Disusun oleh:
Muhamad Fauzan Ali
12100118110
Preseptor:
Dr. Jeffry Pattisahusiwa, Sp.A.
IDENTITAS ORANGTUA
AYAH
Nama : Tn. U
Usia : 32 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Tegal Buleud
Pekerjaan : Pedagang
IBU
Nama : Ny. N
Usia : 30 tahun
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Tegal Buleud
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
1
1. ANAMNESIS
a. Keluhan utama
cair sejak 1 hari SMR sebanyak >10x. BAB berwarna kuning, tanpa disertai ampas, darah
ataupun lendir. Dalam 1 hari mencret bisa terjadi sekitar 5 hingga 10 kali.
Keluhan juga disertai dengan adanya lemas badan, selain itu pasien mengeluhkan
adanya demam sejak 1 hari, demam tidak diukur dengan termometer tetapi hanya dengan
perabaan saja oleh ibunya. Selain itu pasien juga mengeluhkan berat badan yang sulit
naik, pasien sulit untuk makan dan terlihat kurus. Ibu pasien juga mengaku bahwa
anaknya rewel, saat menangis air matanya masih keluar. Kemerahan atau lecet pada
lubang anus anaknya disangkal. Tidak ada riwayat kejang dan penurunan kesadaran
sebelumnya.
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya hanya mengkonsumsi ASI saja hingga
usia saat ini, pasien selalu tampak kehausan, sehari minum ASI ±8x selama 30 menit.
Sempat diberikan bubur dan lontong ketika bayi namun anaknya mengalami mencret dan
Pasien sering mengalami demam, batuk, dan pilek. Riwayat sakit TB, alergi susu
2
Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa.
f. Riwayat Makanan
0-1 tahun 9 bulan: ASI Eksklusif
h. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan bahwa imunisasi dasar anaknya lengkap
2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital
- Nadi : 152x/m, reguler, equal, isi cukup
- Respirasi : 28x/m
- Suhu : 38,1˚C
c. Antropometri
BB = 7,2 kg
TB = 74 cm
BB/TB = <-3 SD
BB/U = <-3 SD
TB/U = <-3 SD
Kesan gizi buruk, sangat pendek, dan sangat kurus
3
4
5
d. Pemeriksaan fisik
• Kepala : Normosefali, deformitas (-)
• Wajah : Bulat, simetris, deformitas (-)
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret (-/-), edema
palpebra (-/-)
• Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-), PCH (-/-)
• Telinga : Meatus akustikus eksternus lapang (+/+), sekret (-/-), darah (-/-)
• Mulut : Mukosa oral basah, sianosis (-)
• Leher : Trakea di tengah, pembesaran KGB (-), retraksi suprasternal (-)
• Paru-paru
Inspeksi : Gerakan napas tampak simetris, retraksi: (-)
Palpasi : Gerakan napas teraba simetris, vocal fremitus simetris
Auskultasi : VBS (+/+), Ronchi (-/-), Wheezing (-/-)
• Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS IV linea midclavicularis sinistra,
thrill (-)
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
Inspeksi : Distensi
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), turgor kulit baik
• Ekstremitas
Ekstremitas atas : Akral hangat, CRT ≤ 2 detik, edema (-/-)
Ekstremitas bawah : Akral hangat, CRT ≤ 2 detik, edema (-/-)
• Kulit : Turgor kulit baik, pucat (-)
• Anogenital : dalam batas normal
e. Status Neurologis
Refleks Fisiologis Refleks Patologis
Biceps (+/+) Babinski (-/-)
Triceps (+/+) Chaddock (-/-)
Patella (+/+) Oppenheim (-/-)
6
Achilles (+/+) Gordon (-/-)
3. RESUME
Pasien datang dengan keluhan mencret sejak 1 hari SMRS, sebanyak >10x
berwarna kuning, tanpa disertai ampas dan darah. Keluhan disertai lemas, sulit makan,
BB sulit naik, dan demam. Pasien tampak selalu kehausan, rewel, dan hingga saat ini
Pemeriksaan fisik didapatkan Nadi 152x/m, Laju nafas 28x/m, suhu 38,1°C.
Mata tidak cekung, mukosa oral basah, turgor baik. Status gizi buruk, perawakan
4. DIAGNOSA KERJA
Gastroenteritis akut ec virus dengan dehidrasi ringan-sedang + Hiponatremia
Status gizi buruk, perawakan sangat pendek, sangat kurus menurut WHO
Status imunisasi dasar lengkap menurut KEMENKES
Status perkembangan tidak sesuai usia menurut milestone
5. DIAGNOSIS BANDING
Gastroenteritis akut ec infeksi bakteri dengan dehidrasi ringan-sedang
6. SARAN PEMERIKSAAN
Darah rutin
Elektrolit
Pemeriksaan feses lengkap
Kultur feses
7. TATALAKSANA
TATALAKSANA UMUM
1. Rawat inap
2. Tirah baring
3. Diet EER (estimated energy requirements)
7
((89 x BB 7,2 kg) – 80)) = 560,8 kkal/hari
Estimasi kebutuhan untuk tumbuh kejar:
(((89 x BB ideal untuk tinggi 9,5 kg ) – 80) / 7,2))) = 106,3 kkal
Total: 613,1 kkcal/hari
4. Estimasi kebutuhan protein RDA
(1,1g x 7,2) = 7,92 gram/hari
5. Kebutuhan cairan:
RL 0,9% 720 cc/24 jam
30cc/jam
TATALAKSANA KHUSUS
1. Zinc 1x10 mg po
2. Lacto-B 2x1 sach po
3. Kotrimoxazol 5mL suspensi PO 2x/hari selama 5 hari
4. 10 Langkah utama tatalaksana gizi buruk
Pengobatan/ pencegahan hipoglikemi
Pengobatan/ pencegahan hipotermia
Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
Pengobatan dan pencegahan infeksi
Koreksi defisiensi makronutrien
Mulai pemberian makanan
Perhatikan tumbuh kejar
Berikan stimulasi sensorik dan dukungan emosional
Tindak lanjut di rumah
8. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
8
FOLLOW UP 23 MEI 2019
Subjektif Objektif Assessment Planning
BAB cair sejak 4 • Kesadaran : CM GEA dengan • Rawat dalam bangal
hari SMRS >10x • Keadaan umum : tampak dehidrasi • Rehidrasi RL 500cc+
BAB cair tanpa sakit sedang ringan sedang + NaCl 3% 10cc 10tpm
ampas dan berlendir • BB : 7.2 kg hiponatremia • Rehidrasi RL 500cc+ KCl
tanpa darah • HR : 152x/menit Gizi buruk 3cc 10tpm
Rewel • RR : 28 x/menit • Kotrimoxazol 2x1/2
9
FOLLOW UP 24 MEI 2019
Subjektif Objektif Assessment Planning
Masih mencret, • Kesadaran : CM GEA dengan • Terapi lanjut
tapi berkurang • Keadaan umum : tampak dehidrasi • Periksan lab kembali
6x/hari sakit sedang ringan sedang + • Diet: F100 8x80mL setiap
Muntah (-) • HR : 140x/menit Hiponatremia 3 jam
Makan masih sulit • RR : 30 x/menit Gizi buruk • Vitamin A 100.000
o
Demam • Suhu : 37,1 C
10
Subjektif Objektif Assessment Planning
Masih mencret, • Kesadaran : CM GEA dengan • Terapi lanjut
tapi berkurang • Keadaan umum : tampak dehidrasi • Diet: F100 8x80mL setiap
3x/hari sakit sedang ringan sedang 3 jam
Muntah (-) • HR : 140x/menit Gizi buruk • Vitamin A 100.000
Sudah mau makan • RR : 28 x/menit
11
Tidak mencret 2 • Kesadaran : CM Gizi buruk • Diet makanan lumat + lauk
hari • Keadaan umum : tampak pauk, sayur
Sudah mau makan sakit sedang • Susu bebas laktosa
Demam - • HR : 120x/menit • Edukasi
• RR : 30x/menit • Pulang
o
• Suhu : 36,7 C
• Mata: cekung -/-, berair
• Paru, jantung, abdomen :
normal
turgor baik
• Kulit : CRT < 2 detik
12
PEMBAHASAN GASTROENTERITIS AKUT
DEFINISI
BAB lebih dari >10 mL/kg/hari pada infants dan >200 gr/24 jam pada anak yang
ETIOLOGI
Infeksi:
Bakteri
Virus
Parasit
trichiura.
Non Infeksi
Defek Anatomik
13
Malrotasi, penyakit Hirschsprung, impaksi fecal, sindrom usus pendek, atrofi
microvillus
Malabsorpsi
Endokrinopati
Penyakit Addison
Keracunan
Neoplasma
Lain-Lain
14
KLASIFIKASI DERAJAT DEHIDRASI
15
TATALAKSANA
2. Beri oralit
4. Teruskan ASI-makan
16
17
18
19
EDUKASI
3. Kebersihan perorangan
6. Memasak makanan
KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
20
MALNUTRISI
DEFINISI
kebutuhan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan fungsi spesifik tubuh lainnya
(WHO).
dari energi, protein, dan nutrisi lain menyebabkan efek samping yang dapat diukur
mejadi
o Marasmus
o Kwashiorkor
o Marasmic-kwashiorkor
KLASIFIKASI
1. Marasmus
Bentuk kekurangan asupan energi atau kalori dan protein (semua bentuk
21
Mudah terkena infeksi dan penyakit
Anak menjadi berwajah lonjong dan tampak lebih tua (old man face)
Bentuk perut cekung serta disertai diare kronik (terus-menerus) atau malah
2. Kwashiorkor
anak membulat dan sembab (moon face), bengkak pada punggung kakibila
Serta munculnya ruam yang berwarna merah muda pada kulit kemudian
22
Sering disertai infeksi, anemia, dan diare, anak menjadi rewel dan apatis
perut yang membesar juga sering ditemukan akibat dari timbunan cairan
TATALAKSANA
10 Langkah Tatalaksana
23
Kriteria sembuh bila BB/TB atau BB/PB > -2 SD dan tidak ada gejala
klinis.
DAFTAR PUSTAKA
24