PENDAHULUAN
Kalus atau disebut juga dengan tyloma adalah lesi hiperkeratosis lokal
yang terbatas dan dihasilkan akibat tekanan pada area yang mendapatkan
terutama telapak tangan dan telapak kaki, tepatnya di daerah lipatan tulang sendi.
terutama riwayat trauma mekanis, dan manifestasi klinis yang bisa ditemukan
meskipun hasilnya belum tentu memuaskan karena perawatan terbaik kalus adalah
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
mekanis berkelanjutan, atau gesekan yang berlebihan. Lesi dapat terbentuk pada
tangan dan telapak kaki, tepatnya di daerah lipatan tulang sendi. Munculnya kalus
berulang lainnya yang dapat berkembang pada lokasi dan ukuran yang khas,
seperti surfer’s nodules, boxer’s knuckle pads, jogger’s toe, tennis toe dan lain-
lain.1,2
2.2 Epidemiologi
terhadap stres mekanik yang umum terjadi. Kalus paling awal diketahui dalam
ditemukan pada manusia sejak jaman purba dan dapat mengenai manusia dengan
berbagai status sosioekonomi. Tipe kaki dan daerah tempat tinggal tertentu lebih
2.3 Etiopatofisiologi
Manusia tidak bisa beraktivitas tanpa gaya gesekan antara dirinya dan
menyebabkan luka, yang mungkin akut, terjadi dalam hitungan detik atau menit,
atau kronis, sebagai akibat dari gesekan yang berulang kali. Hal itu tergantung
dari respon kulit terhadap besar dan durasi dari gaya gesek serta sifat kulit itu
2
sendiri. Abrasi dan kulit melepuh adalah contoh trauma gesekan yang akut, tapi
juga bisa hanya terbentuk lecet jika stratum korneum cukup tebal. Sedangkan
kalus dan klavus adalah bentuk defisit dari cedera gesekan yang bersifat kronis.3
berhubungan dengan perubahan dinamika fungsi kaki. Kalus lebih umum pada
lansia, terutama pada mereka dengan tekanan tinggi pada kulit plantar. Mereka
sering diperburuk atau bahkan disebabkan oleh pemakaian sepatu yang tidak
sesuai sehingga menyebabkan kelainan berat, seperti sindrom pengikat kaki Cina,
beberapa mode sepatu barat seperti 'winklepickers' dan sepatu high heels.3
Gambar 1
3
Berbagai kelainan intrinsik pada kaki dapat menjadi predisposisi untuk
timbulnya kalus, seperti hallux valgus (Gambar 2), proyeksi condylus yang
menonjol atau malunion dari patah tulang, serta penyakit rematik (misalnya
rheumatoid arthritis) yang mana terbentuknya kalus dapat diprediksi dari sendi
terjadinya ulserasi.3
Gambar 2
Kalus di atas caput metatarsal kedua pada pasien dengan hallux valgus2
Kesalahan mekanika kaki dapat terjadi bila ada kelainan bentuk kaki
(misalnya claw toe, mallet toe, hammer toe), jari metatarsal satu yang pendek,
atau hallux rigidus. Efek deformitas pada sepanjang kaki bagian hindfoot, posisi
varus atau valgus tumit sebagai kelainan anatomis, akan menyebabkan kegagalan
kaki menahan beban saat fase stance berjalan. Hasilnya adalah beban yang
berlebihan pada plantar kulit dan mengarah kepada timbulnya kalus. Di tangan
4
dan di tempat lain, kalus dipengaruhi oleh cedera gesekan berulang. Kalus di tepi
area bantalan sol penahan berat badan, sering disebabkan oleh sepatu yang terlalu
2.4 Patologi
dan padat, kadang didapatkan adanya parakeratosis di atas papila dermal, dan
a. Kaki
terutama di atas caput metatarsal, meskipun sisi lengkungan dan tumit juga bisa
terlibat. Kalus adalah lesi seperti lapisan lilin (waxy) yang penebalannya sering
dalam area kalus bisa juga didapatkan klavus. Pada daerah dorsum tarsal, kalus
sangat banyak ditemukan di atas sendi-sendi interphalangeal dan ujung jari kaki.
Beberapa kalus khas terjadi di atas talus, malleolus anteromedial dan lateral.
b. Tangan
Kalus di tangan paling sering terjadi sebagai bentukan khas stigmata akibat
5
penebalan yang paling sering terjadi adalah di permukaan palmar dan di atas sendi
jarang mengeluhkan kalus yang tumbuh kecuali kalus terkena robekan atau
terinfeksi. Sebuah survei yang dilakukan pada para pekerja penanganan limbah
menemukan 76% pekerja memiliki kalus pada tangannya. Para penderita kalus
sebagai sebuah disabilitas. Kebiasaan menggigit atau mengunyah jari tidak jarang
juga menimbulkan kalus pada anak-anak ('gnaw warts'). Kalus yang besar juga
sering didapatkan pada anak dengan retardasi mental. Kalus pada pasien bulimia
nervosa di tangan disebabkan oleh cedera gesekan terhadap gigi sebagai hasil
rangsangan manual berulang dari gag reflex. Hiperkeratosis khas di sisi jempol
c. Prayer’s Nodules
Kalus ini terlihat di dahi umat Islam dari berulang kali bersujud dengan
menyentuhkan dahi di atas sajadah atau lantai. Kalus juga bisa terjadi pada lutut,
pergelangan kaki dan dorsum kaki dari posisi duduk saat shalat. Pola serupa juga
2.6 Diagnosis
terutama riwayat trauma mekanis, dan manifestasi klinis yang bisa ditemukan
untuk menyingkirkan penyakit lainnya. Aktivitas atau pekerjaan pasien, alas kaki
yang digunakan pasien atau alat bantu lain, cara berjalan, dan alignment dari kaki
6
menilai tulang juga dapat membantu mencari faktor risiko.3 Biopsi tidak rutin
kalus merupakan lesi akibat trauma mekanis sehingga tidak berhubungan dengan
immunohistokimiawi.2,3
Kalus dibedakan dengan klavus dari tidak adanya lesi dengan inti pusat
yang menembus ke dalam (central core) (Gambar 3), sebab kalus merupakan
penebalan kulit yang bersifat lebih difus.1 Pada kalus, lapisan stratum korneum,
keratinosit menurun. Proses yang sama terjadi pada klavus, namun dermis yang
fibroblas.4
Gambar 3
7
mana pada granuloma annular ditemukan adanya akantosis, hipergranulosis dan
dermis, degenarasi parsial serabut kolagen, dengan multi-nucleated giant cell dan
Gambar 4
Granuloma Annular5
2.8 Penatalaksanaan
1. Scalpel Debridement
8
tindakan dan dapat diulang setiap minggu.4 Metode yang dilakukan secara
2. Memberikan bantalan pada alas kaki atau modifikasi alas kaki untuk
dengan medial heel wedge untuk kaki cavovarus. Kalus pada tepi kaki
sekaligus efektif untuk mengurangi rasa nyeri.1 Asam salisilat adalah agen
lipid epidermis dan lipid kelenjar sebasea pada folikel rambut. Peran asam
Asam laktat adalah asam alfa hidroksi, salah satu penyusun normal
jaringan dan darah. Asam laktat dapat mengurangi adhesi korneosit hingga
yang sehat dan yang sakit sehingga terjadi normalisasi dari retensi
9
hiperkeratosis serta meningkatkan turnover kulit. Asam laktat juga
air. Terapi urea memiliki sedikit efek samping dan dapat ditorelansi
dengan baik. Efektifitas dan keamanan terapi urea telah dibuktikan selama
ratusan tahun.9
6. Bedah
Koreksi bedah untuk kelainan bentuk kaki dan reseksi kondilus yang
7. Pencegahan
10
2.9 Prognosis
Jika tidak diobati, kalus dapat menyebabkan rasa sakit saat digerakkan.
Tekanan mekanis yang menyebabkan kalus juga dapat memecah bagian dari
keratotik. Pada pasien yang sehat, hal tersebut sangat jarang ditemukan namun
pada kasus lain (misalnya, pada pasien diabetes dan pasien dengan penyakit
jaringan ikat), mereka mungkin dapat mengalami ulserasi atau vaskulitis kulit.
Penggunaan alas kaki yang tepat oleh baik penderita diabetes maupun nondiabetes
juga berperan dalam tidak hanya mencegah tapi juga mengurangi perkembangan
kalus. Sepatu yang digunakan harus berukuran sesuai untuk menampung lebar dan
panjang kaki pasien, tumit dinaikkan minimal, guna mencegah timbulnya patologi
dan nyeri.2
11
BAB 3
KESIMPULAN
lainnya. Perawatan terbaik kalus adalah dengan terapi konservatif, seperti scalpel
debridement, memberikan bantalan pada alas kaki atau modifikasi alas kaki,
menggunakan agen keratolitik seperti plester asam salisilat 40%, lotion amonium
laktat 12%, krim urea 40%. Tindakan bedah kurang memberikan hasil yang
minggu dengan batu apung setelah lesi di rendam dalam air hangat selama 20
menit.
12
DAFTAR PUSTAKA
Lesions. US Pharm. Vol. 9(6). Pp 47-50. [Cited: 2018 Mar 03]. Available
from: https://www.uspharmacist.com/article/corns-and-calluses-overview-
of-common-keratotic-lesions.
Pp 419-420.
455-461.
19(11).pp 1.
13
9. Kootiratrakarn, T. Kampirapap, K. Chunhasewee, C. 2015. Clinical Study:
14