DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BACEM
Jln. Raya Gembongan No. 01 Kec. Ponggok Kab. Blitar
Email: puskbacem1@gmail.com
I. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya
manusia dimana salah satu upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia
dalam bidang kesehatan adalah upaya pembinaan anak sekolah yang
dilaksanakan di sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah. Sesuai pedoman
pelayanan kesehatan untuk sekolah dasar edisi V Depkes 1996 didalam
kebijakan operasionalnya disebutkan bahwa pembinaan kesehatan anak usia
sekolah memanfaatkan sarana pelayanan yang sudah ada yaitu Puskesmas.
Salah satu komponen kegiatan pembinaan kesehatan anak usia sekolah adalah
pelayanan kesehatan melalui Puskesmas.
Sejak tahun1990 Indonesia telah berhasil mencapai UCI [Universal Child
Imunization] dimana lebih dari 80% anak Indonesia sebeum usia 1 tahun telah
menerima imunisasi DPT 3 dosis. Efektifitas program tersebut dibuktikan
dengan hasil penelitian seruloo dimana daya lindungnya sangat tinggi. Dengan
perkataan lain sebagian besar anak usia sekolah telah memperoleh kekebalan
dasar terhadap campak, tetanus dan difteri. Maka untuk meninggikan tingkat
imunitas yang sudah ada diperlukan penjadwalan ulang imunisasi anak
sekolah.
Faktor yang mempengaruhi rendahnya jangkauan imunisasi adalah
kurangnya kegiatan promosi kesehatan sertra rendahnya pengetahuan
masyarakat terhadap imunisasi walaupun imunisasi tersebut dapat diperoleh
secara gratis di semua pelayanan kesehatan. Semua itu tidak terlepas dari visi
dan misi puskesmas yaitu, Visi : Menuju kecamatan Ponggok yang lebih
sejahtera, maju dan berdaya saing.
1
Misi :
1. Mengembangkan dan meningkatkan upaya kesehatan masyarakat
2. Mengembangkan dan meningkatkan penyelenggaraan dan upaya
kesehatan perorangan
3. Meningkatkan kemitraan fasyankes
4. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan
managerial.
Serta tata nilai komunikatif, efektif, responsif, efisien (KEREN) yang
dianut oleh Puskesmas, sehingga Puskesmas bersama masyarakat mampu
menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas.
2
program Imunisasi. Di saat terjadi pandemi seperti sekarang ini, masyarakat
berharap vaksin dapat segera tersedia dan para ahli di seluruh dunia seakan
berlomba-lomba menemukan vaksinnya. Tapi tentu saja kita maklum bahwa
proses pengembangan vaksin membutuhkan waktu yang cukup lama. Di sisi
lain, ketika beban penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sudah mulai
berkurang, seringkali masyarakat melupakan atau bahkan menghindar dari
program imunisasiSejumlah orang tua khawatir untuk memberikan imunisasi
bagi anaknya, dan tidak sedikit pula petugas kesehatan ragu-ragu dalam
menyelenggarakan pelayanan imunisasi di tengah pandemi COVID-19, bisa
jadi disebabkan ketidaktahuan atau karena belum adanya petunjuk teknis yang
tersedia, kalau kondisi ini terus dibiarkan, maka cakupan imunisasi nasional
akan turun, sehingga kekebalan komunitas tidak terbentuk lagi dan pada
akhirnya cakupan imunisasi yang rendah ini bisa menyebabkan terjadinya KLB
PD3I seperti Campak, Rubela, Difteri, Polio dan lainnya. Tentunya ini akan
menjadi beban ganda bagi masyarakat dan negara di tengah pandemi COVID-
19 yang masih berlangsung. BIAS melindungi anak bangsa dari Penyakit Yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) antara lain Campak, Rubella, Difteri
dan Tetanus. Imunisasi tidak hanya melindungi seorang tetapi juga masyarakat,
dengan memberikan perlindungan komunitas atau yang disebut dengan herd
immunity
Demi berhasilnya menciptakan kekebalan kelompok yang tinggi terhadap
penyakit PD3I melalui pemerataan cakupan sampai dengan tingkat desa
dengan cakupan yang tinggi, merata dan berkualitas maka diperlukan kegiatan
akselerasi pemberian imunisasi baik imunisasi dasar maupun lanjutan baduta
dan BIAS. Sehubungan dengan hal ini maka perlu dilakukan Penyusunan
Kerangka acuan kegiatan BIAS dengan mengacu petunjuk teknis pelayanan
imunisasi pada masa pandemic covid -19.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri ,Tetanus, Measles
dan Rubela
2. Tujuan Khusus
3
b. Meninggikan status pemberian vaksin tetanus
c. Meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, dan peran serta
masyarakat terhadap pentingnya imunisasi lanjutan.
4
4. Register BIAS;
5. Spuit 0,5 ml, Spuit 5 ml;
6. Vaksin;
7. Kapas swab;
8. Safety Box, Kresek sampah;
9. APD (handscoon, masker, face shield, apron, hand sanitizer)
10. Peralatan anafilaktik lengkap
4. Evaluasi
5. Dokumentasi
Pelaksana membuat laporan kegiatan BIAS
F. SASARAN
Kelompok sasaran : SD Kelas 1 dan SD Kelas 2,SD Kelas 5
G. PERAN TERKAIT
URAIAN PERAN TERKAIT
5
meter.
c. Menyiapkan sasaran(murid kelas 1,2 dan
5,mengundang sasaran sesuai jadwal yang
disepakati,Memberitahukan kegiatan BIAS kepada
wali murid dengan membagikan surat undangan
dan lembar skrining kepada orangtua siswa. (Untuk
sekolah dengan jumlah murid >20 anak per kelas,
surat undangan dibedakan jam pelaksanaan untuk
masing2 siswa.)
d. Melakukan skrening awal terhadap sasran,dan
mengkoordinasikan jika ada penolakan imunisasi
e. Membantu mendampingi sasaran dalam
pelaksanaan kegiatan BIAS
f. Mengondisikan absensi sasaran. Pastikan siswa
sudah mencuci tangan pakai sabun atau pakai hand
sanitizer, di luar kelas.
g. Beri tanda pada siswa tinggal kelas atau siswa
yang masih sakit atau penolakan imunisasi.
h. Memberitahukan kepada puskesmas jika ada KIPI
6. Penanggungjawab a. berkoordinasi dengan kepala puskesmas dan lintas
UKM terkait
b. memonitoring kegiatan BIAS
6
c. Catat daftar siswa ke dalam Register BIAS.
d. Pastikan interval sesuai tanggal pelaksanaan.
e. Beri tanda pada siswa tinggal kelas atau interval
kurang.
f. Memeriksa lembar skrining yang sudah
ditandatangani atau disetujui walimurid
g. Dengan bantuan guru kelas, siapkan alur dan
penataan ruang kelas, jarak meja/kursi 1-2 meter.
h. Melaksanakan imunisasi dengan didampingi guru
i. Mencatat dan melaporkan hasil pelaksanaan
kegiatan dalam Laporan hasil kegiatan (LHK)
kepada koordinator imunisasi.
j. Melakukan penanganan KIPI sesuai prosedur
H. PEMBIAYAAN
I. JADWAL
Jadwal pelaksanaan:
7
Pelaporan hasil kegiatan BIAS dilakukan oleh pelaksana
kegiatan ,dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan, dan diserahkan pada
koordinator program untuk dilakukan rekap ,evaluasi dan tindak lanjut.
8
9