Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DAN REMAJA


DENGAN HIV/AIDS

KELOMPOK :
 Ayu Anggraini
 Muhammad Rafi Nurhuda
 Mutiara Salsabila
 Vinca Fajri Abriela
Definisi

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala


dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV.

Pengertian AIDS menurut beberapa ahli antara lain :

 AIDS adalah infeksi oportunistik yang menyerang seseorang dimana mengalami


penurunan sistem imun yang mendasar(sel T berjumlah 200 atau kurang) dan
memiliki antibodi positif terhadap HIV.(Anwar Hafis,2014)
 AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir
dari infeksi oleh HIV. (Anwar Hafis,2014)
Etiologi

Sindrom immunodefisiensi didapat pediatrik (AIDS) disebabkan


oleh virus immunodefisiensi manusia / Human Immunodeficiency
virus (HIV) tipe 1 (HIV-1) yang melekat dan memasuki limfosit T
helper CD4+ , yang juga ditemukan dalam jumlah yang lebih rendah
pada monosit dan makrofag.

Resiko HIV utama pada anak-anak yaitu:

a. Air susu ibu yang merupakan sarana transmisi


b. Pemakaian obat oleh ibunya
c. Pasangan sexual dari ibunya yang memakai obat
intravena
d. Daerah asal ibunya yang tingkat infeksi HIV nya
tinggi
Tanda dan Gejala
Gejala penyakit AIDS sangat bervariasi.
Berikut ini gejala yang ditemui pada penderitaan AIDS

a. Panas lebih dari 1 bulan,


b. Batuk-batuk
c. Sariawan dan nyeri menelan,
d. Badan menjadi kurus sekali,
e. Sesak napas,
f. Pembesaran kelenjar getah bening,
g. Penurunan ketajaman penglihatan,
h. Bercak ungu kehitaman di kulit. (Anwar Hafis,2014)
i. Diare,
j. Kesadaran menurun,

Gejala penyakit AIDS tersebut harus ditafsirkan dengan hati-hati, karena dapat merupakan
gejala penyakit lain yang banyak terdapat di Indonesia, misalnya gejala panas dapat disebabkan
penyakit tifoid atau tuberkulosis paru. Bila terdapat beberapa gejala bersama-sama pada seseorang
dan ia mempunyai perilaku atau riwayat perilaku yang mudah tertular AIDS, maka orang tersebut
dianjurkan untuk tes darah HIV. (Anwar Hafis,2014)
Manifestasi Klinis
Gambaran klinis infeksi HIV dapat disebabkan HIV-nya sendiri (sindrom retroviral akut, demensia HIV),
infeksi opurtunistik, atau kanker yang terkait AIDS.Perjalanan penyakit HIV dibagi dalam tahap-tahap
Berdasarkan keadaan klinis dan jumlah CD4. (Anwar Hafis,2014)

a. Infeksi retroviral akut


Frekuensi gejala infeksi netroviral akut sekitar 50-90%. Gambaran klinis menunjukkan demam,
pembesaran kelenjar, hepatosplenomegali, nyeri tenggorokan, mialgia, rash seperti morbili,ulkus pada
mukokutan, diare, leukopenia, dan limfosit atipik, sindrom Gillian Barre, atau psikosis akut. Sindrom
ini biasanya sembuh sendiri tanpa pengobatan. (Anwar Hafis,2014)
b. Masa Asimtomatik
Pada masa ini pasien tidak menunjukkan gejala, tetapi dapat terjadi limfadenopati umum. Penurunan
jumlah CD4 terjadi bertahap, disebut
juga masa jendela(window period). (Anwar Hafis,2014)
c. Masa gejala dini
Pada masa ini jumlah CD4 berkisar antar 100-300.Gejala yang timbul adalah akibat infeksi pneumonia
bakterial, kandidosis vagina, sariawan, herpez zoster, leukoplakia, ITP, dan tuberkulosis paru. Masa ini
dulu disebut AIDS Related Complex(ARC). (Anwar Hafis,2014)
d. Masa gejala lanjut
Pada masa ini jumlah CD4, di bawah 200.Penurunan daya tahan ini menyebabkan resiko tinggi
rendahnya infeksi opurtunistik berat atau keganasan. (Anwar Hafis,2014)
Komplikasi
Adapun komplikasi klien dengan HIV/AIDS. (Anwar
Hafis,2014) antara lain :

a. Pneumonia pneumocystis(PCP)
b. Tuberculosis(TBC)
c. Esofagitis
d. Diare
e. Toksoplasmositis
f. Leukoensefalopati multifocal prigesif g. Sarcoma
kaposi
g. Kanker getah bening
h. Kanker leher rahim(pada wanita yang terkena HIV).
(Anwar Hafis,2014)
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik untuk penderita AIDS. (Anwar
Hafis,2014)adalah :

a. Lakukan anamnesis gejala infeksi oportunistik dan kanker


yang terkait dengan AIDS.
b. Telusuri perilaku berisiko yang memungkinkan penularan.
c. Pemeriksaan fisik untuk mencari tanda infeksi oportunistik
dan kanker terkait.jangan lupa perubahan kelenjar,
pemeriksaan mulut, kulit, dan funduskopi.
d. Dalam pemeriksaan penunjang dicari jumlah limfosit total,
antibodi HIV, dan pemeriksaan rontgen. (Anwar Hafis,2014)
Pengkajian
Pada pengkajian anak dan remaja HIV positif atau AIDS pada anak rata-rata dimasa perinatal sekitar usia 9 –17 tahun.

1) Keluhan utama dapat berupa :

Demam dan diare yang berkepanjangan, Tachipnae, Batuk, Sesak nafas&Hipoksia Kemudian diikuti dengan
adanya perubahan :
Berat badan dan tinggi badan yang tidak naik, Diare lebih dari satu bulan, Demam lebih dan satu bulan, Mulut dan
faring dijumpai bercak putih, Limfadenopati yang menyeluruh, Infeksi yang berulang (otitis media,faringitis ),
Batuk yang menetap ( > 1 bulan )&Dermatitis yang mnyeluruh.

2) Pada riwayat penyakit dahulu adanya riwayat transfusi darah ( dari orang yang terinfeksi HIV / AIDS ). Pada ibu
atau hubungan seksual. Kemudian pada riwayat penyakit keluarga dapat dimungkinkan :

• Adanya orang tua yang terinfeksi HIV / AIDS atau penyalahgunaan obat
• Adanya riwayat ibu selama hamil terinfeksi HIV ( 50 % TERTULAR )
• Adanya penularan terjadi pada minggu ke 9 hingga minggu ke 20 dari kehamilan
• Adanya penularan pada proses melahirkan Terjadinya kontak darah dan bayi.
• Adanya penularan setelah lahir dapat terjadi melalui ASI
• Adanya kejanggalan pertumbuhan (failure to thrife )
Pada pengkajian faktor resiko anak dan bayi tertular HIV diantaranya :

Bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan biseksual


Bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan yang berganti-ganti
Bayi yang lahir dan ibu dengan penyalahgunaan obat melalui vena
Bayi atau anak yang mendapat tranfusi darah atau produk darah yang berulang
Bayi atau anak yang terpapar dengan alat suntik atau tusuk bekas yang tidak steril

Anak remaja yang berhubungan seksual yang berganti-gantin pasangan


Gambaran klinis pada anak nonspesifik seperti :

a) Gagal tumbuh
b) Berat badan menurun
c) Anemia
d) Panas berulang
e) Limpadenopati
f) Hepatosplenomegali

Adanya infeksi oportunitis yang merupakan infeksi oleh kuman, parasit, jamur atau protozoa yang
menurunkan fungsi immun pada immunitas selular seperti adanya kandidiasis pada mulut yang dapat
menyebar ke esofagus, adanya keradangan paru, encelofati dll
Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan Mata
Adanya cotton wool spot ( bercak katun wol ) pada retina
Infeksi pada tepi kelopak mata.
Mata merah, perih, gatal, berair, banyak sekret, serta berkerak
Lesi pada retina dengan gambaran bercak / eksudat kekuningan,tunggal / multiple

b. Pemeriksaan Mulut
Adanya stomatitis gangguan Peridontitis Sarkoma kaposi pada mulut dimulai sebagai bercak merah
datar kemudian menjadi biru dan sering pada platum (Bates Barbara 1998 )

c. Pemeriksaan Telinga
Adanya otitis media
Adanya nyeri Kehilangan pendengaran

d. Sistem pernafasan
Adanya batuk yang lama dengan atau tanpa sputum
Sesak nafas
Tachipnea ( Nafas Cepat )
Hipoksia ( kadar Oksigen Menurun )
Nyeri dada
Nafas pendek waktu istirahat
Gagal nafas
e. Pemeriksaan Sistem Pencernaan
Berat badan menurun
Kesulitan menelan

Bercak putih kekuningan pada mukosa mulut


f. Pemeriksaan Sistem Kardiovaskular
Suhu tubuh meningkat
Nadi cepat, tekanan darah meningkat
Gejala gagal jantung kongestiv sekuder akibat kardiomiopatikarena HIV

g. Pemeriksaan Sistem Integumen ( Kulit )


Adanya varicela ( lesi yang sangat luas vesikel yang besar )
Herpes zoster
Nyeri panas serta malaise

h. Pemeriksaan sistem perkemihan


Didapatkan air seni yang berkurang
Adanya pembesaran kelenjar parotis

i. Pemeriksaan Sistem Neurologi


Adanya sakit kepala
Kejang-kejang
Penururnan kesadaran
Meningitis ( radang selaput otak )
Keterlambatan perkembangan

j. Pemeriksaan Sistem Muskuluskeletal


Nyeri persendian
Letih, gangguan gerak
Nyeri otot ( Bates Barbara 1998 )
Diagnosa

Diagnosis atau masalah keperawatan yang


terjadi pada anak dan remaja dengan HIV/AIDS
antara lain :

1. Resiko infeksi
2. Kurang nutrisi
3. Kurangnya volume cairan
4. Kurangnya pengetahuan keluarga
Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi
keperawatan hasil
1 Resiko terjadinya Tujuan: 1. Kaji perubahan tanda-tanda
infeksi pada anak Meminimalkan resiko terhadap infeksi ( demam, peningkatan nadi,
dengan HIV /AIDS infeksi pada anak dan remaja. peningkatan kecepatan nafas,
berhubungan dengan kelemahan tubuh atau letargi )
adanya kekebalan 2. Monitor tanda-tanda vital setiap 4
tubuh. jam sekali, tanda vital merupakan
indikator terjadinya infeksi
4. Monitor sel darah putih dan hitung
jenis setiap hari untuk monitor terjadinya
neutropenia
5. Kolaborasi dengan dokter tentang
pemberian antibiotik, anyiviral,
antijamur,
8. Lindungi individu dan resiko infeksi
dengan universal precaution
2 Nutrisi kurang dan Tujuan: 1. Kaji status perubahan nutrisi dengan
kebutuhan tubuh Kebutuhan nutrisi dan menimbang berat badan setiap hari
berhubungan dengan pasien terpenuhi 2. Monitor asupan dan keluaran setiap 8 jam
anoreksia, diare,nyeri sekali dan turgor kulit
3. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
4. Rencanakan makanan enternal dan
parenteral

3 Kurangnya volume Tujuan : 1. Berikan cairan sesuai indikasi dan toleransi


cairan tubuh pada anak Volume cairan tubuh dapat 2. Ukur masukan dan keluaran termasuk urin
berhubungan dengan terpenuhi dan tinja
adanya Kriteria hasil : 3. Monitor kadar elektrolit dalam tubuh
infeksi oportunitis a. Asupan dan keluaran 4. Kaji tanda vital turgor kulit, mukosa membran
saluran pencernaan seimbang dan ubun-ubun tiap 4 jam
( diare ) b. Kadar elektrolit tubuh 5. Monitor urin tiap 6-8 jam sesuai dengan
dalam batas normal kebutuhan
c. Nadi perifer teraba 6. Kolaborasi pemberian cairan intravena sesuai
d. Penekanan darah kebutuhan
perifer kembali dalam 7. Gangguan intregitas kulit
waktu kurang dan 3
detik
e. Keluaran urin minimal 1-

3 cc/kg BB per jam


4 Kurangnya Tujuan : 1. Kaji pemahaman tentang
pengetahuan pada Keluarga dapat diagnosis, proses penyakit dan
keluarga berhubungan mengungkapkan atau
dengan perawatan menjelaskan proses kebutuhan home care
anak yang kompleks penyakit, 2. Jelaskan daftar pengobatan,
dirumah penularan pencegahan dan efek samping obat dan dosis
perawatan 3. Jelaskan dan demonstrasikan
cara perawatan khusus
Kriteria hasil : 4. Jelaskan cara penularan HIV
a Orang tua mampu dan bagaimana cara
menjelaskan secara global pencegahannya
tentang diagnosism, proses 5. Anjurkan cara hidup normal
penyakit dan kebutuhan pada anak
home care
b Orang tua memahami daftar
pengobatan, efek samping,
dan dosis obat
c Orang tua memahami
tentang kebutuhan
perawatan yang khusus
bagi anak dan mengetahui
bagaimana HIV menular.
Thanks
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai