Anda di halaman 1dari 71

F1 : PROMKES

1 Penyuluhan Hipertensi
Tanggal 07 Januari 2020
Latar belakang Penyakit Hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita di
Dunia terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Data Riskesdas
Tahun 2018 menyatakan bahwa estimasi jumlah kasus hipertensi di
Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di
Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Hipertensi paling
banyak terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun
(45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1%
diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang
terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum
obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak
mengetahui bahwa dirinya Hipertensi sehingga tidak mendapatkan
pengobatan. Oleh karena itu, penyuluhan ini dimaksudkan agar masyarakat
lebih aware terhadap kesehatan diri masing-masing, khususnya agar setiap
orang sadar pentingnya mengukur tekanan darah secara berkala serta
teratur konsumsi obat pengontrol tekanan darah dan mengetahui makanan
apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi bagi penderita hipertensi.
Permasalahan 1. Banyak penderita Hipertensi di Puskesmas Jember Kidul. Hal ini diketahui
pada pelayanan BP sebagian besar pasien terutama lansia adalah penderita
hipertensi.
2. Sebagian besar penderita Hipertensi di Puskesmas Jember Kidul tidak
mengetahui pentingnya teratur minum obat dan bahayanya hipertensi yang
tidak terkontrol.
3. Sebagian besar penderita Hipertensi di Puskesmas Jember kidul tidak
mengetahui diet yang tepat bagi penderita hipertensi.
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Penyuluhan tentang Hipertensi dan diet bagi penderita Hipertensi
Tujuan Kegiatan :
- Memberikan edukasi kepada penderita hipertensi mengenai penyakit
Hipertensi
Waktu Pelaksanaan :
- 07 Januari 2020 pukul 07.00 WIB
Tempat Pelaksanaan :
- Ruang tunggu pasien rawat jalan BP Puskesmas Jember Kidul
Target Sasaran :
- Pasien rawat jalan yang akan berobat ke Balai Pengobatan Puskesmas
Jember Kidul pada tanggal 07 Januari 2020 minimal 15 orang
Sumber Daya Manusia (Pemateri) :
- Dokter Internsip
Alat yang dibutuhkan :
- 1 buah pengeras suara
- 1 buah sound mini
- 15 lembar pamflet
Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul dan pribadi
PEMILIHAN INTERVENSI

Meningkatkan pengetahuan penderita hipertensi melalui penyuluhan


dengan metode ceramah pada kelompok kecil

Pelaksanaan Kegiatan :
- Penyuluhan Hipertensi dan diet bagi penderita hipertensi
Waktu Pelaksanaan :
- Telah terlaksana pada 07 Januari 2020 pukul 07.00 WIB
Tempat Pelaksanaan :
- Ruang tunggu pasien rawat jalan BP Puskesmas Jember Kidul
Target Sasaran :
- Tercapai 86 % (13/15 orang)
Sumber Daya Manusia (Pemateri) :
- Dokter Internsip
Alat yang dibutuhkan :
- 1 buah pengeras suara
- 1 buah sound mini
- 15 lembar pamflet
Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul dan pribadi
Monitoring dan Target Tercapai :
evaluasi - Telah dilakukan penyuluhan tentang Hipertensi sesuai rencana pada
tanggal 07 Januari 2020 di ruang tunggu pelayanan BP PKM Jember Kidul
- Semua fasilitas alat dan bahan yang diperlukan terkait penyuluhan
terpenuhi
Target kurang/tidak tercapai :

- Capaian sasaran peserta hanya 86%

Masalah :
1. Jumlah pasien berkunjung di hari selasa, 07 januari 2020 tidak sebanyak
biasanya.
2. Pasien mulai banyak berdatangan di siang hari
3. Pasien yang mendapat penyuluhan tidak semua penderita hipertensi

Saran untuk kegiatan serupa berikutnya :


1. Waktu penyuluhan pilihlah hari senin, karena pada hari senin biasanya
pasien yang menunggu sedari pagi untuk berobat cukup banyak
2. Penyuluhan dilakukan saat prolanis
F1 : PROMKES
2 Judul : Penyuluhan Hepatitis A di Ruang Tunggu Pelayanan
BP Tanggal
Latar belakang Dinas Kesehatan Kabupaten Jember telah menetapkan KLB (Kejadian Luar
Biasa) pada penyakit Hepatitis A sejak akhir tahun 2019 lalu. Per 26
Desember 2019, telah didapatkan 217 kasus Hepatitis A dan jumlahnya terus
bertambah pada bulan Januari 2020 ini. Di Puskesmas Jember Kidul Sendiri,
selama bulan Januari 2020 ditemukan 8 Pasien dengan nilai fungsi hepar
yang meningkat, dan tanda gejala yang mengarah pada Hepatitis A. 7 dari 8
penderita tersebut adalah dari kalangan pelajar, santri dan mahasiswa.
Mengingat Hepatitis A adalah penyakit yang mudah menular, maka perlu
dilakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak sampai terserang virus
Hepatitis A.
Permasalahan 1. Terjadi KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember pada akhir tahun 2019
– awal tahun 2020.
2. Banyak masyarakat yang kurang paham mengenai penyakit hepatitis
A, gejala, cara penularan dan pencegahannya.
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Penyuluhan tentang Hepatitis A
Tujuan Kegiatan :
- Memberikan edukasi kepada pasien yang berkunjung ke Puskesmas
Jember Kidul (pasien rawat jalan) bahwa telah terjadi KLB Hepatitis A,
mengenali gejala awal Hepatitis A, serta mengetahui cara penularan dan
pencegahannya.
Waktu Pelaksanaan :
- 14 Januari 2020 pukul 09.00 WIB
Tempat Pelaksanaan :
- Ruang tunggu pasien rawat jalan BP Puskesmas Jember Kidul
Target Sasaran :
- Pasien rawat jalan yang akan berobat ke Balai Pengobatan Puskesmas
Jember Kidul pada tanggal 14 Januari 2020 minimal 15 orang
Sumber Daya Manusia (Pemateri) :
- Dokter Internsip
Alat yang dibutuhkan :
- 1 buah pengeras suara
- 1 buah sound mini
- 15 lembar pamflet
Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul
PEMILIHAN INTERVENSI
Meningkatkan pengetahuan individu tentang Hepatitis A melalui penyuluhan
dengan metode ceramah pada kelompok kecil

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Penyuluhan Hepatitis A

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana penyuluhan Hepatitis A pada 14 Januari 2020 pukul
09.00 WIB di Ruang tunggu pasien rawat jalan BP Puskesmas Jember Kidul

Target dan Capaian :


- Jumlah pasien yang mengikuti penyuluhan 23 orang
- Tercapai >100% (target awal minimal 15 orang)

Masalah :
-Jumlah penderita suspect Hepatitis A di Bulan Januari masih tinggi

Analisa :
- Sebagian besar penderita suspect Hepatitis A di Puskesmas Jember
Kidul adalah kalangan pelajar, santri dan mahasiswa
- Kebersihan warung-warung belum bias dikontrol sepenuhnya

RENCANA TINDAK LANJUT


- Mengadakan penyuluhan lebih banyak di Pondok Pesantren dan
Komunitas/kelompok pedagang makanan kaki lima (terutama di
sekitaran sekolah, pondok pesantren dan kampus).
- Membagikan kaporit di pondok pesantren sekitar wilayah kerja
Puskesmas Jember Kidul

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Ditemukan 8 kasus baru suspect Hepatitis A yang berobat di BP
Puskesmas Jember Kidul per Januari 2020 yang terdiri dari pelajar
SMP, Pondok pesantren Ubaidiyah, Mahasiswa Universitas Mandala
jember.

EVALUASI
- Belum dilakukan penyuluhan Hepatitis A ke sekolah-sekolah dan
pondok pesantren wilayah Jember Kidul (Penyebaran fecal-oral
virus Hepatitis A sangat rentan dialami oleh kalangan pelajar, santri
dan mahasiswa karena pola makan yang kurang memperhatikan
kebersihan lingkungan dan jajan sembarangan)
F1 : PROMKES
3 Judul : PENYULUHAN HEPATITIS A DI PONDOK PESANTREN ASHRI
Tanggal : 16 JANUARI 2020
Latar belakang Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan sebelumnya dan oleh karena
selama bulan Januari 2020 penderita ter-suspect Hepatitis A yang ditemukan
saat Pelayanan BP di Puskesmas Jember Kidul banyak dari kalangan santri,
maka diadakan penyuluhan khusus kepada pondok pesantren se wilayah
kerja Puskesmas Jember Kidul.
Permasalahan 1. Terjadi KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember pada akhir tahun
2019 – awal tahun 2020.
2. Penderita ter-suspect Hepatitis A yang ditemukan saat
Pelayanan BP di Puskesmas Jember Kidul banyak dari kalangan
santri, pelajar dan mahasiswa
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Penyuluhan tentang Hepatitis A dan pembagian kaporit

Tujuan Kegiatan :
- Memberikan edukasi kepada santriwati di Pondok Pesantren Putri ASHRI
Jember Kidul Kaliwates bahwa telah terjadi KLB Hepatitis A, mengenali gejala
awal Hepatitis A, serta mengetahui cara penularan dan pencegahannya.
- Menghentikan KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember

Waktu Pelaksanaan :
- 16 Januari 2020 pukul 14.00 WIB

Tempat Pelaksanaan :
- Aula Pondok Pesantren Putri ASHRI

Target Sasaran :
- Santriwati PPI ASHRI minimal 25 orang

Sumber Daya Manusia (Pemateri) :


- Dokter Internsip
- Penanggung Jawab program surveilans (Mbak Fitri)
- Penanggung Jawab program promkes (Mas Dika)

Alat yang dibutuhkan :


- 1 buah pengeras suara
- 1 buah kabel olor
- 1 buah proyektor
- 1 buah sound mini
- 1 buah laptop
- 25 lembar pamphlet
- kaporit
Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul
PEMILIHAN INTERVENSI

- Meningkatkan pengetahuan santriwati tentang Hepatitis A melalui


penyuluhan dengan metode ceramah pada kelompok kecil
- Pembagian kaporit untuk diletakkan di sumber-sumber air pondok
pesantren

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Penyuluhan Hepatitis A
- Pembagian Kaporit

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana penyuluhan Hepatitis A dan pembagian kaporit pada
16 Januari 2020 pukul 14.00 WIB di Pondok Pesantren ASHRI Jember Kidul
Kaliwates

Target dan Capaian :


- Jumlah pasien yang mengikuti penyuluhan + 60 santriwati
- Tercapai >100% (target awal minimal 25 santriwati)
Masalah :

-Jumlah penderita suspect Hepatitis A di Bulan Januari masih tinggi


Analisa :

- Kebersihan asrama pondok pesantren kurang


RENCANA TINDAK LANJUT

- Mengadakan penyuluhan lebih banyak di Pondok Pesantren lain


(terutama di sekitaran sekolah, pondok pesantren dan kampus).
Rencana Minggu depan diadakan di Ponpes ASHRI Putra.
- Membagikan kaporit di pondok pesantren sekitar wilayah kerja
Puskesmas Jember Kidul

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Diadakan sesi review materi hepatitis A post penyuluhan, dan
hasilnya > 50 % sudah tau mengenai hepatitis A
- Belum ada santriwati dari Pondok Pesantren ASHRI yang ditemukan
terserang Hepatitis A

EVALUASI
- Tidak semua santriwati mengikuti penyuluhan Hepatitis A, karena
beberapa kelas sedang ada kegiatan Diniyah dan keterbatasan
tempat di Aula
F1 : PROMKES
4 Judul : PENYULUHAN HEPATITIS A DI PONDOK PESANTREN PUTRA ASHTRA
Tanggal : 18 JANUARI 2020
Latar belakang Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan sebelumnya dan oleh karena
selama bulan Januari 2020 penderita ter-suspect Hepatitis A yang ditemukan
saat Pelayanan BP di Puskesmas Jember Kidul banyak dari kalangan santri,
maka diadakan penyuluhan khusus kepada pondok pesantren se wilayah
kerja Puskesmas Jember Kidul.
Permasalahan 1. Terjadi KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember pada akhir tahun
2019 – awal tahun 2020.
2. Penderita ter-suspect Hepatitis A yang ditemukan saat
Pelayanan BP di Puskesmas Jember Kidul banyak dari kalangan
santri, pelajar dan mahasiswa
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Penyuluhan tentang Hepatitis A, pembagian kaporit dan pembagian gel
cuci tangan antiseptik

Tujuan Kegiatan :
- Memberikan edukasi kepada santriwati di Pondok Pesantren Putra
ASHTRA Jember Kidul Kaliwates bahwa telah terjadi KLB Hepatitis A,
mengenali gejala awal Hepatitis A, serta mengetahui cara penularan
dan pencegahannya.
- Menghentikan KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember

Waktu Pelaksanaan :
- 18 Januari 2020 pukul 10.30 WIB

Tempat Pelaksanaan :
- Aula Pondok Pesantren Putra ASHTRA

Target Sasaran :
- Santriwan Ponpes Putra ASHTRA minimal 50% penghuni (total
penghuni 33 santri)

Sumber Daya Manusia (Pemateri) :


- Dokter Internsip
- Penanggung Jawab program surveilans (Mbak Fitri)
- Penanggung Jawab program promkes (Mas Dika)

Alat yang dibutuhkan :


- 1 buah pengeras suara
- 1 buah kabel olor
- 1 buah proyektor
- 1 buah sound mini
- 1 buah laptop
- 25 lembar pamflet
- kaporit
- 1 botol gel cuci tangan aseptik
Sumber dana :

- Puskesmas Jember Kidul


- Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
PEMILIHAN INTERVENSI

- Meningkatkan pengetahuan santriwan tentang Hepatitis A melalui


penyuluhan dengan metode ceramah pada kelompok kecil
- Pembagian kaporit dan gel pembersih tangan antiseptik untuk
diletakkan di sumber-sumber air pondok pesantren

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Penyuluhan Hepatitis A
- Pembagian Kaporit
- Pembagian gel antiseptik

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana penyuluhan Hepatitis A, pembagian kaporit dan
pembagian gel pembersih tangan antiseptik pada Sabtu, 18 Januari 2020
pukul 10.30 WIB di Pondok Pesantren Putra ASHTRA Jember Kidul Kaliwates

Target dan Capaian :


- Jumlah pasien yang mengikuti penyuluhan 10 orang santriwan

- Tidak tercapai peserta hadir 30% (target awal minimal 50%)
Masalah :
- Jumlah penderita suspect Hepatitis A di Bulan Januari masih tinggi
- Peserta yang hadir hanya 30%, lainnya sedang ada jadwal kuliah
- Dalam 1 bulan terakhir, ditemukan 1 orang santriwan dari Ponpes
Putra ASHTRA yang terserang virus Hepatitis A dan opname di RS.

Analisa :
- Kebersihan asrama pondok pesantren kurang
- Pemilihan jam penyuluhan kurang tepat
RENCANA TINDAK LANJUT

- Mengadakan penyuluhan lebih banyak di Pondok Pesantren lain


(terutama di sekitaran sekolah, pondok pesantren dan kampus).
- Membagikan kaporit dan gel aseptik di pondok pesantren sekitar
wilayah kerja Puskesmas Jember Kidul

Monitoring dan MONITORING


evaluasi
- Diadakan sesi review materi hepatitis A dan 6 langkah cuci tangan
post penyuluhan, dan hasilnya > 70 % dari peserta yang hadir sudah
tau mengenai hepatitis A dan cara pencegahannnya
- Follow up kepada pengurus Ponpes apabila ditemukan santri yang
menunjukkan gejala yang mengarah ke Hepatitis A, terutama santri
yang sekamar dengan santri yang terserang Hepatitis A.

EVALUASI
- Tidak semua santriwati mengikuti penyuluhan Hepatitis A, karena
santri lainnya sedang ada kegiatan kuliah
F1 : PROMKES
5 Judul : PENYULUHAN SCABIES DI PONDOK PESANTREN PUTRA ASHTRA
Tanggal : 18 JANUARI 2020
Latar belakang Scabies atau biasa disebut penyakit gudik adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei. Penyakit ini mudah sekali menular
pada orang-orang yang tinggal serumah dengan penderita dan
penyembuhannya memerlukan waktu yang cukup lama. Scabies biasanya
banyak diderita oleh orang yang tinggal bersama di Asrama seperti para
santri, sehingga perlu dilakukan edukasi kepada para santri agar tidak
terserang scabies dan tidak saling menularkan satu sama lain.
Permasalahan 1. Penderita scabies yang datang berobat ke BP Puskesmas Jember
Kidul banyak dari kalangan santri
2. Pengetahuan masyarakat tentang scabies masih kurang
Perencanaan PERENCANAAN Dan
pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Penyuluhan tentang Scabies

Tujuan Kegiatan :
- Memberikan edukasi kepada santri di Pondok Pesantren Putra ASHTRA
Jember Kidul Kaliwates mengenai penyakit Scabies serta cara penularan dan
pencegahannya.

Waktu Pelaksanaan :
- 18 Januari 2020 pukul 11.30 WIB

Tempat Pelaksanaan :
- Aula Pondok Pesantren Putra ASHTRA

Target Sasaran :
- Santriwan Pondok Pesantren Putra ASHTRA minimal 15 orang
(50% penghuni)

Sumber Daya Manusia (Pemateri) :


- Dokter Internsip

Alat yang dibutuhkan :


- 1 buah pengeras suara
- 1 buah kabel olor
- 1 buah proyektor
- 1 buah sound mini
- 1 buah laptop

Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul dan Pribadi
PEMILIHAN INTERVENSI
- Meningkatkan pengetahuan santriwati tentang Scabies melalui
penyuluhan dengan metode ceramah pada kelompok kecil

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Penyuluhan Scabies

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana penyuluhan Scabies pada Sabtu, 18 Januari 2020
pukul 11.30 WIB di Pondok Pesantren Putra ASHTRA

Target dan Capaian :


- Jumlah pasien yang mengikuti penyuluhan 10 santri
- Tercapai 30%

Masalah :
-Jumlah penderita Scabies dari kalangan santri di wilayah kerja
Puskesmas Jember Kidul cukup banyak

Analisa :
- Kebersihan asrama pondok pesantren kurang
- Pengetahuan tentang penularan dan pencegahan penyakit kulit scabies
para santri masih kurang

RENCANA TINDAK LANJUT


- Mengadakan penyuluhan lebih banyak di Pondok Pesantren lain
mengenai scabies, cara penularan serta pencegahannya

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Masih ada penderita scabies yang datang berobat ke BP PKM Jember
kidul dari kalangan santri

EVALUASI
- Penyuluhan mengenai scabies baru terlaksana di 1 ponpes
- Saran : Adakan penyuluhan mengenai scabies di ponpes lain
yang termasuk wilayah jember kidul
F2 : KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Judul : PSN di Desa Seputih
Tanggal : 29 – 10 - 2019
Latar belakang Indonesia mulai memasuki musim penghujan di bulan November ini. Salah
satu penyakit yang banyak menjadi wabah di musim penghujan adalah
demam berdarah dengue (DBD). DBD disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes Aegipty yang berkembang biak
pesat di musim penghujan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha
pencegahan wabah DBD salah satunya dengan cara memberantas sarang
nyamuk sebagai vektor penularan DBD. Ada dua cara yang bisa dilakukan,
yaitu melalui fogging dan PSN dengan gerakan 3M plus. PSN dinilai lebih
efektif dalam mengurangi perkembangbiakan nyamuk dibanding fogging,
karena telah banyak nyamuk yang resisten terhadap obat fogging. Selain itu,
fogging hanya mematikan nyamuk dewasa saja sedangkan dengan
melaksanakan PSN rutin 1 minggu sekali, kita sekaligus dapat menekan
perkembang biakan jentik nyamuk.
Permasalahan 1. Pencegahan terhadap wabah DBD
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pemberantasan Sarang Nyamuk di Desa Seputih
Tujuan Kegiatan :

- Memberantas sarang nyamuk sebagai upaya pencegahan wabah DBD


Waktu Pelaksanaan :

- 29 November 2019
Tempat Pelaksanaan :

- Desa Seputih
Target Sasaran :

- Warga Desa Seputih

Sumber Daya Manusia :


- Kepala Puskesmas Mayang (dr. Abd. Rouf)
- Ka bag Kesling Puskesmas Mayang (Pak Fir)
- Jumantik
- Bidan Wilayah
- Kader Wilayah
- Perawat
- Tokoh masyarakat sekitar
- Babinsa, Babinkamtibmas
- Dokter Internsip, Dokter muda
Alat yang dibutuhkan :
- Senter
- Alat tulis

Sumber dana :
- Puskesmas Mayang

PEMILIHAN INTERVENSI
- Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan gerakan 3M plus

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Inspeksi jentik nyamuk di kamar mandi warga dan sekitar rumah
- Edukasi kepada warga sekitar apabila di sekitar lingkungan rumahnya
terdapat genangan air yang berpotensi jadi sarang nyamuk

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana PSN di Desa Seputih Kecamatan Mayang pada hari
Jumat, 29 November 2019 pukul 06.30-08.00 WIB. Tim dibagi menjadi
3 kelompok untuk melakukan inspeksi jentik nyamuk, masing-masing
mengunjungi kurang lebih 25 rumah warga.

Target dan Capaian :


-Ditemukan 2 rumah warga yang bak kamar mandi nya terdapat jentik
(pada tim yang saya ikuti)

Masalah :
- Masih ada warga yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan
rumahnya, jarang menguras kamar mandi, membiarkan ada
genangan air di sekitar rumah, tidak menutup tempat penyimpanan
air dan membiarkan botol/kaleng kosong bergelatakan tidak dikubur.
- Sebagian warga lainnya hanya menguras kamar mandi hanya bila
ada kegiatan PSN

Analisa :
-Kurangnya kepedulian warga terhadap kebersihan di lingkungan sekitar
rumahnya kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan
terhadap apa dampak serius yang ditimbulkan.

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


- Perlu dilakukan edukasi kepada warga mengenai pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk
terutama di musim penghujan seperti saat ini. Edukasi bisa
dilakukan secara bersama-sama di Balai desa bersamaan dengan
kegiatan PSN berikutnya, atau dengan membagikan selebaran
bersamaan dengan inspeksi jentik di masing-masing rumah warga.
Monitoring MONITORING
dan evaluasi - Warga yang kedapatan belum menguras kamar mandi, belum
menutup bak penampung air, dan/atau belum mengubur
kaleng/botol/toples yang sudah tidak terpakai saat kegiatan PSN
berlangsung, telah diberi pemahaman dan telah menguras kamar
mandinya.
- Tidak ditemukan kasus DBD dari Desa Seputih

EVALUASI
- Kegiatan PSN di Desa Seputih telah berlangsung baik dan perlu
dilakukan pemantauan rutin 1 minggu sekali/sesuai giliran
F2 : KESEHATAN LINGKUNGAN
2 Judul : PSN di Desa Tegal waru
Tanggal : 6 Desember 2019
Latar belakang Indonesia mulai memasuki musim penghujan di bulan November ini. Salah
satu penyakit yang banyak menjadi wabah di musim penghujan adalah
demam berdarah dengue (DBD). DBD disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes Aegipty yang berkembang biak
pesat di musim penghujan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha
pencegahan wabah DBD salah satunya dengan cara memberantas sarang
nyamuk sebagai vektor penularan DBD. Ada dua cara yang bisa dilakukan,
yaitu melalui fogging dan PSN dengan gerakan 3M plus. PSN dinilai lebih
efektif dalam mengurangi perkembangbiakan nyamuk dibanding fogging,
karena telah banyak nyamuk yang resisten terhadap obat fogging. Selain itu,
fogging hanya mematikan nyamuk dewasa saja sedangkan dengan
melaksanakan PSN rutin 1 minggu sekali, kita sekaligus dapat menekan
perkembang biakan jentik nyamuk.
Permasalahan Upaya pencegahan wabah DBD
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pemberantasan Sarang Nyamuk di Desa Tegalwaru
Tujuan Kegiatan :

- Memberantas sarang nyamuk sebagai upaya pencegahan wabah DBD


Waktu Pelaksanaan :

- 6 Desember 2019
Tempat Pelaksanaan :

- Desa Tegalwaru
Target Sasaran :

- Warga Desa Tegalwaru

Sumber Daya Manusia :


- Kepala Puskesmas Mayang
- Koordinator Kesling Puskesmas Mayang
- Jumantik
- Bidan Wilayah
- Kader Wilayah
- Perawat
- Tokoh masyarakat sekitar
- Babinsa, Babinkamtibmas
- Dokter Internsip, Dokter muda
Alat yang dibutuhkan :
- Senter (penerang)
- Alat tulis

Sumber dana :
- Puskesmas Mayang

PEMILIHAN INTERVENSI
- Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan gerakan 3M plus

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Inspeksi jentik nyamuk di kamar mandi warga dan sekitar rumah
- Edukasi kepada warga sekitar apabila di sekitar lingkungan rumahnya
terdapat genangan air yang berpotensi jadi sarang nyamuk

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana PSN di Desa Tegalwaru Kecamatan Mayang pada hari
Jumat, 6 Desember 2019 pukul 06.30-08.00 WIB. Tim dibagi menjadi 3
kelompok untuk melakukan inspeksi jentik nyamuk, masing-masing
mengunjungi kurang lebih 20 rumah warga.

Target dan Capaian :


-Ditemukan 1 rumah warga yang bak kamar mandi nya terdapat jentik
(pada tim yang saya ikuti)

Masalah :
- Masih ada warga yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan
rumahnya, jarang menguras kamar mandi, membiarkan ada
genangan air di sekitar rumah, tidak menutup tempat penyimpanan
air dan membiarkan botol/kaleng kosong bergelatakan tidak dikubur.
- Sebagian warga lainnya hanya menguras kamar mandi hanya bila
ada kegiatan PSN

Analisa :
-Kurangnya kepedulian warga terhadap kebersihan di lingkungan sekitar
rumahnya kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan
terhadap apa dampak serius yang ditimbulkan.

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


- Perlu dilakukan edukasi kepada warga mengenai pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk
terutama di musim penghujan seperti saat ini. Edukasi bisa
dilakukan secara bersama-sama di Balai desa bersamaan dengan
kegiatan PSN berikutnya, atau dengan membagikan selebaran
bersamaan dengan inspeksi jentik di masing-masing rumah warga.
Monitoring MONITORING
dan evaluasi - Warga yang kedapatan belum menguras kamar mandi, belum
menutup bak penampung air, dan/atau belum mengubur
kaleng/botol/toples yang sudah tidak terpakai saat kegiatan PSN
berlangsung, telah diberi pemahaman dan telah menguras kamar
mandinya.
- Tidak ditemukan kasus DBD dari Desa Tegalwaru

EVALUASI
- Kegiatan PSN di Desa Tegalwaru telah berlangsung baik dan
perlu dilakukan pemantauan rutin 1 minggu sekali/sesuai giliran
F2 : KESEHATAN LINGKUNGAN
3 Judul : PSN di Desa Sumber Kejayan
Tanggal : 13 Desember 2019
Latar belakang Indonesia mulai memasuki musim penghujan di bulan November ini. Salah
satu penyakit yang banyak menjadi wabah di musim penghujan adalah
demam berdarah dengue (DBD). DBD disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes Aegipty yang berkembang biak
pesat di musim penghujan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha
pencegahan wabah DBD salah satunya dengan cara memberantas sarang
nyamuk sebagai vektor penularan DBD. Ada dua cara yang bisa dilakukan,
yaitu melalui fogging dan PSN dengan gerakan 3M plus. PSN dinilai lebih
efektif dalam mengurangi perkembangbiakan nyamuk dibanding fogging,
karena telah banyak nyamuk yang resisten terhadap obat fogging. Selain itu,
fogging hanya mematikan nyamuk dewasa saja sedangkan dengan
melaksanakan PSN rutin 1 minggu sekali, kita sekaligus dapat menekan
perkembang biakan jentik nyamuk.
Permasalahan Upaya pencegahan wabah DBD
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pemberantasan Sarang Nyamuk di Desa Sumber Kejayan
Tujuan Kegiatan :

- Memberantas sarang nyamuk sebagai upaya pencegahan wabah DBD


Waktu Pelaksanaan :

- 13 Desember 2019
Tempat Pelaksanaan :

- Desa Sumber Kejayan


Target Sasaran :

- Warga Desa Sumber Kejayan

Sumber Daya Manusia :


- Kepala Puskesmas Mayang
- Koordinator Kesling Puskesmas Mayang
- Jumantik
- Bidan Wilayah
- Kader Wilayah
- Perawat
- Tokoh masyarakat sekitar
- Babinsa, Babinkamtibmas
- Dokter Internsip, Dokter muda
Alat yang dibutuhkan :
- Senter (penerang)
- Alat tulis

Sumber dana :
- Puskesmas Mayang

PEMILIHAN INTERVENSI
- Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan gerakan 3M plus

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Inspeksi jentik nyamuk di kamar mandi warga dan sekitar rumah
- Edukasi kepada warga sekitar apabila di sekitar lingkungan rumahnya
terdapat genangan air yang berpotensi jadi sarang nyamuk

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana PSN di Desa Sumber Kejayan Kecamatan Mayang pada
hari Jumat, 13 Desember 2019 pukul 07.00-08.30 WIB. Tim dibagi
menjadi 3 kelompok untuk melakukan inspeksi jentik nyamuk, masing-
masing mengunjungi kurang lebih 20 rumah warga dan gedung sekolah
SDN Sumber Kejayan.

Target dan Capaian :


-Pada tim yang saya ikuti, menemukan 1 rumah warga yang bak kamar
mandi nya terdapat jentik
-Didapatkan warga yang memiliki kolam ikan tidak digunakan dan terisi
genangan air kotor
-Seluruh kamar mandi di SDN Sumber Kejayan bersih dan bebas jentik
nyamuk

Masalah :
- Masih ada warga yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan
rumahnya, jarang menguras kamar mandi, membiarkan ada genangan air
di sekitar rumah, tidak menutup tempat penyimpanan air dan
membiarkan kolam ikan tidak terpakai terisi genangan air kotor.

Analisa :
-Kurangnya kepedulian warga terhadap kebersihan di lingkungan sekitar
rumahnya kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan
terhadap apa dampak serius yang ditimbulkan.

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


- Perlu dilakukan edukasi kepada warga mengenai pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk terutama di
musim penghujan seperti saat ini. Edukasi bisa dilakukan secara
bersama-sama di Balai desa bersamaan dengan kegiatan PSN
berikutnya, atau dengan membagikan selebaran bersamaan dengan
inspeksi jentik di masing-masing rumah warga.
Monitoring dan MONITORING
evaluasi - Warga yang kedapatan belum menguras kamar mandi saat kegiatan
PSN berlangsung, telah diberi pemahaman dan telah menguras
kamar mandinya.
- Melakukan follow up terhadap warga yang memiliki kolam ikan yang
tidak dipakai apakah telah dikuras dan ditutup
- Tidak ditemukan kasus DBD dari Desa Sumber Kejayan

EVALUASI
- Kegiatan PSN di Desa Sumber Kejayan telah berlangsung baik dan
perlu dilakukan pemantauan rutin 1 minggu sekali/sesuai giliran
F2 : KESEHATAN LINGKUNGAN
4 Judul : PSN di Desa Sidomukti
Tanggal : 20 Desember 2019
Latar belakang Indonesia mulai memasuki musim penghujan di bulan November ini. Salah
satu penyakit yang banyak menjadi wabah di musim penghujan adalah
demam berdarah dengue (DBD). DBD disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes Aegipty yang berkembang biak
pesat di musim penghujan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha
pencegahan wabah DBD salah satunya dengan cara memberantas sarang
nyamuk sebagai vektor penularan DBD. Ada dua cara yang bisa dilakukan,
yaitu melalui fogging dan PSN dengan gerakan 3M plus. PSN dinilai lebih
efektif dalam mengurangi perkembangbiakan nyamuk dibanding fogging,
karena telah banyak nyamuk yang resisten terhadap obat fogging. Selain itu,
fogging hanya mematikan nyamuk dewasa saja sedangkan dengan
melaksanakan PSN rutin 1 minggu sekali, kita sekaligus dapat menekan
perkembang biakan jentik nyamuk.
Permasalahan Upaya pencegahan wabah DBD
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pemberantasan Sarang Nyamuk di Desa Sidomukti
Tujuan Kegiatan :

- Memberantas sarang nyamuk sebagai upaya pencegahan wabah DBD


Waktu Pelaksanaan :

- 20 Desember 2019
Tempat Pelaksanaan :

- Desa Sidomukti
Target Sasaran :

- Warga Desa Sidomukti

Sumber Daya Manusia :


- Kepala Puskesmas Mayang
- Koordinator Kesling Puskesmas Mayang
- Jumantik
- Bidan Wilayah
- Kader Wilayah
- Perawat
- Tokoh masyarakat sekitar
- Babinsa, Babinkamtibmas
- Dokter Internsip, Dokter muda

Alat yang dibutuhkan :


- Senter (penerang)
- Alat tulis

Sumber dana :
- Puskesmas Mayang

PEMILIHAN INTERVENSI
- Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan gerakan 3M plus

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Inspeksi jentik nyamuk di kamar mandi warga dan sekitar rumah
- Edukasi kepada warga sekitar apabila di sekitar lingkungan rumahnya
terdapat genangan air yang berpotensi jadi sarang nyamuk

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana PSN di Desa Sidomukti Kecamatan Mayang pada hari
Jumat, 20 Desember 2019 pukul 07.00-08.30 WIB. Tim dibagi menjadi
3 kelompok untuk melakukan inspeksi jentik nyamuk, masing-masing
mengunjungi kurang lebih 20 rumah warga.

Target dan Capaian :


- Ditemukan 2 rumah warga yang bak kamar mandi nya terdapat jentik
(pada tim yang saya ikuti)
Masalah :

- Masih ada warga yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan


rumahnya, jarang menguras kamar mandi, membiarkan ada genangan
air di sekitar rumah, tidak menutup tempat penyimpanan air dan
membiarkan botol/kaleng kosong bergelatakan tidak dikubur.
- Sebagian warga lainnya hanya menguras kamar mandi hanya bila ada
kegiatan PSN
Analisa :

- Kurangnya kepedulian warga terhadap kebersihan di lingkungan sekitar


rumahnya kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan
terhadap apa dampak serius yang ditimbulkan.
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

- Perlu dilakukan edukasi kepada warga mengenai pentingnya


menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk
terutama di musim penghujan seperti saat ini. Edukasi bisa dilakukan
secara bersama-sama di Balai desa bersamaan dengan kegiatan PSN
berikutnya, atau dengan membagikan selebaran bersamaan dengan
inspeksi jentik di masing-masing rumah warga.
Monitoring dan MONITORING
evaluasi
- Warga yang kedapatan belum menguras kamar mandi, belum
menutup bak penampung air, dan/atau belum mengubur
kaleng/botol/toples yang sudah tidak terpakai saat kegiatan PSN
berlangsung, telah diberi pemahaman dan telah menguras kamar
mandinya.
- Tidak ditemukan kasus DBD dari Desa Sidomukti

EVALUASI
- Kegiatan PSN di Desa Sidomukti telah berlangsung baik dan perlu
dilakukan pemantauan rutin 1 minggu sekali/sesuai giliran
F2 : KESEHATAN LINGKUNGAN
5 Judul : PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS DI PUSKESMAS
Tanggal : 21 November – 20 Desember 2019
Latar belakang Puskesmas dalam kegiatannya menghasilkan limbah medis maupun limbah
non medis baik dalam bentuk padat maupun cair. Limbah medis dalam bentuk
padat di Puskesmas biasanya dihasilkan dari kegiatan yang berasal dari ruang
perawatan (bagi Puskesmas rawat inap), poliklinik umum, poliklinik gigi,
poliklinik ibu dan anak/KIA, laboratorium dan apotik. Sementara limbah cair
biasanya berasal dari laboratorium puskesmas yang kemungkinan
mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan radioaktif (Suryati,
2009).
Limbah yang dihasilkan dari upaya medis di Puskesmas termasuk dalam

kategori biohazard yaitu jenis limbah yang sangat membahayakan lingkungan


karena banyak mengandung virus, bakteri maupun zat-zat yang
membahayakan lainnya sehingga harus dimusnahkan dengan cara dibakar
pada suhu di atas 800 derajat celcius. Namun pengelolaan limbah medis yang
berasal dari Puskesmas di Indonesia masih tidak sesuai dengan peraturan
yang berlaku. World Health Organization (WHO) pada tahun 2004 pernah
melansir ada sekitar 0,14 kg timbunan limbah medis per hari di Indonesia atau
sekitar 400 ton pertahun (Manefo, 2018)

Permasalahan Sampah medis memiliki banyak dampak yang merugikan bagi lingkungan
dan manusia di sekitarnya apabila tidak ditangani secara baik.
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pengelolaan sampah medis di puskesmas
Tujuan Kegiatan :

- Mencegah dampak buruk yang ditimbulkan oleh sampah medis


Waktu Pelaksanaan :

- 21 Nov - 20 Des 2019


Tempat Pelaksanaan :

- Puskesmas Mayang

Sumber Daya Manusia :


- Kepala Puskesmas Mayang
- Koordinator Kesling Puskesmas Mayang
- Petugas kebersihan
- Seluruh staff puskesmas Mayang

Alat yang dibutuhkan :


- Tempat sampah plastic tertutup
- Safety box
- Kantong plastic warna hitam dan kuning
- Tali raffia
- Troli khusus
- Alat-alat kebersihan

Sumber dana :
- Puskesmas Mayang

PEMILIHAN INTERVENSI
- Pengelolaan sampah medis secara terstruktur sesuai peraturan
pemerintah

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Penglolaan sampah medis puskesmas

Pelaksanaan :
- Pemilahan sampah medis sesuai kode warna kantong plastic berjalan
dengan baik. Namun, di beberapa ruangan, pemilahan sampah medis
belum sempurna karena keterbatasan volume tempat sampah dan
keterlambatan petugas kebersihan mengangkut kantong sampah
yang sudah penuh.
- Setelah dipilah berdasarkan kode, sampah medis di kumpulkan
di tempat penyimpanan sementara.
- Kemudian, sampah medis akan diangkut ke incinerator milik PT.
Sagraha setiap beberapa bulan sekali

Analisa Masalah :
- Pengetahuan staff di puskesmas mayang tentang sampah medis sebagian
besar baik, namun beberapa masih memiliki kesadaran yang rendah untuk
turut serta dalam pengelolaan sampah medis yang benar.
- Kurangnya jumlah tempat sampah di beberapa ruangan.
- Puskesmas belum memiliki incinerator sendiri.
- Kesadaran petugas kebersihan untuk menggunakan APD masih rendah.

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


- Melakukan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan limbah medis
yang sesuai dengan peraturan pemerintah kepada petugas di
Puskesmas Mayang dan pentingnya petugas cleaning service
menggunakan APD saat bekerja.
- Menempelkan poster tentang prosedur pengelolaan limbah medis
disetiap unit pelayanan di Puskesmas Mayang.
- Berkoordinasi dengan perusahaan pengumpul limbah B3 yang
memiliki incinerator untuk melakukan pengangkutan limbah medis
lebih sering sesuai jarak waktu yang disarankan.
Monitoring MONITORING
dan evaluasi - Pemantauan kegiatan pemilahan sampah
- Pemantauan penggunaan APD petugas kebersihan
- Pemantauan volume sampah medis yang tertampung di tempat
penyimpanan sementara.

EVALUASI
- Penambahan jumlah tempat sampah
- Pengangkutan sampah lebih tepat waktu
F3 : KIA DAN KB
1 Judul : POSYANDU ASTER 120 (PUSKESMAS JEMBER KIDUL)
Tanggal : 15 JANUARI 2020
Latar belakang Angka kematian ibu di Kabupaten Jember termasuk yang tertinggi dibanding
kabupaten lain di provinsi Jawa Timur. Namun demikian, tahun 2018 angka
kematian ibu di kab Jember mengalami penurunan sekitar 20 persen
dibanding dengan tahun sebelumnya (Times Indonesia, 2019). Kehadiran
posyandu di Indonesia telah memberikan andil yang cukup besar dalam
menurunkan angka kematian ibu dan anak. Posyandu juga mempunyai
kontribusi yang besar dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
Permasalahan 1. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Jember termasuk yang paling
tinggi dibandingkan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur.
2. Angka balita stunting cukup tinggi di kabupaten Jember
Perencanaan PERENCANAAN Dan
pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Posyandu Aster 120

Tujuan Kegiatan :
- Menurunkan angka kematian ibu di kabupaten jember melalui
deteksi dini kelainan pada kehamilan dan kontrol rutin ibu hamil
- Menurunkan kasus stunting melalui pemantauan tumbuh kembang
anak dan pemberian intervensi dini pada anak yang menunjukkan
gejala stunting
- Mewujudkan Imunisasi dasar lengkap bagi setiap anak

Waktu Pelaksanaan :
- 15 Januari 2020 pukul 09.30 WIB

Tempat Pelaksanaan :
- Posyandu Aster 120 Lingkungan Sawahan Cantikan Blok 1
Kelurahan Kepatihan, Kaliwates

Target Sasaran :
- Semua Ibu hamil dan balita di wilayah cakupan posyandu Aster 120

Sumber Daya Manusia:


- Bidan Wilayah (Bu Susiyati)
- Kader Posyandu Aster 120 berjumlah 5 orang
- Dokter Internsip

Alat yang dibutuhkan :


- Meja
- Timbangan anak dan dewasa
- Pengukur tinggi badan
- Buku pencatatan dan Alat tulis
- Set Imunisasi
- Set pemeriksaan kehamilan

Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul

PEMILIHAN INTERVENSI
- Pos Pelayanan Terpadu Purnama (Hijau)
Pelaksanaan Indikator Kegiatan :
- Posyandu

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana Posyandu Aster 120 pada tanggal 15 Januari 2020
di Lingkungan Sawahan Cantikan Blok 1, Kepatihan

Target dan Capaian :


Jumlah Peserta Posyandu yang hadir :
- Bayi usia 0-11 bulan = 3 anak
- Balita usia 12-23 bulan = 11 anak
- Balita usia 25-60 bulan = 35 anak
- Ibu Hamil = 3 orang
Masalah :

- Ada 1 bumil yang tidak hadir posyandu


- Ada 1 bumil risti
- Ada 3 balita yang tidak hadir posyandu
- Ada 5 balita yang hasil timbang nya dibawah garis merah
Analisa :

- Masih kurangnya kesadaran ibu hamil untuk dating posyandu rutin


- Masih kurangnya kesadaran ibu untuk memantau gizi dan tumbuh
kembang anak-anaknya
RENCANA TINDAK LANJUT

- Ibu hamil dan balita yang tidak datang posyandu, di jemput oleh
kader langsung ke rumahnya.
- Balita BGM diberi biscuit dan dipantau perkembangannya
- Memberi pengertian kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki anak
balita untuk rutin datang posyandu
Monitoring dan MONITORING
evaluasi - Pemantauan kunjungan ibu hamil dan balita pada posyandu
berikutnya
- Pemantauan berat badan balita BGM post pemberian makanan
tambahan (biscuit) pada posyandu berikutnya
EVALUASI
- 1 dari 5 kader di posyandu Aster 120 sudah lansia, sebaiknya
dilakukan kaderisasi untuk mencari pengganti.
- Dilakukan pemerataan kemampuan kader dalam semua tugas
posyandu, agar semua kader bisa menggantikan tugas kader lain
apabila tidak bias hadir posyandu.
- Perlu dilakukan pendekatan kepada masyarakat mengenai
pentingnya posyandu.
F3 : KIA DAN KB
2 Judul : KUNJUNGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI
Tanggal : 15 JANUARI 2020
Latar belakang Angka kematian ibu di Kabupaten Jember termasuk yang tertinggi dibanding
kabupaten lain di provinsi Jawa Timur. Namun demikian, tahun 2018 angka
kematian ibu di kab Jember mengalami penurunan sekitar 20 persen
dibanding dengan tahun sebelumnya (Times Indonesia, 2019).
Permasalahan Ditemukan Ibu hamil resiko tinggi, dengan :
- Riwayat kejang
- Riwayat kelumpuhan separuh anggota badan setelah melahirkan
secara spontan
- Hamil anak ketiga saat anak kedua masih berusia 2 tahun
Diagnosis : G3P0Ab000

Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Kunjungan Ibu Hamil resiko tinggi dengan riwayat kejang dan
kelumpuhan anggota gerak setelah melahirkan anak kedua
- Pemberian susu kepada ibu hamil

Tujuan Kegiatan :
- Memantau kehamilan pasien resiko tinggi
- Menurunkan AKI di Kabupaten Jember

Waktu Pelaksanaan :
- 15 Januari 2020, pukul 11.00 WIB

Tempat Pelaksanaan :
- Rumah pasien ibu hamil (Lingkungan Cantikan blok 1, Kepatihan)

Target Sasaran :
- Ibu Hamil Resiko Tinggi

Sumber Daya Manusia :


- Bidan Wilayah
- Kader
- Dokter Internsip

Alat dan bahan yang dibutuhkan :


- Set alat pemeriksaan kehamilan
- 2 kotak susu ibu hamil

Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul
PEMILIHAN INTERVENSI
- Kunjungan langsung ke rumah ibu hamil dengan resiko tinggi
Pelaksanaan Indikator Kegiatan :
- Kunjungan bumil risti
- Pemberian susu untuk ibu hamil

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana kunjungan ke rumah Ibu D (inisial nama) di lingkungan
sawahan cantikan blok 1, kelurahan kepatihan sebagai ibu hamil resiko tinggi
karena memiliki riwayat kejang pada tanggal 15 januari 2020 bersama bu
bidan wilayah dan kader

Hasil :
- Pasien dengan G3P0Ab000 uk 7 bulan dengan riwayat kejang
- Jarak dengan kehamilan pertama hanya sekitar 2 tahun, pasien
mengaku kehamilannya yang ketiga ini tidak direncanakan dan baru
diketahui saat usia kehamilan telah menginjak bulan ke-3.
- Pasien mengaku pernah kejang 1 kali selama hamil ketiga ini
- Pasien mengaku sudah ada pembukan 2 cm saat usia kehamilan 7
bulan, kemudian pasien kontrol ke Sp.OG dan kehamilan berhasil di
pertahankan
Masalah :

- Ibu hamil resiko tinggi dengan riwayat kejang dan pernah mengalami
kelumpuhan setelah melahirkan anak kedua secara spontan
Analisa :

- Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang bahaya hamil dengan


riwayat kejang
- Ibu hamil pada kehamilan sebelumnya jarang datang posyandu
RENCANA TINDAK LANJUT

- Pemantauan secara ketat terhadap ibu hamil resiko tinggi setiap


bulan. Ibu hamil diberi kontak telepon petugas terdekat dan nomor
telepon sopir ambulan kelurahan kepatihan, disarankan untuk
menghubungi petugas apabila kembali kejang atau ada tanda-tanda
akan melahirkan.
- Pemberian susu untuk ibu hamil secara rutin setiap 1-2 minggu
Monitoring dan MONITORING
evaluasi - Pemantauan secara ketat terhadap ibu hamil resiko tinggi setiap
bulan.

EVALUASI
- Kegiatan pemantauan ibu hamil resiko tinggi di posyandu Aster 120
puskesmas jember kidul telah berjalan dengan baik.
F3 : KIA DAN KB
3 Judul : POSYANDU CATLEYA 142 (PKM GLADAK PAKEM)
Tanggal : 15 Februari 2020
Latar belakang Angka kematian ibu di Kabupaten Jember termasuk yang tertinggi dibanding
kabupaten lain di provinsi Jawa Timur. Namun demikian, tahun 2018 angka
kematian ibu di kab Jember mengalami penurunan sekitar 20 persen
dibanding dengan tahun sebelumnya (Times Indonesia, 2019). Kehadiran
posyandu di Indonesia telah memberikan andil yang cukup besar dalam
menurunkan angka kematian ibu dan anak. Posyandu juga mempunyai
kontribusi yang besar dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
Permasalahan 1. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Jember termasuk yang paling
tinggi dibandingkan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur.
2. Angka balita stunting cukup tinggi di kabupaten Jember
Perencanaan PERENCANAAN Dan
pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Posyandu Catleya 142

Tujuan Kegiatan :
- Menurunkan angka kematian ibu di kabupaten jember melalui
deteksi dini kelainan pada kehamilan dan kontrol rutin ibu hamil
- Menurunkan kasus stunting melalui pemantauan tumbuh kembang
anak dan pemberian intervensi dini pada anak yang menunjukkan
gejala stunting
- Mewujudkan Imunisasi dasar lengkap bagi setiap anak

Waktu Pelaksanaan :
- 15 Februari 2020 pukul 09.00 WIB

Tempat Pelaksanaan :
- Posyandu Catleya 142 Lingkungan Kramat III Gladak Pakem

Target Sasaran :
- Semua Ibu hamil dan balita di wilayah cakupan posyandu Aster 142

Sumber Daya Manusia:


- Bidan Wilayah (Bu Yunita)
- Kader Posyandu Aster 142 berjumlah 6 orang
- Dokter Internsip

Alat yang dibutuhkan :


- Meja
- Timbangan anak dan dewasa
- Pengukur tinggi badan
- Buku pencatatan dan Alat tulis
- Set Imunisasi
- Set pemeriksaan kehamilan
Sumber dana :
- Puskesmas Gladak Pakem
PEMILIHAN INTERVENSI

- Pos Pelayanan Terpadu Purnama (Hijau)


Pelaksanaan Indikator Kegiatan :
- Posyandu

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana Posyandu Aster 142 pada tanggal 15 Februari 2020
di Lingkungan Kramat III Gladak Pakem

Target dan Capaian :


Jumlah Peserta Posyandu yang hadir :
- Balita = 29 anak
- Ibu Hamil = 2 orang
Masalah :

- Ada 1 balita yang tidak hadir posyandu


- Ada 3 balita yang hasil timbang nya dibawah garis merah
Analisa :

- Masih kurangnya kesadaran ibu hamil untuk dating posyandu rutin


- Masih kurangnya kesadaran ibu untuk memantau gizi dan tumbuh
kembang anak-anaknya
RENCANA TINDAK LANJUT

- Pengumuman kegiatan posyandu di musola dengan pengeras suara,


disarankan lebih pagi sebelum kegiatan posyandu dimulai.
- Balita BGM diberi biscuit dan dipantau perkembangannya
- Memberi pengertian kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki anak
balita untuk rutin datang posyandu
Monitoring dan MONITORING
evaluasi - Pemantauan kunjungan ibu hamil dan balita pada posyandu
berikutnya
- Pemantauan berat badan balita BGM post pemberian makanan
tambahan (biscuit) pada posyandu berikutnya

EVALUASI
- Perlu dilakukan pendekatan kepada masyarakat mengenai
pentingnya posyandu.
F3 : KIA DAN KB
4 Judul : KUNJUNGAN IBU POST SECTIO CAESARIA
Tanggal : 15 FEBRUARI 2020
Latar belakang Angka kematian ibu di Kabupaten Jember termasuk yang tertinggi dibanding
kabupaten lain di provinsi Jawa Timur. Namun demikian, tahun 2018 angka
kematian ibu di kab Jember mengalami penurunan sekitar 20 persen
dibanding dengan tahun sebelumnya (Times Indonesia, 2019).
Permasalahan Ditemukan Ibu post section caesaria, dengan :
- Riwayat eklampsia
- Riwayat jahitan post SC terbuka dan infeksi
- Anemia
Diagnosis : G1P0Ab000 post SC + surgical wound infection

Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Kunjungan Ibu post section caesaria ec eklampsia

Tujuan Kegiatan :
- Memantau kehamilan pasien resiko tinggi
- Menurunkan AKI di Kabupaten Jember

Waktu Pelaksanaan :
- 15 Februari 2020, pukul 12.00 WIB

Tempat Pelaksanaan :
- Rumah pasien di Jl. Sriwijaya

Target Sasaran :
- Ibu post SC dengan riwayat eklampsia

Sumber Daya Manusia :


- Bidan Wilayah
- Dokter Internsip

Alat dan bahan yang dibutuhkan :


- Set alat pemeriksaan kehamilan
- Alat tulis

Sumber dana :
- Puskesmas Gladak Pakem

PEMILIHAN INTERVENSI
- Kunjungan langsung ke rumah ibu post sectio caesaria karena
riwayat eklamsi
Pelaksanaan Indikator Kegiatan :
- Kunjungan ibu post sc karena riwayat eklamsia

Pelaksanaan :
- Telah terlaksana kunjungan ke rumah Ibu M (inisial nama) di jl. Sriwijaya
sebagai ibu hamil post partum secara sc karena riwayat eklamsia pada
tanggal 15 februari 2020 bersama bu bidan wilayah.

Hasil :
- Kunjungan kepada pasien dengan G1P0Ab000 post SC hari ke-10 ec
riwayat kejang eklamsia, bidan tidak bisa bertemu pasien karena
pasien sedang dirawat di RS soebandi karena jahitan post SC terbuka
dan mengeluarkan cairan coklat berbau
- Menurut suami pasien, pasien telah menerima donor darah 3 kolf
karena hb yang kurang.
Masalah :

- Tidak dapat bertemu pasien secara langsung karena pasien sedang


menjalani perawatan di RS Soebandi karena jahitan post SC tidak
tersambung sempurna dan mengeluarkan cairan coklat berbau.
- Menurut suaminya, pasien tidak nafsu makan dan tidak mau makan
telur atau jenis makanan tinggi protein lainnya.
Analisa :

- Kurangnya pengetahuan ibu post partum dengan SC dan


keluarganya mengenai cara merawat luka jahitan post SC dengan
baik dan gizi pasien kurang.
RENCANA TINDAK LANJUT

- Menjadwalkan ulang kunjungan ibu post partum SC dengan riwayat


eklamsia setelah pasien pulang dari Rumah Sakit.
- Memberikan edukasi kepada keluarga mengenai gizi dan cara
merawat luka jahit post section caesaria.
- Meminta kontak salah satu anggota keluarga agar bidan dapat
memantau kondisi pasien.
Monitoring dan MONITORING
evaluasi - Pemantauan secara ketat terhadap ibu post Sectio Caesaria selama
masa nifas sampai luka membaik

EVALUASI
- Kegiatan pemantauan ibu hamil resiko tinggi di puskesmas Gladak
Pakem telah berjalan dengan baik.
F3 : KIA DAN KB
5 Judul : KUNJUNGAN BAYI BARU LAHIR
Tanggal : 15 FEBRUARI 2020
Latar belakang Angka kematian ibu dan bayi (AKIB) di Kabupaten Jember pada beberapa
tahun terakhir tertinggi di provinsi Jawa Timur. Namun demikian, AKIB di
Jember terus mengalami penurunan sekitar 20 persen dibanding dengan
tahun sebelumnya (Jatim Times, 2019).
Permasalahan Bayi baru lahir berusia 15 hari, dengan :
- Lahir secara spontan
- Berat lahir cukup, 2800 gram
- Oral thrush (+)
Diagnosis : BBLC/Cukup Bulan/Sesuai Masa Kehamilan/Spontan + Oral

thrush (candidiasis oral)


Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Kunjungan Ibu post partum dan bayi baru lahir

Tujuan Kegiatan :
- Memantau kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir
- Menurunkan AKI dan AKB di kabupaten Jember

Waktu Pelaksanaan :
- 15 Februari 2020, pukul 13.00 WIB

Tempat Pelaksanaan :
- Rumah pasien di lingkungan kramat, Gladak pakem

Target Sasaran :
- Ibu post partum
- bayi baru lahir

Sumber Daya Manusia :


- Bidan Wilayah
- Dokter Internsip

Alat dan bahan yang dibutuhkan :


- Set alat pemeriksaan kesehatan
- Alat tulis

Sumber dana :
- Puskesmas Gladak Pakem

PEMILIHAN INTERVENSI
- Kunjungan langsung ke rumah ibu post partum, terutama yang tidak
datang ke Posyandu
Pelaksanaan Indikator Kegiatan :
- Kunjungan ibu post partum dan bayi baru lahir
Pelaksanaan :

- Telah terlaksana kunjungan ke rumah Ibu RHY di lingkungan kramat


wilayah posyandu catleya 142 Gladak pakem sebagai ibu post
partum secara spontan dan bayinya pada tanggal 15 februari 2020
bersama bu bidan wilayah, karena ibu tidak hadir pada posyandu.
Hasil :

- Kondisi nifas baik, asi dapat keluar dengan lancar, luka jahitan post
partus spontan baik.
- Kondisi bayi baru lahir, ditemukan plak putih tebal pada seluruh
mukosa mulut, langit-langit serta lidah bayi (oral thrush). Menurut
pengakuan ibu, plak putih ini mulai muncul sejak 2 hari yang lalu,
dan makin tebal hingga sekarang. Bayi mulai sering rewel dan
minum asi lebih sedikit.
Masalah :

- Candidiasi oral pada bayi (oral thrush) mungkin disebabkan karena


bayi hanya memiliki 1 buah dot, dan dot tidak dicuci dengan air
panas, sehingga dot kurang higienis.
Analisa :

- Kurangnya pengetahuan ibu tentang kebersihan


RENCANA TINDAK LANJUT


- Membersihkan plak putih dengan kassa steril dan air hangat
setelah dibersihkan, ternyata plak luas hingga ke faring bayi,
sehingga tidak terjangkau.
- Menyarankan ibu untuk membeli obat tetes anti jamur di apotek
dan kontrol ke dokter spesialis anak
- Menyarankan ibu untuk selalu datang ke Posyandu

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Pemantauan perkembangan kondisi bayi secara berkala melalui
kontak whatsapp keluarga pasien dan menjadwalkan kunjungan
berikutnya di bulan depan.

EVALUASI
- Kegiatan pemantauan bayi baru lahir di puskesmas Gladak Pakem
telah berjalan dengan baik.
F4 : PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1 Judul : PMT PADA BALITA KURANG GIZI DI POSYANDU ASTER 120
Tanggal : 15 Januari 2020
Latar belakang Di Indonesia masalah gizi kurang merupakan salah satu faktor penyebab
kematian bayi. Keadaan itu disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
mencukupi kebutuhan gizi balita. Oleh sebab itu, untuk membantu
mencukupi kebutuhan gizi balita, pemerintah mengembangkan program
yang disebut Pemberian Makanan Tambahan (PMT). PMT adalah kegiatan
pemberian makanan kepada balita dalam bentuk biskuit yang aman dan
bermutu serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita.
PMT ada dua macam yaitu PMT pemulihan dan PMT penyuluhan.
PMT pemulihan yaitu makanan pendamping ASI dalam bentuk biskuit yang

mengandung 10 vitamin dan 7 mineral. Biskuit hanya untuk anak usia 12 –


24 bulan. PMT pemulihan ini diberikan satu kali dalam sehari selama 90 hari
berturut-turut atau 3 bulan. Sedangkan PMT Penyuluhan, diberikan sebagai
penyuluhan kepada orang tua balita tentang makanan kudapan (snack) yang
baik diberikan untuk balita. Perbedaan utama dari kedua jenis PMT ini
adalah tujuan dari pemberiannya.
Permasalahan Angka balita dengan stunting di Kabupaten Jember masih tinggi
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita kurang gizi
Tujuan Kegiatan :

- Meningkatkan gizi balita yang berat badannya dibawah garis merah


Waktu Pelaksanaan :

- 15 Januari 2020
Tempat Pelaksanaan :

- Lingkungan Cantikan Blok 1 Kepatihan


Target Sasaran :

- Balita dengan BGM yang datang ke posyandu

Sumber Daya Manusia :


- Bidan wilayah
- Kader
- Dokter Internsip

Alat yang dibutuhkan :


- Timbangan balita
- Pengukur tinggi badan balita
- KMS
- Biskuit PMT
Sumber dana :

- Puskesmas Jember Kidul


PEMILIHAN INTERVENSI

- Perbaikan gizi balita BGM dengan PMT


Pelaksanaan Indikator Kegiatan :
- Pemberian PMT pada balita BGM di Posyandu Aster 120

Hasil Pelaksanaan :
- Telah terlaksana Pembagian biscuit untuk 5 balita dengan status gizi di
bawah garis merah yang datang ke posyandu Aster 120

Masalah :
- Masih didapatkan balita BGM
- Ada 1 balita BGM yang tidak hadir pada posyandu sehingga
tidak mendapat biscuit PMT

Analisa :
- Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi balita
- Kurangnya kesadaran ibu untuk meningkatkan gizi balita BGM

RENCANA TINDAK LANJUT


- Peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki balita mengenai gizi
balita melalui penyuluhan EMO-DEMO di posyandu-posyandu
- Memberikan makanan tambahan berupa biscuit dan makanan
ringan lain (seperti kacang hijau, telur, dsb) saat posyandu

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Pemantauan ketat status gizi balita BGM setiap posyandu dengan
memastikan ibu dan balita hadir setiap posyandu

EVALUASI
- Kegiatan PMT di Posyandu Aster 120 Puskesmas Jember Kidul telah
berjalan dengan baik
F4 : PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
2 Judul : KUNJUNGAN RUMAH BALITA BGM
Tanggal : 15 Januari 2020
Latar belakang Di Indonesia masalah gizi kurang merupakan salah satu faktor penyebab
kematian bayi. Keadaan itu disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
mencukupi kebutuhan gizi balita. Oleh sebab itu, untuk membantu
mencukupi kebutuhan gizi balita, pemerintah mengembangkan program
yang disebut Pemberian Makanan Tambahan (PMT). PMT adalah kegiatan
pemberian makanan kepada balita dalam bentuk biskuit yang aman dan
bermutu serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita.
PMT ada dua macam yaitu PMT pemulihan dan PMT penyuluhan.
PMT pemulihan yaitu makanan pendamping ASI dalam bentuk biskuit yang

mengandung 10 vitamin dan 7 mineral. Biskuit hanya untuk anak usia 12 –


24 bulan. PMT pemulihan ini diberikan satu kali dalam sehari selama 90 hari
berturut-turut atau 3 bulan. Sedangkan PMT Penyuluhan, diberikan sebagai
penyuluhan kepada orang tua balita tentang makanan kudapan (snack) yang
baik diberikan untuk balita. Perbedaan utama dari kedua jenis PMT ini
adalah tujuan dari pemberiannya.
Permasalahan Angka balita dengan stunting di Kabupaten Jember masih tinggi
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Kunjungan ke rumah balita BGM
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita BGM
Tujuan Kegiatan :

- Meningkatkan gizi balita yang berat badannya dibawah garis merah


Waktu Pelaksanaan :

- 15 Januari 2020
Tempat Pelaksanaan :

- Kelurahan Kepatihan
Target Sasaran :

- Balita BGM

Sumber Daya Manusia :


- Bidan wilayah
- Kader
- Dokter Internsip

Alat yang dibutuhkan :


- KMS
- Biskuit PMT
Sumber dana :

- Puskesmas Jember Kidul


PEMILIHAN INTERVENSI

- Kunjungan langsung ke rumah balita BGM

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Kunjungan rumah Balita BGM
Hasil Pelaksanaan :

- Balita BGM yang tidak hadir di posyandu, telah dikunjungi langsung


kerumahnya. Menurut ibu, ibu tidak mengajak balitanya ke
posyandu karena sedang menunggu dagangan dan balita rewel.
- Keluarga balita BGM merupakan keluarga dengan tingkat
perekonomian menengah kebawah, Balita hanya tinggal dengan ibu
2
dan neneknya saja di bangunan rumah berukuran sekitar 7x7 m .
- Menurut ibu, balita sangat aktif dan sulit jika diminta untuk makan,
sehari-hari lebih suka makan mie instan. Biscuit yang bulan lalu
diberi oleh bu Bidan telah habis.
- Telah diberikan 1 dus biscuit PMT untuk satu bulan ke depan.
Masalah :

- Masih didapatkan balita BGM


Analisa :

- Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu untuk memantau


perkembangan gizi anaknya mungkin disebabkan karena kondisi
perekonomian yang rendah dan keluarga yang tidak utuh.
RENCANA TINDAK LANJUT

- Memberikan pengertian kepada ibu pentingnya memantau


perkembangan gizi balita karena akan sangat berpengaruh terhadap
tumbuh kembang nya.
- Menyarankan ibu untuk rutin datang ke posyandu. Apabila ibu sedang
berdagang, mungkin bisa disarankan untuk ditemani oleh neneknya ke
posyandu.
- Memberikan makanan tambahan berupa biscuit PMT 1 dus (berisi 21
bungkus) untuk 1 bulan.

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Pemantauan ketat status gizi balita BGM setiap posyandu dengan
memastikan ibu dan balita hadir setiap posyandu. Bila tidak datang,
dilakukan kunjungan rumah kembali.
EVALUASI
- Kegiatan Kunjungan rumah balita BGM di Puskesmas jember Kidul
telah berjalan dengan baik.

F4 : PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


3 Judul : PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA IBU HAMIL
Tanggal : 02 Januari 2020
Latar belakang Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
pembangunan kesehatan yang pada dasarnya adalah bagian yang tak
terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Anak balita,
anak usia sekolah, dan ibu hamil merupakan kelompok rawan gizi yang sangat
perlu mendapat perhatian khusus karena dampak negatif yang ditimbulkan
apabila menderita kekurangan gizi. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013
diketahui bahwa prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK)
sebesar 24,2%. Pemberian makanan tambahan ditujukan untuk sasaran
kelompok rawan gizi salah satunya ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK)
yaitu ibu hamil dengan hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) lebih kecil
dari 23,5 cm.
Makanan Tambahan Ibu Hamil adalah suplementasi gizi berupa biskuit lapis

yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan
mineral yang diberikan kepada ibu hamil dengan kategori Kurang Energi
Kronis (KEK) untuk mencukupi kebutuhan gizi. Tiap kemasan primer (3
keping/60 gram) Makanan Tambahan Ibu Hamil mengandung minimum 270
Kalori, minimum 6 gram protein, minimum 12 gram lemak. Makanan
Tambahan Ibu Hamil diperkaya 11 macam vitamin(A, D E, B1, B2, B3, B5, B6,
B12, C, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium, Natrium, Seng, Iodium,
Fosfor, Selenium).

Permasalahan Data tahun 2013 di kabupaten Jember, dari 49 Puskesmas prevalensi ibu hamil
KEK terbanyak yaitu Puskesmas Patrang 32,5%, Puskesmas Kaliwates 25% dan
Puskesmas Sumbersari 20,7%.

Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil KEK
Tujuan Kegiatan :

- Perbaikan gizi ibu hamil KEK (hasil pengukuran LILA <23,5cm)


Waktu Pelaksanaan :

- 02 Januari 2020
Tempat Pelaksanaan :
- Puskesmas Jember kidul
Target Sasaran :

- Ibu hamil KEK (hasil pengukuran LILA <23,5cm)


Sumber Daya Manusia :

- Bidan wilayah
- Dokter Internsip
Alat yang dibutuhkan :

- Pengukur berat badan


- Pengukur tinggi badan
- Buku kesehatan ibu dan anak
- Biskuit PMT untuk ibu hamil
Sumber dana :

- Puskesmas Jember Kidul


PEMILIHAN INTERVENSI

- Pemberian Makanan Tambahan berupa biscuit untuk ibu hamil KEK


- Memberi edukasi kepada ibu hamil KEK untuk lebih banyak makan
makanan bergizi.

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil KEK
Hasil Pelaksanaan :

- Telah terlaksana Pemberian Makanan Tambahan kepada Ny. N, ibu


hamil dengan LILA 23 cm di Puskesmas Jember Kidul pada tanggal 2
Januari 2020.
- Ibu hamil KEK diberikan 1 dus biscuit PMT berisi 7 bungkus.
Masalah :

- Masih didapatkan ibu hamil KEK di wilayah puskesmas Jember Kidul


Analisa :

- Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang gizi saat hamil dan


bahayanya hamil dengan KEK
- Tingkat perekonomian pasien menengah ke bawah.
RENCANA TINDAK LANJUT

- Peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki balita mengenai gizi ibu


hamil melalui penyuluhan EMO-DEMO di posyandu-posyandu
- Memberikan makanan tambahan berupa biscuit satu bulan sekali.

Monitoring dan MONITORING


evaluasi
- Pemantauan ketat status gizi ibu hamil KEK melalui pengukuran LILA
rutin di posyandu setiap bulan

EVALUASI
- Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil KEK
di puskesmas Jember Kidul telah terlaksanan dengan baik
F4 : PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
4 Judul : PMT PADA BALITA KURANG GIZI DI POSYANDU CATLEYA 142
Tanggal : 15 FEBRUARI 2020
Latar belakang Di Indonesia masalah gizi kurang merupakan salah satu faktor penyebab
kematian bayi. Keadaan itu disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
mencukupi kebutuhan gizi balita. Oleh sebab itu, untuk membantu
mencukupi kebutuhan gizi balita, pemerintah mengembangkan program
yang disebut Pemberian Makanan Tambahan (PMT). PMT adalah kegiatan
pemberian makanan kepada balita dalam bentuk biskuit yang aman dan
bermutu serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita.
PMT ada dua macam yaitu PMT pemulihan dan PMT penyuluhan.
PMT pemulihan yaitu makanan pendamping ASI dalam bentuk biskuit yang

mengandung 10 vitamin dan 7 mineral. Biskuit hanya untuk anak usia 12 –


24 bulan. PMT pemulihan ini diberikan satu kali dalam sehari selama 90 hari
berturut-turut atau 3 bulan. Sedangkan PMT Penyuluhan, diberikan sebagai
penyuluhan kepada orang tua balita tentang makanan kudapan (snack) yang
baik diberikan untuk balita. Perbedaan utama dari kedua jenis PMT ini
adalah tujuan dari pemberiannya.
Permasalahan Angka balita dengan stunting di Kabupaten Jember masih tinggi
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita kurang gizi di
posyandu Catleya 142

Tujuan Kegiatan :
- Meningkatkan gizi balita yang berat badannya dibawah garis merah

Waktu Pelaksanaan :
- 15 FEBRUARI 2020

Tempat Pelaksanaan :
- Lingkungan Kramat III, Kranjingan, Gladak Pakem

Target Sasaran :
- Balita dengan BGM yang datang ke posyandu Catleya 142

Sumber Daya Manusia :


- Bidan wilayah
- Kader
- Dokter Internsip

Alat yang dibutuhkan :


- Timbangan balita
- Pengukur tinggi badan balita
- KMS
- Biskuit PMT

Sumber dana :
- Puskesmas Gladak Pakem

PEMILIHAN INTERVENSI
- Perbaikan gizi balita BGM dengan PMT

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita BGM di Posyandu
Catleya 142
Hasil Pelaksanaan :

- Telah terlaksana Pembagian biscuit untuk 3 balita dengan status gizi


di bawah garis merah yang datang ke posyandu Catleya 142
Masalah :

- Masih didapatkan balita BGM


Analisa :

- Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi balita


- Kurangnya kesadaran ibu untuk memantau dan meningkatkan gizi
balita BGM
RENCANA TINDAK LANJUT

- Peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki balita mengenai gizi balita


melalui penyuluhan EMO-DEMO di posyandu-posyandu
- Memberikan makanan tambahan berupa biscuit dan makanan ringan
lain (seperti kacang hijau, telur, dsb) saat posyandu

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Pemantauan ketat status gizi balita BGM setiap posyandu dengan
memastikan ibu dan balita hadir setiap posyandu

EVALUASI
- Kegiatan PMT di Posyandu Catleya 142 Puskesmas Gladak Pakem
telah berjalan dengan baik
F4 : PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
5 Judul : BULAN VITAMIN A
Tanggal : 15 FEBRUARI 2020
Latar belakang Setiap bulan Februari dan Agustus yang merupakan Bulan Vitamin A,
diposyandu atau di fasilitas kesehatan dibagikan vitamin A secara gratis untuk
anak balita. Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar
di seluruh dunia terutama di Negara berkembang dan dapat terjadi pada
semua umur terutama pada masa pertumbuhan . Salah satu dampak kurang
vitamin A adalah kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6
bulan s/d 4 tahun yang menjadi penyebab utama kebutaan di negara
berkembang.
Kurang Vitamin A pada anak biasanya terjadi pada anak yang menderita

Kurang Energi Protein (KEP) atau gizi buruk sebagai akibat asupan zat gizi
sangat kurang,termasuk zat gizi mikro dalam hal ini vitamin A. Anak yang
menderita kurang vitamin A mudah sekali terserang infeksi seperti infeksi
saluran pernafasan akut,campak,cacar air,diare dan infeksi lain karena daya
tahan anak menurun.
Permasalahan Angka balita dengan gizi kurang di Kabupaten Jember masih tinggi. Anak
dengan gizi buruk biasanya selain kekurangan makronutrien juga kekurangan
mikronutrien, salah satunya vitamin A.
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pemberian kapsul vitamin A

Tujuan Kegiatan :
- Mempertahankan status vitamin A pada bayi dan anak balita
agar tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat

Waktu Pelaksanaan :
- 15 Februari 2020

Tempat Pelaksanaan :
- Lingkungan Kramat III, Kranjingan, Gladak Pakem

Target Sasaran :
- Bayi berusia 6-11 bulan = kapsul biru
- Anak balita berusia 1-5 tahun = kapsul merah

Sumber Daya Manusia :


- Bidan wilayah
- Kader
- Dokter Internsip

Alat yang dibutuhkan :


- Kapsul vitamin A 100.000 SI (biru)
- Kapsul Vitamin A 200.000 SI (merah)
- Gunting

Sumber dana :
- Puskesmas Gladak Pakem

PEMILIHAN INTERVENSI
- Pemberian kapsul vitamin A

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Pemberian Kapsul Vitamin A
Hasil Pelaksanaan :

- Telah terlaksana Pemberian kapsul vitamin A di posyandu Catleya


142 pada tanggal 15 Februari 2020, dengan rincian :

- 4 bayi berusia 6-11 bulan kapsul biru

- 24 anak balita berusia 1-5 tahun kapsul merah
- 1 anak balita lain tidak diberi karena sudah mendapat
pembagian kapsul vitamin A di sekolah TK nya.
Masalah :

- Tidak didapatkan masalah


Analisa :

- Kegiatan pemberian kapsul vitamin A di Posyandu Catleya 142 terlah


berjalan dengan baik
RENCANA TINDAK LANJUT

- Sweeping bayi/balita yang belum mendapat vitamin A.


- Lanjutkan pemberian kapsul vitamin A di bulan Agustus 2020.

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Pemantauan kecukupan gizi mikro (salah satunya melalui kesehatan
mata) balita setiap datang ke posyandu

EVALUASI
- Kegiatan Pemberian Kapsul Vitamin A di Posyandu Catleya
142 Puskesmas Gladak Pakem telah berjalan dengan baik
F5 : PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
DAN TIDAK MENULAR
1 Judul : SCREENING KUSTA (MORBUS HANSEN)
Tanggal : 21 DES 2109 - 20 JAN 2020
Latar belakang Sepanjang 2017 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mendata, ada sebanyak
2.783 kasus kusta yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur. Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa hingga tahun 2019
jumlah prevalensi kasus kusta di Jawa Timur telah mengalami penurunan dari
tahun ke tahun sebesar 0,9 persen per 10 ribu penduduk. Pada tahun
sebelumnya, sebanyak 3.998 kasus kusta tercatat di Jawa timur. Kasus kusta
terbanyak di Jawa Timur berada di kawasan Sumenep, Sampang, dan diikuti
beberapa daerah lain seperti Pasuruan, Jember dan Lumajang. Untuk
menekan angka persebaran kusta, dapat dilakukan deteksi awal melalui
screening atau penjaringan.
Permasalahan Prevalensi penyakit kusta di Jember masih cukup tinggi
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Screening penyakit kusta di Puskesmas Jember Kidul

Tujuan Kegiatan :
- Mendeteksi secara dini tersangka penyakit kusta agar
pengobatannya dapat dimulai lebih awal dan prognosisnya baik.

Waktu Pelaksanaan :
- 21 Januari - 20 Februari 2020

Tempat Pelaksanaan :
- Balai Pengobatan Puskesmas Jember Kidul

Target Sasaran :
- Semua pasien yang datang berobat ke BP PKM Jember Kidul
dan memiliki keluhan pada kulitnya terdapat :
- Bercak merah/putih
- Tidak gatal
- Tidak terasa

Sumber Daya Manusia :


- Bidan wilayah
- Kader
- Dokter Internsip

Alat yang dibutuhkan :


- Form screening kusta
- Alat-alat untuk pemeriksaan kusta (kapas, jarum, dsb)
Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul
PEMILIHAN INTERVENSI

- Deteksi dini penyakit kusta melalui screening di BP PKM Jember


Kidul

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Screening penyakit kusta
Hasil Pelaksanaan :

- Telah terlaksana kegiatan screening penyakit kusta pada setiap


pasien yang datang berobat ke BP Puskesmas jember Kidul selama
21 jan – 20 feb 2020, ditemukan :
- 2 orang pasien yang memiliki ciri-ciri keluhan yang mengarah ke
kusta (morbus Hansen)
Masalah :

- Tidak didapatkan masalah


RENCANA TINDAK LANJUT

- Rujuk Internal pasien suspect kusta ke ruang P2M PKM Jember Kidul
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
- Pemberian obat kusta untuk pasien yang positif kusta

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Pemantauan kondisi pasien positif kusta setiap bulan di ruang P2M
PKM Jember Kidul

EVALUASI
- Kegiatan Screening penyakit kusta Puskesmas Jember kidul telah
berjalan dengan baik
F5 : PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
DAN TIDAK MENULAR
2 Judul : SCREENING TUBERCULOSIS
Tanggal : 21 JANUARI - 20 FEBRUARI 2020
Latar belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycrobacterium
tuberculosis (kuman TB) yang biasanya menyerang paru-paru (disebut sebagai
TB Paru), tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Bersama dengan
malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya
menjadi komitmen global dalam MDGs (Kemenkes RI, 2011).
WHO memperkirakan bahwa di Indonesia setiap tahunnya setiap 100.000

penduduk terdapat 115 penderita baru TBC paru dengan BTA positif. Penyakit
TBC menyerang sebagian besar kelompok usia produktif. Di provinsi Jawa
Timur sendiri penyebaran penyakit TBC sangat memprihatinkan. Data yang
didapat di Departemen Kesehatan, penderita penyakit TBC di JawaTimur
menempati urutan ke-3 setelah Jakarta. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015, Kabupaten Jember masih menduduki
peringkat tertinggi kedua se Jawa Timur untuk jumlah penderita TB dibawah
Surabaya dan Pasuruan. Dari 2.054 penderita, 80 persen tertangani karena
minum obat secara rutin, sedangkan 20 persen putus berobat karena berbagai
faktor.

Permasalahan Prevalensi Penyakit Tuberkulosis di Jember menduduki peringkat kedua


tertinggi se Jawa Timur.
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Screening penyakit TB di Puskesmas Jember Kidul

Tujuan Kegiatan :
- Mendeteksi secara dini tersangka penyakit TB agar pengobatannya
dapat dimulai lebih awal dan prognosisnya baik.
- Memutus rantai penularan penyakit TB

Waktu Pelaksanaan :
- 21 Januari - 20 Februari 2020

Tempat Pelaksanaan :
- Balai Pengobatan Puskesmas Jember Kidul

Target Sasaran :
- Semua pasien yang datang berobat ke BP PKM Jember Kidul
dan memiliki keluhan :
- Gejala respiratorik : batuk ≥ 2 minggu, batuk darah,
sesak napas, nyeri dada
- Gejala sistemik : Demam, lemah, keringat malam, berat badan
menurun, nafsu makan turun

Sumber Daya Manusia :


- Bidan wilayah
- Kader
- Dokter Internsip

Alat yang dibutuhkan :


- Form screening TB
- Stetoskop
- Timbangan BB

Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul

PEMILIHAN INTERVENSI
- Deteksi dini penyakit TB melalui screening di BP PKM Jember Kidul

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Screening penyakit TB

Hasil Pelaksanaan :
- Telah terlaksana kegiatan screening penyakit TB pada setiap pasien
yang datang berobat ke BP Puskesmas jember Kidul selama periode
21 jan – 20 feb 2020, ditemukan :
- 31 orang pasien yang memiliki gejala penyakit TB

Analisa Masalah :
- Prevalensi penyakit TB menyerupai fenomena gunung es dimana
penderita yang belum terdeteksi jauh lebih banyak dibanding
penderita yang telah terdeteksi dan mendapat pengobatan.
- Tidak semua orang dengan keluhan batuk lama sadar untuk
memeriksakan diri ke puskesmas
- Keluarga pasien yang telah positif TB banyak yang tidak
memeriksakan kesehatannya juga
- Kesadaran pasien positif TB ataupun TB MDR untuk menggunakan
masker agar tidak menular ke orang lain masih sangat rendah
- Banyak pasien yang putus obat (tidak tuntas pengobatan 6 bulan)
dengan alasan batuk sudah merada, kemudian datang lagi ke
puskesmas dengan batuk darah atau suspek TB MDR
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB

RENCANA TINDAK LANJUT


- Pemeriksaan dahak untuk tersangka TB
- Rujuk Internal pasien suspect TB ke ruang P2M PKM Jember Kidul
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
- Pemberian obat TB untuk pasien yang positif kusta
- Memberikan masker kepada setiap pasien tang telah positif TB
- Mewajibkan petugas screening dan pemegang progam TB puskesmas
Jember Kidul untuk menggunakan masker N95
- Menambah pengetahuan masyarakat tentang TB melalui penyuluhan
di depan ruang tunggu BP

Monitoring MONITORING
dan evaluasi - Pemantauan kondisi pasien positif TB setiap bulan di ruang P2M
PKM Jember Kidul
- Pemeriksaan Dahak ulang pada akhir pengobatan fase intensif dan
akhir pengobatan fase lanjutan

EVALUASI
- Kegiatan Screening penyakit TB di Puskesmas Jember kidul telah
berjalan dengan baik
F5 : PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
DAN TIDAK MENULAR
3 Judul : SCREENING HEPATITIS A
Tanggal : 21 JANUARI - 20 FEBRUARI 2020
Latar belakang Dinas Kesehatan Kabupaten Jember telah menetapkan KLB (Kejadian Luar
Biasa) pada penyakit Hepatitis A sejak akhir tahun 2019 lalu. Per 26 Desember
2019, telah didapatkan 217 kasus Hepatitis A dan jumlahnya terus bertambah
pada bulan Januari 2020 ini. Di Puskesmas Jember Kidul Sendiri, selama bulan
Januari 2020 ditemukan 8 Pasien dengan nilai fungsi hepar yang meningkat,
dan tanda gejala yang mengarah pada Hepatitis A. 7 dari 8 penderita tersebut
adalah dari kalangan pelajar, santri dan mahasiswa. Mengingat Hepatitis A
adalah penyakit yang mudah menular, maka perlu dilakukan edukasi kepada
masyarakat agar tidak sampai terserang virus Hepatitis A.

Permasalahan Terjadi KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember pada akhir tahun 2019 – awal
tahun 2020.
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Screening penderita suspect penyakit Hepatitis A di Puskesmas
Jember Kidul

Tujuan Kegiatan :
- Mendeteksi secara dini penderita suspect hepatitis A
- Menghentikan KLB Hepatitis A di kabupaten Jember

Waktu Pelaksanaan :
- 21 Des 2019 - 20 Jan 2020

Tempat Pelaksanaan :
- Balai Pengobatan Puskesmas Jember Kidul

Target Sasaran :
- Semua pasien yang datang berobat ke BP PKM Jember Kidul
dan memiliki keluhan :
- Mata kuning
- BAK berwarna gelap seperti the
- BAB berwarna pucat seperti dempul
- Gejala sistemik : Demam, lemah, mual muntah

Sumber Daya Manusia :


- Bidan wilayah
- Kader
- Dokter Internsip
Alat yang dibutuhkan :
- Alat pemeriksaan fisik umum

Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul

PEMILIHAN INTERVENSI
- Deteksi dini suspect penyakit Hepatitis A melalui screening di BP
PKM Jember Kidul

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Screening suspect penyakit Hepatitis A
Hasil Pelaksanaan :

- Telah terlaksana kegiatan screening penderita suspect penyakit


Hepatitis A pada setiap pasien yang datang berobat ke BP
Puskesmas jember Kidul selama periode 21 jan – 20 feb 2020,
ditemukan :
- 11 orang pasien yang memiliki gejala mirip Hepatitis A
Analisa Masalah :

- Masih didapatkan pasien yang memiliki gejala mirip Hepatitis A


- Pasien dengan keluhan mirip hepatitis A, beberapa tidak aware
dengan warna BAK dan BAB nya dan beberapa yang lain belum
muncul ikterik di mata sehingga petugas kesulitan mendeteksi lebih
awal
- Kesadaran masyarakat terhadap kebersiham makanan dan minuman
masih rendah
RENCANA TINDAK LANJUT

- Pasien yang memiliki gejala mirip hepatitis A, disarankan untuk


melakukan cek fungsi hati dan opname di rawat inap puskesmas
sebagai upaya isolasi agar tidak menular kepada yang lain.
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama pelajar dan santri
mengenai penyakit hepatitis A dan bagaimana cara mencegahnya
- Meningkatkan pengetahuan penjual makanan dan minuman kaki lima
tentang penyakit hepatitis A
- Membagikan cairan antiseptik dan sarung tangan plastik ke pedagang
makanan kaki lima di wilayah kerja kecamatan jember kidul

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Pemantauan nilai fungsi hati (SGOT/SGPT)
- Pemantauan klinis pasien hepatitis A melalui warna BAK setiap hari
dan perbaikan gejala sistemik
- Pemantauan jumlah penderita baru pasien suspect hepatitis A di BP
Puskesmas Jemner Kidul
EVALUASI
- Kegiatan Screening pasien suspect penyakit Hepatitis A di Puskesmas
Jember kidul telah berjalan dengan baik

F5 : PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN


TIDAK MENULAR
4 Judul : EDUKASI TERHADAP SANTRI PONDOK PESANTREN NYAI ZAINAB
Tanggal : 20 JANUARI 2020
Latar belakang Dinas Kesehatan Kabupaten Jember telah menetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa)
pada penyakit Hepatitis A sejak akhir tahun 2019 lalu. Per 26 Desember 2019,
telah didapatkan 217 kasus Hepatitis A dan jumlahnya terus bertambah pada
bulan Januari 2020 ini. Di Puskesmas Jember Kidul Sendiri, selama bulan Januari
2020 ditemukan 8 Pasien dengan nilai fungsi hepar yang meningkat, dan tanda
gejala yang mengarah pada Hepatitis A. 7 dari 8 penderita tersebut adalah dari
kalangan pelajar, santri dan mahasiswa. Mengingat Hepatitis A adalah penyakit
yang mudah menular, maka perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat agar
tidak sampai terserang virus Hepatitis A.

Permasalahan 1. Terjadi KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember pada akhir tahun 2019
– awal tahun 2020.
2. Penderita ter-suspect Hepatitis A yang ditemukan saat Pelayanan BP
di Puskesmas Jember Kidul banyak dari kalangan santri, pelajar dan
mahasiswa

Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Edukasi tentang Hepatitis A

Tujuan Kegiatan :
- Memberikan edukasi kepada santriwati di Pondok Pesantren Putri
ASHRI Jember Kidul Kaliwates bahwa telah terjadi KLB Hepatitis A,
mengenali gejala awal Hepatitis A, serta mengetahui cara penularan
dan pencegahannya.
- Menghentikan KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember

Waktu Pelaksanaan :
- 20 Januari 2020 pukul 14.00 WIB

Tempat Pelaksanaan :
- Ruang kelas Pondok Pesantren Nyai Zainab

Target Sasaran :
- Santriwati Pondok Pesantren Nyai Zainab

Sumber Daya Manusia (Pemateri) :


- Dokter Internsip
- Penanggung Jawab program surveilans (Mbak Fitri)

Alat yang dibutuhkan :


- 1 buah pengeras suara
- 1 buah kabel olor
- 1 buah proyektor
- 1 buah sound mini
- 1 buah laptop
- 25 lembar pamphlet

Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul

PEMILIHAN INTERVENSI
- Meningkatkan pengetahuan santriwati tentang Hepatitis A melalui
penyuluhan dengan metode ceramah pada kelompok kecil

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Edukasi tentang penyakit Hepatitis A
Pelaksanaan :

- Telah terlaksana pemberian edukasi tentang penyakit Hepatitis A pada


20 Januari 2020 pukul 13.00 WIB di Pondok Pesantren Nyai Zainab
Target dan Capaian :

- Jumlah pasien yang mengikuti penyuluhan kurang lebih 30 orang santri


Masalah :

-Jumlah penderita suspect Hepatitis A di Bulan Januari masih tinggi


Analisa :

- Kebersihan asrama pondok pesantren kurang


RENCANA TINDAK LANJUT

- Mengadakan penyuluhan lebih banyak di Pondok Pesantren lain


(terutama di sekitaran sekolah, pondok pesantren dan kampus).

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Diadakan sesi review materi hepatitis A post penyuluhan, dan
hasilnya > 70 % sudah tau mengenai hepatitis A
- Belum ada santriwati dari Pondok Pesantren ASHRI yang ditemukan
terserang Hepatitis A
EVALUASI
- Tidak semua santriwati mengikuti penyuluhan Hepatitis A, karena
beberapa kelas sedang keluar

F5 : PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


DAN TIDAK MENULAR
5 Judul : PEMBAGIAN ASEPTIC GEL DAN HAND GLOVES KEPADA PEDAGAMG MAKANAN DAN
MINUMAN KAKI LIMA DAN PEMBAGIAN POSTER HEPATITIS A
Tanggal : 20 JANUARI 2020
Latar belakang Dinas Kesehatan Kabupaten Jember telah menetapkan KLB (Kejadian Luar
Biasa) pada penyakit Hepatitis A sejak akhir tahun 2019 lalu. Per 26 Desember
2019, telah didapatkan 217 kasus Hepatitis A dan jumlahnya terus bertambah
pada bulan Januari 2020 ini. Di Puskesmas Jember Kidul Sendiri, selama bulan
Januari 2020 ditemukan 8 Pasien dengan nilai fungsi hepar yang meningkat,
dan tanda gejala yang mengarah pada Hepatitis A. 7 dari 8 penderita tersebut
adalah dari kalangan pelajar, santri dan mahasiswa. Mengingat Hepatitis A
adalah penyakit yang mudah menular, maka perlu dilakukan edukasi kepada
masyarakat agar tidak sampai terserang virus Hepatitis A.

Permasalahan Terjadi KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember pada akhir tahun 2019 – awal
tahun 2020.
Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pembagian Aseptic gel dan Hand gloves kepada para pedagang
makanan dan/atau minuman kaki lima di wilayah kerja Puskesmas
Jember Kidul.
- Pembagian poster Hepatitis A dan cuci tangan 6 langkah

Tujuan Kegiatan :
- Memberi informasi kepada para pedagang makanan/minuman kaki
lima bahwa sedang terjadi KLB Hepatitis A.
- Meningkatkan kebersihan para pedagang kaki lima melalui
pembagian aseptic gel dan hand gloves
- Menghentikan KLB Hepatitis A di Kabupaten Jember

Waktu Pelaksanaan :
- 20 Januari 2020 pukul 14.00-16.00 WIB

Tempat Pelaksanaan :
- Sepanjang terdapat pedagang makanan/minuman di tepi jalan raya
dan di pasar tanjung.

Target Sasaran :
- Para pedagang makanan/minuman kaki lima
Sumber Daya Manusia (Pemateri) :
- Dokter Internsip
- Penanggung Jawab program surveilans
- Penanggung Jawab program P2M

Alat yang dibutuhkan :


- Mobil ambulans puskesmas
- Pengeras suara ambulans
- Hard file poster Hepatitis A
- Hard file poster cuci tangan 6 langkah
- Aseptic gel
- Hand gloves

Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul

PEMILIHAN INTERVENSI
- Meningkatkan pengetahuan warga sekitar wilayah Puskesmas
Jember Kidul melalui penyuluhan on the road
- Observasi langsung keadaan/tempat pedagang makanan kaki lima

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Pembagian Aseptic gel dan Hand gloves kepada para pedagang
makanan dan/atau minuman kaki lima di wilayah kerja Puskesmas
Jember Kidul.
- Pembagian poster Hepatitis A dan cuci tangan 6 langkah

Pelaksanaan :
- Penyuluhan on the road, dengan menggunakan rekaman suara berisi
informasi mengenai penyakit hepatitis A dan cara pencegahannya.
- Kurang lebih 20 pedagang makanan/minuman kaki lima di
sepanjang tepi jalan raya telah dikunjungi secara langsung, sebagian
besar belum mengetahui jika di Jember terjadi KLB Hepatitis A.
- Telah dibagikan aseptic gel dan hand gloves kepada para pedagang
tersebut.
- Telah ditempel poster Hepatitis A dan Cuci tangan 6 langkah di
beberpata tempat strategis

Masalah :
- Jumlah penderita suspect Hepatitis A di Bulan Januari masih tinggi
- Sebagian besar belum mengetahui jika di Jember terjadi
KLB Hepatitis A.
- Didapatkan beberapa pedagang yang mencuci piring/sendok/gelas
di satu ember yang airnya diganti setiap >5x cuci karena kesulitan
akses air bersih.
- Beberapa pedagang acuh ketika diberi penyuluhan singkat tentang
kebersihan utnuk mencegah penularan hepatitis A
- Keterbatasan stok aseptic gel dan hand gloves menyebabkan tidak
semua pedagang kebagian.
Analisa :

- Kebersihan sebagian pedagang makanan/minuman kaki lima masih


kurang
- Pengetahuan masyarakat tentang KLB Hepatitis A, penularan dan
pecegahannya kurang
RENCANA TINDAK LANJUT

- Mengadakan penyuluhan on the road dan pembagian aseptic gel


serta hand gloves di lokasi PKL lainnya
- Lokasi PKL yang kesulitan akses air bersih telah dilaporkan kepada
kepala puskesmas dan telah berkoordinasi dengan dinas pengairan
untuk mencukupi kebutuhan air.

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Observasi ulang ke PKL yang telah dikunjungi untuk melihat
perkembangan kebersihan tempat berjualannya
- Jumlah penderita suspect Hepatitis A baru di BP Puskesmas Jember
Kidul

EVALUASI
- Kegiatan pembagian aseptic gel dan hand gloves kepada pedagamg
makanan dan minuman kaki lima dan pembagian poster hepatitis A
telah berjalan dengan baik.
F6 : UPAYA PENGOBATAN DASAR
1 Judul : TIM P3K PERTANDINGAN BULUTANGKIS DJARUM FOUNDATION DI GOR ARGOPURO

Tanggal : 07 Desember 2019


Latar belakang Kegiatan tim P3K Puskesmas adalah kegiatan tim medis P3K yang terdiri dari
dokter dan paramedis dengan Ambulance dan kelengkapannya yang siap
sedia apabila diperlukan dalan acara-acara tertentu seperti Upacara
Keagamaan dalam event besar, Kejuaraan Olahraga mulai dari tingkat
kecamatan hingga tingkat nasional.

Permasalahan Pada suatu kegiatan atau event besar pasti akan selalu ada kemungkinan
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan yang menyebabkan seseorang cedera,
dan lain sebagainya, sehingga keberadaan tim medis untuk mengawal
jalannya acara mutlak diperlukan.

Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- P3K pada Pertandingan Bulutangkis Djarum Foundation di GOR
Argopuro

Tujuan Kegiatan :
- Siaga apabila terjadi kecelakaan, dan ketidakberuntungan lainnya.
- Apabila ada orang yang mengalami cedera, penanganan pertama
yang diberikan tim medis P3K diharapkan dapat mencegah cedera
yang terjadi supaya tidak semakin buruk.

Waktu Pelaksanaan :
- 
07 Desember 2019 pukul 07.00-20.00 WIB
Tempat Pelaksanaan :
- Gedung Olahraga Argopuro

Target Sasaran :
- Seluruh peserta pertandingan bulutangkis, panitia serta penonton
yang mengalami cedera

Sumber Daya Manusia :


- Dokter Internsip
- Perawat
- Sopir ambulans puskesmas

Alat yang dibutuhkan :


- Mobil ambulans puskesmas
- Kelangkapan medis p3k dan obat-obatan
Sumber dana :
- Puskesmas Mayang
PEMILIHAN INTERVENSI

- Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- P3K pada pertandingan bulutangkis Djarum Foundation
Pelaksanaan :

- Telah dilaksanakan kegiatan P3K pada pertandingan bulutangkis


Djarum Foundation di GOR Argopuro pada tanggal 7 desember 2019
sejak pukul 07.00-20.00 WIB.
- Beberapa peserta pertandingan bulutangkis mengalami nyeri akut di
tangan atau kaki saat pertandingan berlangsung, sehingga tim medis
memberikan ethyl chloride spray.
- Tidak ditemukan adanya cedera yang serius selama pertandingan
berlangsung.
Masalah :

- Peserta yang mengalami nyeri akut saat bertanding cukup banyak,


sedangkan tim medis hanya memiliki 1 ethyl chloride spray sehingga
tim memutuskan untuk membeli spray lain melalui ojek online
sebagai cadangan.
Analisa :

- Tim lupa mengecek stock spray dalam P3K kit.


RENCANA TINDAK LANJUT

- Melakukan pengecekan secara berkala dan menyeluruh untuk


peralatan yang ada dalam P3K kit, sehingga ketika ada kegiatan P3K
semua alat sudah dalam keadaansiap pakai.

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Memantau kegiatan P3K selanjutnya

EVALUASI
- Kegiatan P3K di puskesmas mayang telah berjalan dengan baik.
F6 : UPAYA PENGOBATAN DASAR
2 Judul : TIM P3K UPACARA HARI JADI KABUPATEN JEMBER KE-91 DI ALUN-ALUN JEMBER

Tanggal : 13 JANUARI 2020


Latar belakang Kegiatan tim P3K Puskesmas adalah kegiatan tim medis P3K yang terdiri dari
dokter dan paramedis dengan Ambulance dan kelengkapannya yang siap
sedia apabila diperlukan dalan acara-acara tertentu seperti Upacara
Keagamaan dalam event besar, Kejuaraan Olahraga mulai dari tingkat
kecamatan hingga tingkat nasional.

Permasalahan Pada suatu kegiatan atau event besar pasti akan selalu ada kemungkinan
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan yang menyebabkan seseorang cedera,
dan lain sebagainya, sehingga keberadaan tim medis untuk mengawal
jalannya acara mutlak diperlukan.

Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- P3K pada pacara Hari Jadi Kabupaten Jember ke-91 di alun-alun
Jember

Tujuan Kegiatan :
- Siaga apabila terjadi kecelakaan, dan ketidakberuntungan lainnya.
- Apabila ada orang yang mengalami cedera, penanganan pertama
yang diberikan tim medis P3K diharapkan dapat mencegah cedera
yang terjadi supaya tidak semakin buruk.

Waktu Pelaksanaan :
- ☺
13 Januari 2019 pukul 07.00-09.00 WIB
Tempat Pelaksanaan :
- Alun-alun Jember

Target Sasaran :
- Seluruh peserta Upacara hari jadi Kab Jember ke 91

Sumber Daya Manusia :


- Dokter Internsip
- Perawat
- Sopir ambulans puskesmas

Alat yang dibutuhkan :


- Mobil ambulans puskesmas
- Kelangkapan medis p3k dan obat-obatan

Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul
PEMILIHAN INTERVENSI

- Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- P3K pada Upacara Hari Jadi Kabupaten Jember ke-91 di alun-alun
Jember
Pelaksanaan :

- Telah dilaksanakan kegiatan P3K pada Upacara Hari Jadi Kab jember
ke-91 pada tanggal 13 Januari 2020 sejak pukul 07.00-09.00 WIB.
- Tidak ditemukan adanya cedera yang serius selama pertandingan
berlangsung.
- Pada akhir kegiatan, beberapa peserta meminta untuk di cek
tekanan darahnya. Satu orang yang tensi nya tinggi, tim medis
memberikan obat pengontrol tekanan darah
Masalah :

- Tidak didapatkan masalah


RENCANA TINDAK LANJUT

- Melanjutkan kegiatan P3K di event-event lain.

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Memantau setiap kegiatan P3K

EVALUASI
- Kegiatan P3K di puskesmas Jember Kidul telah berjalan dengan baik.
F6 : UPAYA PENGOBATAN DASAR
2 Judul : PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH LANSIA

Tanggal : 16 JANUARI 2020


Latar belakang Penyakit Hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita di
Dunia terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Data Riskesdas
Tahun 2018 menyatakan bahwa estimasi jumlah kasus hipertensi di
Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di
Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Hipertensi paling
banyak terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun
(45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1%
diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang
terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum
obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak
mengetahui bahwa dirinya Hipertensi sehingga tidak mendapatkan
pengobatan. Oleh karena itu, penyuluhan ini dimaksudkan agar masyarakat
lebih aware terhadap kesehatan diri masing-masing, khususnya agar setiap
orang sadar pentingnya mengukur tekanan darah secara berkala serta
teratur konsumsi obat pengontrol tekanan darah dan mengetahui makanan
apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi bagi penderita hipertensi.

Permasalahan Sebagian besar penderita hipertensi terutama lansia memiliki kesadaran


yang rendah untuk rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah ke
puskemas atau faskes lain, sehingga tekanan darahnya tidak terkontrol.

Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pemeriksaan Tekanan darah lansia di posyandu

Tujuan Kegiatan :
- Mengontrol tekanan darah lansia, terutama yang jarang datang
ke puskesmas untuk cek tensi dan ambil obat.

Waktu Pelaksanaan :
- 16 Januari 2019

Tempat Pelaksanaan :
- Kepatihan

Target Sasaran :
- Warga lansia di sekitar posyandu aster 120

Sumber Daya Manusia :


- Dokter Internsip
- Bidan wilayah
- kader

Alat yang dibutuhkan :


- Sphygmomanometer
- obat-obatan pengontrol tekanan darah

Sumber dana :
- Puskesmas Jember Kidul

PEMILIHAN INTERVENSI
- Pemeriksaan tekanan darah (jemput bola)

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Pemeriksaan tekanan darah lansia
Pelaksanaan :

- Telah dilaksanakan kegiatan pemeriksaan tekanan darah lansia yang


berada di lingkungan sekitar posyandu aster 120, lansia yang datang
berjumlah sekitar 5 orang, 3 diantara nya memiliki tekanan darah
diatas ambang normal.
- Untuk lansia yang tekanan darahnya diatas ambang normal, petugas
memberikan obat pengontrol tekanan darah (amlodipine) untuk
satu hari, kemudian disarankan untuk cek kesehatan lebih lengkap di
Balai Pengobatan puskesmas.
Masalah :

- Tidak ada masalah


RENCANA TINDAK LANJUT

- Pemeriksaan tekanan darah secara jemput bola sebaiknya dilakukan


lebih sering.

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Memantau apakah pasien yang telah disarankan untuk berobat lebih
lanjut di BP puskesmas, benar-benar datang ke puskesmas ?

EVALUASI
- Hanya 1 dari 3 orang yang benar-benar datang ke BP puskesmas
- Perlu dilakukan penyuluhan kepada warga pentingnya rutin cek
tekanan darah terutama untuk orang-orang yang memiliki
riwayat hipertensi dan lansia.
F6 : UPAYA PENGOBATAN DASAR
4 Judul : PELAYANAN PENGOBATAN DI BP PUSKESMAS

Tanggal : 21 NOVEMBER 2019 – 20 FEBRUARI 2020


Latar belakang Balai pengobatan umum merupakan salah satu dari jenis-jenis layanan di
puskesmas yang merupakan tempat untuk melayani pemeriksaan umum
oleh dokter yang meliputi observasi, diagnose, pengobatan tanpa tinggal
diruangan inap pada sarana kesehatan puskesmas.

Permasalahan Berdasarkan fungsi balai pengobatan, standart pelayanan terhadap pasien


atau pengunjung harus terus di benahi dari waktu ke waktu untuk
meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas.

Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pelayanan Balai Pengobatan Puskesmas

Tujuan Kegiatan :
- Memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien atau pengunjung.
- Meningkatkan status kesehatan masyarakat.

Waktu Pelaksanaan :
- 21 November 2019 – 20 Februari 2020

Tempat Pelaksanaan :
- R. BP Puskesmas Mayang
- R. BP Puskesmas Jember Kidul
- R. BP Puskesmas Gladak Pakem
- R. BP Puskesmas Silo 1 (on going)

Target Sasaran :
- Masyarakat di wilayah kerja puskesmas Mayang, Jember
kidul, Gladak pakem

Sumber Daya Manusia :


- Dokter organik puskesmas
- Dokter Internsip
- Perawat
- Tenaga admin dan pendaftaran
- Apoteker

Alat yang dibutuhkan :


- Rekam medis ps
- Alat ukur TB, BB, TD
- Alat-alat pemeriksaan umum
- Alat tulis
- resep obat
- PC dan printer
- obat-obatan

Sumber dana :
- Kementerian Kesehatan RI, JKN

PEMILIHAN INTERVENSI
- Pemeriksaan kesehatan masyarakat

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Pemeriksaan kesehatan di Pelayanan BP Puskesmas

Pelaksanaan :
- Puskesmas Mayang :
- Rata-rata jumlah pasien dalam 1 hari 40-50 pasien
- Penyakit terbanyak ISPA, Hipertensi.
- Puskesmas Jember Kidul :
- Rata-rata jumlah pasien dalam 1 hari 50 pasien, hari senin
bisa mencapai 100 pasien.
- Selain ISPA dan HT, pasien dengan tuberculosis juga
cukup banyak
- Sempat terjadi KLB Hepatitis A, selama 1 bulan di BP,
internsip menemukan 11 pasien suspect hepatitis A.
- Puskesmas Gladak Pakem :
- Rata-rata jumlah pasien 20 pasien, paling banyak 40an pasien
- Penyakit terbanyak ISPA dan HT
- Puskemas Silo 1 :
- (on going)

Masalah :
- Jenis dan stok obat yang terbatas di puskesmas, menyebabkan
terpai beberapa kasus penyakit kurang maksimal
- Banyak peserta BPJS yang belum mengerti betul aturan BPJS,
sehingga pasien sering complain pada petugas, diantaranya ketika
besaran iuran BPJS meningkat dan ketika rujukan harus melalui
faskes yang berjenjang.
- Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri saat awal onset
gejala penyakit, atau kontrol rutin (pada penyakit-penyakit
kronis) masih kurang, sehingga angka kontak di puskesmas-
puskesmas tersebut rata-rata masih rendah.

RENCANA TINDAK LANJUT


- Terus membenahi alur pemeriksaan di BP agar semakin baik
dari waktu ke waktu.
Monitoring MONITORING
dan evaluasi - Memantau pelayanan BP setiap hari, dan mengevaluasi kritik
saran yang diberikan pasien di kotak saran

EVALUASI
- Pelayanan BP sudah berjalan cukup baik

F6 : UPAYA PENGOBATAN DASAR


5 Judul : PELAYANAN IGD PUSKESMAS SILO 1

Tanggal : 21 FEBRUARI 2020 – 02 MARET 2020


Latar belakang Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu ujung tombak
pelayanan kesehatan. Setiap Puskesmas pasti memiliki layanan UGD yang
melayani pelayanan medis 24 jam.Tujuan dari pelayanan gawat darurat ini
adalah untuk memberikan pertolongan pertama bagi pasien yang datang
dan menghindari berbagai resiko, seperti: kematian , menanggulangi korban
kecelakaan, atau bencana lainnya yang langsung membutuhkan tindakan.
Pelayanan pada Unit Gawat Darurat untuk pasien yang datang akan langsung
dilakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya. Bagi pasien
yang tergolong emergency akan langsung dilakukan tindakan
menyelamatkan jiwa pasien (life saving). Untuk pasien yang tergolong tidak
gawat dan darurat akan dilakukan pengobatan sesuai dengan kebutuhan
dan kasus masalahnya,setelah itu akan dipulangkan kerumah atau dilakukan
perawatan lebih lanjut (rawat inap).

Permasalahan Standart pelayanan IGD Puskesmas harus terus di benahi dari waktu ke
waktu untuk meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas.

Perencanaan PERENCANAAN
Dan pemilihan
Intervensi Kegiatan :
- Pelayanan Gawat Darurat di IGD Puskesmas Silo 1

Tujuan Kegiatan :
- Memberikan pelayanan gawat darurat

Waktu Pelaksanaan :
- 21 Februari 2020 – 02 Maret 2020

Tempat Pelaksanaan :
- Ruang IGD Puskesmas Silo 1

Target Sasaran :
- Pasien yang membutuhkan perawatan gawat darurat
Sumber Daya Manusia :
- Dokter organik puskesmas
- Dokter Internsip
- Perawat jaga

Alat yang dibutuhkan :


- Rekam medis ps
- Alat ukur TB, BB, TD
- Alat-alat pemeriksaan umum
- Alat tulis
- PC dan printer
- obat-obatan gawat darurat
- ambulans puskesmas/desa

Sumber dana :
- Kementerian Kesehatan RI, JKN

PEMILIHAN INTERVENSI
- Pelayanan kegawatdaruratan

Pelaksanaan Indikator Kegiatan :


- Pelayanan kegawatdaruratan di IGD Puskesmas Silo 1

Pelaksanaan :
- Pelayanan IGD di Puskesmas Silo 1 dilaksanakan 24 jam/7hari
- Rata-rata pasien yang masuk IGD setiap hari 5-10 pasien dengan
beragam kasus, paling banyak kasus KLL, akut abdomen, balita diare
dan dyspnea.
- Obat-obatan yang disediakan cukup lengkap sebagai pelayanan
gawat darurat
- Untuk pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut, akan di
rawat inapkan di Puskesmas Silo 1 yang memiliki 3 kamar
(lavender, sakura dan tulip) yang masing-masing berisi 3 bed
pasien, dan rata-rata penuh setiap hari.
- Untuk pasien-pasien yang memerlukan pemeriksaan di faskes yang
memiliki fasililitas lebih lengkap (dirujuk), disediakan mobil
ambulans puskesmas dan ambulan desa yang siap mengantar
pasien 24 jam.

Masalah :
- Beberapa alat (seperti, ekg) sudah usang sehingga terkadang gambar
yang dihasilkan sulit di interpretasi
- Petugas laboratorium (tenaga analis) di Puskesmas Silo 1 kosong
sehingga apabila ada pasien yang membutuhkan pemeriksaan lab
tertunda-tunda (untuk pasien ranap).
RENCANA TINDAK LANJUT
- Terus membenahi Pelayanan IGD agar semakin baik dari waktu ke
waktu.
- Dilakukan pengadaan EKG baru
- Segera membuka lowongan untuk tenaga analis lab

Monitoring dan MONITORING


evaluasi - Memantau pelayanan IGD setiap hari, dan mengevaluasi kritik saran
yang diberikan pasien di kotak saran

EVALUASI
- Pelayanan IGD di Puskesmas Silo 1 sudah berjalan cukup baik

Anda mungkin juga menyukai