Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

KASUS
Akmal Taher
21360028

Pembimbing dr. Ade Rachmat yudiyanto,.


M.ked(ped), Sp.A(k)
CONTENTS OF THIS TEMPLATE
 Nama Pasien : Muhammad Choiril Lutfi
● Umur : 13 tahun
● Jenis Kelamin : laki-laki
● Agama : Islam
● Alamat :Jalan pasar VII sederhana tanjung selamat deli serdang,
percut Sei Tuan Sumatera Utara 20371
● Ruangan : Hijir Ismail II E
● Orang Tua : Muhidun
● Tanggal Masuk : 01-11-2021 pukul 00.30 wib
.
KELUHAN UTAMA
TELAAH
Os datang Bersama keluarga ke IGD Rumah
Sakit Haji Umum Medan dengan keluhan
demam yang dialami 3 hari, demam bersifat
DEMAM hilang timbul dan naik turun, naik pada sore
hari. Os juga mengalami muntah frekuensi 2-
3 kali/hari, mencret dialami 3 hari yang lalu,
frekuensi 1-2x/ hari. Os juga mengeluh Batuk
sesekali dalam 3 hari.
• BAK : (+)
• BAB : mencret
• RPT : gejala tipus
• RPO : paracetamol
• RPK : hipertensi dan diabetes
• Riwayat Alergi : -
• Kebiasaan :-
RIWAYAT
KEHAMILAN
Tumbuh kembang : sesuai dengan usia
Riwayat kehamilan : ibu rutin control
secara teratur ke dokter, G2P2A0, ASI : Pemberian ASI sampai 10 bulan.
hipertensi.
Imunisasi : Imunisasi lengkap
Riwayat kelahiran : cukup bulan, lahir secara
section caesarea, BBL : 2500 gram, PBL : 56
cm
Keadaan umum
Kesan sakit : tampak sakit ringan
Sensorium :
 kualitatif : compos mentis.
 kuantitatif : GCS = 15 ( E = 4, V= 5, M = 6 )
Nadi : 88 x/ menit
Pernapasan : 20 x/ menit
Tekanan darah : 111/ 80 mmHg
Temperature : 380C
SPO2 : 99 %
. P52
TITLE
BOOK
• Leher : normal
• Thorax :
● Kepala : normocephalic,
o Inspeksi : Simetris kanan deformitas (-), rambut hitam dan
dan kiri, Fusiformis tidak mudah dicabut
o Palpasi : Nyeri tekan (-), ● Mata : konjungtiva anemis (-),
Fremitus kanan dan kiri sklera ikterik (-), mata cekung (-/-),
reflex cahaya (+/+), pupil isokor
o Perkusi : Sonor dikedua
lapang paru ● Telinga dalam batas normal
Auskultultasi : Suara pernafasan ● Hidung dalam batas normal,
vesikuler kanan dan kiri, secret(-), perdarahan(-)
Suara tambahan (-). ● Lidah kotor,sianosis (-)
● Pembesaran KGB (-)
Inspeksi: Datar, tidak ada
Kepala
benjolan normocephali

Auskultasi: Bising usus (+) GENITALIA


Dalam batas normal XAM
E
Palpasi : Supel, hepar dan lien CONT
ENT
tidak teraba
EKSTREMITAS
Perkusi : Timpani di keempat
Akral hangat,CRT<2
kuadran abdomen
ABDOMEN
Kulit
Dalam batas normal
STATUS ANTROPOMETRI

13
46 KG 144 CM
TAHUN
Bb/u x 100 %
= 46/45 x 100 %
= 102 ( BB baik )

Tb/u x 100 %
= 144/156 x 100 %
= 92 ( baik/ normal )

BB/TBx 100 %
= 46/36 x 100 %
= 127 (obesitas)
HASIL LABORATORIUM TGL
Index Eritrosit
01/11/21
Darah Rutin MCV 74 80 – 100 fL

15.4 13 – 18 g/dL MCH 24 26 – 34 pg


Hemoglobin
40 – 50 % 33 32 – 36 g/dL
Hematokrit 47.3 MCHC
5.10 4 – 11 ribu/mm3
Leukosit
88 150 – 440 Hitung Jenis Leukosit
Trombosit
ribu/mm3 0–1%
Basofil 0
6.39 4.50 – 5.50 juta/ uL
Eritrosit 1–3%
15.7 Eosinofil 0
PDW 9.0 – 13.0 fL
52 50 – 70 %
12.8 11.5 – 14.5 % Neutrofil Seg
RDW-CV
32 20 – 45 %
10 7.2 – 11.1 fL Limfosit
MPV
0.088 15 4–8%
PCT 0.150 – 0.400 % Monosit
TERAPI
1. IVFD RL 20 GTT/I
2. INJ. NOVALGIN 4 CC ( K|P
DEMAM )
DIAGNOSIS BANDING 3. INJ. ONDASENTRON 4 MG (K|
1) DHF
2) DEMAM DENGUE
P MUNTAH ).
3) DEMAM TYPHOID 4. INJ. RANITIDIN ½ AMP / 12
JAM
DIAGNOSIS KERJA : DHF 5. ZINC 1 X 20 MG TAB
6. AMBROXOL SYR 3X CTH I
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
- Pemeriksan Rapid test antigen : Negatif
- Darah rutin
FOLLOW UP
PASIEN
Tanggal S O A P
SENIN - Demam naik HR: 95 x/ menit DHF - IVFD RL 20 gtt/i
01/11/2021 turun(+) RR: 32 x/ menit - Inj. Novalgin 4 cc (k|p
- Mencret (+) T: 37,0 ºc (11:00) demam)
- Mual (+) T: 38,3 ºc (17:00) - Inj. Ondansetron 4mg ( K|P
- Muntah (+) SpO2: 97 % muntah)
- Nafsu Nyeri tekan - Inj. Ranitidin ½ amp / 12 jam
makan abdomen bagian - Zinc 1x 20 mg tab
menurun (+) gaster dan hepar. - Ambroxol syr 3x cth I
Trombosit ↓
eritrosit ↑
PDW ↑, PCT ↓, MCV
↓, MCH ↓,
eosinophil ↓,
monosit ↑

Selasa - Demam naik HR: 102 x/ menit DHF - IVFD RL 20 gtt/i


02/11/2021 turun (+) RR: 30 x/ menit - Inj. Novalgin 4 cc (k|p
- Mencret T: 36,5 ºc (11:00) demam)
berampas (+) T: 38,5 ºc (18:00) - Inj. Ondansetron 4mg ( K|P
- Mual (-) SpO2: 99 % muntah)
- Muntah (-) PDW ↑,MPV↑, PCT - Inj. Ranitidin ½ amp / 12 jam
↓, MCV ↓, MCH ↓, - Zinc 1x 20 mg tab
neutrophil segmen - Ambroxol syr 3x cth I
↓, monosit↑
HASIL LABORATORIUM TGL
02/11/21
Index Eritrosit
Darah Rutin 80 – 100 fL
MCV 73
Hemoglobin 16.8 13 – 18 g/dL
MCH 25 26 – 34 pg
Hematokrit 49.9 40 – 50 % 34
MCHC 32 – 36 g/dL
7.50 4 – 11 ribu/mm3
Leukosit Hitung Jenis Leukosit
46 150 – 440
Trombosit 0–1%
ribu/mm3 Basofil 0
6.84 4.50 – 5.50 juta/ uL Eosinofil 1 1–3%
Eritrosit
16.7 9.0 – 13.0 fL 36 50 – 70 %
PDW Neutrofil Seg
13 11.5 – 14.5 % 42 20 – 45 %
RDW-CV Limfosit
11.5 7.2 – 11.1 fL 21 4–8%
MPV Monosit
0.088 0.150 – 0.400 %
PCT
Tanggal S O A P

Rabu - Demam naik HR: 95 x/ menit DHF - IVFD RL 20 gtt/i


03/11/2021 turun (+) RR: 32 x/ menit - Inj. Novalgin 4 cc (k|p demam)
- Mencret (-) T: 38,3 ℃ - Inj. Ondansetron 4mg ( K|P
- Mual (-) SpO2: 97 % muntah)
- Muntah (-) T: 37,0 ºc (11:00) - Inj. Ranitidin ½ amp / 12 jam
- Nafsu makan T: 38,0 ºc (17:00) - Zinc 1x 20 mg tab
menurun (+) Nyeri tekan - Ambroxol syr 3x cth I
abdomen (-)
Trombosit ↓ eritrosit

PDW ↑, PCT ↓, MCV ↓,
MCH ↓, neutrophil
segmen↓,limfosit↑,
monosit ↑

Kamis - Demam naik HR: 69 x/ menit DHF - IVFD RL 20 gtt/i


04/11/2021 turun (-) RR: 32 x/ menit - Inj. Novalgin 4 cc (k|p demam)
- Mencret (-) T: 36,5 - Inj. Ondansetron 4mg ( K|P
- Mual (-) SpO2: 97 % muntah)
- Muntah (-) Trombosit ↓ eritrosit - Inj. Ranitidin ½ amp / 12 jam
- Nafsu makan ↑ - Zinc 1x 20 mg tab
menurun (-) PDW ↑, PCT ↓, MCV ↓, - Ambroxol syr 3x cth I
MCH ↓, neutrophil
segmen↓,limfosit↑
HASIL LABORATORIUM TGL
03/11/21
Index Eritrosit
Darah Rutin 80 – 100 fL
MCV 74
Hemoglobin 15.0 13 – 18 g/dL
MCH 24 26 – 34 pg
Hematokrit 47.9 40 – 50 % 33
MCHC 32 – 36 g/dL
7.70 4 – 11 ribu/mm3
Leukosit Hitung Jenis Leukosit
25 150 – 440
Trombosit 0–1%
ribu/mm3 Basofil 0
6.24 4.50 – 5.50 juta/ uL Eosinofil 1 1–3%
Eritrosit
16.9 9.0 – 13.0 fL 36 50 – 70 %
PDW Neutrofil Seg
12.8 11.5 – 14.5 % 49 20 – 45 %
RDW-CV Limfosit
9.7 7.2 – 11.1 fL 21 4–8%
MPV Monosit
0.024 0.150 – 0.400 %
PCT
Hasil laboratorium tgl
04/11/21
Index Eritrosit
Darah Rutin 80 – 100 fL
MCV 73
Hemoglobin 13.4 13 – 18 g/dL
MCH 23 26 – 34 pg
Hematokrit 42.4 40 – 50 % 32
MCHC 32 – 36 g/dL
6.50 4 – 11 ribu/mm3
Leukosit Hitung Jenis Leukosit
71 150 – 440
Trombosit 0–1%
ribu/mm3 Basofil 0
5.78 4.50 – 5.50 juta/ uL Eosinofil 2 1–3%
Eritrosit
16.4 9.0 – 13.0 fL 35 50 – 70 %
PDW Neutrofil Seg
12.8 11.5 – 14.5 % 57 20 – 45 %
RDW-CV Limfosit
9.7 7.2 – 11.1 fL 6 4–8%
MPV Monosit
0.079 0.150 – 0.400 %
PCT
PEMERIKSAAN
IMUNOSEROLOGI

Dengue Igg (+)


Dengue IGM (-)
TERAPI
RESUME
DENGUE HAEMORAGIC
FEVER 
Pasien laki-laki 13 tahun, keluhan
demam yang dialami 3 hari sebelum
masuk rumah sakit, demam bersifat
hilang timbul dan naik turun, naik
pada sore hari.

DEFINISI
Demam berdarah dengue merupakan
suatu penyakit demam akut yang disebabkan
oleh virus genus flavivirus, family
flaviviridae, melalui perantara nyamuk
aedes aegypti atau aedes alpbopictus.

(Buku Ajar infeksi & Pediatri Tropis, Edisi


kedua. 2015 )
EPIDEMIOLOG
ISetiap tahun, di seluruh dunia, dilaporkan angka ETIOL
kejadian infeksi dengue sekitar 20 juta kasus dan
OGI
Demam berdarah
disebabkan oleh virus
dengue (DBD)
dengue yang
angka kematin berkisar 4000 jiwa. termasuk kelompok B Arthropod Borne
Sampai saat ini DBD telah ditemukan diseluruh Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal
provinsi di indonesia, dan 200 kota telah sebagai genus Flavivirus, family
melaporkan adanya kejadian luar biasa Flaviviridae dan mempunyai empat jenis
serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4
PATOFISIOLOGI
Fase febris (2-7hr)
muka kemerahan, eritema kulit, nyeri seluruh
Infeksi Dengue merupakan penyakit
tubuh, mialgia,
sistemik dan dinamik. Dimana memiliki artralgia dan sakit kepala
spektrum klinis yang luas yang meliputi Fase kritis (3-7hr)
manifestasi klinis baik berat dan non-berat ↓ suhu tubuh disertai ↑ permeabilitas kapiler
dan timbulnya kebocoran plasma (24 – 48
Setelah masa inkubasi, penyakit dimulai jam)
secara tiba-tiba dan diikuti oleh tiga fase : Fase pemulihan
demam, kritis dan pemulihan Fase kritis terlewati → cairan kembali ke
intravaskuler secara perlahan pada 48 – 72
jam setelahnya → Keadaan umum ↑ , nafsu
makan pulih kembali, hemodinamik stabil dan
diuresis ↑ .
KLASIFIKASI
DIAGNOSI
S PX. FISIK
ANAMNESIS
1. Demam 2-7 hari yang timbul 1. Uji tourniquet (+)
mendadak,tinggi, terus menerus, bifasik 2. Perdarahan kulit
2. Adanya manifetasi perdarahan 3. Nyeri tekan di regio
3. Nyeri kepala, myalgia dan nyeri retroorbital abdomen
4. Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan
sekolah, atau sekitar rumah
PENATALAKSAN
AAN
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok

• Berikan anak banyak minum.


• Berikan paracetamol bila demam sebagai pilihan pertama dengan dosis
10mg/kg/dosis selang 4 jam jika suhu >38◦C
• Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
- Berikan hanya larutan istonik seperti ringer laktat/asetat.
- Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
- Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
- Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
• Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium
(hematokrit, trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam.
• Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan
jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil.
• Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tatalaksana
syok terkompensasi.
TATALAKSANA DHF DENGAN
• SYOK
Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secara nasal.

• Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.

• Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB secepatnya
(maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-20ml/kgBB/jam maksimal 30
ml/kgBB/24 jam.

• Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan
terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.

• Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik, tekanan nadi melebar),
jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6
jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.

• Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah banyak kematian
terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian yang terlalu sedikit.
EDUKASI DAN PENCEGAHAN
DAFTAR PUSTAKA
• Buku Pedoman tatalaksana klinis infeksi dengue di saranan
pelayanan kesehatan tahun 2005
• Buku ajar infeksi dan pediatric tropis edisi kedua. Ukk infeksi
penyakit tropis IDAI tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai