Latar belakang
Vitamin A merupakan zat gizi essensial yang sangat diperlukan tubuh untuk
perumbuhan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Kekurangan vitamin A dapat
menyebabkan kebutaan pada anak yang dapat dicegah serta meningkatkan risiko kesakitan
dan kematian. Asupan vitamin A dari makanan sehari-hari masih rendah sehingga diperlukan
suplementasi gizi berupa kapsul vitamin A.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015 tentang Standar Kapsul
Vitamin A bagi Bayi, anak Balita, dan Ibu Nifas, kapsul vitamin A merupakan kapsul lunak
dengan ujung (nipple) yang dapat digunting, tidak transparan (opaque), dan mudah untuk
dikonsumsi, termasuk masuk ke dalam mulut balita. Kapsul vitamin A diberikan kepada
bayi, anak balita, dan ibu nifas. Kapsul vitamin A bagi bayi usia 6 – 11 bulan berwarna biru
dan mengandung retinol (palmitat/asetat) 100.000 IU, sedangkan kapsul vitamin A untuk
anak balita usia 12-59 bulan dan ibu nifas berwarna merah dan mengandung retinol
(palmitat/asetat) 200.000 IU.
Permasalahan
Tujuan :
Pelaksanaan
Masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan ini, terlihat dari keaktifan peserta saat
sesi tanya jawab. Seluruh balita usia lebih dari 6 tahun yang hadir di Posyandu diberikan
vitamin A sesuai dosis masing-masing.
Latar belakang
Permasalahan
Bentuk kegiatan : Penyuluhan GAKY dan Garam Yodium di Posyandu Desa Ampel Wulung
Tujuan :
Pelaksanaan
Telah dilaksanakan penyuluhan mengenai GAKY dan Garam Yodium. Materi yang
diberikan berupa pengertian GAKY dan cara pencegahannya. Peserta juga diberikan materi
berupa garam beryodium dan cara penggunaannya. Garam peserta yang digunakan untuk
memasak dilakukan pemeriksaan kandungan yodium sederhana.
Masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan ini, terlihat dari keaktifan peserta saat
sesi tanya jawab dan saat pemeriksaan kandungan Yodium. Dari seluruh garam yang
diperiksa, didapatkan seluruhnya telah mengandung Yodium. Perlu ada pemeriksaan lebih
lanjut untuk deteksi dini penyakit GAKY pada anak.
Tujuan :
Pelaksanaan
Telah dilakukan kegiatan penyuluhan stunting dan isi piringku di posyandu Desa
Kranggan. Kegiatan diawali dengan mengisi absen dan dilakukan pengukuran dan
penimbangan balita. Selanjutnya peserta posyandu diberikan makanan tambahan berupa
bubur kacang hijau dan susu. Peserta diberikan materi mengenai pengertian stunting,
penyebab dan cara pencegahannya. Dilanjutkan dengan materi mengenai menu makanan isi
seimbang. Terakhir penyuluhan ditutup dengan sesi tanya jawab mengenai materi yang
disampaikan.
Monitoring dan Evaluasi
Peserta antusias dalam penyuluhan ini dilihat dari keaktifan peserta saat sesi tanya
jawab mengenai materi. Pemberian makanan tambahan diharapkan tidak hanya menu kacang
hijau namun dapat dimulai dengan menu gizi seimbang. Diharapkan saat posyandu dapat
selalu diberikan materi penyuluhan mengenai kesehatan, karena antusiasme peserta cukup
tinggi. Pemberian makanan tambahan diharapkan dapat bervariasi sehingga balita tidak bosan
dan kebutuhan gizinya terpenuhi. Puskesmas dapat mengadakan program khusus untuk
pencegahan stunting yang melibatkan masyarakat secara aktif.
Tujuan :
Pelaksanaan
Telah dilaksanakan program penyuluhan anemia dan pemberian tablet tambah darah
bagi remaja putri 7 MTS Muhammadiyah Tanjungsari. Materi yang disampaikan berupa
pengertian anemia, penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahannya. Disampaikan juga
bahwa tablet tambah darah diberikan untuk mencegah anemia. Selanjutnya remaja putri
diberikan tablet tambah darah dan diajarkan cara mengkonsumsinya.
Kegiatan berlangsung kondusif dan peserta tampak antusias dengan materi yang
disampaikan. Peserta banyak yang belum mengerti mengenai anemia. Saat dilakukan tanya
jawab, tampak peserta aktif bertanya seputar materi yang diberikan. Tablet tambah darah
dibagikan pada seluruh remaja putri.