Anda di halaman 1dari 7

Dina Suharti

Tanggal 9-10 Agustus 2022


Pelaksaanaan
Kegiatan
Nama UKS/Sekolah SDN 10 Lut Tawar
Judul Laporan Pembentukan dan Pembinaan UKS
Kegiatan
Latar Belakang Perilaku hidup sehat dibutuhkan sejak anak dilahirkan, karena kondisi
sehat diharapkan diawali dengan kesadaran, pengalaman dan pengetahuan
tentang hidup sehat. Pengetahuan dalam rangka mendidik anak untuk
berperilaku hidup sehat merupakan salah satu peran keluarga yang
merupakan aspek utama yang berpengaruh besar kepada kesehatan anak
tetapi dalam pelaksanaannya keluarga juga membutuhkan bantuan sekolah
sebagai tempat anak mendapatkan ilmu tentang perilaku hidup sehat.
Sekolah adalah tempat kedua setelah keluarga dimana anak membentuk
karakter pribadinya. Sebagian waktu anak tumbuh dan berkembang
dihabiskan di sekolah, oleh karena itu dibutuhkan sebuah usaha sekolah
yang ditujukan untuk menjaga kesehatan para peserta didiknya.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Pasal 79 Ayat (1) tentang Kesehatan menjelaskan bahwa kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas.2 Pentingnya diadakan sebuah
usaha kesehatan dikarenakan pada usia tumbuh kembang para siswa
memerlukan pendidikan mengenai kesehatan. Mulai dari pentingnya
menjaga kebersihan, mengkonsumsi makanan yang sehat, menjaga
kesehatan dan mencegah penularan penyakit di sekolah.
Sekolah adalah sebuah lembaga atau sarana dalam melaksanakan
pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sekolah sebagai organisasi
pendidikan formal, memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Sekolah memberikan pelayanan kesehatan melalui
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah kegiatan yang dilakukan
untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jenjang
pendidikan. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta menciptakan
lingkungan pendidikan yang sehat. Trias UKS yaitu Pendidikan Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
Dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKS di sekolah peran guru juga
tidak kalah penting, karena guru secara langsung sebagai seseorang yang
berperan mengajar, mendidik, melatih, membimbing, memotifasi dan
menilai kepada peserta didik, karena peserta akan selalu tunduk dan patuh
terhadap guru, sebagai pengganti orangtua dikala berada di sekolah. Selain
itu guru juga menjadi sosok yang menjadi tauladan terhadap peserta didik,
sehingga apa yang dilakukan guru juga akan ditiru oleh peserta didik
Pengembangan dan pembinaan yang dilakukan oleh usaha kesehatan
sekolah (UKS) merupakan peningkatan upaya pendidikan dan kesehatan
dilakukan secara terencana, sadar, terarah dan terpadu serta bertanggung
jawab dalam menumbuh kembangkan dan membimbing dalam
melaksanakan prinsip hidup sehat di kehidupan
sehari-hari yang ditujukan bagi peserta didik pada usia sekolah.
Keberhasilan pelaksanaan, pengembangan dan pembinaan UKS pada
akhirnya akan terlihat pada perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat
kesehatan peserta didik.
Oleh karena itu, tujuan dilakukannya pembinaan UKS di SDN 10 lut Tawar
untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. Dengan melihat uraian diatas
maka dapat dikatakan bahwa pengelola UKS yang ada di sekolah terdiri dari
Kepala sekolah, Guru, dan peserta didik kelas 3-5 yang telah dilatih sebagai
dokter kecil sehingga dalam kegiatan ini difokuskan pada pengelolaan UKS yang
dilakukan oleh mereka.
Gambaran Pelaksanaan kegiatan dilakukan di SDN 10 Lut Tawar dengan jumlah
Pelaksanaan Peserta 7 orang (6 orang peserta didik dan 1 orang guru)
Penyuluhan dilakukan di UKS pada hari Selasa dan Rabu, 9-10 Juli 2022,
pembinaan Dokter kecil di laksanakan 2 hari yang mana pada hari pertama
diberikan pembinaan berupa materi yang harus di pelajari dan diketahui
oleh peserta. Pada hari kedua dilakukan pengulangan materi dan praktek
Diskusi:
1. Pertanyaan: Kenapa pada saat mimisan harus mencet hidung sambil
menunduk dan tidak tengadah?
Jawaban:
Pada saat mimisan, harus memencet hidung sambil tunduk agar
darah tidak masuk ke paru-paru. Karena jika darah masuk ke paru
paru bias menyebabkan penyakit yang lebih serius
2. Pertanyaan: Apa penyebab orang pingsan?
Jawaban:
Pingsan dapat di sebabkan badan yang lerlalu lelah, kurangnya
oksigen ke otak, kurangnya gula, terlalu tegang dan pakaian yang
terlalu ketat
Kesimpulan:
Pembentukan dan pembinaan berjalan lancar, peserta didik dokcil sangat antusias
mengikuti pembinaan dan kerjasama dari pihak guru sekolah juga berjalan dengan
baik.
Catatan/Usulan
ke/dari Pendamping
Vaksinasi BIAS

Tanggal Pelaksanaan 28 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di TK Budi Dharma
Kegiatan
Identitas Penerima FBH, Laki-laki, 5 tahun
Vaksin
Latar Belakang Pasien dengan riwayat imunisasi darsar lengkap dan ibu pasien
menyetujui untuk dilakukan imunisasi Campak dalam rangka Bulan
Imunisasi Anak Nasioanl (BIAN)
Gambaran Sosialisasi tentang pentingnya imunisasi dan apa itu penyakit Campak
Pelaksanaan serta bahaya jika tidak imunisasi
Pasien melakukan pencatatan nama di meja registrasi
Memastikan pasien tidak sedang sakit atau demam
1. Pasien duduk dalam posisi yang nyaman
2. Petugas menyiapkan obat yaitu dengan mengambil 0,5CC vaksin
MR dan memastikan tidak ada udara dalam spuit
3. Membersihkan area penyuntikan dengan alkohol swab dan
dibiarkan hingga kering
4. Menyuntikkan secara subcutan pada area deltoid
5. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar dan dibuang ke
tempat khusus (Safety Box), sementara tempat penyuntikan di usap
dengan alkohol swab baru.
Pasien berpindah ke meja pamantauan untuk dipantau selama 30 menit
untuk mengantisipasi KIPI
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 28 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di TK Budi Dharma
Kegiatan
Identitas Penerima FA, Laki-laki, 5 tahun
Vaksin
Latar Belakang Pasien dengan riwayat imunisasi dasar lengkap dan ibu pasien
menyetujui untuk dilakukan imunisasi Campak dalam rangka Bulan
Imunisasi Anak Nasioanl (BIAN)
Ibu pasien menyetujui karena banyak yang terkena campak di sekitar
lingkungan rumah
Gambaran Sosialisasi tentang pentingnya imunisasi dan apa itu penyakit Campak
Pelaksanaan serta bahaya jika tidak imunisasi
Pasien melakukan pencatatan nama di meja registrasi
Memastikan pasien tidak sedang sakit atau demam
1. Pasien duduk dalam posisi yang nyaman
2. Petugas menyiapkan obat yaitu dengan mengambil 0,5cc vaksin
MR dan memastikan tidak ada udara dalam spuit
3. Membersihkan area penyuntikan dengan alkohol swab dan
dibiarkan hingga kering
4. Menyuntikkan secara subcutan pada area deltoid
5. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar dan dibuang ke
tempat khusus (Safety Box), sementara tempat penyuntikan di usap
dengan alkohol swab baru.
Pasien berpindah ke meja pamantauan untuk dipantau selama 30 menit
untuk mengantisipasi KIPI
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 28 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di TK Budi Dharma
Kegiatan
Identitas Penerima ANG, Laki-laki, 6 tahun
Vaksin
Latar Belakang Pasien dengan riwayat imunisasi dasar lengkap dan ibu pasien
menyetujui untuk dilakukan imunisasi Campak dalam rangka Bulan
Imunisasi Anak Nasioanl (BIAN)

Gambaran Sosialisasi tentang pentingnya imunisasi dan apa itu penyakit Campak
Pelaksanaan serta bahaya jika tidak imunisasi
Pasien melakukan pencatatan nama di meja registrasi
Memastikan pasien tidak sedangsakit/demam
1. Pasien duduk dalam posisi yang nyaman
2. Petugas menyiapkan obat yaitu dengan mengambil 0,5cc vaksin
MR dan memastikan tidak ada udara dalam spuit
3. Membersihkan area penyuntikan dengan alkohol swab dan
dibiarkan hingga kering
4. Menyuntikkan secara subcutan pada area deltoid
5. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar dan dibuang ke
tempat khusus (Safety Box), sementara tempat penyuntikan di usap
dengan alkohol swab baru.
Pasien berpindah ke meja pamantauan untuk dipantau selama 30 menit
untuk mengantisipasi KIPI
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 28 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di TK Budi Dharma
Kegiatan
Identitas Penerima EBP, Perempuan, 6 tahun
Vaksin
Latar Belakang Pasien dengan riwayat imunisasi dasar lengkap dan ibu pasien
menyetujui untuk dilakukan imunisasi Campak dalam rangka Bulan
Imunisasi Anak Nasioanl (BIAN)

Gambaran Sosialisasi tentang pentingnya imunisasi dan apa itu penyakit Campak
Pelaksanaan serta bahaya jika tidak imunisasi
Pasien melakukan pencatatan nama di meja registrasi
Memastikan pasien tidak sedangsakit/demam
1. Pasien duduk dalam posisi yang nyaman
2. Petugas menyiapkan obat yaitu dengan mengambil 0,5cc vaksin
MR dan memastikan tidak ada udara dalam spuit
3. Membersihkan area penyuntikan dengan alkohol swab dan
dibiarkan hingga kering
4. Menyuntikkan secara subcutan pada area deltoid
5. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar dan dibuang ke
tempat khusus (Safety Box), sementara tempat penyuntikan di usap
dengan alkohol swab baru.
Pasien berpindah ke meja pamantauan untuk dipantau selama 30 menit
untuk mengantisipasi KIPI
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Tanggal Pelaksanaan 28 Juli 2022


Kegiatan
Judul Laporan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di TK Budi Dharma
Kegiatan
Identitas Penerima BA, Laki-laki, 6 tahun
Vaksin
Latar Belakang Pasien dengan riwayat imunisasi dasar lengkap dan ibu pasien
menyetujui untuk dilakukan imunisasi Campak dalam rangka Bulan
Imunisasi Anak Nasioanl (BIAN)

Gambaran Sosialisasi tentang pentingnya imunisasi dan apa itu penyakit Campak
Pelaksanaan serta bahaya jika tidak imunisasi
Pasien melakukan pencatatan nama di meja registrasi
Memastikan pasien tidak sedangsakit/demam
1. Pasien duduk dalam posisi yang nyaman
2. Petugas menyiapkan obat yaitu dengan mengambil 0,5cc vaksin
MR dan memastikan tidak ada udara dalam spuit
3. Membersihkan area penyuntikan dengan alkohol swab dan
dibiarkan hingga kering
4. Menyuntikkan secara subcutan pada area deltoid
5. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar dan dibuang ke
tempat khusus (Safety Box), sementara tempat penyuntikan di usap
dengan alkohol swab baru.
Pasien berpindah ke meja pamantauan untuk dipantau selama 30 menit
untuk mengantisipasi KIPI
Catatan/Usulan dari/
ke Pendamping

Anda mungkin juga menyukai