• Nama : An. NA
• No. RM : 513012
• Umur : 13 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal kasus : 11 Desember 2017
Anamnesis
Status Present
•Keadaan Umum : baik
•Kesadaran : compos mentis (E4M6V5)
•Tanda-Tanda Vital :
• TekananDarah : 110/70 mmHg
• HR : 88x/menit
• RR : 18x/menit
• Suhu : 38,2oC
•BeratBadan : 60 kg
•TinggiBadan : 145 cm
•BMI : 28,5 kg/m2 (obese)
Status Generalis
•Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cowong -/-
•Mulut : faring hiperemis -/-, tonsil T1/T1, mukosa basah
•Leher : pembesaran KGB (-)
•Paru :
• Inspeksi : tampak simetris
• Palpasi : teraba simetris
• Perkusi : sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : vesikuler -/-, rhonki -/-, wheezing -/-
• Jantung : normal, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen :
• Inspeksi : tampak simetris
• Auskultasi : BU (+) normal
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
• Perkusi : timpani
• Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
diagnosis
• Albendazole 5 x 400 mg
• Kontrol kembali 3 hari kedepan/jika gejala bertambah parah
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi CLM
Cutaneous larva migrans / creeping
eruption : Erupsi di kulit berbentuk
penjalaran yang berkelok kelok,
menimbul dan progresif, sebagai reaksi
hipersensitivitas kulit terhadap invasi
larva cacing tambang yang berasal dari
feses anjing dan kucing
Sinonim
Dermatosis linearis
migrans
Sandworm disease
Epidemiologi
• Distribusi Geografik Di Jakarta :
kucing = 72% A.braziliense
anjing = 18% A.braziliense,68% A.caninum
• Sering daerah iklim hangat dan lembab
( Sub tropis & Tropis)
• Larvanya banyak ditemukan di pantai
berpasir
Epidemiologi
• Di berbagai daerah di Indonesia, prevalensi infeksi
cacing tambang berkisar 30-50%
• Prevalensi yang lebih tinggi ditemukan di daerah
perkebunan
• Tingginya prevalensi juga dipengaruhi oleh jenis
pekerjaan. Sebagai contoh kelompok karyawan yang
mengolah tanah di perkebunan teh , karet akan terus
menerus terpapar sumber kontaminasi
Etiologi
• Penyebab utama adalah larva yang berasal dari cacing
tambang yang hidup di usus anjing dan kucing, yaitu
Ancylostoma branziliense dan Ancylostoma caninum
• Ancylostoma branziliense dan Ancylostoma caninum
dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropik; juga
ditemukan di Indonesia
Morfologi Ancylostoma
branziliense
• Mempunyai 2 pasang
gigi yang tidak sama
besarnya
• Panjang cacing
jantan 4,7- 6,3 mm
• Panjang cacing
betina 6,1- 8,4 mm
Morfologi Ancylostoma caninum
Pekerjaa
n
Patogenesis
LARVA LARVA
LARVA
FILARIFORM BERJALAN
BERADA DI
PENETRASI KE JALAN
DALAM
DALAM KULIT SEPANJANG
KULIT
DERMO-
EPIDERMAL
X
Gejala Skabies
• Gejala utama adalah rasa gatal, yang terjadi
karena reaksi alergi terhadap tungau,
terutama pada malam hari.
• Lokasi gatal:
– Di sela-sela jari dan pergelangan tangan
– Pada permukaan luar siku dan lipat ketiak
– Di sekitar perut dan pusar
– Pada bagian bokong dan selangkangan
– Pada daerah areola mamae
Penyakit ini mudah menular melalui kontak langsung
(berjabat tangan, tidur bersama, hubungan seksual) dan
tidak langsung (pakaian, handuk, sprei, bantal).
Dermatofitosis
• Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan
yang mengandung zat tanduk, misalnya
stratum korneum pada epidermis, rambut,
dan kuku, yang disebabkan golongan jamur
dermatofita. Disebut juga sebagai tinea,
ringworm, kurap, teigne, herpes sirsinata.
Dermatofitosis
• Jamur ini dapat menginfeksi jaringan
keratin manusia maupun binatang.
• Gejala Dermatofitosis
1.Gatal-gatal
2.Munculnya pertumbuhan jamur kulit
• lesi bulat/ lonjong
• tepi yang aktif
• polisiklik, arsinar, dan
sirsinar
• Pada bagian pinggir
ditemukan lesi yang aktif
yang ditandai dengan
eritema, adanya papul atau
vesikel, sedangkan pada
bagian tengah lesi relatif
lebih tenang.
Diagnosis Banding
Granuloma Tinea Pedis Insect bites Herpes
Anulare Zooster
• Lesi • Pemeriksaan Ada gatal spt Ada terbentuk
berbentuk
cincin kalium creeping papul
•Lesi tidak hidroksida eruption
memberi hasil
memperlihatka positif Tidak Lesi
n membentuk membentuk
skuama dan terowongan linier pada
vesikel serta Lesi berupa persarafan
tidak papul
gatal dermatom
Timbul
serentak
Tidak gatal
Penatalaksanaan
50
mg/kg/hari
dalam 2
400 mg/ dosis
hari selama 2-5
Selama 3 hari
Penatalaksanaan
Ekskori
asi