LATAR BELAKANG Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang disediakan di luar rumah, maka produk-produk makanan yang disediakan oleh perusahaan atau perorangan yang bergerak dalam usaha penyediaan makanan untuk kepentingan umum, haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya. Hal ini hanya dapat terwujud bila ditunjang dengan keadaan hygiene dan sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang baik dan dipelihara secara bersama oleh pengusaha dan masyarakat.
TPM yang dimaksud meliputi rumah makan dan
restoran, jasaboga atau catering, industri makanan, kantin, warung dan makanan jajanan dan sebagainya. Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah dan menyediakan makanan bagi masyarakat banyak, maka TPM memiliki potensi yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan yang dihasilkannya. Dengan demikian kualitas makanan yang dihasilkan, disajikan dan dijual oleh TPM harus memenuhi syarat-syarat kesehatan. Salah satu syarat kesehatan TPM yang penting dan mempengaruhi kualitas hygiene sanitasi makanan tersebut adalah faktor lokasi dan bangunan TPM. Lokasi dan bangunan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan memudahkan terjadinya kontaminasi makanan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus dan parasit serta bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan.
PERMASALAHAN Masyarakat perlu dilindungi dari makanan dan minuman
yang tidak memenuhi persyaratan hygiene sanitasi yang dikelola rumah makan dan restoran agar tidak membahayakan kesehatan. Hygiene Sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Setiap rumah makan dan restoran harus memiliki izin usaha
dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. rumah makan dan restoran harus memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
PERENCANAAN Dilakukannya survey dan inspeksi ke tempat pengolahan
DAN PEMILIHAN makanan untuk menilai hygiene dan sanitasi apakah tempat INTERVENSI pengolahan makanan tersebut telah memenuhi syarat atau belum
PELAKSANAAN Kegiatan survey tempat pengolahan makanan dilakukan pada
hari Senin, 6 Februari 2017 di PT. Eka Jaya Food. Survey dilakukan dengan metode wawancara dan inspeksi secara langsung. Kelompok Komponen tempat pengolahan makanan yang dijadikan dasar penilaian dengan beberapa kriteria berikut : Bagian Luar meliputi: halaman, pembuangan air limbah, dan tempat sampah. Bagian Dalam meliputi: lantai, dinding, langit-langit, dan pintu, Fasilitas Lain meliputi: pencahayaan, fasilitas pencucian peralatan dan bahan makanan, air bersih, jamban, dan kamar mandi.
MONITORING DAN Penilaian tempat pengolahan makanan didasarkan keputusan
EVALUASI menteri kesehatan republik indonesia nomor 942/MENKES/SK/VVI/2003 tantang pedoman persyaratan hygiene sanitasi makanan jajanan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tempat pengolahan makanan PT. Eka Jaya Food dan Olivia bakery dikategorikan sebagai tempat pengolahan makanan memenuhi syarat, sedangkan untuk PT. Tahu Winoto Gondo dikategorikan sebagai pengolahan makanan keadaan sedang. Maka dari itu perlu dilakukan kunjungan secara berkala serta edukasi terhadap pihak perusahaan untuk tetap menjaga, mempertahankan serta meningkatkan sanitasi dan hygiene yang sudah di terapkan pada tempat pengolahan makanan tersebut. Dokumentasi
PT. Eka Jaya Food
PT. Tahu Winoto Gondo Olivia Bakery Lampiran Formulir Penilaian