Anda di halaman 1dari 45

Laporan Kasus

Gastroenteritis Akut dengan


Dehidrasi Ringan Sedang
Pembimbing : dr. djauhari tri wasisto sp.A
Disusun Oleh : Azura Toli agasta

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK


KEPANITERAAN KLINIK RSUD SAYANG CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN & KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
Presentasi
Kasus
Identitas Pasien
● Nama : an. M
● Tempat & Tanggal Lahir : 4 Mei 2021
● Usia : 8 bulan 2 hari
● Jenis Kelamin : Laki-laki
● Agama : Islam
● Alamat : Cinangsih
● Tanggal Masuk : 7/1/2022
● Tanggal Pemeriksaan : 7/1/2022
Identitas orang tua

Nama ayah : Tn. K

Usia ayah : 27 tahun

pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan ayah :Petani (penghasilan: 2 juta perbulan)

Nama ibu : ny. R

Usia ibu : 24 tahun

pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan ibu : ibu rumah tangga (penghasilan 0)


Anamensis
Keluhan Utama
BAB cair sejak 1 minggu SMRS

Keluhan Tambahan
● Muntah sejak 1 hari SMRS
● Demam sejak 1 minggu SMRS
● Batuk tidak berdahak sejak 1 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien belum dibawa Pasien tampak lebih


berobat lemas

7 Hari SMRS 7 Hari SMRS 1 Hari SMRS Dibawa ke IGD


BAB cair, Demam tidak diukur Munntah, setiap
frekuensi 5-6x/ suhunya, terjadi terus diberikan ASI
hari, ampas +, menerus, tidak periode
berwarna kuning bebas demam. Batuk tidak
kehijauan, lendir berdahak
+, darah -
Riwayat Penyakit Dahulu
● Pasien tidak memiliki riwayat keluhan yang sama
● Riwayat penyakit lain seperti kejang TB, keganasan, penyakit kongenital, DM tipe 1
disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


● Tidak ada keluarga dengan riwayat penyakit yang sama
● Riwayat penyakit lain disangkal:
26 23
Tahun Tahun

Family Genogram
8
bulan

Perempuan Fokus

Laki-Laki Tinggal serumah


Riwayat pertumbuhan dan
perkembangan
Target Perkembangan yang Sesuai dengan Usia

Motorik Kasar Bahasa Motorik Halus Personal Sosial

● Tengkurap ± 4 ● Tertawa ± 3 bulan Memegang mainan icik- Tepuk tangan ± 7 bulan


bulan ● Pa-pa/ma-ma icik ± 6 bulan  
● Duduk ± 6 tidak spesifik ± 7  
bulan bulan
 
 
Riwayat Kelahiran
Riwayat Sosial

● Lahir secara pervaginam,


usia gestasi 37-38 minggu, ● An M dirawat oleh ibunya

dari ibu G1P0A0, tanpa


adanya komplikasi
Riwayat Konsumsi
● Usia ibu 23 tahun tanpa
Makanan
adanya penyakit
● BB Lahir : 3kg, TB lahir : ● ASI sejak lahir
- ● Diberikan MPASI
Status Imunisasi Lengkap menurut KEMENKES
Pemeriksaan Fisik

● Keadaan Umum : Tampak sakit sedang,


● Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda Vital
● Nadi : 134x/mnt, teraba lemah
● Laju Nafas : 30x/mnt
● Suhu : 38oc
● Saturasi O2 : 98%
Pemeriksaan Fisik
Anthropometric Status
● Berat Badan : 7 kg
● Panjang Badan : 71 cm
● Weight for age : -2 < Z < 0 (normal)
● Length for age : 0 < Z < 2 (normal)
● Weight for length : -2 < Z < -3 (gizi kurang)
● Kesimpulan : Status gizi kurang, dengan perawakan normal
-2 < Z < 0

Berat badan normal menurut WFA


0<Z<2

Tinggi badan normal menurut LFA


-3 < Z < -2

Status gizi kurang menurut WFL


Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
● Kepala : Normocephali, ubun-ubun cekung (+)
● Mata : Kelopak mata cekung (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor(3mm/3mm), refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+).
● Hidung : Discharge (-/-), nasal flaring (-/-), Tidak terdapat sekret, deformitas (-/-)
● Telinga : Tidak terdapat sekret, deformitas (-/-), Discharge (-/-)
● Mulut : Mukosa bibir kering
● Faring : Dinding tidak hiperemis, T1/T1
● Leher : Trakea ditengah, pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Fisik
Thoraks
Ekstremitas
● Paru-paru: Vesikuler(+/+), wheezing (-/-),
● Akral dingin, tampak pucat, CRT >
rhonchi (-/-), retraksi dinding dada (-/-)
2 detik
● Jantung : bunyi jantung 1 dan 2 reguler
● Turgor : kembali lambat
, gallop (-/-), murmur (-/-)
● Oedema (-/-/-/-)

Abdomen
● Flat, supple, bising usus meningkat (+)
12x/menit , Nyeri palpasi (-)
Pemeriksaan Penunjang
Hematologic (7/1/2021) Hematologi (7/1/2021)
Hemoglobin 12 g/dL MCV 67.4

Hematokrit 37,3% MCH 21.8

MCHC 32.3
Leukosit 11.200 cells/uL
RDW-SD 45.9
Thrombosit 380.000 cells/uL
PDW 15.5
Eritrosit 5.53 million cells/uL MPV 7.2

Diff. count 0.4/1/66.5/28.3/3.8

NLR 3,88

Glukosa Rapid Sewaktu 66


Resume
● An. A, 8 bulan,dibawa oleh keluarganya dengan BAB cair sejak 7 hari SMRS. BAB cair dengan
frekuensi 5-6 kali perhari, dengan ampas, berwarna kuning, dengan lendir, tanpa darah.
● Pasien mengalami demam sejak 7 hari SMRS. Demam tidak diukur suhu nya, bersifat terus
menerus, tidak ada periode bebas demam.
● Selain demam dan BAB cair, pasien juga mengalami batuk tidak berdahak. Tidak terdapat riwayat
berobat.
● 1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami muntah-muntah. Muntah berisi susu yang
diminum pasien, tidak bersifat menyemprot. Pasien muntah setiap kali minum susu dan karena
keluhannya ini pasien menjadi tidak bisa makan dan minum. Keluarga mengatakan pasien tampak
lebih lemas dari biasanya.
Resume
● Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien sakit sedang, kesadaran compos mentis.
● Tanda-tanda vital didapatkan takikardi dan nadi teraba lemah (134 x/menit), frekuensi napas 30
x/menit, dan pasien demam dengan suhu 38oC. Berdasarkan kurva WHO, pasien memiliki status
gizi kurang.
● Pada pemeriksaan fisik umum didapatkan kedua kelopak mata pasien cekung, mukosa bibir agak
kering, akral pasien teraba dingin, tampak pucat turgor melambat dan CRT lebih dari 2 detik yang
menandakan pasien dalam keadaan dehidrasi.
● Hasil pemeriksaan penunjang dalam batas normal.
Diagnosis
Working Diagnosis

● Gastroenteritis akut e.c susp Viral dengan dehidrasi


ringan-sedang

Saran Pemeriksaan
Tambahan
● Pemeriksaan Elektrolit
● Analisis Feses
Tatalaksana
● Rawat Inap
● IVFD RL → 28 x20 tetes → 560 : 60 = 9 tetes per menit
● 7kg x 4 = 28cc/jam
● Pemberian Gizi : ASI peroral dilanjutkan jika pasien masih muntah dipertimbangkan pemberian melalui
NGT, jika kondisi anak sudah membaik dapat dilakukan pemberian MPASI
● Kebutuhan gizi : 686 kcal/hari (dikalikan 98 kcal/kg berdasarkan harriet lane)
● Zinc 1 x 20 mg tab PO
● Paracetamol IV 80 mg / 6 jam
● Diberikan oralit 525 cc
● L-Bio 2x1 sach PO
● Observasi TTV dan tanda dehidrasi 4 jam, sesuai tatalaksana untuk melanjutkan terapi
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
8 Januari 2021 (HS:2, HR:2)
S Batuk (+) batuk hilang timbul
Sesak (-)
Muntah(-)
Follow up
Demam (-)
Diare 4x (warna hijau kuning, mulai berkurang, berampas dibandingkan sebelumnya)
BAK (+) berwarna kuning jernih
O Pemeriksaan Fisik
KU : tampak sakit sedang 
Kesadaran : compos mentis (E4M6V5) 
TD : Tidak dilakukan
HR : 122x/menit
RR : 40x/menit
S : 37,2o C 
Sp O2 : 98%
BB : 6.9 kg
KEPALA : Normocephali, ubun-ubun cekung (-)
MATA: Konjungtiva pucat -/-, Sklera ikterik -/-, Pupil bulat isokor 3mm/3mm, RCL +/+, RCTL +/+, Mata
cekung +/+
MULUT : mukosa oral agak kering
THORAKS : Tidak ada retraksi dinding dada
PARU       :Vesikuler -/-, ronkhi -/- -, wheezing -/- 
JANTUNG     : BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN  : BU (+) 6x/menit, supel, nyeri tekan (-), organomegali (-)
EXTREMITAS  : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-/-/-
KULIT : Petekie (-), turgor kulit baik

A Gastroenteritis akut dengan dehidrasi ringan sedang


P Rawat Inap
IVFD RL 28 cc/jam
ASI peroral sudah mulai diberikan (muntah sudah tidak ada)
Zinc 1 x 20 mg tab PO
Parasetamol IV 0 mg/6 jam
Oralit 1 x 2 sach (setiap BAB)
L Bio 2 x 1 Sach PO
Observasi TTV dan tanda dehidrasi / 4 jam
 
9 Januari 2022(HS:3, HR:3)

Follow up
S Batuk (+) batuk hilang timbul
Sesak (-)
Muntah(-)
Demam (-)
BAB 1 x berwarna coklat mulai padat
BAK (+) berwarna kuning jernih
O Pemeriksaan Fisik
KU : tampak sakit sedang 
Kesadaran : compos mentis (E4M6V5) 
TD : Tidak dilakukan
HR : 132x/menit
RR : 40x/menit
S : 37,2 C 
o

Sp O2 : 98%
BB : 6.9 kg
KEPALA : Normocephali, ubun-ubun cekung (-)
MATA: Konjungtiva pucat -/-, Sklera ikterik -/-, Pupil bulat isokor 3mm/3mm, RCL +/+, RCTL +/+,
Mata cekung -/-
MULUT : mukosa oral agak kering
THORAKS : Tidak ada retraksi dinding dada
PARU       :Vesikuler -/-, ronkhi -/- -, wheezing -/- 
JANTUNG     : BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN  : BU (+) 6x/menit, supel, nyeri tekan (-), organomegali (-)
EXTREMITAS  : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-/-/-
KULIT : Petekie (-), turgor kulit baik

A Gastroenteritis akut tanpa dehidrasi (perbaikan)


P Rawat Inap
IVFD RL 28 cc/jam
ASI peroral sudah mulai diberikan (muntah sudah tidak ada)
Zinc 1 x 20 mg tab PO
Parasetamol IV 0 mg/6 jam
Oralit 1 x 2 sach (jika BAB)
L Bio 2 x 1 Sach PO
Observasi TTV dan tanda dehidrasi / 4 jam
 
10 Januari 2022 (HS:4, HR:4)
S Batuk (-)
Sesak (-)
Muntah(-)
Follow up
Demam (-)
BAB 1 x berwarna coklat padat
BAK (+) berwarna kuning jernih
O Pemeriksaan Fisik
KU : tampak sakit sedang 
Kesadaran : compos mentis (E4M6V5) 
TD : 100/70 mmHg
HR : 123x/menit
RR : 46x/menit
S : 36,7o C 
Sp O2 : 98%
BB : 7.3 kg
KEPALA : Normocephali, ubun-ubun cekung (-)
MATA: Konjungtiva pucat -/-, Sklera ikterik -/-, Pupil bulat isokor 3mm/3mm, RCL +/+,
RCTL +/+, Mata cekung -/-
MULUT : mukosa oral agak kering
THORAKS : Tidak ada retraksi dinding dada
PARU       :Vesikuler -/-, ronkhi -/- -, wheezing -/- 
JANTUNG     : BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN  : BU (+) 6x/menit, supel, nyeri tekan (-), organomegali (-)
EXTREMITAS  : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-/-/-
KULIT : Petekie (-), turgor kulit baik

A Gastroenteritis akut tanpa dehidrasi (perbaikan)


P Rencana rawat jalan
IVFD RL 28 cc/jam
ASI peroral + MPASI 686 kkal/hari
Zinc 1 x 20 mg tab PO (dilanjutkan sampai 2 minggu)
Oralit 1 x 2 sach (setiap BAB)
L Bio 2 x 1 Sach PO
Observasi TTV dan tanda dehidrasi
Tinjauan Pustaka
-
Gastroenteritis
Akut
Definisi
● Inflamasi pada Traktus Gastrointestinal yang menyebabkan diare kurang dari 14
hari
● Penyakit karena Foodborn, kontak fecal-oral

Epidemiologi
● Gastroenteritis Akut (GEA) merupakan penyebab kedua terbesar yang menyebabkan
mortalitas dan morbiditas pada anak, khususnya pada negara dengan penghasilan
rendah.

Marcdante KJ, Kliegman R. Nelson essentials of pediatrics. 8th ed. Philadelphia: Elsevier; 2019
Nelson W, Behrman R, Kliegman R, St. Geme J. Nelson textbook of pediatrics. 21st ed. Philadelphia: Elsevier; 2020
Etiology

Kliegman R, Lye P, Bordini B, Toth H, Basel D. Nelson symptom-based


diagnosis. Philadelphia: Elsevier; 2018
Faktor Risiko

Gagalnya Defisiensi Imun Malnutrisi


pemberian ASI - Defisiensi Vitamin A
eksklusif Measles - Defisiensi Zinc

Graves NS. Acute Gastroenteritis. Prim Care. 2013;40(3):727–41.


Pathophysiology
Manifestasi Klinis
Triad dari GEA :
○ Diarrhea
○ Muntah
○ Demam

Dehidrasi
Differential
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

Analisis Darah lengkap, elektrolit, Analisis Gas


Feses Urea dan kreatinin Darah

Suspek etiologi
Bakteri atau Parasit Dehidrasi Dehidrasi Berat
Dehidrasi
● Diare → Peningkatan kehilangan air dan elektrolit (sodium, chloride, potassium dan
bicarbonate)
● Dehidrasi terjadi saat kehilangan tersebut tidak diganti dengan adekuat → Defisit cairan dan
elektrolit
● Apa yang harus dilakukan?
○ Menentukan derajat dehidrasi
○ Memilih terapi yang sesuai untuk menangani dehidrasi
○ Menilai defisit cairan

Hughes H, Kahl L. The harriet lane handbook. 21st ed. Philadelphia: Elsevier; 2018
Derajat
Dehidrasi
Terapi - Rehidrasi A
Terapi - Rehidrasi B
Terapi - Rehidrasi C
Monitoring progres Rehidrasi IV pada
Anak
Saat plan pemberian rehidrasi telah ditentukan, penting untuk melakukan monitoring
status hidrasi pada anak.

Perhatikan tanda-tanda dehidrasi


● Tanda dehidrasi berat (+) → ulangi pemberian infus IV
● Anak mampu untuk minum, tapi beberapa tanda dehidrasi (+) → diskontinu
pemberian infus IV dan diganti dengan pemberian secara oral dalam 4 jam
● Tidak ada tanda dehidrasi → terapi dengan plan A
Defisit Cairan
Anak dengan dehidrasi sebaiknya dilakukan penimbangan tanpa pakaian → menilai
kebutuhan cairan
Penilaian Defisit Cairan disesuaikan % Defisit cairan ml/kg Berat
Berat Badan Badan

Tidak ada dehidrasi <5% <50 ml/kg

Dehidrasi Ringan Sedang 5-10% 50-100 ml/kg

Dehid >10% >100 ml/kg


References
1. Marcdante KJ, Kliegman R. Nelson essentials of pediatrics. 8th ed. Philadelphia: Elsevier; 2019
2. Kliegman R, Lye P, Bordini B, Toth H, Basel D. Nelson symptom-based diagnosis. Philadelphia: Elsevier; 2018
3. Nelson W, Behrman R, Kliegman R, St. Geme J. Nelson textbook of pediatrics. 21st ed. Philadelphia: Elsevier; 2020
4. Graves NS. Acute Gastroenteritis. Prim Care. 2013;40(3):727–41.
5. Navaneethan U, Giannella RA. Mechanisms of infectious diarrhea. Nat Clin Pract Gastroenterol Hepatol. 2008;5(11):637–47.
6. Rivera-Dominguez G, Ward R. Pediatric Gastroenteritis. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 [cited 2021 Feb 4].
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499939/
7. Stuempfig ND, Seroy J. Viral Gastroenteritis. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 [cited 2021 Feb 4]. Available
from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK518995/
8. Sattar SBA, Singh S. Bacterial Gastroenteritis. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 [cited 2021 Feb 5]. Available
from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513295/
9. Hughes H, Kahl L. The harriet lane handbook. 21st ed. Philadelphia: Elsevier; 2018
10. Hernawan H, Sunoto S, Pusponegoro TS, Suharjono S. Treatment of Acute Infantile Gastroenteritis Dehydration Acidosis with Ringer’s Lactate and
Glucose-Electrolyte Solution. Paediatr Indones. 1978;18(3–4):83–90.
11. Managing Acute Gastroenteritis Among Children: Oral Rehydration, Maintenance, and Nutritional Therapy [Internet]. [cited 2021 Feb 5]. Available
from: https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5216a1.htm
12. Buku Saku Petugas Kesehatan LINTAS Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2011.
13. Soedjatmiko S, Sitaresmi MN, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, Moedjito I, Rusmil K, et al. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0 – 18 tahun Rekomendasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2020. Sari Pediatri. 2020;22(4):252–60.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai