Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIK HIV / AIDS

1. Pengertian HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh


Definisi HIV manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. Virus ini
menyerang organ organ vital system kekebalan tubuh
manusia seperti sel T4, CD4, makropag.

Definisi AIDS AIDS adalah kumpulan gejala dan tanda penyakit yang
disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi
oleh virus HIV. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.
2. Anamnesis Infeksi HIV tidak akan langsung memperlihatkan gejala atau
keluhan tertentu.
Pasien datang dapat dengan keluhan :
1. Demam (Suhu >37,50 C) terus menerus atau intermiten
lebih dari satu bulan.
2. Diare yang terus menerus atau intermiten lebih dari satu
bulan.
3. Keluhan disertai kehilangan berat badan (BB) > 10 % dari
berat badan dasar.
4. Keluhan lain bergantung dari penyakit yang menyertainya.
3. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum
a. Berat Badan turun
b. Demam
2. Kulit
a. Tanda tanda masalah kulit terkait HIV misalnya kulit
kering dan dermatitis seboroik.
b. Tanda tanda herpeks simpleks dan Zoster atau jaringan
parut bekas herpes Zoster.
3. Pembesaran kelenjar getah bening.
4. Mulut ; Kandidiasis oral, oral hairy leukoplakia, keilitis
angularis.
5. Dada ; dapat dijumpai ronkhi basah akibat infeksi paru.
6. Abdomen ; hepatosplenomegali, nyeri atau masa.
7. Anogenital ; tanda tanda herpes simpleks, vagina atau
uretra.
8. Neurologi ; tanda neuropati dan kelemahan neurologis.

4. Kriteria Diagnosis 1. Memenuhi kriteria anamnesis


2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik
3. Memenuhi kriteria pemeriksaan penunjang
5. Diagnosis Kerja HIV
6. Diagnosis Banding 1. Sepsis
2. Keganasan
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium
a. Hitung jenis Leukosit :
Limfopenia dan CD4 hitung <350 (CD4 sekitar 30% dari
jumlah total limfosit)
b. Tes HIV menggunakan strategi III, yaitu menggunakan 3
macam tes dengan titik tangkap yang berbeda, umumnya
dengan ELISA dan dikonfirmasi Western Blot.
c. Pemeriksaan DPL
2. Radiologi : X Ray Thorax

Sebelum melakukan tes HIV perlu dilakukan konseling


sebelumnya.
Terdapat 2 macam pendekatan untuk tes HIV.
1. Konseling dan tes HIV sukarela (KTS – VCT = Voluntary
Counseling and Testing)
2. Tes HIV dan Konseling atas inisiatif petugas kesehatan
(TIPK – PITC = Provider – Initiated Testing and Counseling)

8. Tata Laksana 1. Konseling


2. Suportif
3. Teapi Infeksi Oportunistik
4. Terapi Antiretrovirus (ARV) kombinasi
9. Komplikasi 1. Infeksi Oportunistik
2. Kanker terkait HIV
3. Manifestasi HIV pada organ lain
10. Edukasi Konseling dan Edukasi
1. Menganjurkan tes HIV pada pasien TB infeksi menular
seksual (IMS) dan kelompok resiko tinggi besrta pasangan
seksualnya.
2. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
tentang penyakit HIV AIDS.
11. Indikator Medis 1. Keluhan berkurang
2. Kesesuaian dengan hasil CD4
12. Prognosis Prognosis sangat tergantung kondisi pasien saat datang dan
pengobatan.
Terapi hingga saat ini adalah untuk memperpanjang masa
hidup, belum merupakan terapi definitive, sehingga
prognosis pada umumnya dubia ad malam.
13. Penelaah Kritis SMF Penyakit Dalam
14. Konsultasi Sesuai infeksi Oportunistik
15. Kepustakaan 1. Edisi Revisi Tahun 2014, Panduan Praktek Klinis bagi
Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
2. Panduan Praktik Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia, Edisi Revisi Tahun 2019
Tabel Rekomendasi Rejimen Lini Pertama pada Target Populasi yang belum pernah mendapat ARV.

Tabel Obat ARV dan sediaannya.

Anda mungkin juga menyukai