Oleh:
Haidar Ali Hamzah, S.Ked
Bagus Tri Wahyudi, S.Ked
Muhammad Said Habil, S.Ked
Keluhan Utama
Bengkak pada mata, perut, tangan, dan kaki sejak 2
hari SMRS
Keluhan Tambahan
Kejang, Lemas
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sekitar 6 minggu SMRS, pasien mengeluh lemas yang semakin
bertambah. Keluhan tersebut menyebabkan aktivitas menurun. Pasien
mengeluh adanya bengkak di kedua tungkai. Pasien juga mengeluh berat
badan tidak naik meskipun nafsu makan meningkat. Pasien juga merasa BAK
sering dan lama sekali BAK. BAK pada malam hari ada. Demam tidak ada,
mual dan muntah tidak ada. Keluhan batuk, sesak nafas, nyeri menelan tidak
ada. Penglihatan kabur tidak ada. BAB normal, tidak diare. Pasien berobat ke
RS Swasta dan diberikan obat untuk menghilangkan bengkak. Keluhan
membaik.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sekitar 2 hari SMRS, pasien mengeluh bengkak pada mata, perut, tangan,
dan kaki. Bengkak terutama di malam hari dan sedikit berkurang di pagi hari.
Pasien juga masih merasakan badan lemas. Pasien juga mengeluh mual dan
muntah. Muntah berupa makanan yang dikonsumsi, frekuensi 3-4 x sehari
dengan volume sekitar 125 cc tiap muntah. Muntah tidak menyemprot. Pasien
juga merasakan sakit kepala hilang timbul. Pasien mengalami kejang dengan
frekuensi 2 kali selama 15 menit dengan interval kejang 30 menit. Saat kejang
anak tidak sadar. Demam tidak ada.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien merasa berat badan turun sekitar 5 kg dalam 1 bulan terakhir. Penurunan nafsu
makan tidak ada. Penurunan kesadaran tidak ada, pandangan kabur tidak ada. Pasien merasa
sering BAK, 5-7x sehari, sekali BAK lama. Pasien juga sering terbangun untuk BAK pada malam
hari. BAB tidak ada keluhan. Pasien dibawa oleh orangtuanya ke RS Pelabuhan dan mendapat
terapi kejang dan bengkak kemudian dirujuk ke IGD RSMH Palembang untuk tatalaksana lebih
lanjut.
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat trauma tidak ada
- Riwayat alergi tidak ada
Riwayat kebiasaan
- Riwayat mengkonsumsi alkohol tidak ada
Riwayat Sosioekonomi
- Ayah pasien bekerja sebagai karyawan swasta dan ibu pasien sebagai ibu rumah tangga
- Pasien berobat menggunakan BPJS kelas III
- Kesan : sosioekonomi menengah kebawah
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
GPA : P1A0
Antenatal care : 1x di bidan
Penyakit kehamilan :-
Usia gestasi : 37 bulan (Aterm)
Persalinan : pervaginam
Ditolong oleh : bidan
Lokasi : Rumah
Tanggal : 13 November 2005
Berat Lahir : 2900 gr
Panjang lahir : Ibu lupa
Lila : Ibu lupa
Keadaan saat lahir : Langsung menangis
Riwayat Nutrisi
• Pasien diberikan ASI hingga usia 6 bulan
• Pasien mulai diberikan MPASI dan ASI sejak usia 6 bulan
• Pasien mulai makan makanan keluarga sejak usia 1 tahun, dengan frekuensi
makan besar 3 kali sehari
• Pasien saat ini makan 3 kali sehari
Riwayat Imunisasi
BCG 1 bln
DPT 1 2 bln DPT 2 3 bln DPT 3 4 bln 18 bln
Hib 1 2 bln Hib 2 3 bln Hib 3 4 bln 18 bln
Polio 0 1 bln Polio 1 1 bln Polio 2 2 bln Polio 3 3 bln 18 bln
MR 9 bln 24 bln
BB ideal: 24 kg
BB/TB: 32/24x100%=
133%
IMT/U: 20,8 kg/m2
(P25 - 50 dalam kurva CDC)
Cor
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas kanan: ICS II linea parasternalis dextra,
Batas kiri atas: ICS IV linea parasternalis sinistra
Batas kiri bawah: ICS V linea aksilaris anterior sinistra
Auskultasi : BJ I-II normal, regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Khusus
Abdomen
Inspeksi : Datar, lemas
Auskultasi : Bising usus (+) normal 5x/menit
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba, turgor <2 detik
Ekstremitas
Akral hangat, palmar pucat (-), sianosis (-), edema (-), CRT <2 detik, deformitas (-)
Refleks Patologis - - - -
GRM: Kaku kuduk (-), Brudzinski sign (-), Kernig sign (-)
Tanggal 15-08-2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hb 12,7 g/dL 12 – 14,4 mg/dL
Eritrosit 5,27 x 106/mm3* 4,40-4,48 x 106/mm3
Leukosit 16.30 x 103/mm3* 4,5 – 13,5 x 103/mm3
Hematokrit 39% 36 – 42%
Trombosit 651 x 103/Μl* 217 – 497 x 103/μL
MCV 73.2 fL* 81-95 fL
MCH 24 pg* 25 – 31 pg
MCHC 33 g/dL 33 – 35 g/dL
RDW-SD 37.5fl
IMUNOSEROLOGI
C-Peptide 0,27 ng/ml* 0,78-5,19 ng/dl
hsCRp 1.6 <5
KIMIA KLINIK
AST/SGOT 25U/L 0-38U/L
Albumin 1.8g/dL* 3.2-4.5g/dL
K 2.8 mEq/L* 3,5-5,5 mEq/L
Na 144 mEq/L 135-155 mEq/L
Cl 110mEq/L* 96-106 mEq/L
Ca 7.3 mg/dl* 9,2-11 mg/dl
Kreatinin (urine) 30.98mg/dL* 39-259mg/dL
Kreatinin 0,71 mg/dl 0,57-0,87 mg/dl
Ureum 19 mg/dl 16,6-48,5 mg/dl
Tanggal 16-08-2022
Hb-A1c 8.2%* 4-6,5%
Glukosa sewaktu 441mg/dl* (22/08/22) <200mg/dl
Kolestrol Total 307mg/dl* <200mg/dl
Urinalisis
Kejernihan Jernih
Urobilinogen 1 0,1-1,8 mg/dl
Keton Negatif Negatif
Protein ++ Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Berat Jenis 1,005 1,003-1,030
Warna Kuning Muda Kuning
Leukosit 0-1 0-5
Mukus Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
Eritrosit 0-1 0-1
Darah +* Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
Epitel Negatif Negatif
Silinder Silinder Granular +* Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Tanggal 19-08-2022
Kimia Klinik
Albumin 2.9g/dL* 3.2-4.5g/dL
Ca koreksi 8.5mg/dl 9,2-11mg/dL
Kalsium (ca) 7.6mg/dL 9.2-11.0 mg/dL
Natrium 141 mEq/L 135-155mEq/L
Kalium 2.9mEq/L* 3.5-5.5mEq/L
Daftar Masalah
• Bengkak di mata, perut, tangan, dan kaki
• Kejang
• Lemas
• Mual Muntah
• Penurunan berat badan
• Sakit kepala
• Tekanan darah tinggi
• Gula darah tinggi
• Hematuria, hipoalbumin, hipokalsemi, hipokalemi, trombosit meningkat
• HbA1c meningkat
• Hiperkolesterolemia
• Silinder granular (+)
Diagnosis Kerja
PROTEINURIA MASIF
(>40mg/m2 LPB/jam)
EDEMA
HIPOALBUMINEMIA HIPERKOLESTEROLEMIA
(<2,5g/dl) (>200mg/dl)
ETIOLOGI
Kongenital Primer Sekunder
⁃ Muncul sebelum usia ⁃ Berhubungan dengan ⁃ Terkait dengan
3 bulan penyakit glomerulus penyebab di luar
⁃ Disebabkan oleh intrinsic pada ginjal ginjal, akibat infeksi,
kelainan genetic ⁃ Tidak terkait keganasan, penyakit
⁃ Diturunkan secara penyebab diluar autoimun, efek obat
autosomal resesif ginjal dan toksin, dan
akibat penyakit
sistemik
PATOFISIOLOGI
Kerusakan BMG yang menyebabkan terjadinya
perubahan muatan sehingga terjadi peningkatan Perubahan muatan, protein akan lolos dalam tahap
permeabilitas kapiler terhadap protein. filtrasi sehingga terjadi proteinuria masif
Penurunan tekanan onkotik plasma sehingga terjadi Proteinuria masif menyebabkan penurunan kadar
ekstravasasi cairan ke ruang interstisial protein serum, terutama albumin.
PEMERIKSAAN
ANAMNESIS PENUNJANG
ATAS INDIKASI
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Cari dan tentukan kumpulan gejala yang
menunjukkan sindroma nefrotik, yaitu:
a. Edema
b. Proteinuria masif (> 40 mg/m2/jam atau >50
mg/kgBB/24 jam atau dipstick > +2 atau rasio
albumin/kreatinin >2 mg/mg)
c. Hipoalbuminemia (< 2,5 g/dL)
d. Hiperkolesterolemia (> 200 mg/dL)
Onset, Gejala lain, faktor penyebab, komplikasi
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
• Tekanan Darah
• Respiratory Rate
• Suhu
• Edema (Pretibial edema, edema periorbita,
edema skrotum, edema anasarca)
• Asites
• Efusi pleura
• Anemia
• Kelainan jantung
• Kelainan kulit
B: -8,75
Diuresis: 6,77
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ATAS INDIKASI
Foto toraks, EKG bila dijumpai edema berat
ASTO dan C3 bila dijumpai tanda-tanda nefritis
CRP dan biakan urin bila dijumpai LED ↑, hematuria,
leukositosis, leukosituria
ANA, anti DsDNA, C3, C4 bila dicurigai SLE (sindroma
nefrotik sekunder)
TATALAKSANA
HIPOALBUMINEMIA
DIURETIKA ANTIBIOTIKA
IMUNISASI
PENGOBATAN TUBERKULOSTATIKA
KORTIKOSTEROID
Pasien SN dalam keadaan
sedang mendapat peng-obatan
kortikosteroid sela-ma lebih dari Uji tuberculin (+) dengan tidak
14 hari dan dalam 6 minggu ada manifestasi klinis, atau jika
setelah obat dihentikan hanya didapati TBC aktif, terapi sesuai
boleh diberikan vaksin virus pedoman penatalaksanaan
mati, seperti IPV (inactivated tuberku-losis
polio vaccine).
PENGOBATAN KORTIKOSTEROID
(INISIAL)
Dosis inisial prednison atau metil prednisolon 60 mg/hari atau 2 mg/kgbb/hari.
Diberikan selama 4 minggu
Bila terjadi remisi (+) pada dalam 4 minggu pertama, dilanjutkan dengan
dosis alternating 40 mg/m2/hr (2/3 dosis inisial) selang sehari pada pagi hari
sesudah makan selama 4 minggu, lalu stop.
Bila remisi (-) hingga akhir minggu ke-4, maka dianggap SN resisten steroid.
Dosis diturunkan menjadi dosis alternating selama 4 minggu.
Pada sebagian kasus SN sensitif steroid, remisi masih dapat terjadi sampai
minggu ke-8
Lemas (+)
Berat badan tidak naik (+), nafsu
makan meningkat.
BAK sering 6-7 x dan sekali BAK Gejala Klinis DM: terdapat polifagi,
lama (+) polyuria, BAK pada malam hari, BB
BAK pada malam hari (+) tidak naik
Demam (-)
mual dan muntah (-)
Batuk, sesak nafas (-)
Anamnesis
Underfilled Overfilled
Tekanan onkotik intravaskular menurun Retensi natrium dan air oleh renal
(hypoalbuminemia)
Cairan transudat melewati dinding kapiler, timbul Cairan masuk ke dalam ruang interstitial, timbul
edema edema
Pemeriksaan Fisik