Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2016 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggungjawab
penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas Pembantu, Polindes,
Poskesdes serta Puskesmas Keliling. Untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan,
Puskesmas dilengkapi dengan fasilitas rawat inap.
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam menjalankan
fungsinya, Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang dilaksanakan melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan.
Keberhasilan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas memberikan kontribusi yang cukup besar
didalam mewujudkan Indonesia Sehat 2016. Keberhasilan tersebut salah satunya sangat dipengaruhi
oleh faktor Sumber Daya Manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitasnya. Diantaranya adalah
ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah yang cukup, penyebarannya yang merata di seluruh
daerah serta tersedianya tenaga kesehatan yang berkompeten, professional dan memiliki ketrampilan
yang tinggi, sehingga mampu memberikan pelayanan yang bermutu di wilayah kerjanya.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas yang dilandasi visi pembangunan
kesehatan Kabupaten Tojo Una Una yaitu tercapainya Keluarga sehat Desa sehat, maka diperlukan
sarana penyedia dan sistem informasi dalam rangka penilaian dalam evaluasi kegiatan tahunan.
Sistem informasi kesehatan tertuang dalam profil kesehatan puskesmas yang diterbitkan secara
berkala, sekali dalam setahun. Profil kesehatan puskesmas Ampana Barat tahun 2016 ini, memuat
hasil-hasil program kesehatan secara menyeluruh yang terdiri dari :

1. Informasi gambaran umum puskesmas Ampana Barat yang memberikan gambaran tentang
keadaan demografi, keadaan penduduk dan keadaan soial ekonomi.
2. Informasi pembangunan kesehatan daerah yang menyajikan secara ringkas visi dan misi
serta strategi pengembangan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ampana Barat serta
program-program kesehatan yang dilaksaakan tahun 2016.
2

3. Informasi kinerja pembangunan kesehatan yang menyajikan tentang kegiatan-kegiatan multi


sektor yang dilaksanakan dalam rangka mencapai Keluarga sehat Desa Sehat hingga sampai
Kabupaten Sehat berupa kinerja dan sektor-sektor terkait.

Profil ini memberikan gambaran kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ampana Barat pada tahun
2015, dimana untuk lebih mudah dipahami dilengkapi dengan tabel dan grafik. Diharapkan profil ini
dapat menjadi masukan dalam penyusunan rencana pembangunan daerah Kecamatan Ampana Kota,
sehingga visi Keluarga sehat Desa sehat dapat terwujud dan terlaksana dengan baik.
3

BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas Ampana Barat

1. Keadaan Geografis
Puskesmas Ampana Barat merupakan satu dari 13 Puskesmas di Kabupaten Tojo Una Una
dan satu Puskesmas di Kecamatan Ampana Kota. Puskesmas Ampana Barat berdiri sejak tahun
1995, berada di Kelurahan Bailo Baru, Kecamatan Ampana Kota dengan luas wilayah kerja
adalah 328,58 Km2.. Jarak dari Puskesmas ke Ibukota Kecamatan 3 Km, dapat ditempuh dalam
waktu 8 menit ( kecepatan 40 Km/jam). Sedangkan jarak dari Puskesmas ke Ibukota Kabupaten
3 Km, dapat ditempuh dalam waktu 8 menit (kecepatan 40 Km/jam).
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Ampan Barat berada di daerah pegunungan
atau dataran tinggi, hal ini berpengaruh terhadap keadaan iklim dan curah hujan yang cukup
tinggi. Keadaan ini sangat menguntungkan masyarakat, karena sulitnya sumber air bersih yang
menjadi masalah disiasati oleh sebagian besar penduduk dengan mengandalkan Sumur gali,air
artesis sebagai sarana untuk keperluan air bersih sehari-hari.
Puskesmas Ampana Barat mewilayahi 4 (Empat) Desa dan 6 (Enam) Kelurahan.Kelurahan dan
Desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Ampana Barat antara lain Malotong, Bonerato,
BailoBaru, Bailo, Labiabae, Ampana, Sansarino, Saluaba, Buntongi, Padang Tumbuo.

2. Keadaan Demografis
Penyebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ampana Barat tidak merata. Sebagian
desa memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Berikut ini gambaran luas wilayah,
jumlah desa, jumlah penduduk, jumlah rumah, rumah tangga dan kepadatan penduduk di
wilayah Puskesmas Ampana Barat.
Tabel. I
Jumlah Penduduk
Luas Daerah Jumlah
No Kelurahan/Desa Total Jumlah
(Km) Laki-Laki Perempuan (KK)
Rumah
1. Malotong 65,86 Km 1268 1194 2462 702 558
2. Bonerato 25,88 km 925 834 1759 533 527
3. Bailo baru 32,01 Km 956 925 1881 511 495
4. Bailo 378 Ha 1081 1019 2100 610 497
5. Labiabae 13,75 Km 865 865 1730 519 387
6 Ampana 91,25 Km 1893 1807 3700 1200 457
7 Sansarino 61,01 Km 1300 1217 2517 766 478
8 Saluaba 496, Ha 494 445 939 269 285
9 Buntongi 6,92 km 590 541 1131 299 308
10 Padang Tumbuo 31,06 Km 1130 1060 2190 631 498

JUMLAH 10502 9907 20409 6040


328,58 Km 4490
Distribusi penduduk, KK dan Rumah dirinci menurut kelurahan/desa
Di wilayah kerja puskesmas Ampana Barat Tahun 2016
a. Kependudukan
Distribusi penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ampana Barat tahun 2016 menurut
kelompok umur, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel. II
No Golongan Umur Jenis Kelamin
4

Laki-laki Perempuan

1. < 9 Tahun 1652 1592


2. 10 19 Tahun 2067 2016
3. 20 29 Tahun 2152 2121
4. 30 39 Tahun 2268 1938
5. 40 Tahun Keatas 2009 1902
Jumlah 10148 9569
Distribusi jumlah penduduk menurut golongan umur Di wilayah kerja Puskesmas Ampana
Barat tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa komposisi penduduk di Puskesmas


AmpanBarat tahun 2016, tergolong penduduk usia produktif dimana penduduk yang berusia
19 tahun keatas cukup tinggi.

b. Sosial Ekonomi
Untuk mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas Ampana Barat antara lain :
Swasta, petani, nelayan, wiraswasta, buruh bangunan, dan PNS. Untuk Desa Sansarino, Desa
Buntongi, Desa Saluaba dan Desa Padang Tumbuo mata pencaharian yang terbanyak adalah
petani, untuk Kelurahan Bailo, Kelurahan Malotong Kelurahan Bonerato, Kelurahan Labiabae
dan Kelurahan Ampana yaitu Nelayan.

c. Sarana Kesehatan
a. Tingkat Kemandirian Posyandu
Jumlah Posyandu sebanyak 19 (sembilan) posyandu dengan kriteria :
- Pratama :-
- Madya : 18 (delapan belas) posyandu
- Purnama : 1 (satu) posyandu
- Mandiri :-

Tabel. III

Posyandu

Bayi/Balita Lansia Posb Pos peduli


No Kelurahan/ Desa indu Kusta

Pratama Madya Purnam Mandir Pratama Madya Purnama Man


a i diri
1 Malotong 3 2
2 Bonerato 2
3 Bailo baru 2 1
5

4 Bailo 2 1 1
5 Labiabae 1
6 Ampana 2
7 Sansarino 1 1 1
8 Saluaba 1 1
9 Buntongi 2 1
10 Padang Tumbuo 2 1 1
JUMLAH 17 1 7 1 2 1

Tingkat Kemandirian Posyandu Balita


Di wilayah kerja Puskesmas Ampana Barat
tahun 2015

b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Rumah tangga yang ber PHBS di wilayah kerja Puskesmas Ampana Barat. (PHBS Dapat
diLihat pada Tabel IV).
No Kelurahan / Desa Jumlah Rumah PHBS NON PHBS
1 Malotong 558 423 135
2 Bonerato 527 397 130
3 Bailo baru 495 445 50
4 Bailo 497 319 178
5 Labiabae 387 312 75
6 Ampana 457 390 67
7 Sansarino 478 357 121
8 Saluaba 285 265 20
9 Buntongi 308 237 71
10 Padang Tumbuo 498 345 153
Rumah tangga yang berPHBS diwilaya kerja puskesmas Ampana Barat Tahun 2016

c. Desa Siaga
Desa siaga yang sudah terbentuk dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel V
DESA SIAGA
No Kelurahan/Desa Belum Ket.
Ada
Ada
1 Malotong Ya
2 Bonerato Ya
3 Bailo baru Ya
4 Bailo Ya
5 Labiabae Ya
6 Ampana Ya
7 Sansarino Ya
8 Saluaba Ya
9 Buntongi Ya
10 Padang Tumbuo Ya
Desa Siaga yang ada di Wilayah Puskesmas Ampana Barat
Tahun 2016.
6

d. Sarana Pendidikan
Jumlah sarana pendidikan di wilayah Puskesmas Ampana Barat terdiri dari beberapa sarana
pendidikan :
a. TK : 8 buah
b. SD : 14 buah
c. SLTP : 4 buah
d. SLTA/Aliyah : 2 buah
e. SLTA Kejuruan : 3 buah
f. MDI/MDA : 7 buah
g. SLB : 1 buah
Dibawah ini disajikan beberapa indikator yang digunakan untuk menentukan Indeks Potensi
Tatanan Sehat (IPTS).

Tabel VI
Sarana Tidak
Jumlah Jam Dokter
No Kelurahan/Desa Nama Sekolah Air TPS Mero Kesimpulan
Siswa ban Kecil
Bersih kok
TK.Babul Magfirah 40 - Sehat
SDN 16 279 Sehat
1 Malotong
Paud Babulrahman 30 - Sehat

TK. Alkhaeraat 25 - Sehat


MDA 1 29 - Tidak Sehat
2 Bonerato
MDA 2 94 - Tidak Sehat
SDN 7 282 Sehat
SMK Kelautan 74 - Sehat
SMP 4 Ampana Kota 337 - Sehat
3 Bailo baru
SDN 13 Ampana Kota 241 - - - Tidak Sehat
SDN 125 Sehat
SDN 4 149 Sehat
SDN 17 92 Sehat
4 Bailo SMK Pariwisata 108 - - Tidak Sehat
Aliyah Al-khairat 108 - Sehat
Tsanawiyah Al-khairat 108 - - Tidak Sehat
SDN 2 Ampana Kota 90 Sehat
5 Labiabae 107 Sehat
SDN 20 Ampana Kota
6 Ampana TK. Alkhaeraat 82 - Sehat
SDN 1 382 Sehat

SDN 22 182 - Sehat


SMP 1 545 - - Tidak Sehat
SMA 1 930 - - Tidak Sehat
7

SMK Komputer 500 - - Tidak Sehat


MDA 2 71 - - Tidak Sehat
MDA 1 57 - - Tidak Sehat
TK.Nurul Aridah 55 - - - Tidak Sehat
SMK Otomotif 200 - - Tidak Sehat
SDN Sansarino 293 - Sehat
7 Sansarino
SLB 49 - Sehat
SMP 5 94 - - Tidak Sehat
Madrasah 144 - - - Tidak Sehat
8 Saluaba SDN 11 102 - - Tidak Sehat
SDN 24 Ampana Kota 228 - Sehat
9 Buntongi TK Al-Jannah 26 - Sehat
PAUD Al-Jannah 27 - Sehat
SDN 27 173 - Sehat
SDN 25 99 - Sehat
10 Padang Tumbuo MDA 37 - - - Tidak Sehat
Tk.Raudhatul Atfal 29 - - Tidak Sehat

e. Sarana Ibadah
Sarana ibadah yang terdapat di wilayah Puskesmas Ampana Barat pada tahun 2016 yaitu :
Masjid : 22 Buah
Gereja : Tidak Ada
Dibawah ini disajikan beberapa indikator yang digunakan untuk menentukan Indeks Potensi
Tatanan Sehat (IPTS).
Tabel VII
Nama Sarana Air Tidak
No Kelurahan/Desa Jamban TPS Kesimpulan
Masjid/Mushollah Bersih Merokok
1 Bonerato Al Bahri
Baburrahman
2 Malotong Baiturrahman
Nurhidayah Dusun Jompi

Nururrahman
3 Bailo baru
Darussalam
Nurul Ukhuwah
4 Bailo Nurul Hidayah
Nurul Khaeraat
Miftahul Khaerat
5 Labiabae Mushollah RSU
Mushollah Kalanto
Nurul Huda
Jamiat Taqwa
6 Ampana Arrahman
Mifthahul Khaeraat
Muhammadiyah
7 Sansarino Arafiq - Dusun I
Nurul Kuba - -

8 Saluaba Nurul Dhamir Dusun III

9 Buntongi Masjid Babussalam -

10 Padang tumbuo Musallah Tampakir - Dusun II


Nurul Khaeriah Dusun I
Al Ikhlas Dusun III Uebae
At Taqwa - Dusun II

B. Sumber Daya Puskesmas


a. Sarana dan Prasarana
8

Tabel VIII
Perumahan Perumahan Puskesling Puskesling
No Pustu Polindes Poskesdes Ket.
Dokter Para Medis Roda 4 Roda 2

1 Unit 2 Unit 2 Unit - 1 1 12

b. Ketenagaan / Pengorganisasian
. Gambaran ketenagaan di Puskesmas Ampana Barat dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IX
No Kualifikasi Status Kepegawaian Jumlah
PNS PTT/ Suka rela
1 Dokter Umum 1 1
2 Apoteker Muda 1 1
3 Asisten Apoteker 1 1
4 Sarjana Kesehatan Masyarakt 3 3
Tenaga Administrasi 1 1
5 Perawat 13 3 16
Perawat gigi 1 1
6 Bidan 9 11 20
7 Nutrisionis 1 1
8 Sanitarian 6 6
9 Operator Komputer 1 1
10 Sopir 1 1
11 Cleaning Servis 1 1
Jumlah 36 18 54
Data Ketenagaan di Puskesmas Ampana Barat Tahun 2016

Seluruh tenaga yang ada di Puskesmas Ampana Barat menjalankan tugasnya sesuai Tupoksi
masing-masing yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Jumlah tenaga yang terbatas
menyebabkan sebagian staf memiliki tugas lebih dari satu program.

c. Ruang Pelayanan
Loket : 1 ruangan
Poliklinik : MTBS / ISPA 1 Ruangan
Poli Umum 1 Ruangan
Poli KIA/KB 1 Ruangan
Apotik : Umum
Askes Murni 1 Ruangan
Askeskin
UGD 1 Ruangan
Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut 1 Ruangan
TB / KUSTA 1 Ruangan
Malaria
Imunisasi 1 Ruangan
Penyimpanan Vaksin
Posyandu
Gizi 1 Ruangan
Promkes
Kesling /UKS 1 Ruangan
Tata Usaha 1 Ruangan
Gudang Obat / Gudang Peralatan 1 Ruangan
Kepala Puskesmas / Ruang Tamu 1 Ruangan
9

d. Pembiayaan Puskesmas
Biaya pelayanan Puskesmas menggunakan dana Jamkesmasda, Jamkesmas dan Askes
Biaya Operasional Puskesmas dari dana BOK
10

B A B III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Pembangunan Kesehaan diarahkan pada peningkatan Paradigma Sehat yaitu cara pandang, pola
pikir,atau model Pembangunan kesehatan yang bersifat holistic. Perubahan paradigma sakit menjadi
paradigma sehat yaitu dari berpikir menyehatkan orang sakit menjadi upaya membuat orang sehat tetap
sehat dengan melakukan promotif, preventif tanpa melupakan pentingnya kuratif dan rehabilitatif
karena melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sector
sehingga upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya
kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
berkualitas dan diselenggarakan secara berjenjang sehingga mampu dijangkau oleh seluruh masyarakat.
A. V I S I
Puskesmas Ampana Barat Sebagai Penggerak Pembangunan Kesehatan dikecamatan Ampana Kota
Menuju Terwujudnya Kecamatan yang Sehat Berkeadilan Sejahterah dan Mandiri.
B. M I S I
Memantapkan Manajemen Puskesmas yang Baik dan Dinamis
Melaksanakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat secara Berkesinambungan Guna
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat.
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau diseluruh Wilayah
Kerja Puskesmas Ampana Barat.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat untuk Berperilaku Hidup dan Sehat.
C. M O T T O
SEHAT Senyum, Edukatif, Handal, Amal,Terampil.
D. NILAI LUHUR
Ramah
Senyum
Sabar
Terampil
Disiplin
Kerja sama
Keterbukaan
Jujur
Bertanggung jawab
Kebersihan
Rapi
Loyal
11

E. STRATEGI PENGEMBANGAN
Dengan melihat keadaan Puskesmas dan keadaan msyarakat yang ada untuk mewujudkan visi dan
misi, maka strategi pengembangan yang dilakukan adalah :
1. Meningkatkan pelayanan medis dengan menambah tenaga kesehatan baik tenaga paramedis
maupun tenaga nonmedis perawatan yang diposisikan sesuai dengan latar belakang pendidikn
yang dimilikinya.
2. Mengembangkan mutu pelayanan dengan mengikuti protap pada setiap pelayanan diikuti
dengan perbaikan fasilitas gedung dan alat yang belum memadai.
3. Menjalankan sikap/prilaku kepribadian/ nilai luhur yang baik oleh petugas kesehatan dalam
setiap pelayanan kesehatan (Managing Service to Customer).
12

B A B IV
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

b. PROGRAM POKOK
1. Upaya Promosi Kesehatan
Melaksanakan Penyuluhan di Posyandu oleh petugas Kesehatan bersama Kader dan Bidan
Desa yang ada di 19 Posyandu Desa/Kelurahan di seluruh wilayah kerja Puskesmas Ampana
Barat.
Melaksanakan Refresing Kader Desa Siaga Aktif Sivia Patuju di Wilayah Kerja Puskesmas
Ampana Barat.
Mengadakan pertemuan Lintas Sektor membahas masalah-masalah kesehatan yang ada
diwilayah kerja Puskesmas Ampana Barat Kecamatan Ampana Kota.
Melaksanakan penyuluhan PHBS Rumah Tangga di Posyandu wilayah kerja Puskesmas
Ampana Barat.
Mengadakan penyuluhan Narkoba di tingkat SLTP dan SLTA kerja sama dengan Polres dan
BNN Kabupaten Tojo Una Una.
Mengadakan penyuluhan di sekolah-sekolah SD se-wilayah Puskesmas Ampana Barat.
Melaksanakan survey Jentik di Sekolah Dasar dan Desa/ Kelurahan se wilayah kerja
Puskesmas Ampana Barat.

2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


Pelayanan Antenatal
Pelayanan kesehatan pada ibu hamil selama kehamilannya yang disesuaikan dengan standar
pelayanan antenatal yang terdiri dari 14 T yaitu :
Ukur Berat Badan (BB)
Ukur Tinggi Badan (TB)
Ukur Tekanan Darah (TD)
Pemberian Imunisasi TT
Ukur TFU
Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan

Cakupan KI dan K4
K I adalah kunjungan pertama ibu hamil ke fasilitas kesehatan yang ada untuk memperoleh
pelayanan 14 T. Kunjungan ini dilaksanakan selama masa kehamilan yaitu 4 kali selama
kehamilannya, yaitu :
1 kali pada triwulan pertama kehamilan
1 kali pada triwulan kedua kehamilan
2 kali pada triwulan ketiga kehamilan (K4)

Cakupan Fe I dan Fe 3
Pemberian tablet ini bertujuan untuk mengatasi Anemia pada Ibu Hamil dan Ibu melahirkan
yang diberikan minimal 90 tablet selama masa kehamilannya.
13

Cakupan TT 1 dan TT 2
Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil selama kehamilannya adalah 2 kali
yaitu TT 1 dan TT 2. Pemberian TT sebaiknya dilakukan setelah Trimester pertama kehamilan
dan jangka pemberian antara TT 1 dan TT 2 adalah satu bulan.

Cakupan Persalinan
Cakupan persalinan di wilayah Puskesmas Ampana Barat adalah 315 persalinan. Dari
perkiraan jumlah persalinan tersebut 313 persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan dan 2
persalinan ditolong oleh dukun/anggota keluarganya. Jadi persalinan yang ditolong oleh
dukun ditahun 2016 menurun dari tahun 2015.

Cakupan Pelayanan Neonatal


Cakupan Neonatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan minimal 2 kali pada bayi
berumur kurang dari 1 bulan. Pelayanan ini diberikan selama 0-7 hari diberikan satu kali dan
satu kali pada 8-28 hari, ini bertujuan melihat jangkauan dan kualitas pelayanan neonatal.
Lihat pada Tabel X :
Cakupan pelayanan ibu terpadu wilaya kerja puskesmas ampana barat tahun 2016

Keluraan/ Desa KN1/ Buku KI K4 Cakup FE1 FE3 Deteksi resiko Kasus Rist
KN KIA an
Nakes Non Matern Neonat
Lengk Persal
Nakes al al
ap inan
Malotong 0
32 33 28 22 1
33 33 25 7
Bonerato 0
22 22 32 17 2 1
39 39 24 6
Bailo baru 0
21 20 26 13
29 29 15 4
Bailo 0
32 35 29 19 1
32 32 21 5
Labiabae 0
22 22 31 18
34 34 22 -
Ampana 0
47 48 52 41 1
57 57 44 4
Sansarino 0
41 40 41 35 1
42 42 42 6
Saluaba 1 0
26 25 34 20
35 35 23 0
Buntongi 0
21 21 24 22
24 24 22 2
Padang Tumbuo 1 5
50 49 51 44 1
59 59 52 4
Jumlah 314 384 384 290 315 348 251 58 5 6 2

Keluarga berencana
14

Rekapitulasi Pelayanan KB dapat dilihat pada Tabel XI dibawa ini:


No Kelurahan / Desa KB BARU KB AKTIF Pus 4T BerKB Drop-Out
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
1 Malotong 29 16 17 619 6 8 13 7
2 Bonerato 20 13 9 382 7 12 12 3
3 Bailo Baru 10 9 2 261 1 8 11 9
4 Bailo 20 11 11 469 11 6 10 9
5 Labiabae 13 11 3 402 1 5 10 8
6 Ampana 22 13 1 332 4 4 25 11
7 Sansarino 29 25 18 301 6 5 9 6
8 Saluaba 10 12 7 88 0 2 5 1
9 Buntongi 10 7 5 374 1 3 4 1
10 Padang Tumbuo 27 41 10 465 3 5 11 5
Jumlah 190 159 79 3693 40 56 110 60

Kegiatan Posyandu dan Status Gizi


a. Kegiatan posyandu yang dilakukan yaitu :
Penimbangan Balita
PMT pada bayi dan balita
Distribusi Vitamin A
Distribusi tablet FE
Pembinaan Posyandu
b. Pelatihan dan pembinaan kader Posyandu
c. Pembinaan balita BGM dan gizi buruk
d. PMT Pemulihan
e. Evaluasi dan monitoring

Rekapitulasi balita BGM dan Gizi buruk berdasarkan Indeks BB/TB dapat dilihat pada tabel XII
No Kelurahan/Desa BGM Gizi Buruk

2015 2016 2015 2016


1 Malotong 5 5 0
2 Bonerato 3 4 0
3 Bailo Baru 2 0
4 Bailo 1 2 0
5 Labiabae 0 0
6 Ampana 3 4 0 1
7 Sansarino 2 2 0 2
8 Saluaba 3 3 2 1
9 Buntongi 4 5 2 2
10 Padang tumbuo 2 3 0
Puskesmas 25 29 4 6

3. Upaya Program P 2 M
a. Surveylans
Sistim Pelaporan Mingguan W2 adalah melaporkan kasus baru oleh bidan desa, pustu maupun
puskesmas melalui format mingguan. Format pengumpulan data berisi informasi dibawa ini :
1. Distribusi Data Mingguan Tahun 2013 s/d Tahun 2015 Tabel XIII
Kode Penyakit Tahun Tahun Tahun 2016
2014 2015
A Diare Akut 331 331 324
B Malaria konfirmasi 1 1 5
C Suspek Dengu 11 11 93
D Pneumonia 36 36 19
15

E Diare Berdarah 37 37 25
K Suspek Campak 10 10 3
P Gigitan Hewan Penular Rabies 12 12 11
N Acute Flacid Paralysis (AFP) 1 1 2
X Total 5202 5441 4050

2. Penyebaran Kasus Baru Pneumonia Tahun 2014 s/d Tahun 2016


Tabel XIV
No Desa / Kelurahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Malotong 5 6 5
2 Bonerato 3 2 1
3 Bailo Baru 6 3 0
4 Bailo 7 8 6
5 Labiabae 10 2 1
6 Ampana 7 8 2
7 Sansarino 4 1 1
8 Saluaba 0 0 0
9 Buntongi 0 1 2
10 Padang Tumbuo 1 4 1

3. Penyebaran Kasus Baru Suspeck Campak Tahun 2014 s/d Tahun 2016
Tabel XV
No Desa / Kelurahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Malotong 3 4
2 Bonerato 2 1 2
3 Bailo Baru 0 1
4 Bailo 1 0
5 Labiabae 0 1
6 Ampana 1 1 1
7 Sansarino 0 0
8 Saluaba 0 0
9 Buntongi 0 0
10 Padang Tumbuo 16 3

4. Penyebaran Kasus Baru Gigitan Hewan Penular Rabies Tahun 2014 s/d Tahun 2016
Tabel XVI
No Desa / Kelurahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Malotong 1 2 3
2 Bonerato 0 2 3
3 Bailo Baru 0 1
4 Bailo 0 2

5 Labiabae 0 0
6 Ampana 0 2
7 Sansarino 1 1 2
8 Saluaba 0 1 1
9 Buntongi 0 1 1
10 Padang Tumbuo 2 0 1

5. Penyebaran Kasus Diare Tahun 2014 s/d Tahun 2016


Tabel XVII
No Desa / Kelurahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Malotong 67 71 61
2 Bonerato 49 1 38
3 Bailo Baru 48 18 6
4 Bailo 43 50 53
5 Labiabae 32 6 14
16

6 Ampana 34 53 44
7 Sansarino 76 42 36
8 Saluaba 37 4 6
9 Buntongi 16 7 11
10 Padang Tumbuo 54 49 55

6. Penyebaran Kasus Diare Berdarah Tahun 2014 s/d Tahun 2016


Tabel XVII
No Desa / Kelurahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Malotong 1
2 Bonerato 2 1
3 Bailo Baru 0 1
4 Bailo 7 1
5 Labiabae 1 1
6 Ampana 5 2
7 Sansarino 14 10
8 Saluaba 1
9 Buntongi 3 2
10 Padang Tumbuo 5 6

b. Program P2 TB dan Kusta


a. Penyebaran Kasus TB PARU Tahun 2014 s/d 2016
No Desa / Kelurahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Malotong 3 7 7
2 Bonerato 0 2 8
3 Bailo Baru 2 1 6
4 Bailo 4 1 3
5 Labiabae 3 2 1
6 Ampana 5 16 14
7 Sansarino 3 11 1
8 Saluaba 0 0
9 Buntongi 2 1 1
10 Padang Tumbuo 0 3 2

b. Penyebaran Kasus Kusta Tahun 2014 s/d 2016


No Desa / Kelurahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Malotong 1 4
2 Bonerato 0 4
3 Bailo Baru 1 6 3
4 Bailo 1 5 1
5 Labiabae 0 4
6 Ampana 2 0
7 Sansarino 2 0
8 Saluaba 1 0
9 Buntongi 4 1
10 Padang Tumbuo 0 14 4

c. Program P2 ISPA
Penyakit ISPA merupakan penyakit terbanyak yang menyerang kelompok umur bayi dan balita dan penyakit
ini selalu menempati urutan pertama pada usia tersebut, dapat dilihat pada tabel XIX
REKAPITULASI ISPA
DESA/ UMUR
NO
KELURAHAN <1 THN 1-4 THN >5 THN
2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 Malotong 110 70 73 118 46 60 490 153 75
2 Bonerato 114 53 48 122 38 59 455 123 60
17

3 Bailo Baru 93 40 37 107 28 64 380 113 56


4 Bailo 82 38 54 90 37 56 470 108 68
5 Labiabae 73 38 43 81 26 37 410 96 50
6 Ampana 55 37 55 63 22 53 592 103 68
7 Sansarino 85 47 61 93 46 61 406 121 62
8 Saluaba 73 28 35 81 18 48 216 93 46
9 Buntongi 63 24 33 71 22 32 396 89 34
10 Padang Ttumbuo 62 48 58 70 44 52 396 128 63

d. Program P2 Diare
Penyebaran Kasus Baru Diare Tahun 2014 s/d Tahun 2016 dapat dilihat pada table XX
No Desa / Kelurahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Malotong 67 71 61
2 Bonerato 49 1 38
3 Bailo Baru 48 18 6
4 Bailo 43 50 53
5 Labiabae 32 6 14
6 Ampana 34 53 44
7 Sansarino 76 42 36
8 Saluaba 37 4 6
9 Buntongi 16 7 11
10 Padang Tumbuo 54 49 55

e. Program P2 Malaria
Penyuluhan kebersihan lingkungan dengan 3 T yaitu : Menguras , Menutup, Mengubur
Penyebaran Kasus Baru Malaria Tahun 2014 s/d Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel XXI
No Desa / Kelurahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Malotong 0 0
2 Bonerato 0 1 3
3 Bailo Baru 1 0
4 Bailo 0 0
5 Labiabae 0 0
6 Ampana 0 0
7 Sansarino 0 0
8 Saluaba 0 0 1
9 Buntongi 0 0 1
10 Padang Tumbuo 14 0
Puskesmas 15 1 5

f. Demam Berdarah Dengue ( DBD )


Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah salah satu jenis penyakit menular yang sangat
berbahaya yang dapat menimbulkan kematian mendadak.
Penyebaran Kasus Baru Demam Dengue Tahun 2014 s/d Tahun 2016 dapat diliat pada table XXII
No Desa / Kelurahan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Malotong 1 0 5
2 Bonerato 1 1 3
3 Bailo Baru 0 0
4 Bailo 8 1 3
5 Labiabae 0 1 1
6 Ampana 3 0 9
7 Sansarino 0 2 5
8 Saluaba 0 0 1
9 Buntongi 0 0
10 Padang Tumbuo 2 0
Puskesmas 15 5 27
18

g. Program Imunisasi
1. Cakupan Imunisasi Anak Sekolah
Imunisasi pada anak sekolah dilaksanakan pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah ( BIAS ) yang dilakanakan satu
tahun sekali pada bulan Nopember atau Desember. Imunisasi anak sekolah ini dilaksanakan pada anak SD
kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Adapun jenis imunisasi yang diberikan adalah imunisasi DT untuk kelas 1 dan
imunisasi TT untuk kelas 2 dan 3.
2.Imunisasi Pada Balita
Kegiatan imunisasi adalah salah satu program prioritas pemerintah yang sangat efektif untuk menurunkan
angka kesakitan dan angka kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Lihat Tabel XXIII dibawah ini.

Cakupaan Pelayanan Imunisasi


SASARAN
DESA/ DESA UCI ATAU NON
NO TAHUNAN SURVIVING JUMLAH BAYI %
KELURAHAN BAYI RIIL UCI
BAYI INFANT DIIMUNISASI PENCAPAIAN
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
1 Malotong 40 40 35 34 40 40 35 36 100 105.8 UCI UCI
2 Bonerato 29 34 27 39 29 29 26 33 96.3 84.6 UCI UCI
3 Bailo Baru 29 34 20 22 29 29 16 19 80 86.3 UCI UCI
4 Bailo 38 43 35 43 38 38 32 29 91.4 67.4 UCI NON UCI
5 Labiabae 38 43 22 18 38 38 20 18 90.9 100 UCI UCI
6 Ampana 55 60 32 57 55 55 31 49 96.9 86 UCI UCI
7 Sansarino 39 44 45 37 39 39 41 37 91.1 100 UCI UCI
8 Saluaba 12 17 22 22 12 12 15 22 68.2 100 NON UCI UCI
9 Buntongi 17 22 19 17 17 17 17 17 89.5 100 UCI UCI
Padang
10 37 42 36 56 37 37 33 39 91.7 70 UCI NON UCI
Tumbuo
PUSKESMAS 334 379 345 334 334 40 357 90.8 86.6 99% 80 %

h. Usaha Kesehatan Sekolah dengan kegiatan :


- Penyuluhan
- Sekolah harus memiliki Sarana air bersih, jamban, SPAL, tempat sampah, warung/kantin
sehat, ruang khusus UKS

i. Usila dengan kegiatan :


- Penyuluhan Usila
- Kunjungan Rumah
- Pos Bindu Usila

j. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional


a. Menyebarluaskan informasi TOGA kepada masyarakat
b. Setiap rumah harus menanam TOGA.
k. Upaya Kesehatan Olahraga
a. Memasyarakatkan olahraga pada masyarakat.
b. Melakukan Penyuluhan Gizi kepada peserta didik Olahragawan tingkat SD sampai menengah atas.
19

4. DERAJAT KESEHATAN
1. Kematian
a.Kematian Bayi (IMR)
Angka ini digunakan untuk mengukur derajat kesehatan dan jangkauan pelayanan terhadap
bayi. Angka ini dipengaruhi oleh tingkat pelayanan antenatal, status gizi, ibu hamil / tingkat
keberhasilan KIA-KB serta kondisi lingkungan sosial ekonomi.
b.Kematian Ibu Maternal (MMR)
Angka ini digunakan untuk mengukur mutu pelayanan serta faktor-faktor resiko yang
dihadapi ibu-ibu selama kehamilan, melahirkan, dan masa nifas. Kesakitan

2. Pola penyakit Rawat Jalan


- Pola penyakit pada bayi / balita
Pola penyakit utama yang menyerang pada bayi yaitu :
ISPA
Diare
DKA
- Pola penyakit pada Lansia
Hypertensi
Rheumatik
Gastritis
Anemia

3. Pola 10 Penyakit Terbesar pada Semua Golongan Umur


Penyakit utama yang menyerang semua golongan umur pada tahun 2014 s/d Tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel XXIV dibawah ini:

No Diagnosa Tahun Diagnosa Tahun Diagnosa Tahun


2014 2015 2016
1 ISPA 5917 ISPA 5170 ISPA 3509
2 Comol Cold 4587 Hipotensi 3674 Hipotensi 1830
3 Gastritis 4028 Comol Cold 3547 Gastritis 1452
4 Hipotensi 3883 Hipertensi 3541 Anemia 1436
5 Rematik 3838 Rematik 3306 Hipertensi 1346
6 Kencing Manis 3788 Gastritis 3288 Rematik 1299
7 Hipertensi 3557 Kencing Manis 3183 Kencing Manis 1284
8 Dislipidemia 3320 Anemia 3178 Comol Cold 1275
9 Anemia 3280 Dislipidemia 2375 Dislipidemia 987
10 Asma 3223 Asma 2079 Asma 923

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
20

Pelaksanaan semua pemegang program di Puskesmas Ampana Barat masih membutuhkan


perbaikan dan peningkatan di berbagai sisi. Kerja sama lintas program dan lintas sektor harus
ditingkatkan lagi dan semangat untuk lebih maju dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ampana Barat.
Upaya peningkatan kesehatan yang dilaksanakan menunjukan adanya peningkatan cakupan
program maka diharapkan semua pemegang program yang ada untuk senantiasa menjalankan tugas
dan fungsinya secara professional, bermutu dan berkompeten. Menjadikan tenaga kesehatan yang
memiliki semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif, berilmu, terampil, berbudi luhur
serta dapat memegang teguh etika profesi.

B. SARAN
Berdasarkan laporan kinerja ini, maka saran yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut
1. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una
Diharapkan senantiasa memberikan bimbingan, pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja
tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Tojo Una Una, sehingga kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan semakin meningkat.
2. Untuk Puskesmas Ampana Barat
Diharapkan untuk terus meningkatkan kinerja, kekompakan dan kerja sama dalam berbagai
kegiatan, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.

DATA DALAM BENTUK GRAFIK


21
22
23
24
25
26
27
28
29

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
1. KEADAAN GEOGRAFIS
2. KEADAAN DEMOGRAFIS
BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
A. VISI
B. MISI
C. MOTTO
D. NILAI LUHUR
E. STRATEGI PENGEMBANGAN
BAB IV PENCAPAIAN PROGRAM
A. PROGRAM POKOK
B. PROGRAM PENGEMBANGAN
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
LAMPIRAN
30

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Distribusi Penduduk, KK, dan Rumah dirinci menurut Kelurahan


Tabel 2 : Distribusi jumlah penduduk menurut golongan umur
Tabel 3 : Distribusi Tingkat Kemandirian Posyandu Balita
Tabel 4 : Distribusi Rumah tangga yang berPHBS
Tabel 5 : Distribusi Desa Siaga yang sudah dibentuk
Tabel 6 : Distribusi Jumlah sekolah, Siswa, Sarana air Bersih dan Jamban
Tabel 7 : Distribusi jumlah sarana Ibadah
Tabel 8 : Distribusi Sarana dan Prasarana
Tabel 9 : Distribusi Ketenagaan Puskesmas ampana barat
Tabel 10 : Rekapitulasi Pelayanan ibu terpadu
Tabel 11 : Rekapitulasi Pelayanan KB
Tabel 12 : Rekapitulasi balita BGM dan Gizi buruk berdasarkan Indeks BB/TB
Tabel 13 : Distribusi Data Mingguan /W2
Tabel 14 : Penyebaran Kasus Baru Pneumonia
Tabel 15 : Penyebaran Kasus Baru Suspeck Campak
Tabel 16 : Penyebaran Kasus Baru Gigitan Hewan Penular Rabies
Tabel 17 : Cakupan Pelayanan TB
Tabel 18 : Cakupan Pelayanan KUSTA
Tabel 19 : REKAPITULASI ISPA
Tabel 20 : Penyebaran Kasus Baru Diare
Tabel 21 : Penyebaran Kasus Baru Malaria
Tabel 22 : Penyebaran Kasus Baru Demam Dengue
Tabel 23 : Cakupaan Pelayanan Imunisasi
Tabel 24 : Cakupan 10 Penyakit Terbesar pada Semua Golongan Umur
31

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan profil
Puskesmas Tahun 2016 ini.

Profil ini merupakan gambaran tentang pelaksanaan program pokok maupun program
penunjang. Disamping itu juga sebagai data pencapaian hasil pelayanan kunjungan
dalam bentuk tabel dan grafik sehingga lebih memudahkan pembaca dalam
memanfaatkan data dan informasi yang tersaji.

Penulis sadar akan keterbatasan dalam pengelolaan data, sehingga tidak


tertutup kemungkinan ditemukannya kekurangan-kekurangan. Untuk lebih
meningkatkan mutu Profil Puskesmas Ampana Barat, sangat diharapkan saran,
tanggapan, dan parsitipasi dari semua pihak, sehingga data yang tersajikan ditahun
yang akan datang akan lebih meningkat kwalitasnya dalam arti dapat dipercaya dan
akurat.

Selanjutnya Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang


sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran , daya dan
tenaga dalam menyusun profil Puskesmas tahun 2016 ini. Semoga profil ini dapat
bermanfaat bagi pngambilan keputusan baik ditingkat Kecamatan maupun Kabupaten
sehingga pembangunan Kesehatan didaerah ini tercapai.

Ampana, 2016

Penulis
32

Anda mungkin juga menyukai