Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KEBUPATEN TANA TIDUNG

RSUD AKHMAD BERAHIM


Jl. Padat karya RT 01, RW 01, Tideng Pale Timur Kecamatan Sesayap
Kalimantan Utara 77152

KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD AKHMAD BERAHIM KABUPATEN TANA TIDUNG
NOMOR :

Tentang

PANDUAN SISTEM MANAJEMEN DATA


RSUD AKHAMD BERAHIM

DIREKTUR RSUD AKHMAD BERAHIM

Menimbang : a. bahwa pengukuran fungsi klinis dan fungsi manajemen di rumah


sakit akan menghasilkan akumulasi data serta informasi;
b. bahwa data dan informasi di rumah sakit perlu dikumpulkan,
dilaporkan, dianalisi, divalidasi serta dipublikasikan maka rumah
sakit perlu mempunyai Panduan Sistem Manajemen Data;
c. bahwa untuk melaksanakan seperti yang dimaksud pada poin a dan
b serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit maka dipandang perlu
untuk menetapkan Surat Keputusan ini.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 417/MENKES/PER/II/2011
Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
5. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Akhmad Berahim
Kabupaten Tana Tidung Nomor 080/841.1/RSUD-AB-
KTT/III/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :

PERTAMA : Panduan Sistem Manajemen Data di RSUD Akhmad Brahim;

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di :
PadaTanggal :

Direktur RSUD-AB

dr.Niken Retno WNH,MARS


NIP. 197811132011012003

Tembusan :
1.
Lampiran I Keputusan Direktur
RSUD Akhmad Berahim
Kabupaten Tana Tidung
Nomor :
Tanggal :
Tentang :

PANDUAN SISTEM MANAJEMEN DATA

BAB I
DEFINISI

1. Manajemen Data
Manajemen data dalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang
mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data akurat, mutakhir, aman dan
tersedia bagai pemakai. Data digunakan untuk mengetahui proses yang digunakan RS
dalam pengumpulan, analisis, interpretasi dan penggunaan data untuk memperbaiki
pelayanan dan keselamatan pasien.
2. Indikator Mutu
3. Standar
Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu
yang harus dicapai.

BAB II
RUANG LINGKUP

Semua unit kerja terkait dalam sistem manajemen data.

Data-data yang perlu dikelola meliputi data dari indikator mutu unit, mutu prioritas
dan mutu nasional, data dari pelaporan insiden keselamatan pasien, data hasil monitoring
kinerja staf klinis dan data hasil pengukuran budaya keselamatan. Analisis data-data dipakai
sebagai dasar perbaikan yang perlu dilakukan.

BAB III
TATA LAKSANA
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan program PMKP untuk mendukung
asuhan pasien dan manajemen RSUD Akhmad Berahim yang lebih baik.
1. Setiap unit kerja dan unit pelayanan telah memilih dan menetapkan undikator
mutu yang dilengkapi dengan profil atau kamus indikator.Pengumpul data di
unit pelayanan adalah PIC data yang telah ditetapkan.
2. Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan Sensus Harian atau secara
Retrospective
3. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit memonitor data insiden keselamatan
pasien. Data insiden keselamatan pasien dilaporkan kepada Tim Keselamatan
Pasien Rumah Sakit paling lambat 2 x 24 jam.
B. Analisis
Komite PMKP melakukan analisis menggunakan metode statistik dan dengan
membandingkan data didalam Rumah Sakit (trend), dengan rumah sakit lain, dengan
standar dan dengan praktik terbaik.
Metode statistik yang dapat digunakan dalam menyajikan data diantaranya :
1. Diagram Pie, untuk menunjukkan proporsi;

2. Diagram Bar, untuk membandingkan antar unit/profesi;

3. Run Chart, untuk menunjukkan pencapaian sepanjang waktu dan


menunjukkan proses;
4. Control Chart, untuk menunjukkan niali pencapaian sepanjang waktu, disertai
garis control upper dan low limit.

C. Validasi
Vaidasi data adalah alat penting untuk memahami mutu data dan untuk menetapkan
tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil keputusan pada data itu
sendiri. Kebasahan dan kepercayaan pengukuran adalah inti dari semua perbaikan
dalam program peningkatan mutu. Proses validasi data secara nternal perlu dilakukan
karena program mutu dianggap valid jika data yang dikumpulkan sudah sesuai,
benar, dan bermanfaat. Validasi data dilakukan pada kondisi :
1. Indikator yang baru digunakan
2. Perubahan dalam pengukuran metode
a. Sumber data, contoh : Rekam Medis menjadi Sistem Informasi
Elektrik
b. Instrumen atau alat pengukuran berubah
c. Subject, protocol, PPK baru
d. Teknologi baru/metode baru
3. Data akan dipublikasi melalui media apapun atau dilaporkan ke instansi luar
4. Adanya perubahan data yang tidak diketahui sebabnya (mendadak tinggi atau
medadak rendah tanpa adanya intervensi).

Validator harus :
1. Mendapatkan pelatihan pengumpul data sama seperti pengumpul pertama;
2. Memahami profil indicator yang sama (definisi operasional, inklusi dan
eksklusi);
3. Mereview data yang sudah dikumpulkan oleh pengumpul data. Bukan
mengambil data baru.

Data insiden/kejadian/kecelakaan di Rumah Sakit tidak perlu dilakukan validasi data.

D. Publikasi Data
Data dipublikasikan melalui mading dan SISMADAK.

BAB IV
PELAPORAN

A. Internal
1. Bulanan
a. Laporan Kepala Bidang/Bagian/Instalasi/Unit Kerja/Komite/Tim ke
Komite atau Tim Mutu.
2. Triwulan
a. Laporan Komite Mutu kepada Direktur Rumah Sakit tentang data
indikator mutu nasional, mutu prioritas rumah sakit dan mutu unit.
b. Laporan Direktur ke Dewan Pengawas termasuk umpan balik dari
Dewan Pengawas atau perwakilan pemilik rumah sakit.
3. Semester
Tim KPRS melaporkan data insiden keselamatan pasien kepada Direktur
Rumah Sakit. Selanjutnya Direktur Rumah Sakit melaporkan kepada
representasi pemilik.

Data insiden keselamatan pasien berupa kejadian sentinel dilaporkan setiap


ada kejadian.

B. Eksternal
Rumah sakit wajib melaporkan hasil pengukuran indikator nasional mutu pelayanan
rumah sakit secara berkala kepada Kementrian.

Anda mungkin juga menyukai