Anda di halaman 1dari 10

Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

“PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH “

Program Internship Dokter Indonesia

Disusun Oleh:
dr. Alvina Elsa Bidari

Dokter Pendamping:
dr. Felly Novelia

Puskesmas Karangan
Kabupaten Landak
Kalimantan Barat
2019
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan visi Indonesia sehat 2010, terdapat paradiga sehat yang terdiri dari tiga
pilar, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan
merata. Perilaku sehat ini merupakan perilaku yang digunakan untuk memelihara,
meningkatkan kesehatan, menghindari atau mencegah terjadinya penyakit, melindungi diri
dari berbagai macam penyakit, dan keikutsertaan dalam meningkatkan kualitas kesehatan.
Kesehatan adalah syarat utama dalam memperoleh keberhasilan upaya pendidikan,
sedangkan pendidikan merupakan salah satu faktor untuk tercapainya status kesehatan yang
tinggi dari setiap individu
Untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing, perlu adanya tindakan
pengawasan terhadap dimulai dari usia dini, yaitu usia anak sekolah. Mulai dari tingkat pra
sekolah, SD, SMP, dan SMA. Pada usia ini, anak akan belajar langsung dari lingkungannya.
Lingkungan disini dapat diartikan sebagai orang tua, guru, dan teman sepermainan. Mereka
dapat mempelajari bagaimana harus bertingkah laku yang sesuai dan tidak sesuai dengan
aturan.

B. PERMASALAHAN
Sekolah merupakan institusi pendidikan yang menjadi target PHBS, sehingga
penerapan perilaku tersebut menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena terdapatnya
banyak data yang menampilkan bahwa sebagian besar penyakit yang sering diderita anak usia
sekolah (usia 6 –10) ternyata berkaitan dengan PHBS. Selain itu, masih kurangnya
pelaksanaan PHBS di lingkungan sekolah dapat menyebabkan dampak lain, yaitu kurang
nyamannya suasana belajar akibat lingkungan kelas yang kotor, menurunnya prestasi dan
semangat belajar siswa, serta dapat membuat citra sekolah menjadi buruk. Oleh sebab itu,
sangat perlu pemberian pemahaman tentang nilainilai PHBS sejak dini di sekolah melalui
program Usaha Kesehatan sekolah (UKS)

C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Untuk para siswa :
a. Melakukan penyuluhan tentang PHBS Anak Sekolah
b. Memotivasi siswa supaya disiplin menggunakan sarana yang sudah disediakan seperti
buang air di kamar mandi dan mencuci tangan di tempat yang disediakan
Untuk sekolah :
a. Memberikan penyuluhan tentang Indikator PHBS untuk sekolah
b. Menyediakan kantin sekolah yang dikelola oleh sekolah
c. Menambah tempat cuci tangan dengan air mengalir dan disertai sabun didepan masing-
masing kelas
d. Mengadakan lomba kelas bersih untuk memotivasi siswa
e. Memasang tanda Dilarang Merokok di lingkungan sekolah

Untuk Puskesmas atau petugas Promkes :


a. Lebih meningkatkan kunjungan ke sekolah-sekolah
b. Memberikan penyuluhan kepada petugas UKS tentang PHBS
c. Mengadakan pelatihan dokter kecil
d. Mengadakan perlombaan piala Sekolah Sehat secara rutin untuk memotivasi sekolah-
sekolah

D. PELAKSANAAN
Memberikan penyuluhan kepada siswa kelas 3 dan 4 dan petugas UKS, dengan materi :
1. Menggosok Gigi Dengan Bersih
• Menyampaikan teknik menggosok gigi yang baik dan benar, sebanyak dua kali sehari.
2. Mengkonsumsi Makanan Yang Bergizi
• Memberi tahu macam-macam contoh jajanan yang tidak sehat dan contoh jajanan sehat
3. Mencuci Tangan Pakai Sabun
• Memberikan contoh cara mencuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun dan air
yang mengalir
• Memberi penyuluhan waktu pokok mencuci tangan pakai sabun
4. Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
• Memotivasi setiap warga sekolah agar membuang sampah pada tempat sampah yang benar

E. MONITORING DAN EVALUASI


Siswa dan petugas kesehatan dapat memahami mengenai perilaku hidup bersih sehat di
sekolah. sebagian besar siswa sudah cukup aktif dalam menjawab pertanyaan dan
memberikan contoh melakukan cuci tangan. Secara keseluruhan kegiatan penyuluhan ini
berjalan dengan lancar. Namun perlu dilakukan evaluasi berkala untuk menilai ulang
pemahaman siswa dan petugas UKS

Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan

“KANTIN SEHAT DI SEKOLAH “

Program Internship Dokter Indonesia

Disusun Oleh:
dr. Alvina Elsa Bidari

Dokter Pendamping:
dr. Felly Novelia

Puskesmas Karangan
Kabupaten Landak
Kalimantan Barat
2019
A. LATAR BELAKANG
Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian gizi dengan kualitas
dan kuantitas yang baik serta benar dalam meningkatkan status gizi. Oleh karena itu anak sekolah
dasar perlu mendapatkan pembinaan mengenai pengetahuan bagaimana memilih makanan jajanan
yang sehat baik di lingkungan sekolah, rumah, dan lingkungan masyarakat yang lebih luas, karena
anak usia sekolah adalah investasi bangsa.
Masalah keamanan pangan jajanan di sekitar sekolah antara lain ditemukannya (1) produk
pangan olahan yang tercemar bahan berbahaya (mikrobiologis & kimia), (2) pangan siap saji yang
belum memenuhi syarat higiene & sanitasi, dan sumbangan pangan yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan. Penyebabnya, tata cara penanganan pangan yang mengabaikan aspek keamanan pangan,
ketidak tahuan konsumen (anak-anak sekolah & guru) akan pangan jajanan yang aman.

B. PERMASALAHAN
Makanan jajanan merupakan alternatif dalam memenuhi kebutuhan pangan, namun banyak
terdapat permasalahan mengenai praktek keamanan pangan jajanan anak sekolah yang meliputi
kurangnya higiene sanitasi dari penjaja maupun penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak
memenuhi syarat kesehatan. Permasalahan keamanan pangan jajanan anak sekolah disebabkan
kurangnya sperhatian dari pihak sekolah, orang tua, murid, dan penjaja pangan jajanan anak sekolah.
Pengawasan dari pihak sekolah dalam membuat peraturan mengenai pangan jajanan anak sekolah
yang mengatur tentang murid sekolah, penjaja, dan kantin sekolah sangat mempengaruhi dalam
mengurangi risiko bahaya terhadap anak sekolah akibat makanan jajanan yang tidak sehat dan aman.

C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan penilaian dan diskusi mengenai
Kantin Sehat di sekolah. Manfaat yang dapat diambil dari pemanfaatan kantin sehat di sekolah yaitu
untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dengan demikian dapat mewujudkan seluruh warga
sekolah yang sehat.

D. PELAKSANAAN
Penyuluhan tentang kantin sehat dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Juli 2019. Kegiatan yang
dilakukan antara lain tinjauan langsung terhadap jamban di sekolah tersebut dan memberikan
penyuluhan singkat kepada guru dan siswa-siswi di sekolah tersebut. Materi penyuluhan berupa
pengetahuan mengenai definisi kantin sehat, manfaat kantin sehat, dan syarat-syarat kantin sehat.
E. MONITORING DAN EVALUASI
Dari hasil penilaian kantin sekolah tersebut didapatkan masalah antara lain kantin sekolah
tersebut tidak bersih, tempat sampah sangat kurang sehingga banyak siswa-siswi yang membuang
sampah tidak pada tempatnya, dan tempat penyimpanan makanan tidak tertutup dengan baik. Kami
juga melakukan penyuluhan dan himbauan kepada guru dan siswa untuk memelihara kebersihan di
kantin dan selalu membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia. Kegiatan ini berjalan
sebagaimana yang diharapkan. Namun tingkat pengetahuan peserta masih kurang mengenai materi
penyuluhan sebelum diadakannya penyuluhan. Hampir sebagian besar siswa yang hadir masih
memiliki pengetahuan yang minim berkaitan dengan materi penyuluhan yang akan disampaikan.
Namun setelah penyuluhan, siswa cukup antusias untuk berdiskusi terkait materi penyuluhan.
Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

F.2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)

“KELAS IBU HAMIL “

Program Internship Dokter Indonesia

Disusun Oleh:
dr. Alvina Elsa Bidari

Dokter Pendamping:
dr. Felly Novelia

Puskesmas Karangan
Kabupaten Landak
Kalimantan Barat
2019
A. LATAR BELAKANG
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada
upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling
rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai
dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi
ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte
kelahiran.

B. PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian diatas masih terdapat permasalahan tentang pelaksanaan kelas Ibu
Hamil yang jumlah pesertanya sering tidak lengkap serta belum adanya kesadaran
keikutsertaan suami untuk ikut serta dalam pelaksanaan kelas ibu hamil yang tujuannya
adalah untuk sama-sama mengetahui pengetahuan tentang kehamilan, tanda-tanda persalinan,
perawatan nifas dan pemberian ASI eksklusif setelah bayi dilahirkan, karena dukungan sang
ayah sangat krusial untuk perkembangan bayi dari mulai dalam kandungan.

C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Laporan ini disusun berdasarkan program rutin Puskesmas Perawatan Serongga dalam
upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB) yang salah satunya
adalah melakukan kegiatan Kelas Ibu Hamil. Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali
pertemuan selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada
setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok.

D. PELAKSANAAN
Penyuluhan tentang kantin sehat dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Agustus 2019. Kegiatan yang
dilakukan antara lain memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil. Materi penyuluhan berupa
pengetahuan mengenai kehamilan dan perubahan tubuh saat hamil, perawatan kehamilan dan
pemberian ASI eksklusif.
E. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dilakukan dalam rangka melihat perkembangan dan pencapaian, serta
masalah dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, hasil monitoring dapat dijadikaan bahan acuan
untuk perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil selanjutnya.
Secara keseluruhan, intervensi yang diberikan berjalan cukup baik.

Anda mungkin juga menyukai