Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Pedoman Program
Nasional Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting Rumah Sakit Dr. (H.C) Ir.
Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini dapat selesai disusun.
Buku ini merupakan pedoman bagi semua pihak yang terkait dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Dr. (H.C) Ir. Soekarno
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya pelayanan penurunan prevalensi
stunting dan wasting.
Dalm buku pedoman ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana dan
pencegahan Stunting dan Wasting di Rumah Sakit Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak
yang telah membantu dan menyelesaikan Buku Pedoman Program Nasional
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting Rumah Sakit Dr. (H.C) Ir. Soekarno
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Penyusu
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Tujuan Khusus
1. Terdatanya pasien dengan permasalahan stunting dan wasting di
RSUD DR. (H.C) Ir Soekarno.
2. Melakukan intervensi dibidang pengobatan dan gizi terhadap pasien
stunting dan wasting yang memerlukan intervensi lebih lanjut.
3. Melakukan penguatan rujukan masalah gizi kepada rumah sakit kelas
dibawahnya dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di wilayah
rumah pasien.
D. Batasan Operasional
1. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan
gizi kronis sehingga anak terlalu pendek menurut usianya. Definisi
stunting menurut Kementerian Kesehatan adalah anak dengan nilai z-score
kurang dari -2 SD (stunted) dan kurang dari -3SD (severely stunted).
2. Wasting adalah suatu kondisi kekurangan gizi akut dimana berat badan
anak tidak sesuai dengan panjang atau tinggi badan anak. Atau nilai z-
score kurang dari -2 SD.
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang
percepatan penurunan stunting.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2020
tentang Standar Antropometri Anak.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2013
tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
F. Kebijakan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
1. Staff medis
Staff medis adalah dokter spesialis anak yang berkopeten pada
penanganan masalah kesehatan anak sejak lahir hingga usia remaja (18
tahun) yang meliputi pencegahan, pengobatan hingga perawatan. Staff
medis bertanggung jawab terhadap Direktur Utama atau Direktur
Pelayanan.
Tugas staff medis yaitu :
1. Melakukan anamnesa , pemeriksaan fisik untuk menetapkan diagnosa
berdasarkan klinis, antropometri dan laboratorium.
2. Menentukan tindakan dan perawatan.
3. Menentukan terapi obat dan terapi diit.
4. Memberikan konseling penyakit.
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan medis
dan status gizi pasien.
6. Bertanggung jawab pada penderita secara keseluruhan.
2. Perawat Anak
Perawat anak adalah perawat yang bertugas di ruang anak, ruang intensif
anak dan rawat jalan anak.
Tugas Perawat anak yaitu :
1. Melakukan tindakan perawatan (infus, NGT) atas intruksi dokter anak.
2. Membantu, memantau dan evaluasi pemberian makan pada pasien.
3. Bertanggung jawab pada asuhan keperawatan pasien.
3. Ahli Gizi
Ahli gizi adalah profesi dibidang kesehatan yang bertugas mengupayakan
pemeliharaan dan perbaikan gizi pada anak.
Tugas ahli gizi yaitu :
1. Melakukan anamnesa gizi
2. Membuat formula WHO atau modisco dan menyusun menu makanan.
3. Memberikan konseling gizi
4. Memantau dan evaluasi pemberian makan pada pasien
5. Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan makanan.
4. Staff farmasi
Staff farmasi adalah profesi dibidang kesehatan yang bertugas dalam
penyediaan obat pasien.
Tugas staff farmasi yaitu :
1. Melaksanakan permintaan obat dan cairan parenteral berdasarkan
resep dokter.
2. Menyediakan cairan ReSoMal (oralit dan mineral mix).
3. Mengawasi interaksi obat dan makanan.
4. Membantu memantau dan evaluasi pemberian obat pada pasien.
6. Staff Humas
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Pelayanan penurunan prevalensi stunting dan wasting dilakukan di ruang
perawatan anak, ruang intensif anak dan rawat jalan anak.
B. Standar Fasilitas
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Semua pasien anak yang datang ke rumah sakit akan dilakukan skrining status
gizi. Untuk pasien yang tidak memiliki masalah stunting dan wasting akan diteruskan
pelayanan sesuai dengan tata laksana penyakitnya. Apabila tergolong stunting dan
wasting akan dilakukan assessment lanjutan oleh tim pelayanan penurunan prevalensi
stunting dan wasting.
Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan Penurunan Prevalensi Stunting dan
Wasting
Pasien Anak
IGD/ POLIKLINIK
RAJAL RANAP
Semua pasien anak yang berobat ke RSUD DR. (H.C) Ir Soekarno akan
dilakukan skrining status gizi baik di IGD ataupun poliklinik. Pasien dengan status
stunting dan wasting akan dilakukan tatalaksana komprehensif oleh tim penurunan
stunting dan wasting. Untuk pasien yang sudah pulang akan dirujuk ke rumah sakit
atau FKTM setempat untuk dilakukan pemantauan dan evaluasi lebih lanjut.
BAB V
PENGENDALIAN MUTU
Ditetapkan : Bangka
Pada Tanggal :