Anda di halaman 1dari 17

Eriza Luthfansyah 1765050063

Aziza 1765050159
Muhammad Hibaturrahaman 1765050287
Dudi Barham 1765050365
Lutvia Aprilita Farahdina 1865050054
Nama : An. MS
TTL : 16 desember 2014
Umur : 4 tahun 7 bulan
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Cawang
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Pasien di antar oleh keluarganya ke rsu uki dengan keluhan kejang
sejak 7 menit sebelum masuk rumah sakit. Sesampainya pasien ke rumah
sakit kejang sudah berhenti. Kejang terjadi kurang lebih selama 5 menit. Saat
kejang terjadi tubuh dan ekstermitas pasien kelojotan, mata keatas, dan
mulut mengeluarkan busa. Setalah pasien kejang pasien merasa lemas dan
langsung menangis. Ibu pasien menyatakan demam yang dialami semakin
lama semakin tinggi. Ibu pasien belum mengukur suhu tubuh pasien
sebelumnya. Pasien belum sempat meminum obat untuk menurunkan
demamnya, batuk, pilek, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Makan dan minum pasien baik. Riwayat trauma disangkal. Riwayat
kejang seeblum demam tidak ada. Riwayat kejang sebelelumnya disangkal.
Ibu pasien mengatakan 1 bulan yang lalu pasien sempat demam tinggi, naik
turun selama 1 minggu, disertai mual-muntah. Pasien sudah ke klinik 24jam
dan diberikan obat penurun panas. Keluhan membaik
Tanda Vital dan Status Nutrisi

Tanda Vital Status Gizi


KU : Tampak sakit sedang • Tinggi badan : 110 cm
TD : 110/70 • Berat badan : 20 kg
N : 108 𝐵𝐵 20
• IMT : (𝑇𝐵)2 = (1.1)2
= 16.5 𝑘𝑔ൗ𝑚2
RR : 88
Suhu : 38.1
Status generalis
Kepala
• Bentuk : Bulat, normocephal
• Rambut & kulit kepala : Hitam, tebal, pertumbuhan rata, tidak mudah dicabut
• Mata : Mata cekung -/- , konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+
• Telinga : Liang telinga lapang, secret (-) serumen (-)
• Hidung : Cavum nasi lapang. Secret (-) nafas cuping hidung (-)
• Mulut : Sianosis sirkum oris (-)
• Bibir : mukosa bibir lembab
• Gigi-geligi : lengkap, gigi berlubang(-)
• Lidah : coated tounge(-)
• Tonsil : T1-T1 Hiperemis (-)
• Faring : Hiperemis (-)

Leher

• KGB tidak membesar hiperemis (-) T1-T1


Status generalis
Thorax
•I : Pergerakan dinding dada simetris
•P : vocal fremitus simetris
•P : sonor-sonor
•A : BND vesikuler, RH -/- wh -/- BJ I dan II regular, murmur(-) gallop(-)

Abdomen

•I : perut tampak datar


•A : BU(+) 4x/Menit
•P : Timpani, nyeri ketok (-)
•P : Supel, nyeri tekan (-) ekstermitas tidak ada edem di ke 4 regio. Akral hangat, CRT <2”

Ekstremitas

• Akral hangat, CRT<2 detik, edema -


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
Darah Lengkap
Hemoglobin (HGB) 14 g/dL 12-14

Leukosit (WBC) 15.9 103/mm3 5-10


Hematokrit (HCT) 42.4 % 37-43
Thrombosit (PLT) 368 103/mm3 150-400
Eritrosit (RBC) 5.43 106/mm3 4.5-5.5
MCV 78 fL 82-92
MCH 26.9 pg 27-31
MCHC 34.4 g/dL 32-36
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 1 % 0-3
Neutrofil Batang 0 % 2-6
Neutrofil Segmen 86 % 50-70
Limfosit 10 % 20-40
Monosit 8 % 2-8
Elektrolit
Kimia Darah
Na 142 mmol/L 136-145
K 3.6 mmol/L 3.5-9.1
Cl 101 mmol/L 99-111
GDS 180 mg/dl <200
KEJANG DEMAM SEDERHANA
EC BACTERIAL INFECTION
Tatalaksana di Bangsal

IVFD : RL 22 tpm

Paracetamol 3x250mg

Diazepam 3x3mg

Cefixime 3x100mg
Paracetamol 3x250 mg
 Indikasi : Analgetik dan antipireutik

 Kontra indikasi :Hipersensitivitas. Gangguan fungsi hati Gangguan Fungsi Ginjal.

 Sediaan: tablet 500mg, syrup 125mg/5ml (60 ml), drops 125mg/5ml (10ml), Chew tab 125mg/5ml (10 strip)

 ES : Ruam, hipotensi, kerusakan hati dan ginjal

 Sediaan : < 1 bulan: 10-15 mg/kg BB/dosis setiap 6 sampai 8 jam sesuai kebutuhan. 1 bulan – 12 tahun: 10 –

15 m /kgBB/dosis setiap 4 sampai 6 jam sesuai kebutuhan.

 OPINI : Pasien diberikan paracetamol karena pasien sempat mengalami demam dengan suhu 38.1 C
Farmakokinetik

A Obat ini diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi
tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa paruh plasma antara
1 – 3 jam

D Obat ini tersebar ke seluruh tubuh. Dalam plasma, 25% parasetamol terikat pada
protein plasma.
Obat ini dimetabolisme oleh enzim di hati. Sebagian parasetamol (80%) dikonjugasi

M dengan asam glukuronat dan sebagian kecilnya dengan asam sulfat. Obat ini juga
mengalami hidroksilasi. Metabolit hasil hidroksilasi ini dapat menimbulkan
methemoglobinemia dan hemolysis eritrosit

E Obat ini diekesresikan melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol (3%) dan
sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi
FARMAKODINAMIK
EFEK
Efek analgesic SAMPING
parasetamol, yaitu Menurunkan suhu tubuh
menghilangkan atau dengan mekanisme
mengurangi nyeri ringan berdasarkan efek sentral.
sampai sedang.
Reaksi terhadap
paracetamol jarang
terjadi

Merupakan pengahambat
Efek antiinflamasinnya
prostaglandin yang lemah.
sangat lemah, maka dari
Efek iritasi, erosi, dan
itu tidak dapat digunakan
pendarahan lambung tidak
sebagai antireumatik.
terlihat pada obat ini
Diazepam 3x3mg
 Indikasi : Status epileptikus, serangan epilepsi berulang, kejang demam, premedikasi, ansietas.

 Kontra indikasi : Depresi SSP, insufisiensi paru akut, sleep apneu, gangguan fungsi hati berat, myastenia gravis.

 Sediaan: Tablet 2 mg, 5 mg, 10 mg Injeksi 5 mg/mL [2 mL] Larutan rektal 2 mg/mL, 4 mg/mL [ 2,5 mL] Sirup 2 mg/5 mL [ 60 mL

 ES : mengantuk, kebingungan, sedasi, kelelahan, amnesia, ketergantungan, kelemahan otot, sakit kepala, vertigo, perubahan

salivasi, gangguan gastrointestinal, gangguan penglihatan, dysarthria, tremor, inkontinensia, retensi urin, gangguan darah dan

ikterus, hipotensi dan apneu, reaksi paradoks, iritabilitas, eksitabilitas, halusinasi, gangguan tidur. Nyeri dan tromboemboli setelah

injeksi IV.
 Sediaan : < 1 bulan: 10-15 mg/kg BB/dosis setiap 6 sampai 8 jam sesuai
kebutuhan. 1 bulan – 12 tahun: 10 – 15 m /kgBB/dosis setiap 4 sampai 6 jam
sesuai kebutuhan.
 Dosis :
o Kejang Demam
• Rektal : > 10 kgBB : 0,5 mg/kgBB maksimal 10 mg, dapat diulang bila
perlu
• IV : 0,2 – 0,3 mg/kgBB atau 1 mg/tahun umur.
• IV pemberian injeksi cepat dapat menyebabkan depresi pernapasan atau
hipotensi. Bayi dan anak : Jangan lebih dari 1-2 mg/menit.
• OPINI : Pasien diberikan diazepam karena pasien mengalami kejang 7 menit
SMRS
Cefixime 3x100 mg
• Indikasi : antibiotik
• Kontra indikasi : riwayat syok atau hipersensitifitas obat ini.
• Sediaan: kapsul 100mg, sirup kering 100mg/5ml
• ES : sakit kepala, pusing, gangguan pencernaa, diare, sakit perut, mual, hipersensitivitas
• Dosis :
• Cefixime kapsul
• Dewasa dan anak-anak dengan berat badan ≥ 30 kg, dosis harian yang direkomendasikan adalah
2x50-100 mg. Untuk infeksi yang berat dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg diberikan dua kali
sehari.
• Cefixime sirup kering
• Dosis umum untuk anak-anak adalah 1,5-3 mg/kg, 2 kali sehari. Untuk infeksi yang berat atau
dapat berinteraksi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 6 mg (potensi)/kg, 2 kali sehari.
• OPINI : Pasien diberikan cefixime dikarenakan tingginya kadar leukosit dalam darah pasien yakni 15ribu yang
menandakan adanya infeksi bakteri, sehingga diberikan antibiotic.
GUIDELINE KEJANG DEMAM
KONSENSUS KEJANG DEMAM

Anda mungkin juga menyukai