Pembimbing:
Dr. Fajar Sidik , Sp.BP-RE
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. X
• Jenis Kelamin : Laki – laki
• Usia : 10 Bulan
• Alamat : Cempaka Indah RT 10/07 Kel.Harapan Mulya Kec. Kemayoran Kota
Jakarta Pusat
• Agama: Islam
• No. RM : 01.01.XX.XX
• Tanggal MRS : 5 Januari 2021
ANAMNESIS
• Keluhan Utama Dilakukan alloanamnesis pada orangtua pasien (ibu pasien)
Bagian sekitar wajah, leher, dada, lengan kiri , lengan kanan, perut dan punggung kiri tersiram
air panas.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-) Inspeksi : Perut tampak datar
Thoraks
Inspeksi : Normochest, pergerakan dinding dada simetris,
retraksi dinding dada (-/-)
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Vesikuler (+), Ronkhi (-), Wheezing (-)
Tgl 5/01/21
Pemeriksaan Penunjang Jam 13.40
Hematologi Lengkap
Hemoglobin 11.0 g/dL 11-16
Leukosit 25.53 (↑) 106/mL 5 – 10
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 (↓) % 2-4
Neutrofil batang 5 % 3-5
Neutrofil Segmen 75 (↑) % 25 – 60
Limfosit 15(↓) % 25 – 50
Monosit 5 % 1-6
Laju Endap Darah 5 % 0 - 10
Hematokrit 33(↓) % 35 - 43
Jumlah Trombosit 629(↑) 103/µL 217 - 491
Eritrosit 5.33(↑) 10^6/µL 3.60 – 5.20
Pemeriksaan Penunjang Tgl 5/01/21
Jam 13.40
Jumlah Retikulosit
Absolut 48 25 - 75
Persen 4,68 % 0.50 – 2.00
MCV 75(↓) Fl 74-102
MCH 26(↓) Pg 22 – 31
MCHC 33 (↑) g/dl 28 -32
Pemeriksaan Penunjang Tgl 5/01/21
Jam 20.24
Elektrolit
Natrium (Na) darah 133 (↓) mEq/L 135 - 147
Kalium (K) darah 4,68 mEq/L 3.6 – 5.8
Klorida (Cl) darah 75 mEq/L 94 - 111
Diabetes
Glukosa Darah
151 mg/dl 70 - 200
Sewaktu
Tanggal 5/01/2021
Saat di IGD
Diagnosis Kerja
Penatalaksanaan IGD
A:
Luka bakar grade 2A, 2B 18% TBSA
Follow Up tanggal 7/01/2021
S : pasien aktif, pasien sering minum P:
Observasi demam
O: Paracetamol drop 3 x 70 mg
T = 37,9 ˚C Cefotaxim inj 3 x 175 mg
rr = 28 x /m Cairan KA-EN 1B 20 cc/ jam
Hr = 120 x/m
Luka bakar 20% pada wajah, dada, punggung dan
ekstremitas atas
Urin 7 jam : 22 cc/jam
A:
Luka bakar grade 2A, 2B 18% TBSA
Tanggal 8/01/2021
hari ke 3
Follow Up tanggal 8/01/2021
S : pasien aktif P:
O:
Observasi demam
T = 37,5 ˚C
Ganti verban dengan kemitulle dan kassa
rr = 26 x /m
Hr = 128 x/m Paracetamol drop 3 x 70 mg
Luka bakar grade 2A 2B Cefotaxim inj 3 x 175 mg
Wajah : 8% KAEN 1B 15 cc/ jam
Trunkus anterior : 10%
Observasi produksi urin
Trunkus posterior 4 ½ %
Ext superior dextra : 2%
Extr superior sinistra : 1%
TBSA : 25,5%
A:
Luka bakar grade 2A, 2B 25,5% TBSA
Follow Up tanggal 13/01/2021
S : pasien demam . Pasien aktif P:
O:
Observasi TTV
T = 37,6 ˚C
Ganti verban dengan kemitulle dan kassa
rr = 27 x /m
Hr = 130 x/m Paracetamol drop 3 x 70 mg
Luka bakar grade 2A 2B
Wajah : 8%
Trunkus anterior : 10%
Trunkus posterior 4 ½ %
Ext superior dextra : 2%
Extr superior sinistra : 1%
TBSA : 25,5%
A:
Luka bakar grade 2A, 2B 25,5% TBSA
Tanggal 13/01/2021
Perawatan Luka hari ke 8
Follow Up tanggal 15/01/2021
S : ibu os mengatakan anak tenang. P:
O: Observasi TTV
Luka bakar grade 2A 2B
Ganti verban dengan kemitulle dan kassa
Wajah : 8%
Trunkus anterior : 10%
Trunkus posterior 4 ½ %
Ext superior dextra : 2%
Extr superior sinistra : 1%
TBSA : 25,5%
Luka bakar sudah baik
A:
Luka bakar grade 2A, 2B 25,5% TBSA
Tanggal 15/01/2021
Perawatan Luka hari ke 10
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda – benda yang
menghasilkan panas seperti:
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20 ed: Elsevier; 2017. p.1406-9.
Etiologi
• Penyebab tersering pada semua umur adalah Api dan tersiram air panas.
• Luka bakar melepuh / tersiram air panas paling sering terjadi pada korban
hingga usia 5 tahun.
• persentase luka bakar yang signifikan pada anak-anak dapat dikaitkan dengan penganiayaan
anak.
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20 ed: Elsevier; 2017. p.521.
Patofisiologi Etiologi
Transfer energi
Kerusakan langsung
susunan membrane sel
Nekrosis koagulatif
nekrosis koagulatif
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20 ed: Elsevier; 2017. p.505.
Zona luka bakar
• Dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
• zona koagulasi : merupakan sebuah
zona yang terdiri dari sel – sel kulit yang
mengelami nekrosis akibat dari luka
bakar.
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20 ed: Elsevier; 2017. p.506.
Kedalaman Luka Bakar
1. Luka bakar derajat satu terbatas pada
epidermis.
Sedangkan untuk mengestimasi luas luka bakar pada luka bakar yang tidak luas
dapat menggunakan area palmar (jari dan telapak tangan) dari tangan pasien
yang dianggap memiliki 1% total body surface area.
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20 ed: Elsevier; 2017. p.507
Initial Assesment
1. Primary Survey
Segera identifikasi kondisi – kondisi mengancam jiwa dan lakukan manajemen emergensi.
a. Cedera pada saluran napas bagian atas menyebabkan edema, yang dikombinasikan dengan
edema seluruh tubuh yang berhubungan dengan luka bakar yang parah, dapat menghalangi
jalan napas.
b. Cedera jalan nafas harus dicurigai dengan luka bakar wajah, bulu hidung hangus, sputum
karbonat, dan takipnea
c. Suara serak progresif adalah tanda obstruksi jalan napas yang akan datang, dan intubasi
endotrakeal harus dilakukan
Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana luka Bakar. Jakarta. 2019. Hal 12 – 63
Initial Assesment
b. (Breathing) : Pernapasan dan ventilasi
a. Berikan oksigen 100% high flow 10-15 liter per menit melalui masker non-
rebreathing
b. patensi jalan nafas saja tidak menjamin adanya ventilasi yang adekuat.
c. Perlu meihat ekspansi dada dan suara napas yang sama dengan pengembalian CO2
dari endotrakeal tube memastikan pertukaran udara yang cukup.
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20 ed: Elsevier; 2017. p.513
Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana luka Bakar. Jakarta. 2019. Hal 12 – 63
Initial Assesment
c. (Circulation) : Sirkulasi dengan control perdarahan
b. nadi sentral
c. Pemasangan DC
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20 ed: Elsevier; 2017. p.513
Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana luka Bakar. Jakarta. 2019. Hal 12 – 63
Initial Assesment
d. (Disability) : Status Neurogenic
a) Melepas semua pakaian dan aksesoris yang melekat pada tubuh pasien
Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana luka Bakar. Jakarta. 2019. Hal 12 – 63
Initial Assesment
2. Secondary survey
Merupakan pemeriksaan menyeluruh mulai dari kepala sampai kaki. Pemeriksaan dilaksanakan
setelah kondisi mengancam nyawa diyakini tidak ada atau telah diatasi. Tujuan akhirnya adalah
menegakkan diagnosis yang tepat.
Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana luka Bakar. Jakarta. 2019. Hal 12 – 63
Tatalaksana
• Resusitasi Cairan
• Luas luka bakar dikalkulasi menggunakan Rules of Nines.
Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana luka Bakar. Jakarta. 2019. Hal 12 – 63
• Selanjutnya diberikan cairan rumatan
Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana luka Bakar. Jakarta. 2019. Hal 12 – 63
• Untuk pasien anak dengan prinsip yang sama menggunakan :
Formula Parkland + Cairan Rumatan :
Pemasangan kateter urin menjadi sangat penting pada pemantauan dan menjadi suatu
keharusan dilakukan pada:
• Luka derajat dua dapat diobati dengan penggantian balutan harian dengan antibiotik
topikal, kain kasa, dan balutan elastis
• Luka dalam tingkat dua dan tiga memerlukan eksisi dan pencangkokan untuk luka
bakar yang cukup besar, dan pemilihan balutan awal harus ditujukan untuk menahan
proliferasi bakteri dan memberikan oklusi sampai operasi dilakukan.
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20 ed: Elsevier; 2017. p.516
Eskarotomi
•Eskar → Struktur
Tindakan putihyang
insisi eskar / pucat yang bersifat
melingkari tidakekstremitas.
dada atau nyeri dan umumnya akan
mengeras.
Dilakukan bila ada indikasi
•Eskar melingkar di dada dan esktremitas.
Tujuan:
• Tanda – tandagangguan
Mencegah gangguanbreathing.
breathing : frekuensi napas meningkat.
• Tanda – tanda penekanan
Mencegah penekanan struktur
struktur penting
penting :pada ekstremitas (pembuluh darah,
• saraf).
Jari – jari terasa baal
• Nyeri :
Indikasi
• Pucat
Pada luka bakar yang mengenai seluruh ketebalan dermis sehingga timbul
• Dingin
edema yang dapat menjepit pembuluh darah, misalnya luka bakar melingkar
• ekstremitas
di Tidak bisa digerakkan
dan dada.
Skin Graft
• Jaringan kulit diambil dari bagian yang sehat kemudian
ditransplantasikan ke bagian tubuh yang terkena jejas.
• Teknik yang dapat digunakan adalah Full Thickness Skin Graft (FTSG)
merupakan skin graft yang menyertakan seluruh bagian dari dermis.
Teknik lain yang dapat digunakan adalah Split Thickness Skin Graft
(STSG).
ANALISA KASUS
Penanganan di IGD
Initial Assesment
1. Primary Survey Pada Tindakan yang dilakukan di IGD
mengancam jiwa dan lakukan manajemen tidak dilakukan pemasangan cervical collar
emergensi. neck
Tindakan :
• Bersihkan jalan nafas dari benda asing
• Lakukan Chin lift, Jaw thrust
• Hindari melakukan hiperfleksi atau
hiperekstensi kepala dan leher
• Kontrol tulang cervical dengan Collar Neck
Initial Assesment
b. (Breathing) : Pernapasan dan ventilasi
• Pada inspeksi dada, pergerakan dinding
Periksa tanda – tanda hipoksia dan dada simetris dan adekuat
hiperventilasi atau hipoventilasi
Hati – hati luka bakar yang melingkar pada • Pasien mendapatkan pemberian oksigen
dada (jika ada pertimbangkan eskarotomi)
lengkap. lengkap
Initial Assesment
d. (Disability) : Status Neurogenic Derajat Kesadaran pasien:
Derajat Kesadaran : A (Alert) : Sadar penuh
A (Alert) :Sadar penuh
a) Melepas semua pakaian dan aksesoris c) Pasien diselimuti untuk tetap dalam keadaan
hangat
yang melekat pada tubuh pasien
d) Dilakukan penghitungan luas luka bakar dengan
b) Lakukan log roll untuk melihat metode rules of Nine
permukaan posterior pasien
• Luas Luka bakar saat pasien • Penilaian luas luka bakar harus
secara akurat untuk menghindari
berada di IGD 18% TBSA
kekurangan cairan akibat penilaian
• Luas luka bakar saat pasien di yang tidak tepat, dapat menyebabkan
bangsal dilakukan wound toilet syok hipovolemik
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical Practice. 20 ed:
Elsevier; 2017. p.507
Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana luka Bakar. Jakarta. 2019. Hal 12 – 63
Resusitasi Cairan
• Untuk pasien anak menggunakan :
Formula Parkland + Cairan Rumatan :
Resusitasi cairan
4ml x 7 kg x 25.5% = 714 cc/ 24 jam
8 jam pertama = ½ x714 = 357 cc /8 jam Pasien delayed
= 44 cc/ jam resuscitation 8 jam
16 jam berikutnya = 714 cc/16 jam
= 44 cc/jam
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical Practice. 20 ed:
Elsevier; 2017. p.507
Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana luka Bakar. Jakarta. 2019. Hal 12 – 63
Monitoring
Pemantauan
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 20 ed: Elsevier; 2017. p.513
Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana luka Bakar. Jakarta. 2019. Hal 12 – 63
Produk balutan untuk perawatan luka bakar berdasarkan Guideline Australian And New Zealand Burn
Association
Produk Fungsi Indikasi Aplikasi Catatan
Silikon/ hidrofilik foam + lapisan silicon Nonadherent dan conformable Luka bakar superfisial Gunakan setelah wound bed dan tutup Tidak digunakan jika infeksi
lembut + lapisan waterproof dengan fiksasi
Hidrokoloid 1. Membantu autolysis Superfisial dan mid dermal. Luka Menutupi 2- 5cm dari margin luka. Dapat Tidak digunakan jika ada infeksi
Memberikan kelembaban luka eksudat rendah hingga moderate menempel hingga 2-3 hari dan 5 hari jika
Menyerap eksudat tidak ada tanda eksudat
Gauze Vaselin Petroleum coated gauze Balutan antiseptik conformable Luka dermal thickness Grafts dan 1. Gunakan langsung pada luka Lepaskan jika menempel pada dasar
area donor 2-3 lapisan untuk luka akut luka
Sodium carboxymethy cellu lose (CMC) Memfasilitasi debridement dan menyerap Luka tereksudasi sedang Digunakan untuk melembabkan setelah Tingkatan eksudat mengindika sikan
& 1.2% ionic Ag in Fibrous material eksudat wound bed. ditutup lagi dengan balutan frekuensi dari penggantian balutan
sekunder. dilihat balutan setelah 7- 10
hari. biarkan balutan tersebut hingga
sembuh
Silver (cth: , nanocrystali ne ag, coated Proteksi antimikrobial spektrum luas dan Luka dermal hingga full thickness. Dibasahi dengan H2O; keringkan dan Pewarnaan pada kulit yang temporer,
mesh) dengan lapisan rayon dalam menurunkan formasi eksudat Grafts dan area donor. dan luka gunakan bagian bawah warna biru/ silver. Cegah jika alergi. dan cegah
terinfeksi Melembabkan balutan sekunder, diganti 3- hipotermia.
4hari
Diagnosis Kerja