Pengertian HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus )
.Fase 3
Dimulai ketika sel CD4 dalam tubuh sudah
dikuasai virus yang pada tahap ini sudah
banyak sekali dalam darah.ketika sistem
kekebalan tubuh sudah gagal,penyakit
pun mulai menyerang.
.Fase 4
Ketika gejala-gejala penyakit menjadi
semakin parah,selanjutnya penderita
didiagnosis menderita AIDS.
Manifestasi klinis
Pneumonia pneumocystic(PCP)
Tuberculosis(TBC)
Esofagitis
Diare
Toksoplasmositis
Leukoensefalopati multifocal prigesif
sarcoma kaposi
Kanker getah bening
Kanker leher rahim(pada wanita yang terkena
HIV)
Pemeriksaan Diagnostik
1. Lakukan anamnesa gejala infeksi oportunistik dan kanker
yang terkait dengan AIDS.
2. Telusuri perilaku beresiko yang memungkinkan
penularan.
3. Pemeriksaan fisik untuk mencari tanda infeksi
oportunistik dan kanker terkait.jangan lupa perubahan
kelenjar,pemeriksaan mulut,kulit,dan funduskopi.
4.Dalam pemeriksaan penunjang dicari jumlah limfosit
total,antibody HIV,dan pemeriksaan Rontgen.
Bila hasil pemeriksaan antibody positif maka dilakukan
pemeriksaan jumlah CD4,perlu juga dilakukan
pemeriksaan viral load untuk mengetahui awal pemberian
obat antiretroviral dan memantau hasil pengobatan.
Penatalaksanaan Medis
1.Apabila terinfeksi HIV,maka terapinya yaitu:
a. Pengendalian Infeksi Opurtunistik
b. Terapi AZT (azidotimin)
c. Terapi Antiviral Baru
d. Vaksin dan Rekonstruksi virus
2. Diet
Tujuan diet bagi penderita AIDS adalah
> memberikan intervensi gizi secara cepat dengan mempertimbangkan
seluruh aspek dukungan gizi pada semua tahap dini penyakit infeksi Hiv.
> Mencapai dan mempertahankan berat badan secara komposisi tubuh
yang diharapkan,terutama jaringan otot.
Syarat-syarat Diet HIV AIDS adalah:Energi tinggi,protein tinggi,lemak
cukup,vitamin dan mineral tinggi,serat cukup,cairan
cukup,elektrolit,makanan diberikan sedikit tapi sering.
ASUHAN KEPERAWATAN
1.PENGKAJIAN :
a. Aktivitas/istirahat
Mudah lelah,berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya,malaise
b. Sirkulasi
Takikardia,perubahan TD postural,pucat,sianosis.
c. Integritas ego
Alopesia,lesi cacat,menurunnya berat badan,putus asa,depresi,marah,menangis.
d. Eliminasi
Faeses encer,diare pekat yang sering,nyeri tekanan abdominal,abses rectal
e. Makanan/cairan
Disfagia,bising usus,turgor kulit buruk,lesi pada rongga mulut,kesehatan gigi/gusi yang
buruk,dan edema.
f. Neurosensori
Pusing,kesemutan pada ekstermitas,konsentrasi buruk,apatis,dan respon melambat.
g. Nyeri/kenyamanan
Sakit kepala,nyeri pada pleuritis,pembengkakan pada sendi,penurunan rentang gerak
h. Pernapasan
Batuk,produktif/non produktif,takipnea,distres pernapasan.
1. Diagnosis keperawatan:
Nyeri berhubungan dengan inflamasi/kerusakan
jaringan ditandai dengan keluhan
nyeri,perubahan denyut nadi,kejang otot dan
gelisah.
Hasil yang diharapkan :
keluhan hilang,menunjukkan ekspresi wajah
rileks,dapat tidur atau beristirahat secara
adekuat.
Intervensi keperawatan
Rasionalisasi
Intervensi keperawatan
1. Pantau pemasukan oral dan
pemasukan cairan sedikitnya
2.500ml/hari.
2.Buat cairan mudah diberikan pada
pasien:gunakan cairan yang
mudah ditoleransi oleh pasien dan
yang menggantikan elktrolit yang
dibutuhkan
3. Kaji turgor kulit,membrane mukosa
dan rasa haus.
4. Hilangkan makanan yang potensial
menyebabkan diare,yakni yang
pedas.
5. Berikan obat-obat anti diare
Rasionalisasi
1. Mempertahankan keseimbangan
cairan,mengurangi rasa haus dan
melembabkan membrane mukosa.
2. Meningkatkan pemasukan cairan
tertentu mungkin terlalu menimbulkan
nyeri untuk di konsumsi karena lesi
pada mulut.
Intervensi keperawatan
1. Auskultasi bunyi nafas,tandai
daerah paru yang mengalami
penurunan,atau kehilangan
ventilasi,dan munculnya bunyi
adventisius.misalnya
krekels,mengi,ronki.
2. Catat kecepatan
pernafasan,sianosis,peningkatan
kerja pernafasan dan munculnya
dispnea,ansietas
3.Dorong pasien untuk melakukan
apapun yang mungkin,misalnya
perawatan diri,duduk
dikursi,berjalan,pergi makan.
4. Pantau respon psikologis terhadap
aktifitas,misal perubahan
TD,frekuensi pernafasan atau
jantung.
Rasionalisasi
1. Memperkirakan adanya perkembangan
komplikasi atau infeksi
pernapasan,misalnya pneumoni.
2. Takipnea,sianosis,tidak dapat
beristirahat,dan peningkatan
nafas,menunjukkan
kesulitannpernafasan dan adanya
kebutuhan untuk meningkatkan
pengawasan atau intervensi medis.
3. Meningkatkan fungsi pernafasan yang
optimal dan mengurangi aspirasi atau
infeksi yang di timbulkan karena
atelektasis
4. Mempertahankan oksigenasi efektif
untuk mencegah atau memperbaiki
krisis pernafasan.
TERIMA KASIH