Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SITIUNG I
Jl. Jendral Sudirman, Jorong Karya Budaya Timur, Nagari Sungai Duo,
Kecamatan Sitiung Tlpn. 0822-6041-3270 Kode Pos 27678
Email1: hc_sitiung_i@yahoo.co.id Email2: pkm.sitiung1@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


IMUNISASI BIAS Dt Td
UPT PUSKESMAS SITIUNG 1
NOMOR :445/ /KAK/PKM-SIT.I/2023

I. PENDAHULUAN
Upaya pembinaan anak usia sekolah dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia dalam bidang kesehatan salah satunya yaitu melalui usaha kesehatan sekolah
(UKS). Usaha kesehatan sekolah dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikandan
prestasi belajar anak sekolah melalui prilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan
lingkungan yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah. Hal ini
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya.
Sebagai bagian dari UKS , pada 14 november tahun 1997 kementrian
kesehatan ,kementrian dalam negri, kementrian agama dan kementrian pendidikandan
kebudayaan telah mencanangkan pelaksanaan imunisasi bagi anak sekolah dasaratau
sederajat. Pelaksanaan bias dari tahun 1997 sampai saat ini mengalami perubahan, pada
saat ini BIAS untuk kelas 1 mendapatkan imunisasi campak dan DT, sedangkan kelas 2
dan 5 mendapatkan imunisasi TD.
II. LATAR BELAKANG
Tetanus Neonatorum, difteri dan campak masih merupakan masalah kesehatan di
indonesia, sebagaimana data tahun 2006 menujukkan bahwa porsi penyebab kematian
bayidi indonesia adalah 28 % karena tetanus neonatorum, 30.000 anak setiap tahunnya
meninggal karena campak serta1401 kasus difteri tahun 2008-2011.
Attack rate tetanus neonatorum pada bayi dari ibu yang tidak mendapatkan imunisasi
tetanus sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan case fatalityrate antara 30 % sampai 90%
kekebalan terhadap penyakit inihanya di peroleh melalui imunisasitetanus minimal dua
dosis.perlindungan jangka panjang diperoleh jika mendapatkan imunisasi tetanus
sebanyak 5 dosis (status T5) . untuk mempercepat eliminasi tetanus neonatorum kurang
dari 1/1000 kelahiran hidup ditingkat kabupaten/ kota dalam satu tahun sesuai ketentuan
WHO, diperlukan upaya pencapaian status T5 bagi semua WUS. Pemberian imunisasi Td
dan Dt pada anak sekolah dasar atau sederajat merupakan rangkaian upaya mencapai
status T5 bagi setiap individu.
Pada tahun 2011-2013, indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan kasus difteri
terbanyak di dunia. Berasarkan data surveilans, pada tahun 2010 dan 2012 terjadi
peningkatan jumlah kasus difteri yang terjadi dibeberapa provinsi di indonesia yang perlu
disikapi secara cepat dan tepat. Untuk memutus mata rantai penularan penyakit difteri
dilakukan upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi pada bayi dan dilanjutkan
imunisasi pada anak sekolah dasar kelas 1,2 dan 3.pelaksanaan kegiatan BIAS ini
dilakukan secara aman melalui prosedur safe injection yang benar.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Memberikan perlindungan jagka panjang bagi anak terhadap penyakit campak, difteri
dan tetanus termasuk tetanus neonatorum.
B. Tujuan Khusus
1. Tercapainya cakupan imunisasi Dt dan Td pada anak sekolah yang tinggi dan di
harapkan 80%
2. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit difteri selama 10 tahun
3. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit tetanus selama 25 tahun
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
Melakukan kegiatan BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
2. Rincian Kegiatan
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Monitoring
d. Pencatatan dan pelaporan
V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN
1. Persiapan
a. Pendataan sasaran dan penjaringan status imunisasi
b. Koordinasi, sosialisasi dan kesepakatan dalam pelaksanaan kegiatan
c. Persiapan logistik ( vaksin, alat suntik, safety box, kartu TT/Td seumur
hidup).
2. Pelaksanaan
a. Menentukan Jadwal pelaksanaan melalui sosialisasi dan koordinasi yang telah
disepakati
b. Menyiapkan vaksin dan logistik lainnya
Penyuntikan
1. Petugas Cuci tangan
2. Petugas melakukan identifikasi, anamnesa dan menanyakan kepada
anak nama, umur, alamat, serta apakah ada alergi terhadap obat-obatan
dan riwayat KIPI.
3. Petugas memberikan penjelasan pada anak dan keluarganya tentang
efek samping imunisasi
4. Petugas memastikan vaksin dalam keadaan baik (expaireddate/VVM)
5. Petugas mengocok vaksin terlebih dahulu agar suspensi menjadi
homogen sebelum digunakan.
6. Petugas mengambil vaksin memakai spuit dengan jarum disposible
sesuai dengan standrat sebanyak 0,5 cc.
7. Petugas membersihkan lengan kiri bagian atas dengan kapas yang telah
dibasahi air hangat.
8. Pastikan tidak ada udara dalam spuit
9. Vaksin di suntikkan secara intramuscular dan lakukan aspirasi
sebelumnya untuk memastikan tidak ada gelembung udara yang masuk
ke pembulu darah
10. Buang jarum dan spuit ke dalam safety box
11. Sisa vaksin yang sudah dibuka tidak dapat di simpan lagi.
c. Kelanjutan kegiatan bias yaitu dengan sweeping/pelacakan bagi murid yang
belum mendapatkan imunisasi saat pelaksanaan di karenakan sakit, tidak
masuk atau karena sebab lainnya.
Kegiatan lain yaitu kerja sama denga guru dan orang tua murid untuk
pelaporan KIPI/ Kejadian ikutan pasca imunisasi.
d. Pencatatan dan pelaporan
VI. SASARAN
Sasaran BIAS adalah siswa sekolah dasar dan anak usia sekolah dasar kelas 1 , 2
dan 5.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N KEGIATAN TAHUN
O J F M A M J J A S O N D
1. Pendataan dan V
penjaringan
2. Koordinasi dan V
sosialisasi
3. Persiapan logistik V
4. pelaksanaan V V
5. Kegiatan lanjutan V V
sweeping BIAS
6. Pencatatan dan V V
pelaporan
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah sweeping pada sasaran meliputi sasaran yang
mendapatkan imunisasi dibanding jumlah sasaran seluruhnya. Pelaksanaan kegiatan dan
hasilnya disampaikan kepada sekolah dalam pertemuan evaluasi BIAS dan disampaikan
kepada peanggungjawab UKM.
Pertemuan evaluasi kegiatan bias bertujuan untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan kegiatan dengan perencanaan, mengidentifikasi permasalahan yang ada, hasil
kegiatan atau cakupan untuk melakukan rencana tindak lanjut dari kegiatan yang telah
dilakukan untuk perbaikan kegiatan selanjutnya.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis, dan penginputan kedalam aplikasi
ASIK. Pelaporan diserahkan setiap hari setelah kegiatan dilaksanakan, dilaporkan kepada
kepala puskesmas kemudian diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.

Di buat di : Sitiung
Pada Tanggal : 09 Januari 2023

Kepala UPT Puskesmas Sitiung I Koordinator Imunisasi

dr. Sisyani Hj. Ns. Eka Putri Susilawati. S. Kep


Nip19751231 2003012 2 007
Nip.198007252009022003

Anda mungkin juga menyukai