Anda di halaman 1dari 30

Presentasi Kasus

Kista Endometriosis

Moderator :
dr. Ferry Darmawan, SpOG

Oleh:
Adam Satria Rakatama 1710221042
KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSPAD GATOT SOEBROTO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ‘VETERAN’ JAKARTA
Laporan Kasus

IDENTITAS PASIEN :
• Nama : Ny. R
• Usia : 43 tahun
• Pendidikan : S2
• Pekerjaan : Perawat
• Agama : Islam
• Suku : Padang
• Gol. darah :A
• Alamat rumah : Paseban Timur Gang IV/14 RT 08 Paseban
• Tgl masuk RS : 22 Oktober 2017
• No. RM : 866849
DATA DASAR
Diperoleh secara autoanamnesis pada tanggal 22 Oktober
2017.
ANAMNESIS
• Keluhan Utama
• Pasien mengeluhkan nyeri perut bagian kanan bawah sejak 9 bulan SMRS.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien rujukan RSI Cempaka Putih dengan suspect kista dermoid dd.
musinosum, nilai test Ca 125 adalah 13.5 U/mL. Pasien tidak ditanggung BPJS
di RSI Cempaka Putih. Nyeri perut sejak 9 bulan SMRS, benjolan di perut
disangkal. BAB dan BAK dalam batas normal. HPHT: 5 September 2017.
• Riwayat Haid
• Menarche umur 15 tahun, dengan siklus haid teratur 28 hari, lama haid 7 hari.
• Riwayat KB
• Tidak ada.
• Riwayat Pernikahan
• Menikah 1 kali, umur menikah 25 tahun, umur suami saat menikah 18 tahun.
• RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Hipertensi (-), diabetes (-), jantung (-), asma (-), alergi (+) obat
eritromycin.

• RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


• Hipertensi (-), diabetes (-), jantung (-), asma (+), alergi (-), miom (-)

• RIWAYAT OBSTETRI
• Anak pertama laki-laki umur 11 tahun di RSI Cempaka Putih, aterm,
SC a/i kepala letak tinggi, laki-laki, 3000 gram, 50 cm, baik
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2017.

• Status Generalis
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Tinggi badan : 160 cm
• Berat badan : 67 kg
• IMT : 26,1 kg/m2
• Tekanan darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 80 kali/menit, reguler
• Pernafasan : 20 kali/menit
• Suhu tubuh : 36,5 0C (axilla)
• Mata : Konjungtiva anemi -/-, Sklera Ikterik -/-
• Jantung : Bj I-II regular, Murmur (-), Gallop (-)
• Paru : Vesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
• Abdomen : Membuncit lebih besar dari usia kehamilan
• Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
• Status Ginekologi
• Inspeksi: V/U tenang (-), perdarahan (-)
• USG Ginekologi
• Uterus AF ukuran 4,4 x 3,5
• Ovarium kanan 6,2 x 5,19 volume 31cc
• Echogenik inten homogen (+)
• Ovarium Kiri 3,8 x 1,6 volume 34,50cc
• Inspekulo
• Tidak dilakukan.
• Pemeriksaan dalam
• Tidak dilakukan.
• Pelvimeter klinik
• Tidak dilakukan.

• DIAGNOSA KERJA
• Kista Endometriosis Kanan

• RENCANA TERAPI
• HDLO
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• LABORATORIUM • MCV: 28
• Ca 125 (Prodia) : 13,5 U/mL (4 • MCHC: 33
Mei 2017) • PT: 0.9x
• APPT: 1.1x
• LABORATORIUM (11/10/2017) • SGOT: 15
• DPL : • SGPT: 100
• Hb: 13 • Ureum: 21
• Ht: 39 • Kreatinin: 0.9
• Leukosit: 6820 • Albumin: 98
• Trombosit: 300.000 • GDP: 89
• MC: 84 • Ca 125: 14,82
LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan 23/10/2017 Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
Hemoglobin 12.4 12.0 – 16.0 g/dL
Hematokrit 37 37 – 47 %
Eritrosit 4.5 4.3 – 6.0 juta/µL
Leukosit 18310 * 4.800 – 10.800/µL
Trombosit 134000 * 150.000 – 400.000/µL
MCV 83 80 – 96 fL
MCH 28 27 – 32 pg
MCHC 33 32 – 36 g/dL
Jenis Pemeriksaan 25/10/2017 Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
Hemoglobin 11.6 * 12.0 – 16.0 g/dL
Hematokrit 35 * 37 – 47 %
Eritrosit 4.1 * 4.3 – 6.0 juta/µL
Leukosit 12760 4.800 – 10.800/µL
Trombosit 283000 150.000 – 400.000/µL
MCV 88 80 – 96 fL
MCH 28 27 – 32 pg
MCHC 34 32 – 36 g/dL
FOLLOW UP
22/10/2017
S O

Keluhan Sementara (-) KU baik, CM

Suhu 36,50C, RR 20 x/menit

HR 84x/menit, TD 120/70 mmHg

Skala nyeri 0
A P

Kista Endometriosis Kanan 1. Hemodinamik stabil


- Mengukur TTV
2. Persiapan operasi
- Clisma/yal 0-I-II
- Paru : Acc ringan, nebulizer
bila timbul sesak
- Jantung : Acc ringan
- Anastesi : ASA II R. Inap
3. HDLO 23-10-2017 pukul 06.00
22/10/2017 Visit Preop
S O

Nyeri perut kanan bawah sejak 9 bulan SMRS TD 130/80 Nadi 84x/menit RR 20x/menit
St. Generalis:
Mata: Konj. Anemis (-)
RPS:Benjolan perut disangkal, BAB BAK dbn, HPHT 5-10-2017
Pulmo: dbn
Abdomen: dbn
RPD: DM/HT/Asma disangkal
St. Ginekologi:
Inspeksi: V/U tenang (-), perdarahan (-)
RPK: Miom negatif USG Ginekologi
Uterus AF ukuran 4,4 x 3,5
Robstetri: Anak 1 laki-laki 11 tahun, SC Ovarium kanan 6,2 x 5,19 volume 31cc
Echogenik interna homogen (+)
Ovarium Kiri 3,8 x 1,6 volume 34,50
Lab:
DPL :
Hb: 13
Ht: 39
Leukosit: 6820
Trombosit: 300.000
MC: 84
MCV: 28
MCHC: 33
PT: 0.9x
APPT: 1.1x
SGOT: 15
SGPT: 100
Ureum: 21
Kreatinin: 0.9
Albumin: 98
GDP: 89
Ca 125: 14,82

A P

Kista Endometriosis kanan dan Dismenorea (Vas 4-5) Pro Laparoscopy kista dan ablasi kista endometriosis
S O

Keluhan sementara tidak ada KU baik, CM


 22/10/2017
TD: 110/70, HR: 80x/menit, RR:
20x/menit

Skala nyeri 0
A P

Kista Endometriosis kanan 1. Hemodinamik stabil


- Mengukur TTV
2. Rencana HDLO
3. Persiapan OP
- Cukur pubis S O
- Yall collon pagi-sore
Keluhan nyeri daerah operasi (+) KU baik, CM
- Puasa jam 22.00
- PRC 300cc di bank darah TD: 120/70, S: 360C, RR: 20x/menit,
HR: 90x/menit, terpasang infus
asering menetes lancar 20 tpm d.cath
(+) prod (+) skala nyeri 4
A P
23/10/2017 Pasien dijemput dari
OK sentral  Post laparoskopi kistektomi ovarium 1. Hemodinamik stabil
kanan, adhesiolisis - Mengukur TTV
2. Cegah infeksi
Memberikan gentamicyn 2x80
mg IV

1. Atasi nyeri
Memberikan profenid supp.
3x100 mg FC 1x24 jam
S O

Nyeri abdomen bila bergerak KU baik, CM

TD: 101/68, HR: 75x/menit, S:370C, RR:  24/10/2017


20x/menit.

Konj.:anemis, skala nyeri:3.

Hasil lan 23.10.2017:

Leukosit: 18310/uL

Trombosit: 134.000/uL

DPL 23/10/17: S O

12.4/37/18.310/134000/83/28/33 Nyeri VAS 2, Perdarahan (-) KU baik, CM


A P
TD 110/70, HR: 90x/menit, RR: 20x/menit
POD I Post laparoskopi kistektomi kista - Gentamycin 2x80g IV
St. Generalis dbn
endometriosis dengan masalah: - Profenid 3x10 g supp.
- Cek DPL ulang sore St. Obstetri
1. Leukositosis ec. Susp. Infeksi
- Rencana GV & BPL besok I : v/u tenang, perdarahan (-)
2. Trombositopenia
A P

POD II Post Laparoskopi Kistektomi Kista Ganti Verban


Endometriosis dengan masalah:
Rencana BPL hari ini
1. Leukositosis
Terapi:
25/10/2017 
Coamoxiclat 3x625mg PO

As. Mefenamat 3x1

Hemobion 1x1

Kontrol Poli tanggal 1/11 2017


TINJAUAN PUSTAKA

• Kista Endometriosis
• Definisi
• Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang
masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri yang terdiri atas kelenjar-
kelenjar dan stroma.
• Kista endometriosis adalah suatu jenis kista yang berasal dari jaringan
endometrium. Ukuran kista bervariasi antara 0,4-4 inchi.
• Epidemiologi
• Endometriosis merupakan masalah ginekologis pada 5-15% dari wanita usia
reproduksi dan 3-5% dari wanita postmenopause. Jumlah perempuan
dengan endometriosis di Amerika Serikat mencapai 7 juta dan lebih dari 70
juta di seluruh dunia terutama pada negara industrial.
Etiologi

Teori
Menstruasi Teori
Imunologik
Retrograde Metaplasia
dan Genetik

Teori Emboli
Faktor
Limfatik dan
Endokrin
Vaskular
Klasifikasi

Peritoneal endometriosis

Ovarian Endometrial Cysts


(Endometrioma)

Deep Nodular Endometriosis


Klasifikasi Stadium menurut American Fertility
Society (AFS)
• Skor 1-5: Stadium I (penyakit minimal)
• Skor 6-15: Stadium II (penyakit sedang)
• Skor 16-40: Stadium III (penyakit berat)
• Skor >40: Stadium IV (penyakit sangat berat)
Tingkat kepercayaan laparaskopi terdiri atas 4
tingkatan
• Tingkat 1: Mungkin endometriosis – Vesikel peritoneal, polip merah,
polip kuning, hipervaskularisasi, jaringan parut, adhesi
• Tingkat 2: Diduga endometriosis – Kista coklat dengan aliran bebas
dari cairan coklat.
• Tingkat 3: Pasti endometriosis – Lesi jaringan parut gelap, lesi merah
dengan latar belakang jaringan ikat sebagai jaringan parut, kista
coklat dengan area mottle merah dan gelap dengan latar belakang
putih.
• Tingkat 4: Endometriosis – Lesi gelap dan jaringan parut pada
pembedahan pertama.
Patofisiologi

• Endometriosis dipengaruhi oleh faktor genetik


• Gangguan menstruasi seperti menoragia dapat mempengaruhi
sistem hormonal tubuh
• Toksik dari sampah-sampah perkotaan mikoroorganisme masuk ke
dalam tubuh  respon imun menurun  faktor pertumbuhan sel-sel
abnormal meningkat
• Ovarium merupakan bagian pertama dalam rongga pelvis yang dapat
terkena endometriosis
• Sel endometrial  peredaran darah dan limpa  memiliki
kesempatan untuk mengikuti aliran regional tubuh dan menuju ke
bagian tubuh lainnya
• Endometrial ekstrauterine  siklus endokrin normal  pada saat
estrogen dan progesteron meningkat  jaringan endometrial ini juga
mengalami perkembangbiakan
Patofisiologi

• Perubahan kadar estrogen dan progesteron lebih rendah atau


berkurang  nekrosis dan terjadi perdarahan di daerah pelvis.
• Perdarahan  iritasi peritonium dan menyebabkan nyeri saat
menstruasi (dismenorea).
• Penggumpalan darah di pelvis  adhesi/perlekatan di dinding dan
permukaan pelvis  nyeri pada daerah permukaan yang terkait,
nyeri saat latihan, defekasi, BAK dan saat melakukan hubungan seks.
• Adhesi uterus dan tuba fallopii  menyebabkan uterus mengalami
retroversi
• Adhesi di tuba fallopii  gerakan spontan ujung-ujung fimbriae untuk
membawa ovum ke uterus  terhambat infertil.
Manifestasi Klinis

• Dismenorea
• Nyeri Pelvik
• Dispareunia
• Diskezia
• Subfertilitas
Lokasi Terjadinya Endometriosis
Diagnosis

Px. Diagnosis Prosedur


Anamnesis
Ginekologi Laparoskopi Lainnya
Diagnosis Banding

• Adenomiosis Uteri
• Radang pelvik
• Tumor adneksa
• Mioma uteri
• Kista ovarium
Tata Laksana

• Terapi Medikamentosa
• Pil kontrasepsi oral kombinasi, danazol, agen progestational, dan analog
GnRH
• Terapi Bedah
• Pembedahan Konservatif
• Pembedahan Semikonservatif
• Pembedahan Radikal
Komplikasi

• Fibrosis dan jaringan parut


• Obstruksi kolon dan ureter
• Ruptur endometrioma
• Peritonitis
Prognosis

• Dapat mengalami rekurensi kecuali sudah histerektomi dan


oofrektomi bilateral
Kesimpulan

• Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih


berfungsi terdapat di luar kavum uteri yang terdiri atas kelenjar-kelenjar dan
stroma.
• Kista endometriosis adalah suatu jenis kista yang berasal dari jaringan
endometrium.
• Endometriosis merupakan masalah ginekologis pada 5-15% dari wanita usia
reproduksi dan 3-5% dari wanita postmenopause.
• Masih belum bisa dipastikan penyebab dari terjadinya endometriosis. Beberapa
teori telah dikemukakan antara lain menstruasi retrograde, teori imunologik dan
genetik, teori metaplasia, teori emboli limfatik dan vascular, dan faktor endokrin.
• Endometriosis dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori berdasarkan lokasi dan
tipe lesi, yaitu peritoneal endometritis, ovarian endometrial cyst, dan deep
nodular endometriosis.
• Gejala yang ditimbulkan dari endometritis antara lain dismenorea, nyeri pelvik,
dispareunia, diskezia, dan subfertilitas.
• Untuk mendiagnosis kista endometriosis diambil dari laparoskopi yang
merupakan alat diagnosis baku emas.
• Penatalaksanaan dari kista endometriosis dapat berupa terapi medikamentosa
dan terapi bedah.
Daftar Pustaka
• Prawirohardjo S. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP, 2002. p.314-36. Medicine. 2012.
• Lee BM, The Endometriosis cyst. http://ezinearticles.com/?Cyst- • Luthan D, Halim B, Adenin I. Endometriosis dan Tekhnologi Bantuan
Endometriosis---Cyst-in-the-Walls-of-the-Womb&id=1794678 [diakses Reproduksi Dalam: Darmasetiawan MS, Anwar INC, Djuwantono T,
25 Oktober 2017]. Adenin, Jamaan T.(ed). Fertilisasi Invitro dalam Praktek Klinik. Cetakan
I. Jakarta: 2006.
• Viganò P, Parazzini F, Somigliana E, Vercellini P. Endometriosis:
epidemiology and aetiological factors. Best Pract Res Clin Obstet • Lobo RA, Katz VL. Endometriosis: etiology, pathology, diagnosis,
Gynecol. 2004. management. Comprehensive Gynecology, 5th ed. Philadelphia: Mosby
Elsevier. 2007.
• Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada. Endometriosis:
Diagnosis and Management. 2010. • Prawirohardjo S. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP, 2002. p.314-36.
• Ali B. Endokrinologi Ginekologi Edisi Kedua. Media Aesculapius: FK UI. • Stoppler MC, Endometriosis
2008; 225-237. http://www.medicinenet.com/endometriosis/page3.htm#tocg [diakses
27 Oktober 2017].
• Berek JS. Berek & Novak’s Gynecology 15th ed. Lippincott Williams &
Wilkins. 2011. • Kapoor D, Davila. Endometriosis: Treatment & Medication.
http//www.emedicine.com [diakses 27 Oktober 2017].
• Overton C, Davis C, McMillanL, Shaw R. An Atlas Of Endometriosis, 3rd
ed. London: Informa Healthcare, p.2-3, 2007. • Memardeh SM, Muze KN. Endometrosis. Dalam Current obstetry and
gynecology diagnosa and therapy. 9th ed. Boston: Mc Graw Hill. 2003.
• Sud S, Tulandi T. Endometriosis http://www.obgyn.net/medical.asp?
page=/english/pubs/features/mcgill-student-projects/endometriosis.
london.1999 [diakses 24 Oktober 2017].
• Kandeel M, Endometriosis: An update
http://www.gfmer.ch/GFMER_members/pdf/Endometriosis_Kandeel_
2008.pdf [diakses 24 Oktober 2017].
• Martin DC. Endometriosis staging.
http://www.memfert.com/endostage.htm [diakses 29 Oktober 2017].
• James RS. Danforth Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Jakarta: Widya
Medika. 2002.
• Hanifa W. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. 2011.
• A Guide for Patients Revised. American Society For Reproductive

Anda mungkin juga menyukai