Pembimbing
dr Vidia Sari, Sp.OG
1
1. PENYAJIAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny Elsa D
Umur : 19 tahun
Alamat : Pondok
Harapan Kita Gg Kembang
Alam
Tanggal MRS : 5 Juli 2019
No. RM : 064476
Pekerjaan : IRT
3
ANAMNESIS
4
ANAMNESIS (2)
Riwayat Obstetri :
I. 2018/♂/aterm/Klinik/spontan/3300g/(+)
II. Hamil ini
Riwayat Menstruasi :
• Menarche usia 11 th, siklus tidak teratur (1 bulan 2 kali), 4-7
hari, 3 x ganti pembalut
• HPHT : 27/10/2018
TD Nadi RR T
130/80 mmHg 105x/menit 20x/menit 36,50C
BB TB BMI
48 kg 146 cm 22,5
7
STATUS LOKALIS
Kepala Normocephal
CA(+/+), SI (-/-), pupil reguler bulat isokor 3 mm/3 mm, refleks cahaya
Mata
(+/+)
Mulut Bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (-), atrofi papil lidah (-)
Statis, bentuk dada simetris, kelainan kulit (-). Dinamis, gerakan paru
Inspeksi
simetris, tidak ada gerakan paru yang tertinggal, retraksi (-)
Paru Palpasi Fremitus taktil paru kanan = paru kiri, nyeri tekan (-)
Perkusi Sonor dikedua lapang paru
Suara napas dasar: vesikuler (+/+). Suara napas tambahan: wheezing (-/-),
Auskultasi
ronkhi (-/-) 8
Inspeksi Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi Iktus kordis tidak teraba
Batas kanan jantung: SIC IV linea parasternal dextra
Jantung Pinggang jantung: SIC III linea parasternal sinistra
Perkusi Batas kiri jantung: SIC V linea midclavicularis sinistra
11
DIAGNOSIS AWAL
12
TATALAKSANA AWAL
• O2 NK 2-4 lpm
• Transfusi PRC 750 cc
• Injeksi Dexametason 6 mg/12 jam selama 2 hari
• Cefadroxil 2 x 500 mg
• Nifedipin 10 mg p.o. diulang 15 menit maksimal 4 kali sampai his
hilang
• Lactafar 1x1 tab p.o.
• Observasi his
13
Hari, tanggal S O A P
Sabtu, 6/7/19 Ada pengeluaran air TD : 110/60 mmHg G2P1A0M1 hamil 35- •O2 NK 2-4 lpm
sejak 7.00, mulas (-) N : 96 x / menit 26 minggu dengan •Transfusi PRC 750 cc
RR : 20 x/menit anemia berat + (kolf ke-3)
T : 36,6 IUGR •Injeksi Dexametason
DJJ 128x/menit 6 mg/12 jam selama 2
Pengeluaran air 20cc hari
•Cefadroxil 2 x 500
mg
•Lactafar 1x1 tab p.o.
•Observasi his
9.00 s.d.a Loading RL 1 kolf
Pasien miring kiri
Nifedipine 10 mg per
15 menit maksimal 4
kali
13.10 Mulas, ada rasa ingin VT lengkap, kepala Kala II (11 menit) Posisikan pasien
meneran, pengeluaran Hodge IV, membran Memimpin meneran
air banyak ketuban (-), ketuban
putih keruh
14
Hari, tanggal S O A P
Sabtu, 6/7/19 Partus spontan dengan belitan
13.21 tali pusar 1 kali longgar
A♂H a/s 9/10, BB 1840 gram,
PB 42 cm, LK/LD/LL : 28,5
cm/27 cm/9 cm, anus (+),
kelainan (-)
13.30 Plasenta lahir spontan, Kala III (9 Injeksi Oxytosin 1 amp i.m.,
komplit, warna merah segar, menit) melakukan PTT
pengapuran (-)
15
Hari, tanggal S O A P
Minggu, 7/7/2019 Tidak ada keluhan TD : 100/70 mmHg P2A0M1 partus •IVFD RL 20 tpm
(pasien pindah ke nifas) N : 76 x / menit prematurus spontan • Transfusi PRC 750 cc
RR : 20 x/menit dengan anemia berat (kolf ke-3)→Target Hb
T : 36,5 + ISK 8 g/dL
Kontraksi uterus (+) • Cefadroxil 2 x 500
keras, TFU 2 jari di mg
bawah pusar • As.mefenamat 3x500
Perdarahan pervaginam mg
normal, lochea rubra • Sulfas ferrous 1x1 tab
tidak berbau
Senin, 8/7/2019 Tidak ada keluhan TD : 120/80 mmHg P2A0M1 partus • Cefadroxil 2 x 500
N : 85 x / menit prematurus spontan mg
RR : 16 x/menit dengan anemia berat • As.mefenamat 3x500
T : 36,40C + ISK mg
Kontraksi uterus (+) • Sulfas ferrous 1x1 tab
keras, TFU 2 jari di • Boleh pulang
bawah pusar
Perdarahan pervaginam
normal, lochea rubra
tidak berbau
16
DR (Post transfusi 2 kolf) 6 Juni 2019 DR (Post transfusi 3 kolf) 8 Juni 2019
Leukosit 13.34 x 103/µL 4,5 – 11 x 103/µL Leukosit 11.95 x 103/µL 4,5 – 11 x 103/µL
Eritrosit 3.53 x 106/µL 4,20 – 5,40 x 106/µL Eritrosit 4.35 x 106/µL 4,20 – 5,40 x 106/µL
17
DAFTAR MASALAH
18
2. PEMBAHASAN
DIAGNOSIS ANEMIA PADA KEHAMILAN
20
DIAGNOSIS ANEMIA PADA KEHAMILAN (2)
21
Pada kehamilan normal volume plasma meningkat akibat perubahan hormone dan shunt
pembuluh darah plasenta
massa eritrosit meningkat 10-20% pada wanita tanpa suplemen besi, 30% pada yang
mendapat suplemen besi
Disproporsi volume plasma dengan jumlah eritrosit : hemodelusi
22
PENYEBAB ANEMIA PADA KEHAMILAN
Wiknjosastro H. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka 23
Sarwono Prawirohardjo.
KOMPLIKASI ANEMIA PADA KEHAMILAN
• Risiko abortus
• Persalinan premature
• Hambatan tumbuh kembang janin
dalam Rahim Pada kehamilan
• Ancaman dekompesasi kordia
(Hb < 6 gr% ) • Gangguan his ( kekuatan mengejan)
• Kala I dan kala II berlangsung lama
• Kala III berisiko untuk terjadi
retensio plasenta dan perdarahan
Pada persalinan postpartum karena atonia uteri
Chowdhury S, Rahman M, Mpniruddin ABM. Anemia in Pregnancy.
• Kala IV dapat terjadi perdarahan
Medicine Today : 2014 Volume 26 Number. 01 postpartum sekunder dan atonia 24
Kimberly BF, Linda MS, Harold EF, Edward EW. The Johns Hopkins uteri
Manual of Gynecology and Obstetrics. 3rd Edition. 2007
• Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan
perdarahan postpartum
• Risiko infeksi puerperium
• Produksi ASI berkurang Masa nifas
• Dekompensasi kordis mendadak setelah
persalinan
• Anemia saat nifas • Abortus
• Intrauterine fetal death (IUFD)
• Persalinan premature
• Berat badan lahir rendah
Pada Janin • Kelahiran dengan anemia
• Dapat terjadi cacat bawaan
Chowdhury S, Rahman M, Mpniruddin ABM. Anemia in Pregnancy. • Sistem imun tubuh bayi yang rendah
Medicine Today : 2014 Volume 26 Number. 01 25
Kimberly BF, Linda MS, Harold EF, Edward EW. The Johns Hopkins mudah terinfeksi
Manual of Gynecology and Obstetrics. 3rd Edition. 2007
ANEMIA DEFISIENSI BESI
anemia mikrositik yang ditandai dengan penurunan MCV sebagai akibat dari berkurangnya produksi Hb
27
ANEMIA MEGALOBLASTIKM (2)
•SADT : eritrosit yang besar berbentuk lonjong, trombosit dan leukosit sedikit
menurun, hipersegmentasi netrofil, Giant stab-cell, retikulosit menurun.
28
TATALAKSANA
o Perbaikan nutrisi
o Tablet besi 60 mg dan asam folat 4mg/hari → sejak awal kehamilan-6 bulan
postpartum
o Iron parenteral bila target peningkatan Hb (1g/dl per minggu) tidak tercapai
o Iron inravena (iron sucrose/ferric gluconase)
o Transfusi darah (PRC) pada anemia berat dengan Hb ≤6 g/dL atau mendekati aterm
Hb<8g/dL
o Defisiensi folat → asam folat oral 5mg/hari
o Defisiensi B12 → 250 µg cynacobalamin parenteral
29
30
ANEMIA HEMOLITIK (2)
Akut :
• Mendadak mual, panas badan, muntah, menggigil, nyeri perut, pinggang dan
ekstrimitas, lemah badan, sesak nafas, pucat
• Gangguan kardiovaskuler
• BAK warna merah/gelap
Kronis :
• keluhan lemah badan berlangsung dalm periode beberapa minggu sampai bulan
Asimptomatik biasanya tanpa gejala.
Bentuk sedang berat :
• pucat, subikterik, splenomegali, petekhie, purpura (Sindrom Evan’s), hemolisis
kongenital. 31
ANEMIA HEMOLITIK (3)
DIAGNOSIS
Peningkatan destruksi sel darah merah menyebabkan:
1. Peningkatan bilirubin serum (unconjugated)
2. Kelebihan urobilinogen urin ( akibat pemecahan bilirubin di intestinal)
3. Penurunan haptoglobin plasma
4. Kenaikan LDH serum
Peningkatan produksi sel darah merah menyebabkan ;
1. retikulositosis
2. hiperplasia eritroid dari sumsum tulang
Pada beberapa anemia hemolitik terdapat sel darah merah abnormal seperti ;
1. sferosit
2. sickle sel 32
Investigations- MCV,
PS ,Retic count
o Konseling pra-kehamilan
o Pemeriksaan darah lengkap saat ANC, diulang saat 24 minggu untuk skrining anemia
o Konsumsi makanan yang mengandung Fe (daging, ayam, ikan, kuning telur; sayuran
berwarna hijau gelap seperti bayam, kacang-kacangan; sereal yang dengan fortifikasi
Fe)
o Tablet besi (dikonsumsi dengan vitamin C/ jus jeruk)
o Konsumsi tablet besi (60 mg) dan asam folat (2.8 mg) sejak remaja
35
36
Cunningham FG, editor. Williams obstetrics. 25th edition. New York: McGraw-Hill; 2018
PARTUS PREMATURUS IMMINENS
37
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 23th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2016.
DIAGNOSIS PARTUS PREMATURUS IMMINENS
1. Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu atau antara 140 dan 259 hari,
2. Kontraksi uterus (his) teratur, yaitu kontraksi yang berulang sedikitnya setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3
kali dalam waktu 10 menit,
3. Merasakan gejala seperti rasa kaku di perut menyerupai kaku menstruasi, rasa tekanan intrapelvik dan
nyeri pada punggung bawah (low back pain),
4. Mengeluarkan lendir pervaginam, mungkin bercampur darah
5. Pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa serviks telah mendatar 50-80%, atau telah terjadi pembukaan
sedikitnya 2 cm,
6. Selaput amnion seringkali telah pecah,
7. Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina isiadika
38
Tatalaksana
Eritromicin,
Penicilin
39
TERIMA KASIH
40