MINI PROJECT
“TALI DAN GUNTING”
TANGGAP PEDULI DAN CEGAH STUNTING
Oleh :
Pembimbing :
PUSKESMAS KALITANJUNG
DINAS KESEHATAN KOTA CIREBON
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.............................................................................................iii
BABI PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1. LatarBelakang...........................................................................................1
1.2. Permasalahan.............................................................................................4
1.4. PerumusanMasalah....................................................................................5
1.6. AlternatifPemecahanMasalah....................................................................6
2.1. Tujuan........................................................................................................7
2.1.1. Umum.................................................................................................7
2.1.2. Khusus................................................................................................7
2.2. Sasaran.......................................................................................................7
2.2.1. SasaranPrimer....................................................................................7
2.2.2. SasaranSekunder................................................................................7
2.2.3. SasaranTersier....................................................................................7
2.3. Metode.......................................................................................................7
2.4. Materi........................................................................................................7
2.4.1. Stunting..............................................................................................7
2.4.2. ASIEksklusif......................................................................................9
i
3.1. Tema Kegiatan........................................................................................12
3.3. JadwalPerencanaanKegiatan...................................................................12
3.4. SusunanAcara..........................................................................................13
3.6. RancanganAnggaranBiaya......................................................................14
BAB IV EVALUASIKEBERHASILANKEGIATAN..........................................15
4.1. Pendahuluan............................................................................................15
4.2. IndikatorKeberhasilan.............................................................................15
4.2.1. Masukan(input)................................................................................15
4.2.2. Proses...............................................................................................15
4.2.3. Keluaran(output)..............................................................................16
4.3. EvaluasiKeberhasilan..............................................................................16
4.3.1. Masukan(input)................................................................................16
4.3.2. Proses...............................................................................................17
4.3.3. Keluaran(output)..............................................................................18
BAB V SIMPULANDANREKOMENDASI........................................................19
5.1. Simpulan..................................................................................................19
5.2. Rekomendasi...........................................................................................19
LAMPIRAN...........................................................................................................20
Lampiran 2DaftarHadir......................................................................................22
Lampiran 3SlidePenyuluhan..............................................................................23
Lampiran4Leaflet...............................................................................................32
ii
Lampiran5Spanduk............................................................................................33
Lampiran 6FotoKegiatan....................................................................................33
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Mini Project yang berjudul
Penyuluhan Manfaat MPASI di Puskesmas Kalitanjung.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Pada tahun 2017, sekitar 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia
mengalami stunting. Setengah dari jumlah tersebut berasal dari Asia (55%).
Berdasarkan data dari Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017, terdapat 29,8%
anak di Indonesia yang mengalami stunting, dimana 9,8% dari data tersebut
tergolong dalam kategori sangat pendek. Jumlah tersebut mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 27,5% di tahun 2016.
Sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Kalitanjung, terdapat 147 anak dibawah
usia 5 tahun yang menderita stunting pada bulan Februari 2019, dimana 17
diantaranya tergolong dalam kategori sangat pendek. Penyebab stunting ada
beberapa faktor, yaitu salah satunya adalah pengetahuan ibu yang kurang
mengenai gizi untuk balita dan asupan nutrisi yang tidak sesuai. Pada tahun 2003,
WHO merekomendasikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan
MPASI hingga usia 24 bulan sebagai panduan pemberian makanan pada anak.
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
cakupan ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan menunjukkan kenaikan
dibandingkan tahun 2007, yaitu dari 32% menjadi 42%. Sementara itu,
berdasarkan laporan dinas kesehatan provinsi tahun 2013, cakupan pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan sebesar 54,3%. Angka prevalensi cakupan
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan di Jawa Barat masih jauh dari
angka nasional, yaitu 33,7%.
8
1.3. Penentuan PrioritasMasalah
Berdasarkan permasalahan tersebut, masalah terkait pengetahuan ibu
mengenai gizi, yaitu utamanya mengenai stunting dan asupan nutrisi pada anak
tentang ASI eksklusif selama 6 bulan dan MPASI hingga usia 24 bulan dipilih
sebagai target intervensi. Hal ini disebabkan karena masalah tersebut dapat
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap masalah pertumbuhan dan
perkembangan anak.
1.4. PerumusanMasalah
Angka penderita stunting di wilayah kerja Puskesmas Kalitanjung
sebanyak 147 anak salah salah satu penyebabnya adalah akibat pengetahuan ibu
yang kurang mengenai gizi utamanya adalah stunting dan ASI eksklusif selama 6
bulan dan MPASI hingga usia 24 bulan yang masih tidak sesuai.
10
BAB II
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
2.1. Tujuan
2.1.1. Umum
Menurunkan angka penderita stunting di wilayah kerja Puskesmas
Kalitanjung.
2.1.2. Khusus
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara pemberian MPASI
yang tepat sehingga dapat menurunkan masalah pertumbuhan dan perkembangan
pada anak.
2.2. Sasaran
2.2.1. SasaranPrimer
Orangtua yang memiliki anak balita di RW 6, 7, 8, 11 Kelurahan Harjamukti.
2.2.2. SasaranSekunder
Kader RW 6, 7, 8, dan 10 Kelurahan Harjamukti
2.2.3. SasaranTersier
Penanggung jawab program gizi dan tumbuh kembang anak Puskesmas
Kalitanjung.
2.3. Metode
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan metode penyuluhan interaktif.
Materi yang diberikan mengenai seputar penyakit stunting serta manfaat dan cara
pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang tepat.
2.4. Materi
2.4.1. Stunting
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi
badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi tersebut diukur
dengan cara panjang badan atau tinggi badan berdasarkan usia dibawah minus dua
standar deviasi dari kurva pertumbuhan anak WHO. Kondisi ini merupakan
dampak dari masalah gizi kronik yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti
kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kondisi kesehatan pada bayi, dan
kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting akan mengalami kesulitan dalam
11
mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
Kondisi kesehatan dan gizi ibu sebelum dan saat kehamilan serta setelah
persalinan menjadi faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.
Jika terjadi masalah dalam salah satu proses tersebut dapat meningkatkan risiko
terjadinya stunting di kemudian hari. Faktor lain pada ibu yang mempengaruhi
adalah postur tubuh ibu (pendek), jarak kehamilan yang terlalu dekat, ibu yang
masih remaja, serta asupan nutrisi yang kurang saat kehamilan.
Asupan nutrisi yang diperoleh bayi juga berperan penting terhadap
pertumbuhan dan perkembangan, termasuk risiko terjadinya stunting. Inisiasi
menyusu dini (IMD), pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, serta pemberian
Makanan Pendamping ASI (MPASI) hingga usia 24 bulan merupakan tiga faktor
penting dalam pemberian asupan nutrisi pada anak. Hal yang perlu diperhatikan
dalam pemberian asupan makanan pada anak adalah kuantitas, kualitas, dan
keamanan pangan yang diberikan.
Kondisi sosial ekonomi dan sanitasi tempat tinggal juga berkaitan dengan
terjadinya stunting. Kondisi ekonomi memiliki hubungan yang erat terhadap
kemampuan dalam memenuhi asupan makanan yang bergizi dan pelayanan
kesehatan untuk ibu hamil dan balita. Sedangkan sanitasi dan keamanan pangan
yang kurang baik dapat meningkatkan risiko infeksi. Penyakit infeksi yang
disebabkan karena faktor sanitasi seperti diare dan infeksi cacing dapat
mengganggu penyerapan nutrisi pada anak. Hal ini menyebabkan asupan makanan
yang diberikan tidak efektif sehingga jika tidak segera ditangani dapat
mengakibatkan stunting.
Dampak yang ditimbulkan stunting dapat dibagi menjadi dampak jangka
pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek yang dapat terjadi berupa
peningkatan kejadian kesakitan dan kematian; perkembangan kognitif, motorik,
dan verbal pada anak tidak optimal; dan peningkatan biaya kesehatan. Sedangkan
dampak jangka panjangnya adalah postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa;
meningkatkan risiko obesitas dan penyakit lainnya; menurunnya kesehatan
reproduksi; kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal pada saat masa
sekolah; dan produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal,
12
2.4.2. ASI Eksklusif
Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat
mencukupi kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh dan berkembang. Laktosa dan
protein pada ASI dapat diserap lebih baik oleh tubuh bayi dibanding dengan susu
formula. Protein yang terkandung dalam ASI berperan penting dalam
perkembanganjaringanotak,saraf,kematanganusus,penyerapanzatbesi,dandaya
tahan tubuh. Jumlah tersebut lebih besar dibanding dengan susuformula.
Lemak pada ASI memiliki profil yang berbeda dibanding dengan lemak
dalamsusuformula.Lemakdiperlukanuntukpertumbuhanjaringansarafdanretina
mata. Selain itu, ASI juga kaya akan vitamin dan mineral yang berperan dalam
pembentukan sel dan jaringan. Produksi dan pemberian ASI tidak selalu sama
setiap harinya, yaitu antara 450 – 1200 ml perhari.
Ketika anak sulit untuk makan, coba berikan makanan rumah yang sehat,
baik untuk makanan sehari-hari maupun makanan selingan. Tawarkan jenis
makanan baru atau finger food (makanan yang dapat digenggam oleh anak) yang
sehat sehingga anak dapat belajar makan secara mandiri. Jangan pernah memaksa
anakuntukmakan,karenaanakmengertiberapabanyakmakananyangdibutuhkan
olehtubuhnya.
14
BAB III
PERSIAPAN KEGIATAN
Tema dari kegiatan yang dilaksanakan adalah Tanggap Peduli dan Cegah
Stunting (TALI DAN GUNTING). Bentuk kegiatan ini adalah penyuluhan
interaktif dengan memfokuskan materi pada gambaran umum, faktor risiko,
dampak, dan penanganan stunting serta manfaat ASI eksklusif dan MPASI kepada
masyarakat RW 6, 7, 8, dan 10 Kelurahan Harjamukti, Kota Cirebon.
15
1 Koordinasi
dengan dokter
pendamping √
dan pemegang
program
2 Penentuan
waktu, tempat,
√
dan sasaran
penyuluhan
3 Penyusunan
acara dan
√
rancangan
anggaran
4 Persiapan
√
logistic
5 Pelaksanaan
√
kegiatan
6 Evaluasi √
7 Pemaparan
hasil kegiatan √
dan evaluasi
3.4. SusunanAcara
Susunan acara untuk kegiatan penyuluhan “TALI DAN GUNTING” adalah
sebagai berikut
18
BAB IV
EVALUASI KEBERHASILAN KEGIATAN
4.1. Pendahuluan
Evaluasi kegiatan dilakukan untuk menilai keberhasilan suatu program.
Suatu program dikatakan berhasil jika dapat mencapai indikator yang ditetapkan.
Evaluasi bertujuan sebagai panduan baik dari segi perencanaan maupun
pelaksanaan program selanjutnya.
4.2.1. Masukan(input)
4.2.2. Proses
Perencanaan(Planning):
Kegiatanyangakandilaksanakandisusunsesuaitujuandandituangkandalam
suatu susunanacara.
Pengorganisasian(Organizing):
19
Koordinasidenganpihakpuskesmas,kader,danperangkatRW 6, 7,
8,10Kelurahan Harjamukti berjalan denganbaik.
Pelaksanaan(Actuating):
Dokterinternsiphadirditempatpelaksanaan30menitsebelumacaradimulai.
Alat, bahan, dan media penunjang yang dibutuhkan berfungsi dengan baik
selama kegiatan.
Jumlah peserta yang hadir minimal 50% + 1 undangan dari perwakilan ibu balita di
setiap RW yang mendapat undangan.
4.2.3. Keluaran(output)
Keluaran dinilai berdasarkan peningkatan pengetahuan masyarakat
terhadap stunting, ASI eksklusif dan MPASI yang dilihat dengan cara
membandingkan hasil pre test dan posttest.
4.3. EvaluasiKeberhasilan
4.3.1. Masukan(input)
Sumber daya manusia(man) : dokter internsip di Puskesmas Kalitanjung
menjadi bagian dari rangakaian persiapan kegiatan dan berpartisipasi dalam
acara.
Sumber dana (money): dana yang tersedia dan yang digunakan telah sesuai
dengan rancangananggaran.
Sarana prasarana (material) : alat, bahan, dan media penunjang penyuluhan
telah dipersiapkan dan digunakan dengan baik selama kegiatan.
20
Program (method): Susunan acara dan konten penyuluhan telah dipersiapkan
dalam bentuk Rencana Operasional Pelaksanaan (ROP) sesuai dengan tujuan
dan sasaran kegiatan.
Sasaran (market):Peserta yang hadir di RW 7 berjumlah 17 orang dari 20
undangan, peserta yang hadir di RW 8 berjumlah 18 orang dari 20 undangan,
peserta yang hadir di RW 6 berjumlah 16 orang dari 16 undangan, dan peserta
yang hadir di RW 10 berjumlah 13 orang dari 15 undangan. Peserta yang
tercantum dalam daftar hadir adalah ibu balita RW 6,7,8,dan 10 Kelurahan
Harjamukti, yang diketahui oleh kader RW masoing-masing, perwakilan
tenaga kesehatan Puskesmas Kalitanjung, dan dokter pendamping.
4.3.2. Proses
Perencanaan(Planning):
Pengawasan(Controlling):
RW 6
Pre Test Post Test
Jumlah Peserta 16 16
Nilai Rata-Rata 87.5% 96.9%
Nilai Maksimum 100.0% 100.0%
Nilai Minimum 75.0% 75.0%
RW 7
Pre Test Post Test
Jumlah Peserta 17 17
Nilai Rata-Rata 86.8% 88.2%
Nilai Maksimum 100.0% 100.0%
Nilai Minimum 50.0% 75.0%
RW 8
Pre Test Post Test
Jumlah Peserta 18 18
Nilai Rata-Rata 77.8% 84.7%
Nilai Maksimum 100.0% 100.0%
22
Nilai Minimum 25.0% 50.0%
RW 10
Pre Test Post Test
Jumlah Peserta 13 13
Nilai Rata-Rata 78.8% 82.7%
Nilai Maksimum 100.0% 100.0%
Nilai Minimum 50.0% 75.0%
Berdasarkan tabel di atas, terjadi peningkatan pada rata-rata nilai post test
dibandingkan nilai pre test di setiap RW, sehingga dapat disimpulkan terjadi
peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan mengenai stunting, ASI eksklusif
dan MPASI. Selain itu, terjadi peningkatan pada nilai minimum post test.
23
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Simpulan
Hasil dari penyuluhan “TALI DAN GUNTING” yaitu terdapat
peningkatan pengetahuan mengenai stunting, ASI eksklusif dan MPASI. Adapun
keberhasilan penyuluhan dilihat dari pencapaian indikator. Semua indikator
keberhasilan telah tercapai selama kegiatan berlangsung.
5.2. Rekomendasi
Setelah diadakannya kegiatan penyuluhan ini diharapkan:
24
LAMPIRAN
Lampiran 1
Soal Pre Test dan Post Test
Identitas Responden
Nama :
Usia :
Alamat :
Pertanyaan
1. Apakah arti dari ASIeksklusif?
a. Pemberian ASI kepada bayi tanpa disertai makanan maupun minuman
tambahan pada bayi usia 0 – 6bulan
b. Pemberian ASI disertai makanan tambahan seperti bubur atau buah-
buahan
c. Pemberian ASI kepada bayi usia 0 – 2tahun
d. Pemberian ASI disertai susuformula
2. Berapa lama minimal ASI eksklusif diberikan padabayi?
a. 3bulan
b. 6bulan
c. 9bulan
d. 12bulan
3. Apakah manfaat ASI bagibayi?
a. Membuat bayi menjadigemuk
b. Membuat bayi semakinhaus
c. Harganya mahal
d. Mencegah penyakitinfeksi
4. Apakah yang dimaksud denganMPASI?
a. Makanan PenambahASI
b. Makananbayi
c. Makanan PendampingASI
d. Makanan anak usia 0 – 6bulan
25
5. Kapan MPASI sebaiknya mulaidiberikan?
a. 6bulan
b. 9bulan
c. 12bulan
d. 24bulan
6. Bagaimana strategi pemberianMPASI?
a. Berikan MPASI ketika usia 24bulan
b. MPASI yang diberikan memenuhi kebutuhan energibayi
c. Proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan alat yang belum
dicuci
d. MPASI diberikan ketika bayi usia 12 bulan
26
Lampiran 2
Daftar Hadir
27
Lampiran 3
Slide Penyuluhan
28
29
30
31
32
33
34
35
Lampiran 4
Leaflet
36
Lampiran 5
Spanduk
Lampiran 6
Foto Kegiatan
37
38
39