Anda di halaman 1dari 4

Pelayanan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

Penampisan TB ( Pasien 1 )

Tanggal Kegiatan 08 – 12 – 2022

Judul Laporan Kegiatan Penapisan Pasien Tersangka TB

Identitas Ny. MW (27 Tahun)

World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 1,5 juta orang


meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan
urutan ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular
nomor dua yang paling mematikan setelah COVID-19.

Terdapat suatu kekhawatiran tentang bagaimana meningkatkan deteksi kasus TB,


terutama di kalangan lansia pada Negara miskin dan berkembang. Pemeriksaan mikroskopis
dahak tetap menjadi andalan diagnosis. Namun, kesulitannya untuk mengumpulkan dahak
yang berkualitas dan atipikal atau kekurangan gejala TB klasik pada lansia telah
menyebabkan kasus TB tidak terdeteksi melalui sistem layanan kesehatan. Hal ini tentu
Latar Belakang
dapat menyebabkan inisiasi pengobatan tertunda dan penularan TB ke masyarakat.

Beberapa penelitian telah mengembangkan alat skrining tanda dan gejala TB


menggunakan tanda dan gejala TB seperti batuk, hemoptisis, kehilangan berat badan, nyeri
dada, demam, keringat malam, dan sesak napas. Tes skrining ini berfungsi sebagai langkah
pertama penemuan kasus TB dengan skrining positif direkomendasikan untuk menjalani
rontgen dada dan pemeriksaan sputum basil tahan asam (BTA). Menggunakan tanda dan
gejala sebagai alat skrining independen tetap menjadi tantangan global karena akurasinya
yang relatif rendah. Namun, hal tersebut masih memliki manfaat untuk digunakan pada
populasi target tertentu.

Gambaran Pelaksanaan Pada 08 Desember 2022 dilakukan skrining TB pada Poli KIA Puskesmas Lut
Tawar. Didapatkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang,
berupa :

1. Anamnesis berdasarkan Form Skrining TB 01 :


- Pasien mengalami batuk berdahak selama lebih dari 3 minggu
- Pasien pernah mengeluhkan batuk berdarah
- Demam hilang timbul selama lebih dari 1 bulan
- Terdapat keluhan berkeringat pada malam hari
- Mengalami penurunan BB dalam 1 bulan terakhir
- Tidak ada pembesaran KGB dengan ukuran > 2 cm
- Pasien dengan sesak napas dan nyeri dada
- Tidak pernah minum obat paru dalam waktu lama
- Tidak ada anggota keluarga/tetangga yang pernah sakit paru/pengobatan lama
- Pasien dengan DM tipe II
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Vital Sign
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit

MUHAMMAD RIZKI RAMADANA


Suhu : 37,5 °C
Permeriksaan Fisik
Kepala/Leher : Mata Anemis (-/-), Faring Hiperemis (+)
Paru : Ves(+/+), Rh(+/-), Wh(-/-)
Cor : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Soepel, Peristaltik (Normal), hepar / lien tidak teraba
Extremitas : CRT <2 detik, Akral Hangat, Edema -/-
BB : 68 kg
TB : 154 cm
IMT : 28,7 ( Obesitas tingkat 1 )
3. Pemeriksaan TCM :
Sewaktu : Negatif (08 – 12 – 2022)

Penampisan TB ( Pasien 2 )

Tanggal Kegiatan 08 – 12 – 2022

Judul Laporan Kegiatan Penapisan Pasien Tersangka TB

Identitas Ny. MW (27 Tahun)

World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 1,5 juta orang


meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan
urutan ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular
nomor dua yang paling mematikan setelah COVID-19.

Terdapat suatu kekhawatiran tentang bagaimana meningkatkan deteksi kasus TB,


terutama di kalangan lansia pada Negara miskin dan berkembang. Pemeriksaan mikroskopis
dahak tetap menjadi andalan diagnosis. Namun, kesulitannya untuk mengumpulkan dahak
yang berkualitas dan atipikal atau kekurangan gejala TB klasik pada lansia telah
menyebabkan kasus TB tidak terdeteksi melalui sistem layanan kesehatan. Hal ini tentu
Latar Belakang
dapat menyebabkan inisiasi pengobatan tertunda dan penularan TB ke masyarakat.

Beberapa penelitian telah mengembangkan alat skrining tanda dan gejala TB


menggunakan tanda dan gejala TB seperti batuk, hemoptisis, kehilangan berat badan, nyeri
dada, demam, keringat malam, dan sesak napas. Tes skrining ini berfungsi sebagai langkah
pertama penemuan kasus TB dengan skrining positif direkomendasikan untuk menjalani
rontgen dada dan pemeriksaan sputum basil tahan asam (BTA). Menggunakan tanda dan
gejala sebagai alat skrining independen tetap menjadi tantangan global karena akurasinya
yang relatif rendah. Namun, hal tersebut masih memliki manfaat untuk digunakan pada
populasi target tertentu.

Gambaran Pelaksanaan Pada 08 Desember 2022 dilakukan skrining TB pada Poli KIA Puskesmas Lut
Tawar. Didapatkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang,
berupa :

4. Anamnesis berdasarkan Form Skrining TB 01 :


- Pasien mengalami batuk berdahak selama lebih dari 3 minggu
- Pasien pernah mengeluhkan batuk berdarah
- Demam hilang timbul selama lebih dari 1 bulan
- Terdapat keluhan berkeringat pada malam hari

MUHAMMAD RIZKI RAMADANA


- Mengalami penurunan BB dalam 1 bulan terakhir
- Tidak ada pembesaran KGB dengan ukuran > 2 cm
- Pasien dengan sesak napas dan nyeri dada
- Tidak pernah minum obat paru dalam waktu lama
- Tidak ada anggota keluarga/tetangga yang pernah sakit paru/pengobatan lama
- Pasien dengan DM tipe II
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Vital Sign
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 37,5 °C
Permeriksaan Fisik
Kepala/Leher : Mata Anemis (-/-), Faring Hiperemis (+)
Paru : Ves(+/+), Rh(+/-), Wh(-/-)
Cor : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Soepel, Peristaltik (Normal), hepar / lien tidak teraba
Extremitas : CRT <2 detik, Akral Hangat, Edema -/-
BB : 68 kg
TB : 154 cm
IMT : 28,7 ( Obesitas tingkat 1 )
6. Pemeriksaan TCM :
Sewaktu : Negatif (08 – 12 – 2022)

Penampisan TB ( Pasien 3 )

Tanggal Kegiatan 08 – 12 – 2022

Judul Laporan Kegiatan Penapisan Pasien Tersangka TB

Identitas Ny. MW (27 Tahun)

Latar Belakang World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 1,5 juta orang
meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan
urutan ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular
nomor dua yang paling mematikan setelah COVID-19.

Terdapat suatu kekhawatiran tentang bagaimana meningkatkan deteksi kasus TB,


terutama di kalangan lansia pada Negara miskin dan berkembang. Pemeriksaan mikroskopis
dahak tetap menjadi andalan diagnosis. Namun, kesulitannya untuk mengumpulkan dahak
yang berkualitas dan atipikal atau kekurangan gejala TB klasik pada lansia telah
menyebabkan kasus TB tidak terdeteksi melalui sistem layanan kesehatan. Hal ini tentu
dapat menyebabkan inisiasi pengobatan tertunda dan penularan TB ke masyarakat.

Beberapa penelitian telah mengembangkan alat skrining tanda dan gejala TB


menggunakan tanda dan gejala TB seperti batuk, hemoptisis, kehilangan berat badan, nyeri
dada, demam, keringat malam, dan sesak napas. Tes skrining ini berfungsi sebagai langkah
pertama penemuan kasus TB dengan skrining positif direkomendasikan untuk menjalani

MUHAMMAD RIZKI RAMADANA


rontgen dada dan pemeriksaan sputum basil tahan asam (BTA). Menggunakan tanda dan
gejala sebagai alat skrining independen tetap menjadi tantangan global karena akurasinya
yang relatif rendah. Namun, hal tersebut masih memliki manfaat untuk digunakan pada
populasi target tertentu.

Pada 08 Desember 2022 dilakukan skrining TB pada Poli KIA Puskesmas Lut
Tawar. Didapatkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang,
berupa :

7. Anamnesis berdasarkan Form Skrining TB 01 :


- Pasien mengalami batuk berdahak selama lebih dari 3 minggu
- Pasien pernah mengeluhkan batuk berdarah
- Demam hilang timbul selama lebih dari 1 bulan
- Terdapat keluhan berkeringat pada malam hari
- Mengalami penurunan BB dalam 1 bulan terakhir
- Tidak ada pembesaran KGB dengan ukuran > 2 cm
- Pasien dengan sesak napas dan nyeri dada
- Tidak pernah minum obat paru dalam waktu lama
- Tidak ada anggota keluarga/tetangga yang pernah sakit paru/pengobatan lama
- Pasien dengan DM tipe II
8. Pemeriksaan Fisik
Gambaran Pelaksanaan Keadaan Umum : Baik
Vital Sign
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 37,5 °C
Permeriksaan Fisik
Kepala/Leher : Mata Anemis (-/-), Faring Hiperemis (+)
Paru : Ves(+/+), Rh(+/-), Wh(-/-)
Cor : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Soepel, Peristaltik (Normal), hepar / lien tidak teraba
Extremitas : CRT <2 detik, Akral Hangat, Edema -/-
BB : 68 kg
TB : 154 cm
IMT : 28,7 ( Obesitas tingkat 1 )
9. Pemeriksaan TCM :
Sewaktu : Negatif (08 – 12 – 2022)

MUHAMMAD RIZKI RAMADANA

Anda mungkin juga menyukai