1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Terselanggaranya Pelayanan Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting secara
terpadu di RSUD Labuha.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman pelayanan baku dan dapat dipakai melaksanakan kegiatan
asuhan pasien stunting dan wasting
b. Tersedianya sarana dan prasarana baik medis ataupun non medis untuk
menunjang kelancaran pelayanan.
c. Meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan
d. Meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Labuha.
e. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling pada pasien dan keluarganya.
STANDAR KETENAGAAN
Keterangan :
1. Pintu Masuk
2. Timbangan 12. Meja Dokter
3. Meja Perawat 13. Kursi Dokter
4. Kursi Perawat 14. Meja Alat Tindakan
5. Kursi Pasien 15. Tempat Tidur
6. Lemari
7. Jendela
8. Tempat Sampah Medis
9. Tempat Sampah Non Medis
10. Wastafel
11. Kursi Pasien
3.1.2. DENAH POLI GIZI
KEMAMPUAN PELAYANAN
Pasien Masuk
IDENTIFIKASI MASALAH
Poli Gizi
Farmasi
Keterangan :
Bila didapatkan TB/U < -2 SD maka Tim Terpadu Penurunan Prevalensi Stunting dan
Wasting akan turun untuk melakukan pengkajian lebih lanjut.
5.3. JEJARING INTERNAL
Poli Spesialis
Poli Gizi
Rawat Inap
Rawat Inap
Farmasi
Tim Stunting dan Wasting melaksanakan jejaring internal rumah sakit. Tim
mengkoordinir penanganan pasien Stunting dan Wasting. Adapun jejaring tim adalah
Poli Spesialis, Poli Gizi, Instalasi Rawat Inap, Tim Humas dan Tim Farmasi RSUD
Labuha.
5.4. JEJARING EKSTERNAL
PUSKESMAS
RSUD LABUHA
Pasien stunting dan wasting yang datang rujukan dari puskesmas dilakukan screening
status gizi dan pemeriksaan oleh dokter spesialis di RSUD Labuha, kemudian pasien
diberikan rekomendasi asupan gizi dan pengobatan fitofarmaka bila perlu, seterusnya
pasien diarahkan untuk ke poli gizi untuk membuat pelaporan kepada Dinas Kesehatan
Halmaheran Selatan untuk ditindaklanjuti pemantauan oleh puskesmas setempat.
BAB 6
LOGISTIK
1. Kebutuhan pelayanan
2. Rata-rata jumlah kunjungan setiap hari
3. Angka rata-rata pemakaian tempat tidur bagi pelayanan rawat inap
4. Evaluasi kemampuan alat dan efisiensi penggunaan alat.
KESELAMATAN PASIEN
7.1. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
1. Assesmen Risiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
3. Pelaporan dan analisis insiden
4. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
5. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu Tindakan dan/atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
7.2. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD.
7.3. STANDAR KESELAMATAN
1. Hak Pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
7.4. INDIKATOR MUTU
1. Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event, adalah suatu kejadian yang tidak
diharapkan yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit
dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis karena
tidak dapat dicegah.
2. KTD yang tidak dapat dicegah/unpreventable adverse event, adalah suatu KTD yang
terjadi akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan mutakhir.
3. Kejadian nyaris cedera (KNC)/Near Miss, adalah suatu kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil, yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi.
4. Kesalahan medis/medical errors, adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan
medis yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
5. Kejadian sentinel/sentinel event adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian
atau cedera serius.
7.5. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN
1. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien
2. Melaporkan pada dokter jaga
3. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga
4. Mengobservasi keadaan umum pasien
5. Mendokumentasikan kejadian pada formular “pelaporan insiden kesalamatan”
BAB 8
KESELAMATAN KERJA
PENGENDALIAN MUTU
PENUTUP
Mengetahui,