Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR

RSU DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA


NOMOR : 0001/SK-DIR/RSAR-PWK/VI/2022
TENTANG
PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING
DI RSU DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA

PLT DIREKTUR RSU DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA


Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 15 Peraturan
Presiden No 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang sehat,
cerdas, dan produktif, serta pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan, dilakukan percepatan penurunan stunting dan
wasting;
c. bahwa Stunting merupakan masalah tumbuh kembang anak kronis
yang disebabkan oleh faktor multidimensi yang berdampak terhadap
kualitas sumber daya manusia, dan prevalensi Stunting (pendek) dan
wasting (kurus) di Provinsi Bali masih cukup tinggi, sehingga
diperlukan aksi pencegahan dan percepatan penurunan Stunting dan
Wasting secara terintergrasi;
d. bahwa percepatan penurunan Stunting dan Wasting dilaksanakan
secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi,
dan sinkronisasi di antara kementerian/Lembaga, pemerintah daerah
provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan
pemangku kepentingan;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Upaya
Penurunan Stunting dan Wasting melalui Keputusan Direktur RSU
DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA.
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5072 );
3. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 185;
4. Permenkes Nomor 78 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelayanan
Gizi Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/SK/VIII/2011
Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
6. Permenkes Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Akreditasi Rumah
Sakit;
7. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021
tentang Percepatan Penurunan Stunting;
9. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun
2020 - 2024;
10. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2017 Tentang KSPG
(Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi);
11. Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antopometri
Anak;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Direktur Rsu dr.Abdul Radjak Purwakarta Tentang
Kebijakan Penurunan Prevalensi Stunting Dan Wasting Di Rsu dr
Abdul Radjak Purwakarta Tahun 2022.
KEDUA : Kebijakan Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting di RSU DR.
ABDUL RADJAK PURWAKARTA sebagaimana dimaksud Diktum
Kesatu tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : Kebijakan Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting di RSU DR.
ABDUL RADJAK PURWAKARTA sebagaimana yang dimaksud
dalam Diktum Kedua dalam rangka meningkatkan mutu layanan rumah
sakit.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal yang ditetapkan.
KELIMA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka
akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Purwakarta
Pada tanggal : 1 juli 2022
DIREKTUR
RSU DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA

DR. M. Andri Muttaqin


LAMPIRAN : KEPUTUSAN PLT DIREKTUR RSU DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA
TANGGAL : 1 JULI 2022
NOMOR : 0001/SK-DIR/RSAR-PWK/VI/2022
TENTANG : KEBIJAKAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING DI
RSU DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA TAHUN 2022

KEBIJAKAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING


DI RSU DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA TAHUN 2022

Terkait dengan Kebijakan Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting di RSU DR. ABDUL
RADJAK PURWAKARTA tahun 2022, Rumah Sakit melakukan upaya-upaya promotif seperti
yang tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 Tentang
Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting sehingga mampu meningkatkan mutu kesehatan dalam
masyarakat. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh RSU DR. ABDUL RADJAK
PURWAKARTA diantaranya :
1. RSU DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA melakukan upaya promotif dan preventif dalam
rangka pencegahan sehingga diharapkan bisa menurunkan prevalensi Stunting dan Wasting.
Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah melakukan penyuluhan pada pasien jiwa anak baik
yang rawat jalan maupun rawat inap, memberikan edukasi kepada orangtua tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya Stunting dan Wasting dan cara pencegahannya, serta
melakukan intervensi gizi sensitif dan intervensi gizi spesifik.
2. Melakukan screening pada pasien jiwa anak baik rawat jalan maupun rawat inap dengan
menggunakan form screening Strong Kids untuk mengidentifikasi adanya Stunting dan
Wasting.
3. Stunting (WHO-MGRS) adalah anak balita dengan nilai Z-Score tinggi badan/panjang badan
menurut usia kurang dari -2SD/Standar Deviasi (stunted) dan kurang dari -3SD/Standar Deviasi
(severely stunted). Stunting merupakan suatu kondisi kekurangan gizi kronis yang ditandai
dengan 3G yaitu gagal tumbuh, gagal kembang, dan gangguan metabolism pada anak balita
terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
4. Wasting merupakan gabungan istilah kurus (wasted) dan sangat kurus (severe wasted) yang
didasarkan pada indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan
menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan ambang batas (Z-Score) < -2SD.
5. Membentuk Tim Stunting dan Wasting yang dikepalai oleh Dokter Spesialis Anak dan
dianggotai oleh Staf Medis, Staf Gizi, Keperawatan, Farmasi, serta Bagian Humas. Tim inilah
yang bertugas untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait (Dinas Kesehatan) jika
ditemukan kasus di Rumah Sakit.
6. Melakukan kerjasama dengan Puskesmas setempat dalam rangka deteksi dini dan penjaringan
kasus stunting dan wasting di RSU DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA, untuk
selanjutnya diberikan edukasi maupun dimonitoring (follow-up) ke rumah pasien oleh
Puskesmas setempat (kasus ringan).
7. Jika ditemukan kasus stunting dan wasting (ringan) di ruang rawat inap, maka dilakukan rujuk
internal kepada tim stunting dan wasting yang sudah dibentuk, untuk selanjutnya dilakukan
intervensi.
8. Jika ditemukan kasus stunting dan wasting dalam kondisi berat di Rumah Sakit, pasien dirujuk
ke Rumah Sakit yang ditunjuk atau Rumah Sakit yang lebih tinggi dengan fasilitas yang
memadai.
9. Tim Stunting dan Wasting juga berkolaborasi dengan tim PKRS untuk memberikan promosi
serta edukasi kesehatan tentang Stunting dan Wasting kepada pasien jiwa anak dan remaja serta
orang tua di masyarakat berbasis rumah sakit.
10. Melakukan monitoring dan evaluasi program kerja tim stunting dan wasting setiap bulan terkait
dengan administrasi dan pelayanan yang dilakukan.
11. Pencatatan dan pelaporan kasus stunting dan wasting melalui aplikasi ePPGBM (Aplikasi
Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan
setempat.

Ditetapkan : di purwakarta
Pada tanggal : 1 juli 2022
DIREKTUR
RSU DR. ABDUL RADJAK PURWAKARTA

DR. M. Andri Muttaqin

Anda mungkin juga menyukai