Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PUSKESMAS DOKTER

INTERNSIP

F2.KESEHATAN LINGKUNGAN
PENYEHATAN PERUMAHAN DAN
SANITASI DASAR
DESA SUMBERDAWE 19-20 November 2015
PUSKESMAS MARON

Oleh : dr. Ratih Ayu Pravitadewi

Pendamping: dr. Hadi Purnomo, M.M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PPSDM KESEHATAN

2015
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN UKM

DiajukanSebagaiSyaratUntukMemenuhiTugasInternsip Unit KegiatanMasyarakatSelama di


PuskesmasMaronKabupatenProbolinggo

Penyusun :
dr. Ratih Ayu Pravitadewi

TelahDisahkanOleh,

DokterPendamping

dr. HadiPurnomo, M M.Kes


19650526 199003 1 008
BAB I

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana yang dimaksudkan
dalam pancasila dan UUD 45.
Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Kebijakan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia bahwa Puskesmas sebagai
bagian dari sistem Kesehatan Nasional, sub sistem, dari kesehatan yang berada di
Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional. Sebagai sistem yang harus berjalan, Puskesmas
dilengkapi dengan organisasi, memiliki Sumber Daya dan Program kegiatan pelayanan
kesehatan.
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib
dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 program pokok pelayanan kesehatan
diantaranya program pengobatan, promosi kesehatan, pelayanan KIA dan KB, pencegahan
penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan dan perbaikan gizi masyarakat.
Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas yang
berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas
hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Ada (5) upaya dasar yang dilakukan di bidang kesling
1. Penyehatan sumber air bersih (SAB)
Kegiatan upaya penyehatan air meliputi ; surveilans kjualitas air, inspeksi sanitasi SAB,
pemeriksaan kualitas air, pembinaan kelompok pemakai air.
2. Penyehatan lingkungan pemukiman (Pemeriksaan Rumah)
Sarana sanitasi dasar yang dipantau meliputi jamban keluarga (jaga), saluran pembuangan
air limbah (SPAL), dan tempat pengelolaan sampah (TPS).
3. Penyehatan tempat-tempat umum (TTU)
Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan tempat penginapan lain, pasar,
kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah, salon dan pangkas rambut,
dilakukan upaya pembinaan institusi rumah sakit dan sarana kesehatan lain, sarana
pendidikan dan perkantoran
4. Penyehatan tempat pengelola makanan (TPM)
Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan teknis dan
pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiap-siagaan dan
penanggulangan KLB, keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan
5. Pemantauan Jentik nyamuk dan PSN (pemberantasan Sarang Nyamuk)
Petugas sanitasi puskesmas melakukan pemeriksaan terhadap tempat yang mungkin
menjadi perindukan nyamuk.
6. Konsultasi kesling klinik sanitasi
Pemberian konsultasi gratis kepada masyarakat/pasien yang menderita penyakit yang
berhubungan dengan lingkungan seperti; diare, kecacingan, penyakit kulit, TB Paru, dan
lainnya.
Perbaikan sanitasi ternyata memiliki andil yang cukup besar dalam memperkecil
risiko angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Tidak hanya itu, sanitasi yang baik juga
membantu memperpanjang usia harapan hidup seseorang. Dengan membaiknya akses sanitasi
dasar dan imunisasi, risiko kematian bayi pada tahun 2014 bisa ditekan sebanyak 118 per
100.000 penduduk, sedangkan untuk kematian ibu bisa diturunkan menjadi 24 per 1.000
penduduk.
Edukasi dan kampanye masih perlu digalakkan. Mengubah perilaku dengan cara
sederhana seperti membiasakan cuci tangan pakai sabun sebelum makan, sesudah buang air
besar dan saat memberi makanan ke anak untuk menurunkan risiko berkembangnya penyakit.
diperlukan suatu sinergi antara kesehatan dan sanitasi air minum dalam rangka pembangunan
nasional untuk upaya preventif dan promotif. Beberapa masyarakat yang miskin dan memiliki
sanitasi yang buruk biasanya diiringi dengan perkembangan munculnya sejumlah penyakit
infeksi.
Kontribusi sanitasi sangat berpengaruh pada risiko kematian ibu. Sebanyak 12 persen
angka kematian ibu karena penyakit infeksi. Penyakt infeksi ini terjadi karena perilaku antara
lain, tidak mencuci tangan saat penanganan persalinan dan pascamelahirkan.
Sementara pada bayi, sanitasi buruk dapat menimbulkan penyakit diare. Seperti
diketahui, sebesar 32,8 persen kematian pada bayi baru lahir diakibatkan diare atau satu per
tiga bayi meninggal karena diare. Hal ini menunjukkan bagaimana sanitasi sangat berperan
besar dalam konteks pembangunan nasional dalam rangka menurunkan angka kematian ibu
dan bayi saat melahirkan.
BAB II
PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Dari laporan Penilaian Kinerja Puskesmas Maron tahun 2014 untuk Penyehatan Perumahan
dan Sanitasi Dasar masih terdapat indikator yang belum mencapai target yaitu
No. Jenis Kegiatan Jumlah Target Sasaran Jumlah Pencapaian Cakupan
Sasaran SV V
C Penyehatah Perumahan dan 6%
Sanitasi Dasar
1. Pembinaan sanitasi 13964 83% jumlah rumah 11590 760 7%
perumahan dan sanitasi
dasar
2. Jumlah rumah yang 760 79% dari rumah 600 30 5%
memenuhi syarat kesehatan yang dibina

BAB III
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan survei Penyehatan Perumahan dan
Sanitasi Dasar di Desa Sumber Dawe RT3/RW2 Kecamatan Maron 19 November 2015.

BAB IV

PELAKSANAAN INTERVENSI

Kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan survei Penyehatan Perumahan dan
Sanitasi Dasar di Desa Sumber Dawe RT3/RW2 Kecamatan Maron 19-20 November 2015.
Survei dilakukan 10 KK di Desa Sumber Dawe RT3/RW2
Berikut adalah formulir penilaian rumah sehat.
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan Survei Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar dilakukan 10 KK di Desa


Sumber Dawe RT3/RW2 Kecamatan Maron 19-20 November 2015 berjalan lancar. Pada saat
kegiatan petugas kesehatan lingkungan dibantu dokter internship dan kader setempat
Hasil dari Survei Rumah Sehat yang dilakukan, Desa Sumber Dawe RT3/RW2
Kecamatan Maron adalah sebagai berikut.

1. Kondisi komponen rumah sehat di Desa Sumber Dawe RT3/RW2 Kecamatan Maron.
◦ Komponen LANGIT-LANGIT Rumah masih 50% yang tidak memilikinya.
◦ Komponen DINDING rumah masih ada 10% yang bukan tembok.
◦ Komponen LANTAI Rumah yang dari tanah masih ada 10%.
◦ Komponen JENDELA KAMAR TIDUR tidak ada (80%).
◦ Komponen JENDELA RUANG KELUARGA tidak ada (50%).
◦ Komponen VENTILASI 80% yang tidak mempunyai.
◦ Komponen LUBANG ASAP DAPUR 80% yang mempunyai.
◦ Komponen PENCAHAYAAN 20% yang terang dan tidak silau

KOMPONEN RUMAH
1. Langit-langit A 50%
B 10%
C 40%
2. Dinding A 10%
B 70%
C 0%
3 Lantai A 10%
. B 70%
C 10%
4 Jendela Kamar A 80%
. Tidur B
10%
5 Jendela Ruang A 50%
. Keluarga B
20%
6 Ventilasi A 80%
. B 10%
C 0%
7 Lubang Asap A 90%
. Dapur B 10%
C 0%
8 Pencahayaan A 40%
. B 30%
C 20%
2. Penilaian Sarana Sanitasi di Desa Sumber Dawe RT1/RW1 Kecamatan Maron.
◦ Komponen TEMPAT SAMPAH yang tidak ada 0%
◦ Komponen SPAL yang tidak ada 0%
◦ Komponen JAMBAN ada 100% disalurkan ke sungai
◦ Komponen SAB yang tidak ada 0%

SARANA SANITASI
1. SAB A 0%
B 0%
C 0%
D 50%
E 50%
2. Jamban A 0%
B 100%
C 0%
D 0%
E 0%
3. SPAL A 0%
B 0%
C 0%
D 100%
E 0%
4. Tempat Sampah A 0%
B 10%
C 90%
D 0%
3. Penilaian Perilaku Penghuni di Desa Sumber Dawe RT1/RW1 Kecamatan Maron.
◦ Perilaku MEMBUKA JENDELA KAMAR TIDUR 10% melakukan.
◦ Perilaku MEMBUKA JENDELA RUANG KELUARGA 70% tidak
melakukan.
◦ Perilaku MEMBERSIHKAN RUMAH DAN HALAMAN sangat baik 50%.
◦ Perilaku MEMBUANG TINJA BAYI DAN BALITA ke sungai atau kebun
masih tinggi 50%
◦ Perilaku MEMBUANG SAMPAH ke sungai atau kebun 0%.
◦ Penampungan Air Bersih yang bebas jentik 100%.
PERILAKU PENGHUNI
Membuka 1jendela kamar A 90%
tidur. B 0%
C 10%

Membuka 2 jendela ruang A 70%


keluarga
. B 0%
C 0%

Membersihkan
3 rumah dan A 0%
halaman
. B 0%
C 0%

Membuang 4 tinja bayi dan A 0%


balita
. ke jamban B 0%
C 0%

Membuang 5 sampah pada A 0%


tempat
. sampah B 100%
C 0%
Tempat penampungan
6 air A 0%
bersih
. B
100%
Hasil penilaian seluruh kategori pada 10 KK di Desa Sumber Dawe RT1/RW1
Kecamatan Maron yang memiliki RUMAH TIDAK SEHAT 80% dan hanya 20% yang
memenuhi kriteria RUMAH SEHAT.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:
1. Kegiatan Survei Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar dilakukan 10 KK di Desa
Sumber Dawe RT1/RW1 Kecamatan Maron 19-20 November 2015 berjalan lancar.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya komponen Rumah Sehat
terhadap kesehatan.
3. Banyak masyarakat yang mengaku kurangnya finansial untuk menerapkan komponen
Rumah Sehat.
4. Keyakinan mereka bahwa kebiasaan dan rumah yang tidak sehat sudah mendarah
daging sejak lama dan merasa tidak merasakan dampak negatifnya.
5. Hasil penilaian seluruh kategori pada 10 KK di Desa Sumber Dawe RT3/RW2
Kecamatan Maron yang memiliki RUMAH TIDAK SEHAT 80% dan hanya 20%
yang memenuhi kriteria RUMAH SEHAT. Hal ini dapat dilihat bersesuaian dengan
sedikitnya pemenuhan terhadap indikator-indikator tadi suatu hunian/rumah
mudah/beresiko menjadi tempat terjadinya atau menularnya penyakit.

Saran:
1. Mengadakan pelatihan kader dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang rumah sehat agar bisa disebarluaskan ke masyarakat luas.
2. Memberikan penyuluhan tentang rumah sehat kepada masyarakat.
3. Jika memungkinkan, pemerintah yang bersangkutan memberikan dana bantuan
untuk menerapkan komponen rumah sehat kepada masyarakat yang tidak mampu.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, Ditjen PP-PL bekerjasama dengan Pokja AMPL Pusat, 2002. Workshop Media
Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar. Jakarta.
[Availableon:http://www.ampl.or.id/old/detail/detail01.php?row=2&tp=laporan_amp
l&ktg=&kd_link=1&jns=&kode=404]

Hestya, Inta. 2013. Kesehatan LingkunganPemukiman. Surabaya.[Availableon:http://inta-


hestya-fkm12.web.unair.ac.id/artikel_detail-73132-sebuah%20perjalanan-
Kesehatan%20Lingkungan%20Pemukiman.html]
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai