Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH HIV

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Patologi Klinik


Program Studi Ilmu Keperawatan Gigi

Disusun Oleh :
Abednego Budi P

(14/368776/KG/9971)

Grace Mediana

(14/368777/KG/9972)

Kamilla Rufaidah

(14/368778/KG/9973)

Dwi Anisa Prabawanti

(14/368779/KG/9974)

Tri Suci Sulfiwinarti

(14/368780/KG/9975)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA (2015/2016)

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) dikenal sebagai masalah kesehatan
umum di Amerika Serikat pada awal tahun 1980-an dan disebabkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV-1). AIDS adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan
system kekebalan tubuh, bukan penyakit bawaan, tetapi di dapat dari hasil penularan.
Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya
dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini
merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan
sekarang maupun di waktu yang datang. Selain itu,

manusia baik

AIDS juga dapat menimbulkan

penderitaan baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita sering mendapat
informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar tentang betapa
menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik penderitaan itu
mungkin tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah
beberapa bulan. Tetapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit
AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan
bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua. Oleh karena itu
kami membahasnya dalam makalah ini dan mengangkat judul HIV/AIDS.
RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dari penyakit HIV AIDS?
b. Apa saja gejala dan tanda-tanda yang di timbulkan penyakit HIV?
c. Bagaimana gambaran klinis penyakit HIV AIDS?
d. Bagaimana cara penularan HIV?
e. Bagaimana asuhan keperawatan bagi pasien penderita HIV?
TUJUAN
Mengetahui pengertian penyakit HIV.
Mengetahui gejala dan tanda tanda yang ditimbulkan penyakit HIV.
Mengetahui gambaran klinis penyakit HIV AIDS.
Mengetahui dan memahami cara penularan HIV.
Mengetahui cara asuhan keperawatan bagi pasien HIV
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang memperlemah kekebalan tubuh
manusia. HIV menyerang tubuh manusia dengan cara membunuh atau merusak sel- sel yang

berperan dalam kekebalan tubuh sehingga kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan kanker
menurun secara drastis.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
B. Gejala dan Tanda-Tanda AIDS
Gejala klinis AIDS mempunyai spectrum yang luas pada gambaran klinis. Pada awal
permulaan terdapat gejala-gejala seperti terkena flu. Penderita merasa lelah yang berkepanjangan
dan tanpa sebab, kelenjar-kelenjar getah bening dileher, ketiak, pangkal paha membengkak
selama berbulan bulan, nafsu makan menurun atau hilang, demam yang terus menerus mencapai
39 derajat Celcius atau berkeringat pada malam hari, berat badan turun tanpa sebab, luka-luka
hitam pada kulit atau selaput lendir yang tidak bisa sembuh, batuk-batuk yang berkepanjangan
dan dalam kerongkongan, mudah memar atau pendarahan tanpa sebab. Gejala-gejala awal ini
sering disebut AIDS Related Complex (ARC). Bila keadaan penyakit ini meningkat, penyakit
ganas lain berkembang seperti: radang paru (penumocytis carinii), kandiasis oesophagus,
cytomegalovirus atau herpes, sarcoma kaposi, tumor ganas.
C. Gambaran Klinis
1. Tahap pertama, tahap infeksi primer (primary infection). Tahap ini terlihat setelah
beberapa minggu terpapar HIV, ditandai dengan gejala demam, sakit tenggorokan,
lesu dan lemas, sakit kepala, fotofobia, limpadenopati serta berecak makulopapular.
Tahap ini biasanya berlangsung sekitar satu atau dua minggu lebih dan ditemukan
hampir 70% peristiwa infeksi HIV.
2. Tahap kedua, tahap infeksi dini (early infection) Tahap ini merupakan nama laten
virus yang dapat berlangsung selama beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Umumnya

penderita

asimtomatik

kecuali

beberapa

diantaranya

dengan

limpadenopati umum.
3. Tahap ketiga, tahap infeksi menengah (middle infection). Tahap ini ditandai dengan
munculnya kembali antigen HIV serta penurunan sel limfosit T sehinngga penderita
menjadi sangat rentan terhadap berbagai kondisi dan infeksi. Kandiasis di mulut dan
oral hairy leukoplakia serinng terlihat pada tahap ini.
4. Tahap keempat, tahap sakit HIV berat (severe HIV disease) Tahap ini ditandai
dengan timbulnya infeksi oportunistik dan neoplasma yang menyebabkan keadaan
sakit berat dengan angka kematian yang tinggi. Tahap inilah yang disebut AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome)

D. Cara Penularan
AIDS adalah penyakit yang fatal dan menular. Jalan utama untuk tranmisi HIV adalah
kontak seksual (homoseksual atau heteroseksual) tranmisi jarum suntik dan alat kesehatan lain,
tranmisi perinatal (dari ibu ke anak dalam persalinan), tranmisi darah dan produk darah serta
tranmisi dalam pelayanan kesehatan yaitu pada pekerja rumah sakit yang berkontak dengan
darah atau cairan tubuh pasien dengan infeksi HIV.
Secara epidemiologi menunjukkan bahwa darah merupakan jalur penularan utama virus
AIDS, telah dilaporkan bahwa HIV juga ditemukan dalam saliva, air mata, air susu ibu dan urin .
Penularan melalui saliva sampai saat ini memang diragukan karena jumlah virus dalam saliva
amat kecil sehingga tidak potensial untuk penularan. Hasil beberapa penyelidikan menunjukkan
bahwa sebenarnya saliva dapat menghambat virus HIV agar tidak menginfeksi limfosit manusia,
disamping fungsi saliva sendiri sebagai pelindung karena mengandung sejumlah protein saliva.
Resiko penularan dalam tindakan kedokteran diperkirakan melalui saliva yang tercampur darah
karena luka yang timbul dalam perawatan.

perawatan gigi memungkinkan terjadinya

pendarahan, penggunaan hanplece berkecepatan tinggi, alat ultrasonic dan adanya kontak dengan
sejumlah besar pasien juga memungkinkan terjadinya infeksi dan kontaminasi bagi dokter gigi
sangat besar. Prosedur perawatan yang berakibat terjadinnya pendarahan adalah pencabutan gigi,
pembedahan, perawatan periodontal, pembersihan karang gigi dan lain-lain. Pada dasarnya,
instrumen yang menembus jaringan lunak atau yang akan menyebabkan pendarahan atau kontak
dengan selaput lendir yang utuh seperti jarum suntik, jarum endodontik, tang ekstaksi merupakan
instrumen yang tergolong beresiko tinggi.

E. ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIV


1. Asuhan Keperawatan Respons Biologis (Aspek Fisik)
Aspek fisik pada penderita HIV adalah pemenuhan kebutuhan fisik sebagai akibat dari tanda
dan gejala yang terjadi. Aspek perawatan fisik meliputi:
(a) universal precautions
(b) Pengobatan Infeksi Skunder dan Pemberian ARV
(d) Pemberian Nutrisi
(e) Aktifitas dan istirahat.

2. Asuhan Keperawatan Respons Sosial (Keluarga Dan Peer Group)


Dukungan social sangat diperlukan terutama pada penderita HIV yang kondisinya sudah
sangat parah. Individu yang termasuk dalam memberikan dukungan social meliputi
pasangan (suami/istri), orang tua, anak, sanak keluarga, teman, tim kesehatan, atasan, dan
konselor.

Konsep Dukungan Sosial

Pengertian dukungan social

Jenis dukungan social

Hubungan Dukungan Sosial dengan kesehatan

3. Asuhan Keperawatan Respons Spiritual

Menguatkan harapan yang realistis kepada pasien terhadap kesembuhan

Pandai mengambil hikmah.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang memperlemah kekebalan tubuh
manusia. Gejala awal biasanya terjadi seperti terkena flu, penderita merasa lelah yang
berkepanjangan dan tanpa sebab, kelenjar-kelenjar getah bening dileher, ketiak, pangkal paha
membengkak selama berbulan bulan, nafsu makan menurun atau hilang, demam yang terus

menerus mencapai 39 derajat Celcius atau berkeringat pada malam hari, berat badan turun tanpa
sebab, luka-luka hitam pada kulit atau selaput lendir yang tidak bisa sembuh, batuk-batuk yang
berkepanjangan dan dalam kerongkongan, mudah memar atau pendarahan tanpa sebab.
Jalan utama untuk tranmisi HIV adalah kontak seksual (homoseksual atau heteroseksual)
tranmisi jarum suntik dan alat kesehatan lain, tranmisi perinatal (dari ibu ke anak dalam
persalinan), tranmisi darah dan produk darah serta tranmisi dalam pelayanan kesehatan yaitu
pada pekerja rumah sakit yang berkontak dengan darah atau cairan tubuh pasien dengan infeksi
HIV.

DAFTAR PUSTAKA
-

Nursalam dan Ninuk Dian K. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV.
Jakarta : Salemba Medika.

Simanungkalit, Bona, dkk. Pengetahuan HIV dan AIDS pada Remaja di Indonesia
(Analisis Data Riskesdas 2010). Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No.3, Agustus 2011:
145-154.

Patauli, Sondang. AIDS dan Pencegahan Penularannya pada Praktek Dokter Gigi. 5
September 2015. Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1147/1/fkg-sondang2.pdf

Anda mungkin juga menyukai