Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI DESA BETUNG,

KCAMATAN KUMPEH, KABUPATN MUARO JAMBI

TANGGAL 18 Januari 2021

PESERTA HADIR Peserta Prolanis

LATAR Permasalahan yang dihadapi saat ini dalam pembangunan kesehatan di Indonesia
BELAKANG adalah beban ganda penyakit, yaitu masih banyaknya penyakit infeksi yang harus
ditangani, di sisi lain dibarengi meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM).
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang saat ini penjadi penyebab
kematian tertinggi di Indonesia.

Penderita PTM di Puskesmas Purwodadi I terutama DM dan Hipertensi dari waktu


ke waktu semakin bertambah. Oleh sebab itu salah satu upaya Puskesmas
Purwodadi I untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita PTM agar optimal
yaitu dengan mengadakan kegiatan prolanis.

Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) adalah sistem pelayanan


kesehatan dan pendekatan proaktif yang pelaksanaannya secara integrasi
melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka
pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit
kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan
kesehatan yang efektif dan efisien.

PERMASALAHAN • Tingginya angka kejadian penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas

• Kurangnya kesadaran masyarakat untuk rutin berobat jika terkena penyakit tidak
menular

• Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tidak menular

PERENCANAAN Dilakukan penyuluhan mengenai pola hidup sehat pada masyarakat mengenai
DAN PEMILIHAN pengertian HT/DM, tanda dan gejala, pengobatan ditekankan pentingnya kontrol
INTERVENSI dan minum obat secara teratur, dan pencegahan penyakit tidak menular.
Dilakukan pelayanan Prolanis setiap 1 bulan 1x yang meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium untuk evaluasi, penentuan diagnosa
sekunder apabila ada penyakit penyerta disamping diagnosa primer dan
mendeteksi faktor risiko terjadinya komplikasi, pemberian farmakoterapi dan non
farmakoterapi, serta memberikan edukasi pada peserta prolanis yang hadir

PELAKSANAAN - Pelaksanaan dilakukan di balai desa Betung


- Kegiatan diikuti oleh masyarakat, dan dokter internsip.
- Kegiatan meliputi penyuluhan dengan metode ceramah mengenai
pengertian hipertensi, tanda dan gejala, pengobatan ditekankan pentingnya
kontrol dan minum obat secara teratur, dan pencegahan penyakit tidak
menular.
- Peserta diberikan photocopy leaflet penyuluhan agar dapat dibaca dan
mudah dimengerti
- Pengukuran TB, BB, dan TTV
- Pemeriksaan pada peserta prolanis (anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, pemberian farmakoterapi dan non farmakoterapi
serta edukasi)
MONITORING - Kegiatan dimulai jam 08.30-12.00
- Peserta terdiri dari peserta program prolanis
- Kegitan berjalan lancar
EVALUASI - Sebaiknya penyuluhan dilakukan dengan metode yang lebih menarik misal
menggunakan presentasi power point dengan disertai audio visual/ video.
- Sebaiknya dilakukan evaluasi pretest – postest terkait PTM bukan hanya
mengajukan pertanyaan secara lisan.
- Sebaiknya pegiatan dilakukan pada tempat yang nyaman
- Diharapkan seluruh tenaga medis yang bertanggung jawab mengenai
pelaksanaan program tetap memantau secara berkala kehadiran rutin setiap
peserta, karena tidak jarang peserta yang tidak dapat hadir tidak tau apabila
dapat kontrol ke BP umum/ Lansia untuk mengambil obat

POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR


(PTM) DI DESA SUNGAI BUNGUR, KECAMATAN KUMPEH, KABUPATEN
MUARO JAMBI

TANGGAL 1 Desember 2020- 3 Desember 2020

PESERTA HADIR Warga

LATAR Indonesia menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit


BELAKANG menular dan penyakit tidak menular. Perubahan pola penyakit
tersebut sangat dipengaruhi antara lain oleh perubahan
lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, sosial
ekonomi dan sosial budaya. Prevalensi Penyakit Tidak Menular
(PTM) terus meningkat dan pada tahun 2016 berkontribusi pada
73% dari seluruh kematian di Indonesia. Peningkatan beban
akibat PTM sejalan dengan meningkatnya faktor risiko seperti
hipertensi, tingginya kadar gula darah, dan obesitas. Hal ini
terutama disebabkan oleh pengaruh pola makan tidak sehat,
kurang aktivitas fisik, dan merokok. Meningkatnya kasus PTM
diperkirakan akan menambah beban pemerintah dan masyarakat,
karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan
memerlukan teknologi tinggi.

Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) adalah kegiatan monitoring


dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi
serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam
rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan
terpadu. Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat
dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor
risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi
merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak
sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi,
hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini
faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan
segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.

PERMASALAHAN • Tingginya angka kejadian penyakit tidak menular di wilayah


kerja Puskesmas
• Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit
tidak menular
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang skrining
penyakit tidak menular

PERENCANAAN Dilakukan skrining peyakit tidak menular pada desa Sungai


DAN PEMILIHAN Bungur dengan target 200 peserta, dimulai dari beberapa RT.
INTERVENSI Pelaksanaan dilakukan pada tanggal 1-3 Desember 2020 di Di
Desa Sungai bungur

PELAKSANAAN - Pelaksanaan dilakukan di rumah kader Desa Sungai


Bungur
- Kegiatan diikuti oleh masyarakat, dokter internsip, bidan
desa dan kader desa
- Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor
resiko keturunan dan perilaku;
- Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut,
serta Indeks Massa Tubuh
- Melakukan pengukuran tekanan darah;
- Melakukan pemeriksaan gula darah;
- Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas
fisik dan lain-lain)
MONITORING - Kegiatan dimulai jam 08.30-11.30
- Peserta terdiri dari warga Desa Sungai Bungur dengan
rentang usia > 15th
- Hasil pemeriksaan dan skrining dicatat pada lembar
khusus
- Kegiatan berjalan lancar
EVALUASI - Sebaiknya penyuluhan dilakukan dengan metode yang lebih
menarik misal menggunakan presentasi power point dengan
disertai audio visual/ video.
- Karena pandemi tidak dapat melakukan aktifitas fisik
bersama terlebih dahulu
- Sebaiknya kegiatan dilakukan pada tempat yang nyaman
- Diharapkan seluruh tenaga medis yang bertanggung jawab
mengenai pelaksanaan program tetap memantau secara
berkala.

POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR


(PTM) DI DESA MK, KECAMATAN KUMPEH, KABUPATEN MUARO JAMBI

TANGGAL 18 Desember 2020-21 Desember 2020

PESERTA HADIR Warga

LATAR Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam


BELAKANG melakukan kegiatan deteksi diri dan pemantauan faktor resiko
PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
periodik. Faktor resiko PTM, meliputi merokok, konsumsi
minuman beralkohol, makan tidak sehat, kurang aktifitas,
obesitas, stress, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta
menindak lanjuti secara faktor resiko yang ditemukan melalui
konseling kesehatan dan segera merunjuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar. Kelompok PTM utama adalah Diabetes
Mellitus, kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit
paru abstruktuf kronis, dan gangguan akibat kecelakaan dan
tindakan kekerasan.

Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah


makin meningkatnya kasus PTM. PTM adalah penyakit yang
bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit konis
degenerative, antara lain penyakit jantung, diabetes mellitus,
kanker, penyakit paru obstruktif kronis, dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindakan kekerasan. Angka kematian PTM
meningkat dari 41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 % pada
tahun 2007 (RISKESDAS, 2007).

Salah satu strategi dalam meningkatkan pembangunan kesehatan


adalah pemberdayaan masyarakat dan peningkatan peran
masyarakat termasuk dunia usaha.Masyarakat diberi fasilitas dan
bimbingan dalam mengembangkan wadah untuk berperan,
dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk mengenali masalah
di wilayahnya, mengidentifikasi, merumuskan dan
menyelesaikan permasalahannya sendiri berdasarkan prioritas
dan potensi yang ada.Dalam menentukan prioritas masalah,
merencanakan, melaksanakan, memantau, dan menilai kegiatan,
masyarakat perlu dilibatkan dengan maksimal, sehingga solusi
masalah lebih efektif dan dapat menjamin kesinambungan
kegiatan.

PERMASALAHAN • Tingginya angka kejadian penyakit tidak menular di wilayah


kerja Puskesmas
• Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit
tidak menular
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang skrining
penyakit tidak menular

PERENCANAAN Dilakukan skrining penyakit tidak menular pada desa Mekarsari,


DAN PEMILIHAN dimulai dari beberapa dusun di desa tersebut. Pelaksanaan
INTERVENSI dilakukan pada tanggal 18 Desember 2020-21 Desember 2020

PELAKSANAAN - Pelaksanaan dilakukan di balai Desa Mekarsari,


kecamatan Kumpeh, Kabupatn Muaro Jambi
- Kegiatan diikuti oleh masyarakat, dokter intersip, bidan
desa dan kader desa
- Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor
resiko keturunan dan perilaku;
- Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut,
serta Indeks Massa Tubuh
- Melakukan pengukuran tekanan darah;
- Melakukan pemeriksaan gula darah;
- Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas
fisik dan lain-lain)
MONITORING - Kegiatan dimulai jam 08.30-12.00
- Peserta terdiri dari warga Desa Mekarsari dengan rentang
usia > 15th
- Jumlah peserta 45 orang
- Hasil pemeriksaan dan skrining dicatat pada lembar
khusus
- Kegiatan berjalan lancar
EVALUASI - Sebaiknya penyuluhan dilakukan dengan metode yang lebih
menarik misal menggunakan presentasi power point dengan
disertai audio visual/ video.
- Karena pandemi tidak dapat melakukan aktifitas fisik
bersama terlebih dahulu
- Sebaiknya kegiatan dilakukan pada tempat yang nyaman
- Diharapkan seluruh tenaga medis yang bertanggung jawab
mengenai pelaksanaan program tetap memantau secara
berkala

PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DAN KANKER


SERVIX DI DESA BETUNG, KECAMATAN KUMPEH, KABUPATEN MUARO
JAMBI

TANGGAL 9 Februari 2021

PESERTA HADIR Ibu ibu dan para gadis

LATAR Kesehatan reproduksi yang cukup mendapatkan perhatian yaitu


BELAKANG kesehatan reproduksi pada wanita. Banyak permasalahan yang
menyangkut tentang kesehatan reproduksi, salah satunya adalah
kanker serviks yang merupakan jenis kanker pembunuh nomor
dua setelah kanker payudara pada wanita.

kanker serviks merupakan suatu jenis kanker yang terjadi pada


daerah leher rahim, yaitu bagian rahim yang terletak di bawah
yang membuka ke arah lubang vagina. Kanker ini disebabkan
oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV).

Menurut Yayasan Peduli Kanker Serviks Indonesia tahun 2012


penderita kanker serviks di Indonesia mencapai 15.000 kasus,
sedangkan di provinsi Jawa Tengah terdapat 2.259 kasus.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian kanker leher
rahim tersebut antara lain paritas tinggi dengan jarak persalinan
pendek, melakukan hubungan seksual pada usia muda atau
menikah di usia muda, berganti-ganti pasangan seksual, perokok
pasif dan aktif, penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu
yang lama lebih dari 5 tahun, penyakit menular seksual, dan
status ekonomi yang rendah.

Salah satu faktor penyebab tingginya angka kejadian kanker


serviks pada wanita akibat rendahnya cakupan deteksi secara dini
akibat kurangnya informasi pada masyarakat. Deteksi dini pada
kanker serviks ini merupakan sebuah terobosan yang inovatif
dalam kesehatan untuk mengurangi angka kematian dan
kesakitan akibat kanker tersebut Sebagian besar wanita yang
didiagnosis kanker leher rahim tidak melakukan skrinning test
atau menindak lanjuti setelah ditemukan hasil yang abnormal,
selain itu biaya untuk pemeriksaan dini kanker serviks tersebut
tidak murah, sehingga keterlambatan pemeriksaanpun terjadi
akibat kurangnya pengetahuan pada masyarakat tentang kanker
serviks, sehingga kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker
serviks tidak dilaksanakan.

PERMASALAHAN • Tingginya angka kejadian kanker serviks dan kanker


payudara pada wanita
• Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit
kanker payudara dan kanker serviks
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang deteksi dini
kanker payudara dan kanker serviks

PERENCANAAN Dilakukan penyuluhan tentang deteksi dini kankr payudara dan


DAN PEMILIHAN kanker servix pada ibu ibu dan para Remaja di desa betung
INTERVENSI dengan menerapkan SADARI (Periksa Payudara Sendiri).

PELAKSANAAN - Pelaksanaan dilakukan di Balai Desa Betung, Kecamatan


Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi
- Kegiatan diikuti oleh Ibu ibu, para Remaja, dokter
internsip, dokter PKM Puding, dan bidan dari PKM
Puding Melakukan sosialisasi dengan penyampaian
materi oleh Dokter internsip
- Melakukan anamnesis singkat untuk menggali informasi
faktor resiko keturunan dan perilaku;
- Melakukan pemeriksaan dan edukasi tentang SADARI
untuk deteksi dini kanker payudara
- Melaksanakan penyampaian hasil dan konseling
MONITORING - Kegiatan dimulai jam 09.00-11.00
- Peserta terdiri Remaja dan ibu ibu desa betung
- Hasil pemeriksaan dan skrining dicatat pada lembar
khusus
- Kegiatan berjalan lancar
EVALUASI - Sebaiknya acara dimulai secara tepat waktu agar semua
berjalan sesuai rencana

Anda mungkin juga menyukai