ENDOKRIN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Patologi Klinik
Yang dibimbing oleh drg. Mayu Winnie Rachmawati, M.Sc., dan
drg. Ivan Arie Wahyudi, M.Kes., Ph.D sebagai PJMK
Oleh
Kelompok 3
Widhi Setiyani
Elvira Purnamasari
Kamilla Rufaidah
Atma Beauty M
(9953)
(9964)
(9973)
(9983)
ENDOKRIN
2)
masuk ke aliran darah, tetapi masing-masing tipe hormon tersebut bekerja dan
memberikan pengaruhnya hanya untuk sel tertentu. (Ulfhitha, 2012)
B. Fungsi Sistem Endokrin secara Umum
Empat tujuan/kegunaan paling penting dari Sistem Endokrin, yaitu :
1) Homeostasis
(temperatur/
thermoregulation,
metabolisme,
nutrisi,
(Asih, 1999)
1. Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands (raja dari
semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar
endokrin lainnya. Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi
oleh faktor emosi dan perubahan iklim. Pituitari dibagi 2 bagian, yaitu
anterior dan posterior.
a. Hipofisis anterior:
1. Hormon somatotropin (untuk pembelahan sel, pertumbuhan)
2. Hormon tirotropin (sintesis hormon tiroksin dan pengambilan
unsur yodium)
3. Hormon adrenokortikotropin (merangsang kelenjar korteks
membentuk hormon)
4. Hormon laktogenik (sekresi ASI)
dibawah
kendali
hormon
pelepas
tirotropin
(TRH)
pertumbuhan
manusia.
Kelenjar
timus
bahkan
sangat
fungsi
mempengaruhi
penyerapan. Apabila
kekurangan
pembangunan
tubuh
dan
mengendalikan
mengatur
karakteristik
seksual
gonadnya
adalah
testes, dan
pada
wanita
gonadnya adalah
pertama
gestasi
dan
tampak
jelas
pada
minggu
lazim
juga
disebut
sebagai
insufesiensi pelepasan Growth Hormone yang terjadi pada masa anakanak (Rumahorbo, 1999). Adanya kekurangan hormon pertumbuhan
ini berkaitan dengan hipofungsi kelenjar hipofisis (Hipopituitarisme).
Hipopituitarisme ini dapat terjadi akibat penyakit pada kelenjar
hipofisis sendiri atau pada hipotalamus. Gejalanya berupa badan
pendek (Smeltzer, 2001). Selain itu sering pula ditemukan berbagai
derajat insifisiensi adrenal dan hipotiroidisme, mereka mungkin akan
mengalami kesulitan di sekolah dan memperlihatkan perkembangan
intelektual yang lamban, kulit biasanya pucat karena tidak adanya
MSH (Price, 2006).
b. Etiologi
Disebabkan oleh defisiensi GRH, IGF-I atau penyebab lainnya.
Beberapa kasus disebabkan oleh defiensi seluruh sekresi kelenjar
hipofisis anterior atau disebut panhipopituitarisme selama masa anakanak. Pada umumnya, pertumbuhan bagian tubuh sesuai satu sama
lain, tetapi kecepatan pertumbuhannya sangat berkurang.
c. Gambaran klinik
- Perawakan pendek berat (cebol)
- Agak gemuk
8
terjadi
karena
kelebihan growth
pubertas).Jika
kelenjar
pituitary
memproduksi
hormon
pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak dan bagian tubuh dapat tumbuh
tidak normal cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah,
seorang anak bisa berhenti tumbuh di ketinggian.
4. Penyakit Cushing (Sindrom Cushing)
Sindrom yang disebabkan oleh berbagai
penyakit
seperti
adenoma tunggal.
15% lainnya melibatkan berbagai kelenjar. Biasanya herediter dan
paratiroid karsinoma.
b. Patofisiologi
Hiperparatiroidisme dapat bersifat primer (yang disebabkan oleh
hiperplasia atau neoplasma paratiroid) atau sekunder, dimana kasus
biasanya berhubungan dengan gagal ginjal kronis. Normalnya terdapat
10
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Arthur C. Guyton and John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi
9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Campbell, et all. 2003. BiologiJilid 1. Jakarta: Erlangga.
Carolyn M. Hudak, Barbara M. Gallo (1996), Keperawatan Kritis; Pedekatan
Holistik Volume II. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Diktat Kuliah. 1981. Sistem Endokrin. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Indonesia.
Donna D. Igatavicius, Kathy A. Hausman. 1995. Medical Surgical Nursing:
Pocket Companoin For 2 nd Edition, W. B. Saunders Company,
Philadelphia.
Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan
(Edisi III). Jakarta: EGC.
Idrisirfan. 2009. Buku diktat anatomi untuk mahasiswa kedokteran. Bagian
anatomi FK-UNHAS. Makassar.
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius
J. H. Green. 2002. Fisiologi Kedokteran. Tangerang : Binarupa Aksara
Lynda Juall Carpenito (2000), Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik
Klinis edisi 6, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Marylin
E.
Doengoes,
Mary
Frances
Moorhouse,
Alice
C.
Geissler
15