Oleh :
Samuel Isac Ascaputra
(2271121096)
Pembimbing :
dr., Sp.A
I. Identitas Pasien
Nama (inisial) : SBH
Umur : 2 Th 6 bulan 27 hr (15-10-2020)
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Perum Sading Selaras 5 lingk. Karang
No. RM : 469556
MRS : 11/05/2023
Tanggal pemeriksaan :16/05/2023
ANAMNESIS
• Pasien datang dengan rujukan dari klinik dengan keluhan kejang sejak 1 jam SMRS, kejang
berupa kaki tangan kaku dan menghentak hentak seluruh tubuh kurang lebih selama 30 menit
(kejang dari rumah sampai ke klinik) kejang berhenti setelah diberikan obat di klinik. Penderita
di keluhkan demam sejak 1 hari sebelumnya, demam disertai batuk berdahak tapi tdk sesak.
keluhan BAB cair tidak ada dan BAK normal
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah mengalami kejang seperti ini, Riwayat kelainan bawaan disangkal. Riwayat alergi
makanan dan obat-obatan disangkal.riwayat operasi di sangkal
Riwayat Pengobatan:
Saat panas dan kejang, penderita di bawa ke klinik terdekat dan diberikan
Paracetamol suppositoria dan stesolit suppositoria
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa pada keluarga pasien disangkal. Paman dari pasien, adik dari bapaknya
dikatakan mempunyai riwayat epilepsy, saudara kandung pesien tidak punya riwayat kejang jika panas
Riwayat Pribadi, Sosial, dan Lingkungan
Pasien merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara, tinggal bersama orang tua dan kedua
saudaranya.
ANAMNESIS
Riwayat Persalinan
Riwayat prenatal: Lama kehamilan 38 minggu, tidak ada komplikasi kehamilan.
Riwayat kelahiran: pasien lahir secara SC, dengan Berat Badan Lahir dan panjang badan lupa.
Riwayat Imunisasi
Pasien dikatakan sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap, BCG, Polio I. Polio II, Polio III, Hepatitis BI,
Hepatitis B II, Hepatitis B III, DPT I, DPT II, DPT III
Riwayat Nutrisi
Pasien mendapat ASI hingga usia 12 bulan , makanan tambahan mulai umur 6 Bulan.
ANAMNESIS
(HETEROANAMNESIS)
Riwayat Tumbuh Kembang
Berdasarkan pengamatan Ibu pasien, didapatkan kesan tumbuh kembang pasien normal sesuai
usia. Tidak ditemukan adanya hambatan pada perkembangan dan pertumbuhan pasien.
Status Antropometri :
• Berat Badan : 10.5 kg
• Tinggi Badan : 83.5 cm
PEMERIKSAAN FISIK
• STATUS PRESENT (11/05/2023) : UGD • STATUS GENERAL (11/05/2023) : UGD
• Keadaan umum : Sakit sedang • Kepala: normocephalic
• Kesadaran: compos mentis (E4V5M6) • Mata : Konjungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-), Pupil
• Nadi : 140 x/menit, regular Bulat isokor, reflek cahaya (+)/(+)
• THT : kesan tenang , Mulut : Bibir: Sianosis (-)
• RR : 30 x/menit
• Suhu • Leher: Pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)
: 39,5 0C
• SpO2 • Thoraks
: 98 %
• Paru: Retraksi (-), vesikuler +/+, rhonki -/-, wh -/-
• Jantung : S1S2 tunggal regular, murmur (-)
• Abdomen: Bising usus (+) N, distensi (-)
• Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edem (--/--),
CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN FISIK
555/555
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap (11/05/2023)
Jenis px Hasil Satuan Nilai rujukan Ket Jenis px Hasil Satuan Nilai rujukan Ket
Diagnosis
Kejang Demam Sederhana + Bacterial infection
Tatalaksana
MRS
O2 FM 6 L/pm
IVFD D51/2NS 14 tpm
Cefotaxime 3x 500 mg IV
Dexametason 3x2 mg IV
Paracetamol 100 mg IV , bila suhu > 38 0C, dapat diulang
Ambroxol syrup 3x1,25 ml
Cetrizin syrup 1x 2,5 ml
FOLLOW UP ( PERAWATAN RUANGAN) (12/05/2023)
S O A P
Demam tinggi Status present: Kejang • O2 FM 6 L/pm
Batuk (+) Kesadaran:CM (E4V5M6) Demam • IVFD D51/2NS 14 tpm
Pilek (+) Nadi : 98 x/menit, regular Sederhana • Cefotaxime 3x 500 mg
Kejang (-) RR: 22x/menit IV
Suhu : 38 0C Faringitis • Dexametason 3x2 mg IV
SpO2: 98 % Akut • Paracetamol 100 mg IV ,
Status general (KP)
Kepala: normocephalic • Ambroxol syrup 3x1,25
Mata :Anemis (-/-),ikt (-/-), mata cowong (-) ml
THT : kesan tenang • Cetrizin syrup 1x 2,5 ml
Mulut:Bibir: Sianosis (-) • Diazepam 3x1 mg
Leher: Pem KGB (-)
Thoraks
Paru: retraksi (-), ves +/+, rh -/-, whe -/-
Jantung: S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Abdomen: bising usus (+) meningkat, distensi (-)
Ekstremitas: rumple leed test (+) , Akral hangat (++/++),
edema (--/--), CRT < 2 detik
FOLLOW UP ( PERAWATAN RUANGAN) (13/05/2023)
S O A P
Demam (-) Status present Kejang • O2 FM 6 L/pm
Mual Kesadaran:CM (E4V5M6) Demam • IVFD D51/2NS 10
muntah(-) Nadi : 90 x/menit, regular Sederhana tpm
Batuk (+) RR: 28 x/menit • Cefotaxime 3x 500
Suhu :37, 0C Faringitis mg IV
Status general Akut • Dexametason 3x2
Kepala: normocephalic mg IV
Mata : Anemis (-/-),ikt (-/-), • Paracetamol 100 mg
THT : kesan tenang IV , (KP)
Mulut: Bibir: Sianosis (-) • Ambroxol syrup
Leher: Pem KGB (-) 3x1,25 ml
Thoraks • Cetrizin syrup stop
Paru: retraksi (-), ves +/+, rh -/-, whe -/- • Diazepam stop
Jantung: S1S2 tunggal regular, murmur (-) • Besok ulang DL
Abdomen: bising usus (+) N, distensi (-) • Off oksigen
Ekstremitas: Akral hangat (++/++), edema (--/--), CRT < 2 detik
FOLLOW UP ( PERAWATAN RUANGAN) (14/05/2023)
S O A P
Demam (-) Status present: Susp • IVFD D51/2NS 14 tpm
Batuk (+) Kesadaran:CM (E4V5M6) Pneumonia • Cefotaxime 3x 500 mg
Nadi : 90 x/menit, regular Kejang IV (Stop)
RR: 23 x/menit Demam • Ceftriaxone 2x375 mg
Suhu :37, 0C Sederhana IV
Status general • Dexametason 3x2 mg
Kepala: normocephalic IV (stop)
Mata : Anemis (-/-),ikt (-/-), • Paracetamol 100 mg
THT : kesan tenang IV , (KP)
Mulut: Bibir: Sianosis (-) • Ambroxol syrup 3x1,25
Leher: Pem KGB (-) ml
Thoraks • Nebulizer Ventolin 1
Paru: retraksi (-), ves +/+, rh -/-, whe -/- respuit + NS.0.9 ml
Jantung: S1S2 tunggal regular, murmur (-) setiap 8 jam
Abdomen: bising usus (+) N, distensi (-) • Rondgen Thorax
Ekstremitas: Akral hangat (++/++), edema (--/--), CRT < 2 • IVFD stop terpasang
detik Stoper
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap (14/05/2023)
Jenis px Hasil Satuan Nilai rujukan Ket Jenis px Hasil Satuan Nilai rujukan Ket
Sel dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari Bila suhu tubuh meningkat, akan terjadi gangguan
permukaan dalam dan luar. fungsi otak dengan akibat keseimbangan potensial
Dalam keadaan normal, konsentrasi K+ dalam sel membran terganggu, mengakibatkan terjadi difusi K+
neuron tinggi dan Na+ rendah, sedangkan di luar dan Na+ yang dapat menimbulkan lepas muatan listrik.
sel neuron terjadi sebaliknya. Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga
Karena perbedaan konsentrasi ion dalam dan luar dapat meluas ke seluruh sel neuron maupun ke sel
sel , maka terdapat perbedaan potensial yang tetangganya dan akhirnya timbullah kejang fokal
disebut potensial membran sel neuron. Untuk maupun kejang umum
menjaga keseimbangan potensial membran ini
membutuhkan proses oksidasi glukosa.
PEMBAHASAN
Patofisiologi (Kasus)
Pada pasien, mengalami Demam dengan suhu 39,5 ˚C, akibat Pneumonia dan Faringitia Akut menyebabkan:
Gangguan fungsi otak keseimbangan potensial membran terganggu mengakibatkan terjadi difusi K+ dan
Na+ menimbulkan lepas muatan listrik.
Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel neuron maupun ke sel
tetangganya dan akhirnya timbullah kejang umum pada pasien.
PEMBAHASAN
Klasifikasi kejang menurut UKK Saraf Neurologi Kasus
Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016
Pasien usia 2.6 tahun datang dengan keluhan kejang seluruh tubuh berupa kaki dan kaki tangan menghentak hentak seluruh
tubuh selama kurang lebi selama 30 menit. Sebelum kejang pendertia di keluhakn demam dan batuk berdahak.
Hasil pemeriksaan fisik di UGD ditemukan deman dengan suhu axila 39,5˚ C. Tidah didapatkan adanya penurunan kesadaran,
tidak didapatkan adanya tanda tanda infeksi susunan saraf pusat sebagai penyebab kejang.
Pada pemeriksaan penunjang hematologi rutin ditemukan peningkatan leukosit 17,76 10^3/ul dan neutrophil 79.8% yang
menggambarkan kemugkinan adanya infeksi bakteri.
Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan cairan liquor cerebrospinal karena tdk ada indikasi.
Berdasar Klasifikasi kejang menurut UKK Saraf Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016. pasien di diagnosis sebagai Kejang
demam sederhana karena
- Demam dengan kejang berlangsung sekitar 30 menit
- Bentuk kejang umum (tonik klonik)
- Tidak berulang dalam waktu 24 jam.
- Kejang berhenti setelah di berikan stesolit supositoria
Pada kasus ini lamanya kejang selama 30 menit dan kejang berhenti setelah diberikan stesolit perlu pikirkan kemungkinan kejang
demam komplek
Pasien dipulangkan pada perawatan hari ke 9 karena kondisi membaik dan tidak pernah kejang selama perawatan
REFERENSI
1. Konsensus penatalaksanaan kejang demam. Hardiono DP, Widodo DP, Ismael S, Editor.UKK
neurologi anak, IDAI, Jakarta, 2006.
2. Shinnar S. Febrile suizure. Dalam: Swaiman KF, Ashwal S, editor. Pediatric neurology principles and
practice. Edisi ke-4, St. Louis: mousby; 2006. h. 676-91.
3. Hodgson ES, Glade CGB, Harbaugh NC, dkk. Febrile suizure: clinical practice guideline for long-term
management of the child with simple febrile suizure. Pediatric 2008;121:1281-6.
4. Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter FK UNUD 2020 121 Buku Panduan Belajar
Dokter Muda Ilmu Kesehatan Anak
5. Duffner PK, Beumann RJ. A synopsis of the AmericanAcademy of Pediatrics: practice parameters on
the evaluation and treatment of children with febrile suizure. Pediatr Review 1999;20:285-9.
6. Sadlier Lg, Scheffer IE. Febrile suizure. BMJ 2007; 334:307-11.
MATUR SUKSEMA