PROGRAM PMKP
2020
RSU PKU MUHAMMADIYAH PEDAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR :
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan keselamatan pasien RSU PKU
Muhammadiyah Pedan ,maka diperlukan penentapan dalam penggunaan
Panduan Manajemem Risiko Rumah Sakit
b. Bahwa kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSU PKU
Muhammadiyah Pedan dapat terlaksana dengan baik,perlu
adanya Keputusan Direktur tentang kebijakan penggunaan Panduan Manajemem Risiko
Rumah Sakit
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Pedan, bahwa
mutu dan keselamatan pasien RSU PKU Muhammadiyah Pedan dapat terlaksana
dengan baik,perlu adanya Peraturan Direktur tentang penetapan penggunaan Panduan
Manajemem Risiko Rumah Sakit
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Pedan
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 tahun 2001 tentang keselamatan Pasien di
Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Standar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah sakit
4. Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit Depkes tahun 1994
Menetapkan :
Pertama : Kebijakan penggunaan Panduan Sistem Manajemem Data Program PMKP Rumah Sakit
Umum PKU Muhammadiyah Pedan sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
Kedua : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,dan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ketiga : Kebijakan penggunaan Panduan Sistem Manajemem Data Program PMKP Rumah Sakit
Umum Muhammadiyah Pedan sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
Tembusan keputusan ini disampaikan kepada :
Pada tanggal :
DIREKTUR
RSU PKU MUHAMMADIYAH PEDAN
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sistem Manajemen Data terintegrasi secara elektronik bertujuan
membantu Direktur, Manajemen dan KMKP serta badan/pihak lain di
luar RS memahami kinerja rumah sakit sehingga dapat melakukan
prioritas pengukuran dan perbaikan mutu pelayanan
2. Tujuan Khusus
a. Rumah sakit memiliki sistem manajemen data yang didukung
dengan teknologi informasi, mulai dari pengumpulan, pelaporan,
analisis, validasi, serta publikasi data untuk internal rumah sakit
dan eksternal rumah sakit. Publikasi data harus tetap
memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
b. Data yang didukung oleh sistem manajemen data meliputi: data
dari indikator mut pelayanan klinis prioritas rumah sakit, indikator
mutu unit pelayanan, indikator mutu pelayanan (misalnya indikator
C. Batasan Operasional
1. Pengumpulan
Proses mengumpulkan data harian oleh seluruh staf menggunakan
form yang telah disediakan oleh rumah sakit meliputi data berikut:
a. data dari indikator mut pelayanan klinis prioritas rumah sakit,
indikator mutu unit pelayanan, indikator mutu pelayanan (misalnya
indikator Pelayanan Anestesi Bedah), indikator mutu Program
Nasional, dan indikator mutu nasional
b. Data hasil surveilen pencegahan dan pengendalian infeksi
c. Data dari pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Data hasil monitoring kinerja staf klinis (bila monitoring
kinerjamenggunakan indikator mutu)
e. Data hasil pengukuran budaya keselamatan
2. Pelaporan
Pelaporan adalah proses sejak merekap data hingga dilakukan entri
pada sistem elektronik yang telah disediakan rumah sakit
3. Analisis
Analisis dilakukan menggunakan metode statistik seperti:
a. Run chart atau grafik garis digunakan untuk menggambarkan data
dari waktu ke waktu.
b. Control chart merupakan grafik garis yang ditambahkan batas atas
dan batas bawah untuk monitoring pencapaian
c. Pareto merupakan grafik batang yang digunakan untuk menganalisa
masalah yang paling sering terjadi dan menentukan perubahan
mana yang paling berkontribusi terhadap perbaikan mutu
B. Pelaporan
1. Waktu pelaporan data:
a. Laporan capaian indikator mutu dan analisisnya setiap 3 (tiga) bulan
sekali
b. Laporan kejadian tidak diharapkan (KTD) /IKP 6 (enam) bulan sekali
c. Laporan kejadian sentinel 1 x 24 jam, setiap ada kjadian dan laporan
ulang setelah kejadian sentinel selesai dilakukan analisis dengan
menggunakan metode root cause analysis (RCA).
2. Langkah-langkah Pelaporan Data :
→ →
a. Data Indikator mutu nasional : Komite PMKP Direktur RS
Pemilik/Representasi pemilik setiap 3 bulan. Feedback data ke Kabid
dan Ka Unit. Benchmark data melalui SISMADAK
→ →
b. Data indikator mutu prioritas : Komite PMKP Direktur RS
Pemilik/Representasi pemilik setiap 3 bulan. Feedback data ke Kabid
& Ka unit
→ →
c. Data indikator mutu unit: Komite PMKP Direktur RS
Pemilik/Representasi pemilik setiap 3 bulan. Feedback data ke Kabid
& Ka unit
→ →
d. Data indikator mutu PONEK: Komite PMKP Direktur RS
Pemilik/Representasi pemilik setiap 3 bulan. Feedback data ke Kabid
& Ka unit
→ →
e. Data indikator mutu PAB : Komite PMKP Direktur RS
Pemilik/Representasi pemilik setiap 3 bulan. Feedback data ke Kabid
& Ka unit
→ →
i. Data penilaian kinerja klinis : Komite PMKP Direktur RS
Pemilik/Representasi pemilik setiap 3 bulan. Feedback data ke Kabid
& Ka unit
C. Analisa data
1. Menggunakan statistik dalam melakukan analisa data
2. Analisa yang harus dilakukan yaitu:
a. Membandingkan data rumah sakit dari waktu kewaktu data (analsia
trend),misalnya dari bulan ke bulan,dari tahun ke tahun. Perlu
diperhatikan dalam melakukan analisa tren,data atau titik yang ada
di gambar grafik minimal 5-6 titik,bila gambar grafik baru ada 3
titik data makan dapat diartikan analisa tren belum dilakukan.
b. Membandingkan dengan rumah sakit lain,bila mungkin yang
sejenis,seperti melalui database eksternal baik nasional maupun
internasional
c. Membandingkan dengan standar-standar,seperti yang ditentukan
oleh badan akreditasi atau organisasi professional ataupun standar-
satndar yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan (Misal
: Standar Pelayanan Minimal RS)
d. Membandingkan dengan praktk-praktik yang diinginkan yang
dalam literature digolongkan sebagai best practice ( praktik
terbaik) atau better practice (praktik yang lebih baik) atau practice
guidelines (panduan praktik klinik)
2. Langkah-langkah Analisa Data :
a. Data Indikator mutu nasional : Komite PMKP melakukan analisa
menggunakan metode statistik dan analisa dengan melihat trend,
dibandingkan RS lain/data eksternal, dibandingkan dengan
standar/praktik yg terbaik
b. Data indikator mutu prioritas : Komite PMKP melakukan analisa
menggunakan metode statistik dan analisa dengan melihat trend,
D. Validasi data
1. Rumah sakit menetapkan regulasi validasi data yang antara lain
meliputi :
a. Kebijakan data yang harus divalidasi, yaitu :
1) Merupakan pengukuran area klinis baru;
2) Bila ada perubahan sistem pencatatan pasien dari manual ke
elektronik sehingga sumber data berubah;
3) Bila data dipublikasi ke masyarakat baik melalui web site
rumah sakit atau media lain;
4) Bila ada perubahan pengukuran/perubahan profil indikator
F. Benchmark
Benchmarking adalah proses data terarah yang sistematis, perbaikan
terus- menerus yang melibatkan internal dan/atau eksternal membandingkan
kinerja untuk mengidentifikasi, mencapai dan mempertahankan praktek
terbaik. Benchmark dilakukan dengan membandingkan data dengan rumah
sakit lain bila mungkin yang sejenis,seperti melalui database eksternal baik
nasional maupun internasional.
1. Data yang dapat dilakukan benchmark :
b. Data Indikator mutu nasional : Komite PMKP melakukan
benchmark data, SISMADAK online dengan SIKARS, untuk
semua indicator (12 indicator)
c. Data indikator mutu prioritas : Komite PMKP melakukan
benchmark data, SISMADAK online dengan SIKARS. Bila
dariindikator RS ada yang sesuai dengan 78 IAK dan 11 IAM di
SISMADAK
d. Data indikator mutu unit: Komite PMKP melakukan benchmark
data, SISMADAK online dengan SIKARS. Bila dariindikator RS
ada yang sesuai dengan 78 IAK dan 11 IAM di SISMADAK
e. Data indikator mutu PONEK: Komite PMKP melakukan
benchmark data, SISMADAK online dengan SIKARS. Bila