Anda di halaman 1dari 24

Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities and Threatened)

Analisis SWOT M1 (Man)


Tabel 2.23 Tabel Analisis SWOT M1 (Man) di PKM Sanan Wetan
Tanggal 18-18 Mei 2018
No Analisis SWOT SP K SPxK Bobot Rating BxR
1 M1 (Man)
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Jenis jenjang pendidikan 2 3 6 6/18= 0,3 3 0,9 S-W
ketenagaan S1Kep = 1 =3,7-2
D-III Kep = 7 =1,7
2. Pengembangan SDM melalui 1 3 3 3/18=0,2 4 0,8
pelatihan merata
3. Perawat mampu bekerjasama 3 3 9 9/18=0,5 4 2
dengan baik walau tanpa
jobdis yang jelas
Total 18 1 3,7

WEAKNESS
1. Pembagian tugas belum jelas 1 2 2 2/6=0,3 2 0,6
2. Kepala ruangan dinas ikut shift 2 2 4 4/6=0,7 2 1,4
Total 6 2
b. Eksternal Factors (EFAS)
OPPORTUNITTY
1. Adanya mahasiswa S1 yang 1 3 3 3/18=0,2 3 0,6 O-T=
sedang praktik manajemen 3,5-2,54
keperawatan. =0,96
2. Adanya kerjasama yang baik 3 3 9 9/18=0,5 4 2
antara mahasiswa dengan
perawat
3. Puskesmas memberikan 2 3 6 6/18=0,3 3 0,9
peluang untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi
Total 18 1 3,5
THREATENED
1. Ada tuntutan dari masyarakat 1 5 5 5/75=0,07 2 0,14
untuk pelayanan
kesehatanyang lebih
professional.
2. Makin tingginya kesadaran 3 5 15 15/75=0,2 2 0,4
masyarakat akan
pentingnyakesehatan.
3. Makin tingginya kesadaran 2 5 10 10/75=0,1 1 0,1
masyarakat mengenai 3
pertanggungjawaban hukum
bagi pasien
4. Akreditasi Puskesmas 4 5 20 20/75=0,3 2 0,6
5. Adanya kebijakan pemerintah 5 5 25 25/75=0,3 1 1,3
tentang profesionalisme
perawat
Total 75 1 2,54

Turn around O Agresif

M1 (1,7, 0,96)

W
S

Defensif T Diversivikasi

Diagram 2.1 Diagram layang M1 (Man) di PKM Sanan Wetan tanggal 18 – 19 Mei 2018
Analisa SWOT M2 (Material)
Tabel 2.24 Tabel analisa SWOT pada M2 (Matherial) di PKM Sanan Wetan tanggal 18-19
Mei 2018

No Analisa SWOT SP K SPxK Bobot Rating BxR


1. M2 (Sarana dan
Prasarana)
Faktor Internal (IFAS)
Strength: :
1. Mempunyai peralatan 1 5 5 5/75=0,07 4 0,28
dan fasilitas yang
memadai untuk pasien
dan keluarga pasien
2. Tersedianya ners 4 5 20 20/75=0,3 3 0,9
station
3. Adanya pemilahan 5 5 25 25/75=0,3 3 0,9
sampah medis dan
non medis
4. Tersediannya ruang 2 5 10 10/75=0,13 4 0,52
penyimpanan alat
medis S-W =
5. Tersedianya ruangan 3 5 15 15/75=0,2 4 0,8 3,4-2,1
tindakan =
TOTAL 75 1 3,4 1,3

Weakness :
1. SPO belum lengkap 1 4 4 4/40=0,1 1 0,1
2. Belum ada sterilisator 3 4 12 12/40=0,3 2 0,6
yang sesuai standar
3. Belum ada program 2 4 8 8/40=0,2 3 0,6
pemeliharaan alat
4. Sebagian tempat tidur 4 4 16 16/40=0,4 2 0,8
belum ada
pengamannya
TOTAL 40 1 2,1
Faktor Eksternal (EFAS)
Opportunity :
1. Adanya kesempatan 4 4 16 16/40=0,4 3 1,2
untuk melengkapi
fasilitas bagi pasien
2. Adanya kebijakan 3 4 12 12/40=0,3 3 0,9
untuk mengajukan
usulan pembelian
peralatan yang O-T =
diperlukan 3,3-2,3=
3. Adanya anggaran 2 4 8 8/40=0,2 4 0,8 1
untuk perbaikan
peralatan
4. Adanya dana untuk 1 4 4 4/40=0,1 4 0,4
perbaikan
bangunan/ruangan.
TOTAL 40 1 3,3

Threatened :
1. Adanya tuntutan yang 2 2 4 4/6=0,7 2 1,4
tinggi dari
masyarakat untuk
melengkapi sarana
dan prasarana
2. Pencairan dana yang 1 2 2 2/6=0,3 3 0,9
lama untuk
pembelian sarana dan
perbaikan sarana
TOTAL 6 1 2,3
Turn around O Agresif

M2(1,3, 1)

W
S

Defensif T Diversivikasi

Diagram 2.2 Diagram layang M2 (Matherial) di PKM Sanan Wetan Kota Blitar tanggal 18-19
Mei 2018

2.3.1 Analisa SWOT M3 ((Method)


2.3.1.1 Analisa SWOT MAKP
Tabel 2.25 Analisa SWOT MAKP di PKM Sanan Wetan Kota Blitar

No Analisa SWOT SP K SPxK Bobot Rating BxR


3 M3 (Method)
Faktor Internal (IFAS)
Strength: :
1. Puskesmas 3 4 12 12/40=0.3 4 1,2 S-W=
Sananwetan memiliki 3,8-2,3
visi, misi dan moto =1,5
sebagai acuan
melaksanakan
kegiatan pelayanan
2. Tingkat pendidikan 2 4 8 8/40=0,2 3 0,6
paling rendah perawat
di ruangan adalah DIII
3. Terciptanya 1 4 4 4/40=0,1 4 0,4
komunikasi yang
cukup baik dengan
antarprofesi
4. Perawat dapat 4 4 16 16/40=0,4 4 1,6
bekerjasama dengan
baik walaupun belum
ada pembagian tugas
dan wewenang yang
jelas
TOTAL 40 1 3,8
Weakness :
1. Ruang rawat inap 2 5 10 10/75=0,13 2 0,26
Puskesmas Sananwetan
belum menerapkan
MAKP secara optimal
2. Perawat belum
semuanya mengetahui 1 5 5 5/75=0,07 2 0,14
tentang MAKP
3. Belum adanya
pembagian tugas dan 3 5 15 15/75=0,2 2 0,4
wewenang yang jelas
4. Belum adanya struktur
organisasi yang jelas di 4 5 20 20/75=0,3 3 0,9
ruangan
5. Kurangnya jumlah
tenaga perawat (yang 5 5 25 25/75=0,3 2 0,6
jaga shift sore dan
malam hanya 1 perawat
dibantu tenaga
kebidanan yang berjaga
di poned)
TOTAL
75 1 2,3

Faktor Eksternal (EFAS)


Opportunity :
1. Adanya mahasiswa S1 O-T=

Keperawatan yang 5 5 25 25/75=0,3 3 0,9 3,5-1,8

praktik manajemen =1,7

keperawatan
2. Ada kerjasama yang
baik antara mahasiswa 4 5 20 20/75=0,3 4 1,2

S1 Keperawatan
dengan perawat
ruangan.
3. Ada kerjasama yang
baik antara STIKES 3 5 15 15/75=0,2 3 0,6
dan PKM
4. Kepercayaan dari
pasien dan masyarakat 2 5 10 10/75=0,13 4 0,52
cukup baik
5. Adanya Akreditasi
PKM yang 1 5 5 5/75=0,07 4 0,28
mendukung
terlaksananya MAKP
TOTAL
75 1 3,5
Threatened :
1. Tuntutan masyarakat
yang semakin tinggi 2 3 6 6/18=0,3 2 0,6
terhadap peningkatan
pelayanan
keperawatan yang
lebih profesional.
2. Semakin tingginya
kesadaran masyarakat 1 3 3 3/18=0,2 1 0,2
akan hukum
3. Persaingan dengan RS
sekitar yang ketat 3 3 9 9/18=0,5 2 1
TOTAL
18 1 1,8
Turn O Agresif
around
MAKP (1,5, 1,7)

W 0 S

Defensif T Diversifikasi

Diagram 2.3 Diagram layang MAKP di PKM Sanan Wetan Kota Blitar tgl 18-19 Mei 2018

Analisa SWOT Timbang Terima


Tabel 2.28 Analisa SWOT Timbang Terima di PKM Sanan Wetan Kota Blitar tanggal 18-19
Mei 2018

No Analisis SWOT SP K SPxK Bobot Rating Bobot x Rating


M 3 – Timbang Terima
a. Internal Factors (IFAS) S-W=
Strength 3,6-1,67
1. Adanya SPO timbang 1 4 4 4/40=0,1 4 0,4 =1,93
terima
2. Adanya buku laporan 4 4 16 16/40=0,4 3 1,2
tiap shift
3. Timbang terima 2 4 8 8/40=0,2 4 0,8
dilakukan setiap shif
4. Adanya klarifikasi dan 3 4 12 12/40=0,3 4 1,2
tanya jawab terhadap
yang diserahterimakan
TOTAL 40 1 3,6
Weakness
1. Pada saat timbang terima 6 6 36 36/126=0,3 2 0,6
Karu tidak selalu ada
karena ikut shift
2. Isi timbang terima 1 6 6 6/126=0,05 2 0,1
terfokus pada tindakan
kolaborasi, tetapi tidak
meliputi tindakan
keperawatan yang sudah
dan belum dilakukan
3. Tidak dilakukan validasi 2 6 12 12/126=0,09 2 0,18
setelah timbang terima
4. Tidak ada lembar serah 3 6 18 18/126=0,14 1 0,14
terima (tanda tangan)
pergantian shif antara
shif sebelumnya dengan
shif selanjutnya
5. Tidak diikuti oleh semua 5 6 30 30/126=0,23 2 0,46
perawat yang telah dan
akan shift berikutnya
6. Isi timbang terima belum 4 6 24 24/126=0,19 1 0,19
terdokumentasi dengan
baik
TOTAL 126 1 1,67

b. External Factor (EFAS)


Opportunity O-T=
1. Adanya mahasiswa S1 1 2 2 2/6=0,3 3 0,9 3,0-2,0
Keperawatan STIKES =1.0
praktek manajemen.
2. Kerjasama yang baik 2 2 4 4/6=0,7 3 2,1
antara perawat dan
mahasiswa.
TOTAL 6 1 3,0
Threatened
1. Meningkatnya tuntutan 2 2 4 4/6=0,7 2 1,4
masyarakat akan
pelayanan keperawatan
professional.
2. Meningkatnya kesadaran 1 2 2 2/6=0,3 2 0,6
masyarakat tentang
tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
sebagai pemberi asuhan
perawatan.
TOTAL 6 2,0

Turn around O Agresif

TT (1,93, 1,0)

W 0 S

Defensif T Deversifikasi

Diagram 2.6 Diagram layang Timbang Terima di PKM Sanan Wetan Kota Blitar tgl 18-19
Mei 2018
Analisa SWOT Discharge Planing
Tabel 2.29 Analisa SWOT Discharge Planning di PKM Sanan Wetan Kota Blitar tgl 18 – 19
Mei 2018

No. Analisis SWOT SP K SPxK Bobot Rating Bobot x Rating


M 3 – Discharge Planning
a. Internal Factors
(IFAS)
Strength
1. Perawat menggunakan 1 3 3 3/18=0,2 3 0,6 S-W=
bahasa yang mudah 3,0-2,7
dipahami saat =0,3
melakukan Discharge
Planning.
2. Adanya pemahaman 2 3 6 6/18=0,3 3 0,9
tentang Discharge
Planning oleh perawat.
3. Format Discharge 3 3 9 9/18=0,5 3 1,5
Planning sudah tersedia
TOTAL 18 1 3,0
Weakness
1. Discharge planning 1 2 2 2/6=0,3 2 0,6
dilakukan hanya pada
saat pasien akan pulang.
2. Tidak tersedianya 2 2 4 4/6=0,7 3 2,1
leaflet pasien pulang
TOTAL 6 2,7

b. External Factor
(EFAS) O-T=
Opportunity 3,0-3,3
1. Adanya mahasiswa S1 1 2 2 2/6=0,3 3 0,9 = - 0,3
Keperawatan STIKES
praktek manajemen.
2. Kerjasama yang baik 2 2 4 4/6=0,7 3 2,1
antara perawat dan
mahasiswa.
TOTAL 6 3,0

Threatened
1. Meningkatnya tuntutan 1 3 3 3/18=0,2 2 0,4
masyarakat akan
pelayanan keperawatan
professional.
2. Makin tingginya 2 3 6 6/18=0,3 3 0,9
kesadaran masyarakat
akan pentingnya
kesehatan
3. Persaingan antar RS 3 3 9 9/18=0,5 4 2
yang semakin ketat.
TOTAL 18 3,3

Turn O Agresif
around

DP (0,3, -0,3)

W 0 S

Defensif T Diversifikasi

Diagram 2.7 Diagram layang Dicharge Planning di PKM Sanan Wetan Kota Blitar tgl 18-19
Mei 2018
Analisa SWOT Dokumentasi Keperawatan
Tabel 2.31 Analisa SWOT dokumentasi keperawatan di PKM Sanan Wetan Kota Blitar tgl 18-
19 Mei 2018
No ANALISIS SWOT SP K SPxK Bobot Rating Bobot x rating
M3 - Dokumentasi
Keperawatan.
a. Internal Factors
(IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan 3 3 9 9/18=0,5 3 1,5 S-W=
prasarana dokumentasi 3,3-2,5
untuk tenaga kesehatan = 0,8
2. Terdapat format asuhan 2 3 6 6/18=0,3 4 1,2
keperawatan
3. Adanya kesadaran 1 3 3 3/18=0,2 3 0,6
perawat tentang
tanggung jawab dan
tanggung gugat.
TOTAL 18 3,3
Weakness
1. Belum memiliki SAK 1 3 3 3/18=0,2 2 0,4
2. Belum ada Supervisi 2 3 6 6/18=0,3 2 0,6
tentang kelengkapan
pendokumentasian
3. Kurangnya tenaga 3 3 9 9/18=0,5 3 1,5
keperawatan
TOTAL 18 2,5

b. External Factor
(EFAS)
Opportunity
1. Mahasiswa S1 3 4 12 12/40=0,3 3 0,9 O-T=
Keperawatan STIKES 3,1-2,7
praktek manajemen = 0,4
2. Kerjasama yang baik 4 4 16 16/40=0,4 3 1,2
antara perawat dan
mahasiswa.
3. Peluang perawat untuk 2 4 8 8/40=0,2 3 0,6
mengembangkan
pendidikan
(pengembangan SDM)
4. Akreditasi RS terhadap 1 4 4 4/40=0,1 4 0,4
sistem
pendokumentasian.
TOTAL 40 3,1

Threatened
1. Tingkat kesadaran 1 2 2 2/6=0,3 2 0,6
masyarakat (pasien dan
keluarga) akan tanggung
jawab dan tanggung
gugat.
2. Meningkatnya tuntutan 2 2 4 4/6=0,7 3 2,1
masyarakat akan
pelayanan asuhan
keperawatan yang
professional
Total 6 2,7

Turn O Agresif
around
DK (0,8, 0,4)

W 0 S

Defensif T Diversifikasi
Analisis SWOT Penerimaan pasien Baru
Tabel 2.32 Analisis SWOT penerimaan pasien baru di PKM Sanan Wetan Kota Blitar tgl 18-
19 Mei 2018

No Analisis SWOT SP K SPxK Bobot Rating Bobot x rating


Penerimaan pasien baru
a. Internal Faktor (IFAS)
Strenght
1. Memiliki format 1 3 3 3/18=0,2 4 0,8 S-W=
pengkajian penerimaan 3,5-2
pasien baru =1,5
2. Sudah ada format 3 3 9 9/18=0,5 3 1,5
pemberian informasi
yang ditandatangani oleh
pasien /keluarga dengan
perawat
3. Memiliki alur 2 3 6 6/18=0,3 4 1,2
penerimaan pasien baru
TOTAL 18 3,5

Weakness
1. Dalam pelaksanaannya 1 1 1 1/1=1 2 2
tidak sesuai dengan alur
penerimaan pasien baru
TOTAL 1 1 2

Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity O-T=
1. Adanya mahasiswa S1 1 2 2 2/6=0,3 3 0,9 3,0-2,3
Keperawatan yang =0,7
praktik manajemen
2. Adanya kerja sama yang 2 2 4 4/6=0,7 3 2,1
baik antar tim

TOTAL 6 3,0
Threatened
1. Adanya tututan 2 3 6 6/18=0,3 3 0,9
pelayanan dari
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
rumah sakit yang
profesional
2. Akreditasi rumah sakit 1 3 3 3/18=0,2 2 0,4
akan pelayanan
maksimal
3. Tingkat kesadaran 3 3 9 9/18=0,5 2 1
masyarakat (pasien dan
keluarga) akan tanggung
jawab dan tanggung
gugat.
Total 18 2,3

Turn O Agresif
around

PP (1,5, 0,7)

W 0 S

Defensif T Diversifikasi

Diagram 2.10 Diagram layang Penerimaan Pasien Baru di PKM Sanan Wetan Kota Blitar tgl
18-19 Mei 2018
Diagram 2.13 Diagram Layang Analisis SWOT
Turn around TT (1,93, 1) Agresif

PP (1,5, 0,7) MAKP (1,5, 1,7)

M1 (1,7, 0,96

M2 (1,3, 1)

DK (0,8, 0,4)
DP (0,3, -0,3)

Defensif Diversifikasi

Identifikasi Masalah
Prioritas Masalah Berdasarkan Analisa SWOT
Tabel 2.34 Prioritas Masalah Berdasarkan Analisis SWOT
No Masalah SKOR ANALISIS SWOT KONDISI
IFAS EFAS
1 M1 1,7 0,96 Agresif
2 M2 1,3 1 Agresif
3 MAKP 1,5 1,7 Agresif
4 Timbang terima 1,93 1 Agresif
5 Discharge planning 0,3 -0,3 Turn around
6 Dokumentasi 0,8 0,4 Agresif
Keperawatan
7. Penerimaan pasien baru 1,5 0,7 Turn around
2.4.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian dan analisis SWOT maka didapatkan masalah menejemen
keperawatan di PKM Sanan Wetan Kota Blitar, sebagai berikut:
1) MAKP dalam pelaksanaannya menggunakan perpaduan MAKP tim dan penugasan.
2) Timbang terima sudah dilakukan secara rutin setiap pergantian shif tetapi dalam
pelaksanaannya perlu memperbaiki metode, materi timbang terima belum terfokus pada
masalah keperawatan dan sudah ada format baku untuk menuliskan laporan timbang terima
tetapi belum ada tanda tangan serah terima dari shif sebelumnya ke shif sesudahnya dan
belum ada validasi ke pasien.
3) Discharge planning sudah dilakukan oleh perawat tetapi kurang maksimal karena
keterbatasan waktu perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan, belum adanya
pengadaan leaflet di ruangan, pemberian penkes hanya dilakukan secara lisan pada pasien
dan keluarga saat mau pulang saja.
4) Pengisian dokumentasi tidak lengkap: waktu, nama, tanggal, jam, nomor kamar dan bed.
Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan secara optimal.
Tidak terdapat format serah terima obat, tidak ada pembagian dokumentasi antara obat oral
dan obat injeksi, belum ada supervise dan belum ada panduan SAK.
5) Ketenagaan, sebagian besar masih berpendidikan D-III
6) Sarana dan prasarana yang menunjang sudah memadai tetapi belum ada program
pemeliharaan rutin.
Rencana Strategi (Plan Of Action)
Indikator
No Problem Data Tujuan umum/khusus Kegiatan Waktu PJ
keberhasilan
1 MAKP 1. Adanya double job dalam 1. Tujuan Umum : 1. Mendiskusikan bentuk dan Pelaksanaan Minggu Trio
melakukan Asuhan Mahasiswa dapat penerapan Model Asuhan MAKP tim II dan Aris
Keperawatan menerapkan Model Keperawatan Profesional dipimpin oleh III
2. Pelaksanaan MAKP tim tidak Asuhan Kepertawatan (MAKP) kepala
dilakukan sepenuhnya Profesional dengan model 2. Merencanakan kebutuhan ruangan dan
(kombinasi dengan MPKP) keperawatan tim tenaga perawat. dilaksanakan
penugasan 2. Tujuan Khusus : Setelah 3. Melakukan deskripsi tugas oleh seluruh
3. Pelaksanaan model MAKP menerapkan MAKP, dan tanggung jawab perawat. KATIM dan
sudah dilaksanakan tetapi mahasiswa mampu: 4. Melakukan pembagian asociate
sosialisasi kepada semua tim 1) Mengatur kebutuhan jadwal serta pembagian sesuai dengan
masih kurang tenaga perawat. tenaga perawat. jobdist.
4. Adanya tuntutan yang tinggi 2) Mengatur tugas dan 5. Menerapkan model MAKP
dari masyarakat untuk kewenangan perawat yang direncanakan.
melengkapi saran dan dalam pemberian asuhan
prasarana keperawatan.
5. Persaingan dengan RS sekitar 3) Melakukan sistem
yang ketat pendokumentasian.
2. Discharge 1. Discharge planning dilakukan 1. Tujuan Umum 1. Menyusun konsep discharge Tercapainya Minggu Herlina
Planning hanya pada saat pasien akan Mahasiswa dapat menerapkan planning. pelaksanaan II dan Nawang
pulang. discharge planning 2. Menyiapkan format discharge III
2. Tidak tersedianya leaflet 2. Tujuan Khusus discharge planning, surat planning
pasien pulang Setelah menerapkan discharge kontrol dokter, kartu obat. sesuai dengan
3. Meningkatnya tuntutan planning, mahasiswa mampu: 3. Melaksanakan discharge alur dan
masyarakat akan pelayanan 1) Mengkaji kebutuhan planning bersama dengan mekanisme
keperawatan professional. rencana pemulangan. perawat ruangan
4. Makin tingginya kesadaran 2) Mengidentifikasi masalah 4. Mendokumentasikan hasil
masyarakat akan pentingnya pasien. pelaksanaan discharge
kesehatan 3) Memprioritaskan masalah planning
5. Persaingan antar RS yang pasien yang utama.
semakin ketat. 4) Membuat perencanaan
pasien pulang yaitu
mengajarkan pada pasien
yang dilakukan dan
dihindari selama dirumah.
5) Melakukan evaluasi pada
pasien selama diberikan
penyuluhan.
6) Mendokumentasikan
tindakan yang telah
dilakukan

3 Timbang 1. Karu jarang ikut timbang 1.Tujuan Umum 1. Menyusun alur timbang Setiap Minggu Nunik
terima terima karena ikut shift. Mahasiswa mampu terima. pelaksanaan II dan Hasyin
2. Isi timbang terima terfokus menerapkan pelaksanaan 2. Menyusun materi timbang timbang III
pada tindakan kolaborasi, timbang terima pasien dengan terima. terima lebih
tetapi tidak meliputi tindakan benar di Ruang paviliun 4 3. Membuat format timbang focus ke
keperawatan yang sudah dan 2.Tujuan Khusus terima dan petunjuk teknis. masalah
belum dilakukan Setelah menerapkan timbang 4. Melaksanakan timbang terima keperawatan,
3. Tidak dilakukan validasi terima, mahasiswa mampu: bersama dengan kepala dilakukan,
setelah timbang terima 1) Menyampaikan kondisi ruangan dan staf keperawatan timbang
4. Tidak ada lembar serah terima dan keadaan pasien (data 5. Mendokumentasikan hasil terima
(tanda tangan) pergantian shif fokus). timbang terima penderita dilakukan di
antara shif sebelumnya dengan 2) Menyampaikan intervensi nurse station
shif selanjutnya. yang sudah dan belum kemudian ke
5. Meningkatnya tuntutan dilakukan dalam asuhan ruang
masyarakat akan pelayanan keperawatan kepada pasien perawatan
keperawatan professional. 3) Menyampaikan hal yang pasien dan
6. Meningkatnya kesadaran penting yang harus sudah ada
masyarakat tentang tanggung ditindaklanjuti oleh format
jawab dan tanggung gugat perawat dinas berikutnya khusus untuk
perawat sebagai pemberi 4) Menyusun rencana kerja timbang
asuhan perawatan. untuk dinas berikutnya. terima

4. Dokumentasi 1. Dari observasi status pasien, 1. Tujuan Umum a) Pedokumentasian waktu Dokumentasi Minggu Trio
Keperawatan pengisian dokumentasi tidak Mahasiswa mampu dicantumkan sesuai dengan keperawatan II dan Nunik
lengkap: waktu, nama, menerapkan sistem waktu dilakukannya tindakan dilakukan III Nawang
tanggal, jam, nomor kamar dokumentasi keperawatan dengan
dan bed. model SBAR efektif dan
2. Pengawasan terhadap 2. Tujuan Khusus efisien sesuai
sistematika pendokumentasian Mendokumentasikan asuhan dengan
belum dilaksanakan secara keperawatan : standar
optimal 1) Mendokumentasikan keperawatan
3. Tingkat kesadaran masyarakat pengkajian keperawatan
(pasien dan keluarga) akan 2) Mendokumentasikan
tanggung jawab dan tanggung masalah keperawatan
gugat. 3) Mendokumentasikan
perencanaan keperawatan
4) Mendokumentasikan
pelaksanaan keperawatan
5) Mendokumentasikan
evaluasi keperawatan
6) Mendokumentasikan
pengelolaan logistik dan
obat
7) Mendokumentasikan HE
(health education) melalui
kegiatan perencanaan
pulang
8) Mendokumentasikan
timbang terima
9) Mendokumentasikan
kegiatan supervisi
10) Mendokumentasikan
kegiatan penyelesaian kasus
melalui ronde keperawatan

5 Penerimaan 1. Pelaksanaan penerimaan Tujuan Umum: Menyiapkan segala keperluan Pelaksanaan Minggu Aris
pasien baru pasien baru tidak sesuai Mahasiswa mampu melakukan pasien baru (status pasien, kamar) penerimaan II dan Herlina
dengan alur penerimaan penerimaan pasien baru sesuai dan menerima pasien baru pasien baru III Hasyin
pasien baru dengan alur dan mekanisme berjalan
2. Adanya tututan pelayanan penerimaaan basien baru yang sesuai dengan
dari masyarakat untuk berlaku alur dan
mendapatkan pelayanan Tujuan khusus: mekanisme
rumah sakit yang 1) Mampu menyiapkan penerimaan
profesional ruangan untuk pasin baru pasien baru.
3. Akreditasi rumah sakit 2) Mampu melakukan timbang
akan pelayanan maksimal terima pasien baru
3) Mampu melakukan
penerimaan pasien baru
sesuai dengan checlist
4) Mampu
mendokumentasikan
pengkajian pasien baru

Anda mungkin juga menyukai