Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILINCING

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILINCING


NOMOR 006.11/SK-RSUDCil/I/2018

TENTANG

MANAJEMEN DATA PADA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN


PASIEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILINCING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILINCING

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah


Sakit Umum Daerah Tugu Koja, manajemen dan validasi data
mutu merupakan bagian yang penting dalam mendukung
asuhan dan manajemen yang lebih baik;
b. bahwa agar mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit
Umum Daerah Cilincing terlaksana dengan baik, perlu adanya
Peraturan Direktur tentang manajemen data mutu terintegrasi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit;
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;
4. SK Direktur RSUD Cilincing No. 001.11/SK-RSUDCil/I/2018
tentang Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien;
5. SK Direktur RSUD Cilincing No. 002.11/SK-RSUDCil/I/2018
tentang Pembentukan Komite Mutu;
6. SK Direktur RSUD Cilincing No. 003.11/SK-RSUDCil/I/2018
tentang Penunjukan Penanggung Jawab Data Mutu;
7. SK Direktur RSUD Cilincing No. 004.11/SK-RSUDCil/I/2018
tentang Pemberlakuan Pedoman Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TUGU KOJA


TENTANG MANAJEMEN DATA MUTU
TERINTEGRASI PADA PROGRAM PENINGKATAN
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN.

Kedua : Manajemen dan validasi data mutu terintegrasi RSUD


Tugu Koja difasilitasi oleh Komite Mutu.

Ketiga : Analisis data merupakan salah satu kegiatan


manajemen mutu untuk mendukung asuhan pasien dan
manajemen rumah sakit.

Keempat : Untuk melakukan analisis data, Tim/Komite Mutu


menggunakan metode statistik.

Kelima : Analisis yang harus dilakukan yaitu :


 Membandingkan data di rumah sakit dari waktu ke
waktu (analisis trend), misalnya dari bulan ke bulan,
dari tahun ke tahun
 Membandingkan dengan rumah sakit lain, bila
mungkin yang sejenis, seperti melalui database
eksternal baik nasional maupun internasional
 Membandingkan dengan standar - standar, seperti
yang ditentukan oleh badan akreditasi atau
organisasi professional ataupun standar – standar
yang ditentukan oleh perundang – undangan
 Membandingan dengan praktik – praktik yang
tiinginkan yang dalam literatur digolongkan sebagai
best practice (praktik terbaik) atau better practice
(praktik yang lebih baik) atau practice guidelines
(panduan praktik klinik)

Keenam : Rumah sakit menyediakan sistem manajemen data


yang didukung oleh teknologi informasi mulai dari
pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi serta
publikasi data untuk internal dan external rumah sakit.
Sistem manajemen data tersebut berkoneksi dengan
SISMADAK.
Ketujuh : Data yang diproses harus meliputi layanan prioritas
rumah sakit, indikator mutu klinis, indikator mutu
manajerial, indikator prioritas unit, pelaksanaan PPK-
CP, pengukuran penggunaan sumber daya termasuk
biaya yang dipergunakan untuk perbaikan di program
prioritas, monitoring kinerja staf klinis, data pengukuran
budaya keselamatan.

Kedelapan : Pengumpulan data mutu dilakukan setiap 1 bulan satu


kali yang dikoordinasikan dengan Komite Mutu melalui
PJ Mutu Unit.

Kesembilan : Untuk regulasi validasi data yaitu :


 Merupakan pengukuran area klinik yang baru
 Bila ada perubahan system pencatatan pasien dari
manual ke elektronik sehingga sumber data
berubah
 Bila data dipublikasi ke masyarakat baik melalui
website rumah sakit atau media lain
 Bila ada perubahan pengukuran
 Bila ada perubahan data pengukuran tanpa
diketahui sebabnya
 Bila ada perubahan subyek data seperti perubahan
umur rata-rata pasien, protokol riset diubah,
panduan praktik klinik baru diberlakukan, ada
teknologi dan metodologi pengobatan baru

Kesepuluh : Proses validasi data mencakup namun tidak terbatas


pada hal berikut :
 Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang
tidak terlibat dalam proses pengumpulan data
sebelumnya (data asli)
 Menggunakan sampel tercatat, kasus dan data
lainnya yang sahih secara statistik. Sampel 100%
hanya dibutuhkan jika jumlah pencatatan, kasus
atau atau data lainnya sangat kecil jumlahnya.
 Membandingkan data asli dengan data yang
dikumpulkan ulang
 Menghitung keakuratan dengan membagi jumlah
elemen data yang ditemukan dengan total jumlah
data elemen dikalikan 100. Tingkat akurasi 90%
adalah patokan yang baik
 Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak
sama, dengan catatan alasannya (misalnya data
tidak koleksi sampel baru setelah semua tindakan
koreksi dilakukan untuk memastikan tindakan
menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan)

Kesebelas : Proses validasi data yang akan dipublikasi di website


atau media lainnya agar diatur tersendiri, dan dapat
menjamin kerahasiaan pasien dan keakuratan data jelas
definisinya dan dilakukan tindakan koreksi.
Keduabelas : Data yang telah valid akan dilaporkan setiap bulan
dalam pertemuan Komite Mutu, kemudian setiap 3 bulan
sekali kepada Direktur dan setahun sekali kepada
Pemilik/ Representatif pemilik (Dewan Pengawas),
untuk menerima feedback.

Ketigabelas : Pada keadaan tertentu (KTD, Sentinel) maka pelaporan


harus dilakukan maksimal 2x24 jam kepada Direktur
dan Dewan Pengawas.

Keempatbelas : Publikasi data ke eksternal rumah sakit akan dilakukan


setiap tahun setelah disetujui oleh Direktur dan Dewan
Pengawas.

Kelimabelas : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Keenambelas : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam


penetapan ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 15 Januari 2018
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing

dr. Netty Siahaan, M.K.M., MARS


NIP.196104241987112001

Anda mungkin juga menyukai