.
FORMULIR PEMERIKSAAN KESEHATAN
I. KETERANGAN UMUM
1. Lokasi Sumur Gali Rumah Bapak Ariyanto
2. Alamat Desa Kemasan Kebonrejo Salaman Magelang
3. Tanggal kunjungan 7 April 2016
4. Sampel air (tidak diambil)
YA TIDAK
Apakah airnya keruh 0
Apakah airnya berwarna 0
Apakah airnya berasa 0
Apakah airnya berbau 0
m sekitar sumur
4. Apakah saluran pembuangan air rusak/tidak ada 1
5. Apakah lantai semen yang mengintari sumur mempunyai 1
E. KESIMPULAN
kebutuhan sumber air sehari-hari yang sehat bagi warga. Hasil survey menunjukkan
masih mempunyai risiko pencemaran yang tinggi, yang mana dapat disimpulkan
bahwa sumur dan sumber air tidak memenuhi kriteria sumur gali sehat. Dengan
muncul kesadaran dari pemilik sumur untuk memperbaiki sumur gali sehingga
Peserta Pendamping
BORANG PORTOFOLIO
F.3.Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
Topik : Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil
Disusun Oleh :
PUSKESMAS SALAMAN I
KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
PERIODE FEBRUARI MEI 2016
Pada hari Selasa , tanggal 3Mei 2016 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama : dr. Agha Chandra Sari
dengan judul/ topik : F.3.Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta
Ibu Hamil)
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
dr. Riyono
NIP. 19711013 201001 1 001
BORANG PORTOFOLIO
F.3.Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
Dr. Riyono
Objektif Presentasi :
Pustaka
Remaja
Deskripsi
Tujuan
Pustaka
diskusi
Data pasien Nama : Ny.F Nomor Registrasi : -
Salaman I
juga mengeluhkan mudah lelah dan nafsu makan berkurang. Pola makan pasien
2 kali sehari dengan dominasi nasi dan lauk seperti tempe dan telur, pasien
kehamilan rutin.
Pasien seorang ibu rumah tangga. Pasien lulusan SMP. Suami pasien bekerja di
menggunakan BPJS.
6. Riwayat Haid :
Menarche : 13 tahun
8. Riwayat Pernikahan :
Menikah 1x dengan suami yang sekarang. Usia pernikahan 1 tahun.
9. Riwayat Obstetri :
Daftar Pustaka :
http://www.nhs.uk/Conditions/anaemia-iron-
deficiency-/Pages/complications.aspx
Suega, Ketut; Bakta, Made dan Dharmayuda, Tjokorda. 2009. Buku Ajar Ilmu
Hasil Pembelajaran :
Etiologi
berasal:
- Saluran cerna: akibat dari tukak peptik, kanker lambung, kanker
kualitas besi yang tidak baik (makanan banyak serat, rendah vitamin C,
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan laboratorium pada kasus anemia defisiensi besi yang dapat
dijumpai adalah
kegiatan sehari-hari.
2. Menurunnya sistem imun pada anemia defisiensi besi dapat
satu komplikasi dari anemia defisiensi besi. RLS adalah keadaan yang
1. SUBYEKTIF
Pasien hamil dengan usia kehamilan 14 minggu. Kehamilan ini merupakan
juga mengeluhkan mudah lelah dan nafsu makan berkurang. Pola makan
pasien 2 kali sehari dengan dominasi nasi dan lauk seperti tempe dan telur,
kehamilan rutin.
2. OBJEKTIF
3. ASSESSMENT
Wanita, 25 tahun, G1P0A0, hamil 14 minggu
Janin I hidup intrauterin
Anemia defisiensi besi
4. PLAN
Diagnosis
Pengobatan
1. Diet bergizi tinggi protein terutama yang berasal dari protein hewani
darah yang berisi 60 mg besi elemental dan 250 mcg asam folat. Pada ibu
Pendidikan
Rujukan
pasien dirujuk
2. Anemia yang disertai perdarahan kronis agar dicari sumber perdarahan dan
ditangani.
Peserta Pendamping
BORANG PORTOFOLIO
Disusun Oleh :
Nama/peserta : dr. Agha Chandra Sari
Pendamping : dr. Riyono
PUSKESMAS SALAMAN I
KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
PERIODE FEBRUARI-MEI 2016
Berita acara presentasi portofolio
Pada hari Selasa, tanggal 3Mei 2016 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
dr. Riyono
NIP. 19711013 201001 1 001
BORANG PORTOFOLIO
F.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Dr. Riyono
Tempat Presentasi : Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi
merasa tidak enak badan. Pasien mengatakan dirinya memiliki riwayat sakit
gula, namun tidak rutin meminum obat dan tidak rutin memeriksakan diri.
Tujuan
Pustaka
Cara Diskusi Presentasi Email Pos
Salaman I
Data Utama untuk bahan diskusi :
1.Diagnosis / Gambaran Klinis
Pasien datang ke Poli Umum dengan keluhan badan tidak enak, mengeluh
tubuhnya terasa pegal, sulit tidur, dan lemas. Walaupun sudah banyak makan,
darah sekitar 5 bulan yang lalu dengan nilai sekitar 300, tidak rutin minum
obat.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit
Riwayat keluhan serupa (-) Riwayat penyakit jantung (-), DM(+), hipertensi (-)
4. Riwayat Keluarga
76x/menit
Pemeriksaan Fisik :
Mata : Anemis (-), ikterik (-)
Thorax: Normochest
Pulmo: Suara dasar vesikuler seluruh lapang paru
Cor : Reguler, S1 > S2
Abdomen : Datar, Supel, Bising usus + normal, Timpani.
Ekstrimitas: Akral hangat
Pemeriksaan Lab: Cek GDS Stik : 350 mg/dl
Daftar Pustaka :
Depkes RI, 2008. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus.
a. Karbohidrat 45 65 %
b. Protein 15 -20%
c. Lemak 20 25 %
berasal dari asam lemak tidak jenuh dan membatasi asam lemak jenuh. Jumlah
Anjuran asupan gizi yang baik bagi penderita DM maupun bagi orang yang
karbohidrat (seperti : gula pasir, gula merah, madu maupun gula batu),
nabati.
c) Mengkonsumsi 3-5 porsi sayuran dan buah-buahan dalam sehari.
belimbing, jeruk, melon, pepaya, jambu air dan apel) terutama bagi
abon, dendeng, dodol, sirup, es krim, selai manis, permen coklat, kecap
1. SUBYEKTIF
Pasien laki-laki 60 tahun datang ke Poli mengeluh tubuhnya terasa tidak enak,
pegal, sulit tidur, dan tidak bertenaga. Polifagi (+), Polidipsi (+), Poliuria(+)
2. OBJEKTIF
76x/menit
Pemeriksaan Fisik :Tidak ditemukan kelainan
Pemeriksaan Lab: Cek GDS Stik : 350 mg/dl
1. ASSESSMENT
DM TIPE II
2. PLAN
Pengobatan :
dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan, terutama pada mereka
yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin (Perkeni, 2011).
a. Karbohidrat
hari
b. Lemak
trans antara lain : daging berlemak dan susu penuh (whole milk)
Anjuran konsumsi kolesterol < 300 mg/hari. Diusahakan lemak berasal
dari sumber asam lemak tidak jenuh (MUFA / Mono Unsaturated Fatty
jenuh
c. Protein
dan tempe
Pada pasien dengan nefropati perlu penurunan asupan protein menjadi
0,8 g/kg BB/hari atau 10% dari kebutuhan energi dan 65% hendaknya
d. Garam
Tidak > 3000 mg atau sama dengan 6 7 g (1 sendok teh) garam dapur
Pembatasan natrium sampai 2400 mg atau sama dengan 6g/hari
e. Serat
f. Pemanis
dengan interval 3-5 x/ minggu) dengan aktivitas fisik aerobic yang sedang
Aktivitas fisik disesuaikan dengan komplikasi Dm (risiko hipoglikemi,
Perawatan Kaki
secara teratur
Rujukan
Pasien diminta kontrol kembali untuk evaluasi hasil pengobatan yang sudah
BORANG PORTOFOLIO
PUSKESMAS SALAMAN I
KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
PERIODE FEBRUARI MEI 2016
Pada hari Selasa , tanggal 3Mei 2016 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
dr. Riyono
NIP. 19711013 201001 1 001
BORANG PORTOFOLIO
Dr. Riyono
Tempat Presentasi : Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi
Seorang laki-laki usia 45 tahun mengeluh perut bagian tengah atas terasa panas
Pustaka
Cara membahas Diskusi Presentasi Email Pos
: dan diskusi
Data pasien Nama : Tn. Y Nomor Registrasi : -
Nama Klinik : Poli Puskesmas Salaman I Telp. : -Terdaftar sejak : -
Data Utama untuk bahan diskusi :
1.Diagnosis / Gambaran Klinis
Keluhan Utama : rasa panas di perut bagian tengah atas menjalar ke leher kurang
Seorang laki-laki usia 45 tahun mengeluh perut bagian tengah atas terasa panas
dan menjalar sampai ke leher. Hal ini terjadi terutama setelah makan banyak dan
berlemak. Keluhan diperberat dengan posisi terlentang. Selain itu dapat timbul
Selain itu, pasien juga mengeluhkan sering ada rasa asam di mulut, cegukan, dan
mual.
2. Riwayat Pengobatan
(-)
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit
Riwayat keluhan serupa (-) Riwayat penyakit jantung (-), DM (-), hipertensi (-)
Riwayat batu saluran kemih (-) Riwayat penyakit kelamin (-)
4. Riwayat Keluarga
Pasien tinggal dengan istri, dan 2 orang anaknya, berobat diantar oleh anaknya
Hasil pembelajaran:
Diagnosis Klinis
kadang disertai rasa nyeri dan pedih) serta gejala-gejala lain seperti regurgitasi
(rasa asam dan pahit di lidah), nyeri epigastrium, disfagia, dan odinofagia.
membantu penyampaian pesan, misal rasa panas dari ulu hati dan naik ke arah
nonkardiak, kembung, mual, nyeri menelan, mudah kenyang dan nyeri uluhati,
Tidak terapat tanda spesifik untuk GERD pada pemeriksaan fisik. Tindakan
Faktor risiko
Usia >40 tahun, obesitas, kehamilan, merokok, kopi, alcohol, cokelat, makan
1. SUBYEKTIF
Seorang laki-laki usia 45 tahun mengeluh perut bagian tengah atas terasa panas
dan menjalar sampai ke leher. Hal ini terjadi terutama setelah makan banyak dan
berlemak. Keluhan diperberat dengan posisi terlentang. Selain itu dapat timbul
setelah minum kopi dan sering kambuh saat malam hari. Selain itu, pasien juga
1. ASSESSMENT
Refluks gastroesofageal
2. PLAN
Diagnosis :
leher
- Terutama setelah makan dengan volume besar dan berlemak, serta dapat
mual
Kuesioner GERD
Pengobatan :
Terapi dengan medikamentosa pemberian PPI dosisi tinggi selama 7-14 hari.
Bila terdapat perbaikan dari gejala maka dapat ditegakkan sebagai GERD. PPI
hari. Jika tidak ada dapat dengan H2 blocker 2x hari yaitu Simetidin 400-800
Edukasi
alcohol.
- Pemilihan makanan untuk mengurangi makanan berlemak
- Posisi tidur sebaiknya dengan kepala yang lebih tinggi. Tidur minimal
Rujukan
Peserta Pendamping
Disusun Oleh :
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
dr. Riyono
NIP. 19711013 201001 1 001
BORANG PORTOFOLIO
Dr. Riyono
Tempat Presentasi : Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi
Seorang wanita usia 28 tahun dengan keluhan kelopak mata kanan bengkak
Pustaka
Cara membahas Diskusi Presentasi Email Pos
: dan diskusi
Data pasien Nama :Nn. A Nomor Registrasi : -
Nama Klinik : Poli Umum Puskesmas Telp. : -Terdaftar sejak : -
Salaman I
Data Utama untuk bahan diskusi :
1.Diagnosis / Gambaran Klinis
Pasien datang dengan keluhan kelopak mata kanan bengkak disertai rasa sakit.
Terdapat rasa mengganjal, merah dan nyeri jika ditekan sejak 2 hari sebelum
dating berobat. Perubahan warna pada bola mata tidak ada, nerocos (-), kotoran
berlebih (-).
2. Riwayat Pengobatan
Pasien belum minum obat, memberikan salep apapun dan berobat dimanapun.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit
Pasien tinggal dengan suami, bekerja di bank dan memakai make up terutama
eye liner setiap hari, dan sering tidak membersihkan make up setelahnya.
(+),
Telinga : dalam batas normal
Thorax : vesikuler, normochest
Cor : reguler, S1 > S2
Abdomen : datar, nyeri tekan (-) supel, BU + normal.
Pemeriksaan Lab: tidak dilakukan
Daftar Pustaka :
Universitas Indonesia.
Hasil pembelajaran:
Diagnosis hordeolum
1. Anamnesis
Kelopak mata yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah dan
nyeri bila ditekan, serta perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada
kelopak mata.
Penyebab infeksi dapat dari kotoran atau debu dan make up yang tidak
2. Pemeriksaan Fisik
Hordeolum eksterna atau radang kelenjar Zeis atau Moll akan menunjukkan
hordeolum eksterna.
sehingga sukar diangkat. Sering hordeolum ini mmbentuk abses dan pecah
dnegan sendirinya.
Tatalaksana Hordeolum
3. Mata dikompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit setiap kalimya untuk
4. Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih maupun air sabun atau sampo
5. Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini akan menimbulkan infeksi
6. Hindari pemakaian make up pada mata, karena ini dapat menjadi sumber
infeksi
salep mata setiap 8 jam. Apabila mengguankan tetes mata sebanyak 1 tetes
setiap 2 jam.
9. Pemberian terapi oral sistemik dengan eritromisin 500 mg pada dewasa dan
anak sesuai dengan berat badan atau dikloksasilin 4 kali sehari selama 3 hari.
10. Insisi hordeolum pada nanah dari kantung nanah yang tidak bias keluar setelah
pengobatan konservatif.
1. SUBYEKTIF
Pasien datang dengan keluhan kelopak mata kanan bengkak disertai rasa sakit.
Terdapat rasa mengganjal, merah dan nyeri jika ditekan sejak 2 hari sebelum
dating berobat. Perubahan warna pada bola mata tidak ada, nerocos (-), kotoran
berlebih (-).Riwayat keluhan serupa (+) berulang. Pasien sering memakai make up
terutama eye liner setiap hari, dan sering tidak membersihkan make up setelahnya.
2. OBJEKTIF
Diagnosis :
Terdapat gejala kelopak mata kanan bengkak, sakit, mengganjal, merah dan
nyeri tekan. Penyebab infeksi kemungkinan dari higienitas yang kurang dari
pseudoptosis.
Pengobatan :
Salep mata Kloramfenikol 3 kali sehari dioles setelah mata dicuci bersih.
Edukasi
- Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih maupun air sabun atau sampo
Rujukan
Peserta Pendamping