Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN HIV/ AIDS

No. Dokumen :
......SOP/Pemeriksaan
Umum/429.114.10/2016
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 15 Maret 2016
Halaman : 1/ 4

PUSKESMAS drg Wahyu P, MAP


KERTOSARI NIP. 196502271992032003

1. Pengertian HIV adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang


sel-sel kekebalan tubuh.
AIDS atau Acquired Immunodefficiency Syndrome adalah kumpulan
gejala akibat penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
infeksi HIV
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan HIV/ AIDS
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.188.4/001/429.114.10/2016
tentang jenis-jenis pelayanan di Puskesmas Kertosari.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer
5. Alat dan Bahan 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Timbangan
4. Rekam medis
6. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa keluhan . Gambaran klinik
biasanya ditandai dengan:
a. Demam lebih dari 1 bulan
b. Diare terus menerus ( > 1 bulan )
c. Kehilangan BB > 10 % dari BB dasar
d. Keluhan lain ;
 Kulit : kulit kering yang luas, terdapat kuti di genital
 Infeksi ; jamur, seperti kandidiasis oral, herpes zoster,
gangguan nafas, seperti tuberculosis, batuk lebih 1 bulan,
sesak nafas, pneumonia berulang, sinusitis kronis,
kondiloma
 Gejala neurologi : nyeri kepala yang semankin parah dan
tidak jelas penyebabnya, kejang demam, menurunnya
fungsi kognitif
e. Kaji faktor resiko : hubungan sexual yang beresiko/ tidak
aman, penggunaan napza, transfusi, pembuatan tato, bayi
dari ibu dengan HIV-AIDS, pasangan serodiskordan
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik :
a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (tensi, suhu tubuh,
nadi)
b. Menentukan tingkat/ stadium HIV
Tabel stadium klinis HIV

Stadium 1

 Tidak ada gejala


 Limfadenopati Generalisata Persisten
Stadium 2

 Penurunan BB (10 % dari BB sebelumnya)


 Infeksi saluran pernafasan yang berulang
(sinusitis, tonsilitis, otitis media, faringitis)
 Herper Zoster
 Keilitis Angularis
 Ulkus mulut yang berulang
 Ruam kulit berupa papel yang gatal (papular
pruritic eruption)
 Dermatitis Seboroik
 Infeksi jamur pada kuku

Stadium 3

 Penurunan BB (>10 % dari BB sebelumnya)


 Diare kronis yang tidak diketahui penyebabnya (>1

SOP PENANGANAN HIV-AIDS/ 2


bulan)
 Demam menetap yang tidak diketahui
penyebabnya
 Kandidiasis pada mulut yang menetap
 Oral hairy leukoplakia
 Tuberculosa Paru
 Infeksi bakteri yang berat (: pneumonia, meningitis
dll)
 Stomatitis nekrotikans ulseratif akut, ginggivitis
atau periodonititis
 Anemia yang tidak diketahui penyebabnya (8
g/dl), netropeni (0,5 x 10 g/l) dan atau
trombositopenia kronis (50 x 10 g/l)

Stadium 4

 Sindroma wasting HIV  Pneumonia


 Pneumonia Kriptokokus
Pneumocystis Jiroveci ekstrapulmoner
 Pneumonia bakteri termasuk meningitis
berat yang berulang  Infeksi mycobacteria
 Infeksi herper simplex non tuberculosis yang
kronis menyebar
 Kandidiasis esofagial  Leukoencephalopathy

 TBC extraparu multifocal progresif

 Sarkoma kaposi  Cyrptosporidiosis

 Penyakit kronis

cytomegalovirus  Isosporiasis kronis

 Toksoplasmosis  Mikosis diseminata

 Ensefalopati  Septikemia yang

 Leismaniasis berulang

diseminata atipikal  Limfoma


 Karsinoma serviks

SOP PENANGANAN HIV-AIDS / 3


 Nefropati atau invasif
kardiomiopati terkait
HIV yang simtomatis

3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu:


Pemeriksaan laboratorium untuk HIV dengan menggunakan
strategi 3 (A1, A2, A3) dengan konseling pra tes atau
informasi singkat
4. Petugas menegakkan diagnosa klinis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan hasil test HIV.
5. Petugas melakukan rujukan ke pelayanan dukungan pengobatan
untuk HIV-AIDS:

7. Unit terkait 1. Pelayanan Gawat Darurat


2. Pemeriksaan Umum
3. IMS

8. Dokumen terkait Rekam medis


9. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

SOP PENANGANAN HIV-AIDS/ 4

Anda mungkin juga menyukai