Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BACEM
Jln. Raya Gembongan No. 01 Kec. Ponggok Kab. Blitar
Email: puskbacem1@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)
PADA MASA PANDEMI COVID -19
UPT PUSKESMAS BACEM
TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya
manusia dimana salah satu upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia
dalam bidang kesehatan adalah upaya pembinaan anak sekolah yang
dilaksanakan di sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah. Sesuai pedoman
pelayanan kesehatan untuk sekolah dasar edisi V Depkes 1996 didalam
kebijakan operasionalnya disebutkan bahwa pembinaan kesehatan anak usia
sekolah memanfaatkan sarana pelayanan yang sudah ada yaitu Puskesmas.
Salah satu komponen kegiatan pembinaan kesehatan anak usia sekolah adalah
pelayanan kesehatan melalui Puskesmas.
Sejak tahun1990 Indonesia telah berhasil mencapai UCI [Universal Child
Imunization] dimana lebih dari 80% anak Indonesia sebeum usia 1 tahun telah
menerima imunisasi DPT 3 dosis. Efektifitas program tersebut dibuktikan
dengan hasil penelitian seruloo dimana daya lindungnya sangat tinggi. Dengan
perkataan lain sebagian besar anak usia sekolah telah memperoleh kekebalan
dasar terhadap campak, tetanus dan difteri. Maka untuk meninggikan tingkat
imunitas yang sudah ada diperlukan penjadwalan ulang imunisasi anak
sekolah.
Faktor yang mempengaruhi rendahnya jangkauan imunisasi adalah
kurangnya kegiatan promosi kesehatan sertra rendahnya pengetahuan
masyarakat terhadap imunisasi walaupun imunisasi tersebut dapat diperoleh
secara gratis di semua pelayanan kesehatan. Semua itu tidak terlepas dari visi
dan misi puskesmas yaitu, Visi : Menuju kecamatan Ponggok yang lebih
sejahtera, maju dan berdaya saing.

1
Misi :
1. Mengembangkan dan meningkatkan upaya kesehatan masyarakat
2. Mengembangkan dan meningkatkan penyelenggaraan dan upaya
kesehatan perorangan
3. Meningkatkan kemitraan fasyankes
4. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan
managerial.
Serta tata nilai komunikatif, efektif, responsif, efisien (KEREN) yang
dianut oleh Puskesmas, sehingga Puskesmas bersama masyarakat mampu
menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas.

II. LATAR BELAKANG


Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti
paling cost efective dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956.
Dengan program ini, Indonesia dinyatakan bebas cacar sejak tahun 1974, selain
itu dengan telah diperluasnya program imunisasi menjadi Program
Pengembangan Imunisasi sejak tahun 1977, angka kesakitan dan kematian
akibat PD3I sudah dapat ditekan.
Upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat
population immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga PD3I dapat
dibasmi, dieliminasi atau dikendalikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, upaya imunisasi dapat semakin efektif, bermutu dan efisien.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan di masyarakat mempunyai
program imunisasi, yang dilakukan untuk bayi 0 sd 11 bulan, batita, Catin dan
ibu hamil serta anak sekolah dasar.
Imunisasi lanjutan merupakan ulangan Imunisasi dasar untuk
mempertahankan tingkat kekebalan dan untuk memperpanjang masa
perlindungan anak yang sudah mendapatkan Imunisasi dasar. Salah satu
imunisasi lanjutan diberikan pada anak usia sekolah dasar; Imunisasi terhadap
penyakit campak, tetanus, dan difteri. pada bulan imunisasi anak sekolah
(BIAS) yang diintegrasikan dengan usaha kesehatan sekolah.
Pandemi Covid-19 di Indonesia yang terjadi sejak bulan Maret 2020
telah banyak menyita perhatian dan sumber daya kesehatan. Beberapa program
kesehatan rutin terancam mengalami penurunan cakupan, salah satunya adalah

2
program Imunisasi. Di saat terjadi pandemi seperti sekarang ini, masyarakat
berharap vaksin dapat segera tersedia dan para ahli di seluruh dunia seakan
berlomba-lomba menemukan vaksinnya. Tapi tentu saja kita maklum bahwa
proses pengembangan vaksin membutuhkan waktu yang cukup lama. Di sisi
lain, ketika beban penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sudah mulai
berkurang, seringkali masyarakat melupakan atau bahkan menghindar dari
program imunisasiSejumlah orang tua khawatir untuk memberikan imunisasi
bagi anaknya, dan tidak sedikit pula petugas kesehatan ragu-ragu dalam
menyelenggarakan pelayanan imunisasi di tengah pandemi COVID-19, bisa
jadi disebabkan ketidaktahuan atau karena belum adanya petunjuk teknis yang
tersedia, kalau kondisi ini terus dibiarkan, maka cakupan imunisasi nasional
akan turun, sehingga kekebalan komunitas tidak terbentuk lagi dan pada
akhirnya cakupan imunisasi yang rendah ini bisa menyebabkan terjadinya KLB
PD3I seperti Campak, Rubela, Difteri, Polio dan lainnya. Tentunya ini akan
menjadi beban ganda bagi masyarakat dan negara di tengah pandemi COVID-
19 yang masih berlangsung. BIAS melindungi anak bangsa dari Penyakit Yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) antara lain Campak, Rubella, Difteri
dan Tetanus. Imunisasi tidak hanya melindungi seorang tetapi juga masyarakat,
dengan memberikan perlindungan komunitas atau yang disebut dengan herd
immunity
Demi berhasilnya menciptakan kekebalan kelompok yang tinggi terhadap
penyakit PD3I melalui pemerataan cakupan sampai dengan tingkat desa
dengan cakupan yang tinggi, merata dan berkualitas maka diperlukan kegiatan
akselerasi pemberian imunisasi baik imunisasi dasar maupun lanjutan baduta
dan BIAS. Sehubungan dengan hal ini maka perlu dilakukan Penyusunan
Kerangka acuan kegiatan BIAS dengan mengacu petunjuk teknis pelayanan
imunisasi pada masa pandemic covid -19.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri ,Tetanus, Measles
dan Rubela

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan kekebalan dari penyakit difteri ,Tetanus, Measles dan


Rubela

3
b. Meninggikan status pemberian vaksin tetanus
c. Meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, dan peran serta
masyarakat terhadap pentingnya imunisasi lanjutan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Penyelenggaraan Program BIAS meliputi:
a. Pemberian pengetahuan tentang pentingnya BIAS
b. Penyuluhan tentang pentingnya BIAS untuk membentuk kekebalan
tubuh terhadap penyakit campak , difteri dan tetanus
c. Pencapaian program imunisasi bayi,batita dan anak sekolah terhadap
penyakit campak, difteri dan tetanus
2. Penyelenggaraan BIAS dalam bentuk:
a. Pemeriksaan dan penjaringan sasaran imunisasi ;
b. Penyuluhan imunisasi perorangan dan kelompoik
c. Pencegahan/pelindungan terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus
dalam bentuk imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutant;
d. Perawatan dan penyuluhsn KIPI non serius
e. Rujukan KIPI Serius.
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara
masyarakat sekolah (guru, murid, orang tua murid, dan masyarakat)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membuat rencana kegiatan BIAS
Koordinator imunisasi menyusun mikropkaning kegiatan BIAS,dibahas
bersama lintas program dan pelaksana dalam kegiatan praminlok.
2. Koordinasi kegiatan BIAS dan Sosialisasi kegiatan BIAS
Berkoordinasi dengan lintas program,lembaga,dengan berdasarkan SE
pelaksanaan BIAS 2020
Melakukan OJT pada pelaksana BIAS
3. Pelaksanaan kegiatan BIAS;
 Menyiapkan logistik dan prasarana BIAS
1. SOP (SOP BIAS,SOP MR,SOP DT,Td,SOP Anafilaktik)
2. Lembar Skrining, Jadwal BIAS,Form KIPI; dg no telp yg bisa
dihubungi
3. Media Penyuluhan.(left let,bener)

4
4. Register BIAS;
5. Spuit 0,5 ml, Spuit 5 ml;
6. Vaksin;
7. Kapas swab;
8. Safety Box, Kresek sampah;
9. APD (handscoon, masker, face shield, apron, hand sanitizer)
10. Peralatan anafilaktik lengkap
4. Evaluasi

Masing masing pelaksana membuat Laporan Hasil Kegiatan setiap selesai


pelaksanaan

Monitoring PJ dengan menggunakan ceklis

Pelaksana mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan

5. Dokumentasi
Pelaksana membuat laporan kegiatan BIAS

F. SASARAN
Kelompok sasaran : SD Kelas 1 dan SD Kelas 2,SD Kelas 5

G. PERAN TERKAIT
URAIAN PERAN TERKAIT

No SEKTOR URAIAN PERAN SEKTOR TERKAIT


TERKAIT

1. Kepala Puskesmas Memberikan Advokasi ,memonitoring kegiatan BIAS

2. Kecamatan Memberikan advokasi dan dukungan dalam


pelaksanaan BIAS
3. Korwil UPTD a. Memberikan dukungan dalam kediatan bias
b. Koordinasi dengan lembaga di dalam naungannya
4. PPAI a. Memberikan dukungan dalam kediatan bias
b. Koordinasi dengan lembaga di dalam naungannya
5. Lembaga SD/MI a. Koordinasi dalam kegiatan BIAS
b. Berkoordinasi alur dengan pelaksana imunisasi,
siapkan penataan ruang kelas, jarak meja/kursi 1-2

5
meter.
c. Menyiapkan sasaran(murid kelas 1,2 dan
5,mengundang sasaran sesuai jadwal yang
disepakati,Memberitahukan kegiatan BIAS kepada
wali murid dengan membagikan surat undangan
dan lembar skrining kepada orangtua siswa. (Untuk
sekolah dengan jumlah murid >20 anak per kelas,
surat undangan dibedakan jam pelaksanaan untuk
masing2 siswa.)
d. Melakukan skrening awal terhadap sasran,dan
mengkoordinasikan jika ada penolakan imunisasi
e. Membantu mendampingi sasaran dalam
pelaksanaan kegiatan BIAS
f. Mengondisikan absensi sasaran. Pastikan siswa
sudah mencuci tangan pakai sabun atau pakai hand
sanitizer, di luar kelas.
g. Beri tanda pada siswa tinggal kelas atau siswa
yang masih sakit atau penolakan imunisasi.
h. Memberitahukan kepada puskesmas jika ada KIPI
6. Penanggungjawab a. berkoordinasi dengan kepala puskesmas dan lintas
UKM terkait
b. memonitoring kegiatan BIAS

7. koordinator a. berkoordinasi dengan Penanggungjawab UKM dan


Imunisasi bendahara BOK
b. menyusun mikroplaning BIAS
c. melaksanan OJT pada pelaksana
d. mempersiapkan sarana dan prasarana
e. membuat laporan hasil kegiatan BIAS

8. Pelaksana a. Koordinasi dengan lintas terkait (korim,petugas


imunisasi choldchain, tim, lembaga)
b. Melakukan persiapan alat2 dan sarana sesuai
standar operasional dana melaksanakan kegiatan
sesuai SOP. Pastikan petugas sudah memakai APD,
masker, face shield, apron.

6
c. Catat daftar siswa ke dalam Register BIAS.
d. Pastikan interval sesuai tanggal pelaksanaan.
e. Beri tanda pada siswa tinggal kelas atau interval
kurang.
f. Memeriksa lembar skrining yang sudah
ditandatangani atau disetujui walimurid
g. Dengan bantuan guru kelas, siapkan alur dan
penataan ruang kelas, jarak meja/kursi 1-2 meter.
h. Melaksanakan imunisasi dengan didampingi guru
i. Mencatat dan melaporkan hasil pelaksanaan
kegiatan dalam Laporan hasil kegiatan (LHK)
kepada koordinator imunisasi.
j. Melakukan penanganan KIPI sesuai prosedur

H. PEMBIAYAAN

Anggaran biaya kegiatan Program Imunisasi berasal dari anggaran BOK


Tahun 2020

I. JADWAL

Jadwal pelaksanaan:

 MR Bulan September 2020 kelas 1 dan Td Kelas 2

 DT Kelas November dan Td Kelas 5

 Jadwal terinci terlampir

J. PENCATATAN PELAPORAN MONITORING DAN EVALUASI

Pencatatan hasil kegiatan BIAS dicatat dalam buku kegiatan setiap


pemegang program,dan didokumentasikan untuk menjadi acuan dalam
perencanan program.

7
Pelaporan hasil kegiatan BIAS dilakukan oleh pelaksana
kegiatan ,dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan, dan diserahkan pada
koordinator program untuk dilakukan rekap ,evaluasi dan tindak lanjut.

Monitoring dilakukan oleh PJ UKM,dan Monitoring pelaksanaan


antar teman/koordinator program,dan hasil dilaporkan kepada kepala
puskesmas.

Evaluasi kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan program oleh


koordinator program dan dilaporkan kepada kepala puskesmas dan dilaporkan
Dinas Kesehatan untuk dijadikan acuan pelaksanaan program berikutnya.

Bacem, September 2020


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Bacem Pelaksana Program Imunisasi

dr.Purna Widiatmaka Rika Purnama Dewi


NIP. 19690614 200212 1 008 NIP. 19811123 200901 2 004

8
9

Anda mungkin juga menyukai