Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH R.A


BASOENI
KABUPATEN MOJOKERTO

PANDUAN
MANAJEMEN DATA TERINTEGRASI

TAHUN 2021
JLN. RAYA GEDEG NO. 17 KABUPATEN
MOJOKERTO
TELP. (0321) 364752 FAX. (0321) 361341
KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD RA BASOENI KABUPATEN MOJOKERTO
Nomor :188/ /416-208/2021

TENTANG
MANAJEMEN DATA PADA PROGRAM PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN

DIREKTUR RSUD RA BASOENI KABUPATEN MOJOKERTO

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu dan


Keselamatan Pasien Rumah Sakit, manajemen
dan validasi data mutu merupakan bagian yang
penting dalam mendukung asuhan dan
manajemen yang lebih baik;
b. bahwa agar mutu dan keselamatan pasien
RSUD RA Basoeni terlaksana dengan baik,
perlu adanya Peraturan Direktur tentang
manajemen data mutu terintegrasi;.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b di atas, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah RA Basoeni, yang
ditetapkan dengan suatu Keputusan Direktur
Rumah Sakit .

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009


tentang Rumah Sakit;
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
4. SK Direktur RSUD RA Basoeni Nomor : 188/1-
006/416-208/2018 tentang pembentukan
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien;
5. SK Direktur RSUD RA Basoeni Nomor 188/1-
005/416-208/2018 tentang Penetapan
Penanggunh jawab data di unit kerja RSUD RA
Basoeni

Memperhatikan : Pentingnya manajemen data dan integrasinya


pada Program Mutu dan Keselamatan Pasien.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG MANAJEMEN


DATA PADA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN RSUD RA BASOENI
KABUPATEN MOJOKERTO

KESATU : Manajemen dan validasi data mutu terintegrasi


akan difasilitasi Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien RSUD RA Basoeni.

KEDUA : Analisa data merupakan salah satu kegiatan


manajemen mutu untuk mendukung asuhan pasien
dan manajemen rumah sakit.
KETIGA : Untuk melakukan analisa data, Komite Mutu
menggunakan metode statistik.
KEEMPAT : Analisa yang harus dilakukan yaitu :
1. Membandingkan data dari Rumah Sakit dari
waktu ke waktu (analisa trend) , misalnya dari
bulan ke bulan, dari tahun ke tahun.
2. Membandingkan dengan Rumah Sakit lain , bila
mungkin yang sejenis, seperti melalui database
eksternal, baik nasional maupun internasional.
3. Membandingkan dengan standar-standar, seperti
yang ditentukan oleh badan akreditasi atau
organisasi profesional ataupun standar-standar
yang ditentukan oleh perundang-undangan.
4. Membandingkan dengan praktek-praktek yang
diinginkan yang dalam literatur dianggap sebagai
best practice (praktek terbaik) atau better practice
(praktek yang lebih baik) atau practice guidelines
(panduan praktek klinik)

KELIMA : Rumah sakit menyediakan sistem manajemen data


yang didukung oleh teknologi informasi mulai dari
pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi serta
publikasi data untuk internal dan external rumah
sakit. Sistem manajemen data tersebut berkoneksi
dengan SISMADAK.

KEENAM : Data yang diproses harus meliputi layanan prioritas


rumah sakit, indikator mutu klinis, indikator mutu,
manajerial, indikator prioritas unit, pelaksanaan
PPK-CP, Pengukuran penggunaan sumber daya
termasuk biaya yang dipergunakan untuk perbaikan
di program prioritas, monitoring kinerja staf klinis,
data pengukuran budaya keselamatan.

KETUJUH : Pengumpulan data mutu dilakukan setiap 1 bulan


satu kali yang dikoordinasikan dengan Komite Mutu
melalui PIC Mutu Unit.
KEDELAPAN : Untuk regulasi validasi data yaitu :
1. Merupakan pengukuran area klinik yang baru
2. Bila ada perubahan sistem pencatatan pasien
dari anual ke elektronik sehingga sumber data
berubah
3. Bila data dipublikasi ke masyarakat baik melalui
website Rumah Sakit atau media lain
4. Bila ada perubahan pengukuran
5. Bila ada perubahan data pengukuran tanpa
diketahui penyebabnya
6. Bila ada perubahan subyek data seperti
perubahan mur rata-rata pasien, protokol riset
diubah, panduan praktik klinik baru
diberlakukan, ada teknologi dan metodologi
pengobatan terbaru.

KESEMBILAN : Proses validasi data mencakup namun tidak


terbatas pada hal berikut :
1. Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua
yang tidak terlibat dalam pengumpulan data
sebelumnya atau data asli.
2. Menggunakan sampel tercatat, kasus dan data
lainnya yang sahih secara statistik. Sampel 100%
hanya dibutuhkan jika jumlah pencatatan, kasus
atau atau data lainnya sangat kecil jumlahnya.
3. Membandingkan data asli dengan data yang
dikumpulkan ulang
4. Menghitung keakuratan dengan membagi
jumlah elemen data yang ditemukan dengan
total jumlah data elemen dikalikan 100.
Tingkat akurasi 90% adalah patokan yang
baik
5. Jika elemen data yang diketemukan ternyata
tidak sama, dengan catatan alasannya
(misalnya data tidak koleksi sampel baru
setelah semua tindakan koreksi dilakukan
untuk memastikan tindakan menghasilkan
tingkat akurasi yang diharapkan.

KESEPULUH : Proses validasi data yang akan dipublikasi di


website atau media lainnyaagar diatur tersendiri
dan dapat menjamin kerahasiaan pasien dan
keakuratan data jelas definisinya dan dilakukan
tindakan koreksi.
KESEBELAS : Data yang telah valid akan dilaporkan setiap bulan
dalam pertemuan Komite Mutu, kemudian setiap 3
bulan sekali kepada Direktur dan setahun sekali
kepada Pemilik/ Representatif pemilik (Dewan
Pengawas), untuk menerima feedback.

KEDUABELAS : Pada keadaan tertentu (KTD, Sentinel) maka


pelaporan harus dilakukan maksimal 2x 24 jam
kepada Direktur dan Dewan Pengawas.

KETIGABELAS : Publikasi data ke eksternal rumah sakit akan


dilakukan setiap tahun setelah disetujui oleh
Direktur dan Dewan Pengawas.

KEEMPATBELAS : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

KELIMABELAS : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam


keputusan ini, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Mojokerto
Pada tanggal : 11 Januari 2021

DIREKTUR

ULUM ROKHMAT ROKHMAWAN


DAFTAR ISI

Halaman
Sampul .................................................................................. 1
SK Pemberlakuan Panduan ................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................... 6
BAB I 7
DEFINISI ......................................................................
BAB II RUANG LINGKUP ........... ............................................ 8
BAB III TATA LAKSANA......... ................................................. 9
BAB IV PENCATATAN DAN PELAPORAN ................................ 15

8
BAB I
DEFINISI

A. MANAJEMEN DATA
Adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup
semua kegiatan yang memastikan bahwa data akurat, mutakhir, aman dan
tersedia bagai pemakai. Data digunakan untuk mengetahui proses yang
digunakan di rumah sakit dalam pengumpulan, analisis, interprestasi dan
penggunaan data untuk memperbaiki pelayanan dan keselamatan pasien.
B. CLINICAL PATHWAYS
Adalah alur asuhan klinis yang dibuat secara kolaboratif semua tenaga
kesehatan yang terlibat untuk memastikan adanya integrasi dan koordinasi
yang efektif dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien.
C. INDIKATOR KLINIS
Adalah petunjuk penilaian yang menyangkut proses yang berhubungan
dengan pelayanan klinis.
D. INDIKATOR MANAJEMEN
Adalah petunjuk penilaian yang menyangkut proses yang berhubungan
dengan pelayanan manajemen
E. KINERJA
Adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi
dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau barang
kepada pelanggan.
F. INDIKATOR KINERJA
Adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau
status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang
terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi kuantitatif / kualitatif
yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap besaran
target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
G. STANDAR
Adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu yang
harus dicapai.

9
BAB II
RUANG LINGKUP

Semua unit kerja terkait dalam sistem menajemen data. Data-data


yang perlu dikelola adalah data-data yang bersangkutan dengan
pelaksanaan standarisasi asuhan pasien, indikator-indikator kunci dalam
peningkatan mutu rumah sakit, data indikator pelayanan unit kerja, data
pengendalian infeksi rumah sakit, data sasaran keselamatan pasien dan
data keselamatan pasien di rumah sakit. Analisis data-data dipakai sebagai
dasar perbaikan yang peru dilakukan.

10
BAB III
TATA LAKSANA

A. PENGUMPULAN DATA
1. Pelaksanaan pengumpulan data tentang standarisasi asuhan pasien
dimonitor oleh sub komite mutu dibawah Komite Medis
a. Audit Panduan Praktik Klinis
b. Audit Clinical Pathways
1) Pra Implementasi yaitu dengan mengumpulkan data selama 6 bulan
terakhir kasus-kasus yang termasuk high volume / high risk / high
cost dan predictible yang dipilih dan dipakai sebagai data dasar
seberapa besar varian pelayanan yntuk kasus yang sama.
2) Pasca implementasi, pengumpulan data dari form clinical pathway
yang telah diisi dan dilakukan audit tentang kepatuhan
pelaksanaan dan melihat varian yang telah menurun atau tidak
Pelaksanaan audit adalah setiap minggu pertama bulan berikutnya
dari bulan data yang dikumpulkan melalui 2-3 kali rapat sub komite
mutu dari Komite Medis.
2. Indikator-indikator kunci dlam peningkatan mutu rumah sakit :
a. Pelaksanaan indikator 11 area klinis termasuk data surveillance PPI
dan indikator International Library dimonitor oleh Pimpinan Klinis :
1) Asessmen pasien dalam bentuk sensus harian
2) Pelayanan laboratorium dalam bentuk sensus harian dan atau
sensus harian dan monitoring grafik untuk mutu laboratorium
3) Pelayanan radiologi dan diagnostic imaging dalam bentuk sensus
harian dan atau pengumpulan data di komputer untuk response time
4) Prosedur bedah dalam bentuk pengumpulan jumlah kasus
5) Penggunaan antibiotik dan obat lainnya dalam bentuk sensus harian.
6) Kesalahan medikasi (medication error) dan Kejadian Nyaris Cedera
(KNC) dalam bentuk laporan insiden keselamatan paisen
7) Penggunaan anestesi dan sedasi dalam bentuk pengumpulan jumlah
kasus
8) Penggunaan darah dan produk darah dalam bentuk pengumpulan
jumlah kasus
9) Ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien dalam bentuk
sensus harian
10) Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan
dalam bentuk pengumpulan surveilans harian :

11
a) Saluran pernafasan ; prosedur dan peralatan terkait dengan
intubasi, dukungan ventilasi mekanis, tracheostomy dan lain
sebagainya -> Data Ventilator Associated Pneumonia, Hospital
Acquired Pneumonia.
b) Saluran kencing : Prosedur invasif dan peralatan terkait dengan
indwelling urinary catheter, sistem drainase urin dan lain
sebagainya -> data Infeksi Saluran Kencing
c) Peralatan intravaskuler invasif, seperti insersi dan pelayanan
kateter vena sentral, saluran vena periferi dan lain sebagainya ->
Infeksi Aliran Darah Perifer (IADP) , Sepsis Klinis (IADP pada
neonatus / bayi ), Phlebitis
d) Lokasi operasi, seperti pelayanan dan tipe pembalut luka dan
prosedur aseptik terkait -> Infeksi Luka Operasi
e) Penyakit dan organisme yang signifikan secara epidemiologis,
multi drug resistant organism, virulensi infeksi yang tinggi.
f) Muncul dan pemunculan ulang (emerging atau reemerging) infeksi
di masyarakat.
g) Phlebitis
h) Dekubitus
i) Wabah infeksi
Personil yang bertanggung jawab atas pengumpulan data indikator
masing-masing adalah sesuai dengan penanggung jawab masing-masing
yang bersangkutan dan mengumpulkan data pada minggu pertama bulan
berikutnya dari batasan akhir bulan berikutnya dari batasan akhir bulan
pengumpulan data. Kepala Unit dapat menentukan personil dibawahnya
sebagai pengumpul data harian.

b. Pelaksanaan Indikator 9 area manajemen dimonitor oleh Pimpinan


Manajemen :
1) Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untuk
memenuhi kebutuhan pasien dalam bentuk pengumpulan jumlah
kasus.
2) Pelaporan aktivitas yang diwajiibkan oleh peraturan perundang-
perundangan dalam bentuk pengumpulan data dari komputer atau
laporan
3) Manajemen risiko dalam bentuk pengumpulan data risiko dari
masing-masing unit kerja
4) Manajemen penggunaan sumber daya dalam bentuk laporan
5) Harapan dan kepuasan staf dalam bentuk kuesioner
6) Harapan dan kepuasan staf dalam bentuk kuesioner

12
7) Demografi pasien dan diagnosis klinis dalam bentuk pengumpulan
data dari komputer
8) Manajemen keuangan dalam bentuk laporan
9) Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat
menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan
staf dalam bentuk laporan.
Personil yang bertanggung jawab atas pengumpulan data
indikator masing-masing adalah sesuai dengan penanggung jawab
masing-masing yang bersangkutan dan mengumpulkan data pada
minggu pertama bulan berikutnya dari akhir di bulan pengumpulan
data. Penanggung jawab masing-masing menentukan personil
dibawahnya sebagai pengumpul data harian.

c. Monitoring Indikator 6 Sasaran Keselamatan Pasien dilakukan oleh Tim


Keselamatan Pasien dengan mengumpukan data sensus harian
pelaksanaan 6 Sasaran keselamatan Pasien di unit-unit yang melayani
pasien yaitu di Rawati Inap, Rawat Jalan dan Rawat Darurat.
Personil yang bertanggung jawab mengumpulkan data sensus
harian adlah kepala unit yang bersangkutan dan mengumpulkan data
pada minggu pertama bulan berikutnya dari batasan akhir bulan
pengumpulan data. Kepala Unit dapat menentukan personil
dibawahnya sebagai pengumpul data harian.
d. Monitoring data Indikator Pelayanan Unit Kerja dilakukan oleh Kepal
Instalasi yang menjadi induknya, sedangkan personil yang bertanggung
jawab mengumpulkan data adlah kepala unit masing-masing dan
mengumpulkan data pada minggu pertama bulan berikutnya dar
batasan akhir bulan pengumpulan data. Penanggung jawab masing-
masing menentukan personil dibawahnya sebagai pengumpul data
harian.
e. Tim KeselamatanPasien Rumah Sakit memonitor data insiden
keselamatan pasien yang termasuk :
1) Kejadian Tidak Diinginkan,
2) Kejadian Nyaris Cedera
3) Sentinel yaitu yang termasuk kasus :
a) Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan
alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari
penyakitnya (contoh : bunuh diri)
b) Kehilangan fungsi utama (major ) secara permanen yang tidak
terkait dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi
yang mendasari penyakitnya.
c) Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi dan
d) Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang
bukan orang tuanya

13
f) Kesalahan pengobatan baik Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
obat maupun KTD reaksi obat
Data insiden diperoleh dari laporan insiden keselamatan pasien rumah
sakit dan dikumpulkan tiap bulan sekali pada minggu pertama bulan
berikutnya.

3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien memonitor untuk semua indikator


dan insiden keselamatan pasien

4. Cara memonitor pengumpulan data :


a. Pimpinan klinis, pimpinan manajerial, Komite medis dan Komite Mutu ,
Komite Keselamatan Pasien melakukan visit ke unit pelayanan secara
terpisah atau bersama-sama
b. Melakukan wawancara kepada :
1) Kepala unit atau Koordinator unit pelayanan
2) DPJP
3) Perawat / Bidan Pelaksana
c. Menggunakan check list
d. Membahas hasil visit ke unit pelayanan dengan KMKP dan Komite
Medis
e. Telusur dilakukan dimana Pnaduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical
Pathway (CP) di implementasikan dan Asessor internal harus
mengetahui 5 PPK dan 5 CP yang sudah ditetapkan untuk
diimplementasikan
f. Hasil telusur dicatat di check list

B. VALIDASI DATA
1. Validasi data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang benar,
bermanfaat telah dikumpulkan , maka dilakukan validasi data secara
internal.
Validasi data adlah alat penting untuk memahami mutu dari data dan
untuk menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil
keputusan terhadap data itu sendiri.
2. Validasi data dilakukan pada kondisi :
a. Indikator baru diterapkan khususnya indikator klinis yang
dimaksudkan untuk membantu rumah sakit melakukan evaluasi dan
meningkatkan proses atau hasil klinis yang penting
b. Agar diketahui publik, data dimuat di website rumah sakit atau dengan
cara lain maka rumah sakit mempunyai tanggung jawab secara etik
untuk memberikan informasi akurat dan terpercaya kepada publik.

14
c. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada, seperti
cara pengumpulan data diubah atau proses abstraksi data atau
abstraktor diganti
d. Data yang bersal dari indikator yang ada telah diubah tanpa penjelasan
e. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis
pasien digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data
sekarang berupa kertas maupun elektronik.
f. Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur
rata-rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan
pedoman praktek yang baru atau teknologi baru dan metodologi baru
pengobatan diperkenalkan / dilaksanakan.

C. ANALISA
1. Proses analisis dilakukan dengan cara statistik yang sesuai dengan data
yang ada, antara lain :
a. Rata-rata, formulanya :
1) Numerator (pembilang) : penambahan seluruh angka (4, 7, 8, 3, 8, 6,
5)
2) Denominator (penyebut) : total angka (7)
3) Rata-rata (4+7+8+3+8+6+5) dibagi 7
b. Median adalah angka yang berada ditengah setelah ditata dari angka
terkecil sampai angka terbesar
c. Mode adalah nilai yang sering muncul
d. Rentang nilai
e. Jumlah kasus
f. Diagram tulang ikan untuk memetakana kemungkinan penyebab
masalah mutu
g. Man – Material – Machine – Methode
h. Grafik, Pareto chart, control chart
i. Secara statistik yang sesuai dengan datanya.
j. Membandingkan data dengan unit lain di dalam rumah sakit dengan
data rumah sakit lain yang sesuai dengan profil datanya, dengan
standar, dengan praktik terbaik
k. Root Cause Analysis dilakukan untuk kasus insiden keselamatan
pasien yang termasuk dalam grading Kuning dan Merah
l. Investigasi sederhanan untuk insiden keselamatan pasien yang
termasuk dalam grading biru dan hijau.
m. Analaisis secara intensif terhadap data dilakukan jika terjadi
penyimpangan tingkatan pola kecenderungan dari KTD

15
n. Analisis semau reaksi transfusi yang terjadi di rumah sakit

2. TELUSUR DATA
a. Telusur proses yang kompleks terutama kasus kesalahan pengobatan dan
pengendalian infeksi
1) Cara pemilihan
2) Metode pengumpulan data
3) Analisis data dan interpretasi

b. Telusur dilakukan oleh :


1) Para pimpinan RS
2) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
3) Komite Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi
4) Komite Farmasi dan Terapi

c. Mekanisme telusur sistem manajemen data :


1) Telaah dokumen (form)
2) Telusur data ke unit pelayanan termasuk wawancara
3) Pertemuan atau rapat

Desiminasi temuan dan masalah dikomunikasikan ke unit yang


bersangkutan dan yang dapat juga disampaikan keseluruh unit di RS
apabila dapat memperbaiki sistem rumah sakit

16
BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN

A. PENCATATAN DATA MUTU


1. Data sensus harian dilakukan dan disimpan di unit kerja
2. Data kuesioner dilakukan dengan form kuesioner dan dilaksanakan oleh
petugas humas rumah sakit
3. Data monitoring clinical pathways dilakukan dengan form clinical
pathways yang disimpan bersama dengan berkas rekam medis pasien.
4. Data monitoring panduan praktik klinis berdasarkan catatan medik di
rekam medik
5. Data catatan indikator mutu klinis, indikator manajemen dan indikator
mutu unit kerja dilakukan dengan
a. Sensus harian di unit kerja yang bersangkutan untuk data yang
dibutuhkan,
b. Pencatatan sesuai kejadian bila data tidak terjadi setiap hari,
c. Survey disesuaikan dengan data yang dibutuhkan.

B. PELAPORAN
1. Laporan monitoring mutu dilakukan oleh penanggung jawab masing-
masing dan diserahkan ke Tim Mutu Rumah Sakit dalam batasan waktu
sesuai dengan ketentuan.
2. Laporan insiden keselamatan pasien ke Kepala / Koordinator Unit dan
atau Tim Keselamatan Pasien sesuai ketentuan
3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan laporan
khusus dan rekomendasi setiap saaat ke Pimpinan Rumah Sakit bila
diperlukan adanya tindak lanjut segera.
4. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit membuat laporan
semester untuk semua kajian pada setiap minggu kedua bulan Juli dan
Januari
5. Pimpinan Rumah Sakit melaporkan kegiatan peningkatan mutu rumah
sakit setiap tahun sekali.

17
C. PENCATATAN ANALISIS
TEMPLATE DI
NO JUDUL PPK JUDUL CP PENGISIAN MASALAH
RM

SENSUS LAPORAN
JUDUL LOKASI
NO IAK HARIAN BULANAN MASALAH
INDIKATOR IMPLEMENTASI
Y/T Y/T
1 IAK 1
2 IAK 2
3 IAK 3
4 IAK 4
5 IAK 5
6 IAK 6
7 IAK 7
8 IAK 8
9 IAK 9
10 IAK 10
11 IAK 11

SENSUS LAPORAN
JUDUL LOKASI
NO ILM HARIAN BULANAN MASALAH
INDIKATOR IMPLEMENTASI
Y/T Y/T
1 IIL 1
2 IIL 2
3 IIL 3
4 IIL 4
5 IIL 5

SENSUS LAPORAN
JUDUL LOKASI
NO IAM HARIAN BULANAN MASALAH
INDIKATOR IMPLEMENTASI
Y/T Y/T
1 IAM 1
2 IAM 2
3 IAM 3
4 IAM 4
5 IAM 5
6 IAM 6
7 IAM 7
8 IAM 8
9 IAM 9

SENSUS LAPORAN
JUDUL LOKASI
NO ISKP HARIAN BULANAN MASALAH
INDIKATOR IMPLEMENTASI
Y/T Y/T
1 ISKP 1
2 ISKP 2
3 ISKP 3
4 ISKP 4
5 ISKP 5
6 ISKP 6

18
19
RENCANA
PELAKSANAAN TINDAK
KEJADIAN TINDAK LANJUT
NO RCA Y/T LANJUT (RTL)
SENTINEL (RTL)
ADA/TIDAK
ADA/TIDAK

Sesuai ketentuan laporan IKP tidak boleh dicopy, karena itu di unit
pelayanan yang ada hanya form laporan, untuk laporan dan hasil analisa
RCA atau risk grading, asesor internal menelusuri di tim KPRS
RCA /
PELAKSANAAN TINDAK
RISK GRADING Investigasi
NO KTD LANJUT (RTL)
Ada /Tidak Sederhana
ADA/TIDAK
Ada / Tidak
1 Data KTD yang
meningkat
2 Reaksi Tranfusi
3 Reaksi Obat
4 Medication error
5 Discrepancy Dx pra
dan pasca operasi
6 KTD sedasi
moderat, dalam
dan anestesi
7 Outbreak infeksi

RCA /
PELAKSANAAN TINDAK
RISK GRADING Investigasi
NO KNC LANJUT (RTL)
Ada /Tidak Sederhana
ADA/TIDAK
Ada / Tidak
1
2
3
4
5
6
7

20

Anda mungkin juga menyukai