Anda di halaman 1dari 28

REFERAT

HFMD (FLU SINGAPORE )


PEMBIMBING : DR. HASAN BASRI, SP.A

OLEH : GUSTI KHALIDA RIZMA ROSA’DY


2015730051

Ilmu Kesehatan Anak, Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas MuhammadiyahJakarta
RSUD R. Syamsudin, SH. Sukabumi, Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut (KTM), atau Hand, Foot
and Mouth Disease (HFMD) dan dikenal juga dengan
istilah “Flu Singapura” adalah penyakit yang umumnya
diderita oleh bayi dan anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Periode usia yang terkena yaitu antara usia 6 bulan
sampai 3 tahun, namun ada laporan kasus yang
menyebutkan bahwa bayi baru lahir atau usia dewasa di
atas 25 tahun dapat terkena penyakit ini.
• HFMD sangat menular dan sering terjadi dalam musim
panas. HFMD adalah penyakit umum yang menyerang
anak-anak usia dibawah 10 tahun. Infeksi HFMD lebih
berat pada bayi dan anak dibandingkan orang dewasa,
tetapi umumnya, penyakit ini memiliki manifestasi ringan.
Tidak ada predileksi rasuntuk penyakit infeksi ini. Rasio
penderita laki-laki dan perempuan adalah 1:1.
LATAR BELAKANG
• Beberapa tahun terakhir ini epidemi HFMD yang
berkaitan dengan EV 71 lebih banyak ditemukan di Asia
Tenggara termasuk Malaysia (1997) Taiwan (1998) dan
Singapura (2000). Epidemi HFMD juga terjadi di Jepang
pada tahun 2000, 2005 dan 2007 serta Cina pada tahun
2008. Epidemi terbesar terjadi pada tahun 1998 di Taiwan
yang menginfeksi lebih dari 120.000 orang dan
menyebabkan 78 kematian.
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana mendiagnosis dan penatalaksanaan HFMD?
TUJUAN PENULISAN
• Mengetahui definisi Hand, Foot, and Mouth Disease atau Flu
Singapore
• Mengetahui etiologi dan epidemiologi Hand, Foot, and Mouth
Disease atau Flu Singapore
• Mengetahui klasifikasi dan patofisiologi Hand, Foot, and Mouth
Disease atau Flu Singapore ?
• Mengetahui manifestasi klinis, cara mendiagnosis, dan diagnosis
banding Hand, Foot, and Mouth Disease atau Flu Singapore ?
• Mengetahui penatalaksanaan dan komplikasi Hand, Foot, and
Mouth Disease atau Flu Singapore ?
MANFAAT PENULISAN
• Manfaat dalam Bidang Pendidikan
Sebagai sumber ilmu dan referensi.

• Manfaat dalam Bidang Pelayanan


Sebagai alat bantu untuk klinisi agar memahami dan
mampu mendiagnosis serta menatalaksana Hand, Foot,
and Mouth Disease atau Flu Singapore.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Hand-foot-and-mouth disease (HFMD) adalah
suatu penyakit infeksi sistemik akut, disebabkan
oleh enterovirus, ditandai adanya lesi berbentuk
ulkus pada mulut dan eksantema berbentuk vesikel
pada ekstremitas bagian distal disertai dengan
gejala konstitusi yang ringan dan biasanya bersifat
swasirna
Etiologi
Spesies Enterovirus

Coxsackievirus

Rhinovirus, Cardiovirus,
Apthovirus
• Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus,
Coxsackie B virus. Penyebab HFMD yang paling sering
pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16,
sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena
keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai
meninggal adalah Enterovirus 71.
• Coxsackie virus yang dipisahkan menjadi dua
kelompok yaitu A dan B, yang didasarkan pada
pengaruhnya terhadap tikus yang baru lahir (Coxsackie
A menyebabkan cedera otot, kelumpuhan, dan
kematian,. Coxsackie B mengakibatkan kerusakan
organ, tetapi hasil kurang parah).
• Tipe A virus penyebab Herpangina (lepuh menyakitkan di mulut,
tenggorokan, tangan, kaki, atau di semua bidang). Tangan, kaki, dan
penyakit mulut (HFMD) adalah nama umum dari infeksi virus.
Coxsackie A 16 (CVA16) menyebabkan sebagian besar infeksi.
HFMD di AS Ini biasanya terjadi pada anak-anak (usia 10 dan di
bawah), Tipe A juga menyebabkan konjungtivitis (peradangan pada
kelopak mata dan area putihmata).
• Tipe B menyebabkan epidemi virus pleurodynia (demam, paru-paru,
dan nyeri perut dengan sakit kepala yang berlangsung sekitar dua
sampai 12 hari dan resolve). Pleurodynia juga disebut penyakit
Bornholm. Ada enam serotipe dari Coxsackie B (1-6, dengan B 4
dianggap oleh beberapa peneliti sebagai kemungkinan penyebab
diabetes di sejumlah individu).
PATOGENESIS
Masa Inkubasi
Patogenesis HFMD 3-6 hari

Menyebar dan
Virus masuk Virus menginfeksi bereplikasi di
melalui oral / mukosa traktus jaringan limfoid
pernafasan gastrointestinal. submukosa di
tonsil dan plak
peyer
Lesi di kulit dan
mukosa, selain itu
respons imun Viremia dan
terhadap virus kemudian virus
menyebabkan bereplikasi di Menuju limfonodi
munculnya demam sistem regional
dan gejala infeksi retikuloendotelial
viral.
Manifestasi Klinis
• Demam 2- 3 hari ( 38oC – 39oC )
• Malaise
• Nyeri perut
• Batuk
• Nyeri tenggorokkan
• Nafsu makan menurun
• Lesi Oral ( Sariawan )
• Bintik-bintik merah (vesikel eritema ) pada rongga mulut,
telapak tangan, dan kaki
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan fisik


Pemeriksaan
Penunjang

Serologis Pungsi Lumbal PCR


Diagnosis
• Pemeriksaan serologis jarang dilakukan karena tidak dapat
menunjukkan serotipe yang spesifik dari enterovirus. Standar
kriteria untuk mendiagnosis infeksi enterovirus adalah
dengan isolasi virus. Virus dapat diisolasi dan didentifikasi
melalui kultur dan teknik immunoassay dari lesi kulit, lesi
mukosa atau bahan feses.
Diagnosis
• Polymerase chain reaction (PCR) memberikan hasil yang
cepat dalam mendeteksi dan identifikasi serotipe enterovirus.
Pemeriksaan ini menjadi uji diagnostik yang sangat bernilai
tetapi dibatasi oleh ketersediaannya dan biayanya yang
relatif mahal.
Diagnosis
• Pungsi lumbal merupakan pemeriksaan yang penting jika
terjadi meningitis. Profil dari cairan serebrospinalis pada
penderita dengan meningitis aseptik akibat enterovirus
adalah lekosit yang sedikit meningkat, kadar gula yang
normal atau sedikit menurun, sedangkan kadar protein
normal atau sedikit meningkat.3
Diagnosa Banding
• Varicella
• Stomatitis aphthosa
• Erupsi obat
• Herpes ginggivostomatitis
• Mealse
Komplikasi
• Dehidrasi
• Infeksi sekunder pada lesi
• Meningitis
Terapi

• Self Limiting diseasae


• Terapi Suportif :
- Antipiretik
- Analgetik
- Antibiotik
- Pemberian makanan dan minuman yang banyak
Prognosis
• Secara umum HFMD memiliki prognosis yang baik dan kebanyakan
kasus diharapkan dapat sembuh secara total. Komplikasi serius jarang
terjadi. Komplikasi yang parah dapat timbul jika terjadi salah
diagnosis, tidak dapat memelihara hidrasi yang adekuat dan gagal
dalam mengenali tanda-tanda menuju adanya keterlibatan neurogenik.
Belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah infeksi EV 71. Risiko
infeksi dapat diturunkan dengan tindakan higiene yang bagus dan
dengan menghindari kontak antara individu yang terinfeksi dan
individu yang rentan.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
• Hand, Foot and Mouth Disease merupakan penyakit self limiting
disease yang menyerang anak-anak usia dibawah 10 tahun, dengan
manisfestasi klinis berupa demam serta munculnya lesi berbentuk
ulkus pada mulut yang dirasakan sangat nyeri dan perih oleh
penderitanya dan ruam berbentuk macula eritema disertai vesikel
pada ekstremitas bagian distal yang tidak terasa sakit atau gatal.
Penegakan diagnosis dapat dilakukan melalui anamnesis serta
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang jaang dilakukan. Terapi
yang dapat diberikan adalah terapi suportif sesuai dengan gejala serta
istirahat yang cukup. Edukasi mengenai komplikasi yaitu dehidrasi
perlu diinformasikan pada keluarga pasien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai