Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WEDA

HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (ICD 10 :)


Infeksi HIV adalah suatu spektrum penyakit yang menyerang
sel-sel kekebalan tubuh (dari infeksi primer, dengan atau
tanpa sindrom akut, sindrom asimptomatik hingga stadium
Pengertian (Definisi)
lanjut) yang disebabkan oleh human immunodefisiensy virus

 Kemungkinan sumber infeksi HIV


 Gejala dan keluhan pasien saat ini
 Riwayat penyakit sebelumnya, diagnosis dan
pengobatan yang diterima termasuk infeksi oprtunistik
 Riwayat pengobatan dan penyakit tuberculosis
termasuk kontak dengan TB sebelumnya
 Riwayat kemungkinan infeksi menular seksual
 Riwayat da kemungkinan adanya kehamilan
 Riwayat penggunaan terapi anti retroviral termasuk
riwayat rejimen Prevention of mother child
Anamnesis
transmission) sebelumnya
 Riwayat penggunaan dan pengobatan dengan
menggunakan kontrasepsi oral
 Kebiasaan sehari-hari dan riwayat prilaku seksual
 Kebiasaan merokok
 Riwayat alergi
 Riwayat vaksinasi
 Riwayat penggunaan NAPZA suntik

 Pemeriksaan fisik meliputi tanda vital, berat badan.


Tanda-tanda yang mengarah kepada infeksi oportunistik
sesuai dengan stadium HIV seperti yang terdapat pada
Pemeriksaan Fisik table di bwah ini, pemeriksaan fisik juga bertujuan untuk
mencari factor resiko penularan HIV dan AIDS seperti
needle track [ada pengguna NAPZA suntik dan tanda-
tanda IMS
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah untuk skrining HIV
 Anti HIV rapid
Pemeriksaan darah untuk diagnosis HIV
 Anti HIV ELISA 3x
 Anti HIV Western blot 1x
Pemeriksaan Darah lain
 DPL dengan diff count
 Total limfosit count : % limfosit x jumlah limfosit
 Hitung CD4
Pemeriksaan HIV dipertimbangkan pada keadaan di bawah
ini
 Infeksi menular secaras eksual
 Pasangan atau anak
 Pengguna NAPZA suntikan
 Kematian pasangan muda yang tidak jelas
penyebabnya
 Pekerjaan yang beresiko tinggi
 Aktif secaara seksual dan mempunyai banyak mutra
seksual
Kriteria Diagnosis  Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang

Stadium WHO
 Stadium 1 :
 Asimptomatik, limfadenopati generalisata
 Stadium 2
 Berat badan turun < 10%
 Manifestasi mukokutan monir (dermatitis seboroik,
prurigo, infeksi jamur kuku, ulkus oral rekuren,
cheilitis angularis)
 Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
 Infeksi saluran pernapasan napas atas rekuren
 Stadium 3
 Berat badan turun < 10%
 Diare yang tidak diketahui penyebab > 1 bulan
 Demam berkepanjangan (intermiten atau konstan)
>1 bulan
 Kandidiasis oral
 Oral hairy leucoplakia
 Tuberculosis paru
 Infeksi bakteri berat (pneumonia, piomiositis)
 Stadium 4
 HIV wasting syndrome
 Pneumonia pneumocystis carinii
 Toksoplasmosis serebral
 Kriptosporidiosis dengan diare > 1 tahun
 Sitomegalovirus pada organ selain hati, limpa atau
kelenjar getah bening (misalnya retinitis CMV)
 Infeksi herpes simplek, mukokutan (>1 bulan)atau
visceral
 Progressive multifocal leukoencephalopathy
 Mikosis endemic diseminata
 Kandidiasis esofagus, trakea, dan bronkus
 Mikobakteriosis atipik, diseminata atau paru
 Septikemia salmonella no tifosa
 Tuberculosis eksrapulmolmonar
 Limfoma
 Sarcoma Kaposi
 Ensefalopati HIV

Diagnosis Kerja HUMAN IMMUNODEFISIENSI PRIMER


Tatalaksana  Konseling
 Suportif
 Terapi infeksi oportunistik dan pencegahan infeksi
oportunistik
 Terapi antiretriviraus kombinasi, efek samping dan
penanganannya
 Infeksi oprtunistik
Komplikasi  Kanker terkait HIV
 Manifestasi HIV pada organ lain
Pemberian ARV kepada orang HIV /AIDS (ODHA) dapar
Prognosis menurunkan penyebaran virus Human Immunodefficiency
virus hingga 92%

Kepustakaan

Ketua Komite Medik Direktur

dr. Umiyanti Thenu, Sp.OG dr. Selvi D. Denggo, M.Kes, Sp.PK


NIP.198701282014032001 NIP. 197102042002122005

Anda mungkin juga menyukai