Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT (F4)

“Gizi Pada Anemia Defiensi Besi”

Pendamping:
dr. Hepi Adi Purnomo
NIP. 19760252010011008

Disusun oleh:
dr. Alfian Salahudin Al Ayoubi

PUSKESMAS SLEMAN
KABUPATEN SLEMAN
PERIODE NOVEMBER 2018 – MARET 2019
Berita acara presentasi portofolio

Pada hari , tanggal 26 Februari 2019 telah dipresentasikan portofolio oleh:

Nama : dr. Alfian Salahudin Al Ayoubi


Judul/ topik : F 4.Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (topik : Gizi Pada
Anemia Defisiensi Besi)
Nama Pendamping : dr. Hepi Adi Purnomo
Nama Wahana : Puskesmas Sleman.

Nama Peserta Presentasi Tanda tangan

1. dr. Alfian Salahudin AA …………….


2. dr. Rahmat D …………….
3. dr. Edwin Prayogi . …………….
4. dr. Jati Perdana U …………….
5. dr. Devieta Saendardy …………….

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pendamping

dr. Hepi Adi Purnomo


NIP. 19760252010011008
BORANG PORTOFOLIO

F.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Nama Peserta : dr. Alfian Salahudin Al Ayoubi


Nama Wahana : Puskesmas Sleman, Kabupaten Sleman
Topik : Gizi Pada Anemia Defisiensi Besi
Tanggal (kasus) : 15 Februari 2019
Nama Pasien : Ny. S
Alamat : Cilacap
Pendamping : dr. Hepi Adi Purnomo
Tanggal Presentasi : Februari 2019
Tempat Presentasi : Puskesmas Sleman Kabupaaten Sleman
Obyektif Presentasi
o  Keilmuan o Ketrampilan o Penyegaran o TinjauanPustaka
o Diagnostik o Manajemen o  Masalah o Istimewa
o Neonatus o Bayi o Anak o Remaja o Dewasa o Lansia o Bumil
Deskripsi
Nn. S, 25 tahun datang dengan keluhan lemas. Pusing
Tujuan
1. Mencegah anemia pada kehamilan
2. Mengobati anemia pada kehamilan
3. Memberikan edukasi pentingnya suplementasi Fe pada anemia
4. Memberikan konsultasi gizi karena anemia pada kehamilan
Bahan Bahasan
5. Tinjauan Pustaka 6. Riset 7. Kasus 8. Audit
Cara Membahas
9. Diskusi 10. Presentasi dan 11. E-mail 12. Pos
Diskusi
Data Pasien
Nama : Nn. Y No. Registrasi : 01162304 Terdaftar sejak : -
Nama Klinik : Puskesmas Salaman I
Data Utama untuk Bahan Diskusi
1. Diagnosis/ Pasien, 24 tahun, G1P0A0 dengan usia kehamilan 28 minggu 6 hari datang
Gambaran untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien datang dengan keluhan lemas, dan
Klinis pusing dan kurang lebih sejak 3 yang lalu.. Pusing terutama dirasakan setelah
bangun tidur, setelah beraktivitas atau ketika akan berdiri setelah duduk lama.
Keluhan akan berkurang jika pasien beristirahat. Pasien mengatakan akhir -
akhir ini merasa selalu lemas dan pucat. Pasien sudah tidak merasakan mual
dan muntah yang berlebihan, demam, maupun sakit yang lainnya.
2. Riwayat Pasien rutin cek HB dan meminum obat FE.
Pengobatan
3. Riwayat Riwayat hipertensi (-), diabetes melitus (-), sakit jantung (-).
Kesehatan/
Penyakit
Sebelumnya
4. Riwayat Riwayat hipertensi (-), diabetes melitus (-), sakit jantung (-).
Keluarga
5. Riwayat Pasien merupakan karyawan pabrik. Ia hidup dengan suaminya di sleman.
Sosial Pasien menggunakan asuransi kesehatan Kartu Indonesia Sehat.
Ekonomi
6. Riwayat Menarche : 11 tahun
Haid Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 1 Agustus 2018

Haid lancar, selama 6 hari, tiap 28 hari sekali.


7. Riwayat Menikah 1x dengan suami yang sekarang. Usia pernikahan 1 tahun.
pernikahan
8. Riwayat G1P0A0
Obstetri
9. Lain – Lain Lain-lain (diberi contoh : PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN
LABORATORIUM, DAN TAMBAHAN YANG ADA, sesuai dengan
FASILITAS WAHANA)

□ Keadaan Umum : baik, GCS 15


□ Tanda Vital : TD : 100/70 mmHg, Nadi : 92x/menit,
RR : 20x/menit, t : 36,8oC
□ Pemeriksaan Fisik :
Umur : 25 tahun
BB : 52 Kg
TB : 158 cm
Conjunctiva anemis (+/+)
□ Pemeriksaan Laboratorium :
- HbS Ag (-)
- Hb : 9,2 gr/dL
□ Pemeriksaan Obstetri :
Tinggi Fundus Uteri (TFU) 24cm, DJJ ; 140x/menit reguler

Hasil Pembelajaran :
Kehamilan resiko tinggi adalah salah satu kehamilan yang dapat
mengancam nyawa kehidupan atau kesehatan ibu dan janin akibat status
kesehatan ibu (ada atau tidak penyakit yang mendasari seperti peny.
Jantung, asthma, anemia, dll) serta status obstetric ibu. Risiko adalah suatu
ukuran statistik dari kemungkinan terjadinya suatu keadaan gawat darurat
yang tidak diinginkan seperti kematian, kesakitan, kecacatan,
ketidaknyamanan atau ketidakpuasan (5K) pada ibu dan bayi. Kehamilan
risiko tinggi dapat dinilai dengan menggunakan skor Pudji Rochyati
dengan nilai skor 6-10.

Anemia adalah kondisi di mana sel darah merah menurun sehingga


kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital
berkurang. Anemia didiagnosis jika haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr%. Sedangkan, anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan kadar haemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III
atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

Anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti malnutrisi,


malabsorbsi yang mana hal ini akan berdampak pada defisiensi zat besi
didalam tubuh ( hal ini yang sering dijumpai pada ibu hamil ). Selain itu
dapat disebabkan oleh karena adanya perdarahan akut dan penyakit kronis.
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah,
sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan
turun (anoreksia), konsentrasi hilang, dan keluhan mual muntah lebih hebat
pada hamil muda.

Anemia pada kehamilan dapat diterapi dengan memberikan


preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat.
Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/
bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan
400 mcg asam folat perhari selama kehamilan untuk profilaksis anemia.
Pemberian terapi oral zat besi juga diikuti dengan edukasi mengenai diet
selama hamil. Transfusi darah diindikasikan pada ibu hamil dengan kadar
Hb <7 tanpa gejala penyerta atau <9 dengan gejala penyerta seperti pusing,
pandangan berkunang-kunang dll.

Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan berbagai macam


gangguan dan berisiko tinggi terhadap kehamilan. Pada trimester I, anemia
dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, dan
abortus. Pada trimester II, anemia dapat menyebabkan terjadinya partus
premature, perdarahan ante partum, gangguan pertumbuhan janin dalam
rahim, asfiksia intrapartum sampai kematian, gestosis dan mudah terkena
infeksi, dan dekompensasi kordis hingga kematian ibu.

Sedangkan, pada saat persalinan anemia dapat menyebabkan


gangguan his primer, sekunder, janin lahir dengan anemia, persalinan
dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat lelah dan gangguan
perjalanan persalinan perlu tindakan operatif.

Daftar Pustaka :

1. IDI Depkes RI. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas


Kesehatan Primer. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. 2013.
2. Sartono. Buku Kebidanan dan Kandungan. Jakarta : Erlangga. 2005.
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
1. SUBYEKTIF
Wanita berusia 24 tahun, G1P0A0 dengan usia kehamilan 10 minggu 6 hari datang untuk
memeriksakan kehamilannya. Pasien mengaku sering pusing berkunang-kunang sejak 3 Hari
sebelum masuk puskesmas. Pusing tersebut terutama dirasakan setelah beraktivitas, bangun
tidur atau ketika akan berdiri setelah duduk lama. Pasien mengatakan akhir - akhir ini merasa
selalu lemas dan pucat.

2. OBJEKTIF

□ Keadaan Umum : baik, GCS 15


□ Tanda Vital : TD : 100/70 mmHg, Nadi : 92x/menit,
RR : 20x/menit, t : 36,8oC
□ Pemeriksaan Fisik :
Umur : 25 tahun
BB : 54 Kg
TB : 158 cm
Conjunctiva anemis (+/+)
□ Pemeriksaan Laboratorium :
- HbS Ag (-)
- Hb : 9,2 g/dL
□ Pemeriksaan Obstetri :
Janin 1 hidup intrauterine, preskep, puki, belum masuk PAP.
Tinggi Fundus Uteri (TFU) 24cm, DJJ ; 140x/menit reguler

2. ASSESSMENT
Wanita usia 25 tahun G1P0A0 hamil 28 minggu 6 hari dengan anemia
3. PLAN
Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan,
maka diagnosis pasien adalah Wanita usia 25 tahun G1P0A0 hamil 28 minggu 6 hari dengan
anemia
Pengobatan
a. Farmakologi :
- Tablet FE 2x1 selama 30 hari
- Vit c 2x1 selama 30 hari
b. Non farmakologi :
Latihan Jasmani
Edukasi

Menjelaskan kepada pasien tentang anemia defisiensi besi dan kemungkinan penyebab.
Konseling mengenai pemilihan makanan yaitu menambah konsumsi makanan seperti ikan, daging,
sayur-sayuran seperti bayam dan brokoli, buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C untuk
membantu penyerapan. Memberikan edukasi untuk mengurangi konsumsi teh, kopi dan susu saat
mendapat suplemen zat besi maupun saat mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi,
karena dapat mengganggu penyerapan zat besi.

Sleman, 26 Februari 2019

Peserta, Dokter Pendamping

dr. Alfian Salahudin Al Ayoubi dr. Hepi Adi Purnomo


19760252010011008
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai