Pembimbing:
dr. Debby Andina Landiasari, Sp.A
01
Anamnesis
Identitas
Nama : An. YC
Usia : 7 tahun 10 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Warungwatu
No RM : 000963**
Tanggal Masuk RS : 31/03/2021
Tanggal Periksa : 31/03/2021
BB : 22,5 kg
TB : 129 cm
Keluhan Utama
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS UNS dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam naik-turun,
demam terjadi terutama pada sore menjelang malam hari. Demam disertai mual muntah (+), lemas
(+), batuk (-) dan pilek (-). BAB cair dan BAK dbn. Sebelum ke RS UNS, pasien sudah diperiksa
di Puskesmas dan diberi obat Parasetamol, Amoxicilin dan Curcuma namun keluhan dirasa masih
belum membaik. Saat diperiksa, pasien demam (+), mual muntah (-), batuk (-), pegal-pegal (-),
nyeri perut (-).
I II III
Riwayat Nutrisi
Sebelum mondok, pasien makan 3x sehari dengan nasi dan lauk pauk (seringkali
ayam atau daging), kadang disertai sayuran, sering konsumsi buah. Pasien sering
makan camilan kue
Kesan kualitas dan kuantitas cukup
Status Gizi
Usia : 7 tahun 10 bulan
BB : 22,5 kg TB: 129 cm
BMI
BMI/U < 5 persentil
Underweight
Kebutuhan Kalori
BB aktual : 22,5 Kg
BB ideal : 27 Kg
Kebutuhan kalori:
BB ideal x RDA
= 27 x 70 = 1890 kkal/hari
Kebutuhan Protein:
BB ideal x RDA
= 27 x 1,0 = 27 g/hari
Kebutuhan Cairan (Darrow)
=(10x100)+(10x50)+(7x20)
= 1000 + 500 + 140
= 1640 mL/hari
Pohon Keluarga
05 Suhu
02 SpO2 38,9°C
98%
06 Frekuensi napas
03 Tekanan Darah 20x/menit
- mmHg
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesocephal
Mata : mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-)
Telinga : sekret (-/-)
Hidung : NCH (-)
Mulut : Bibir kering (-), pucat (-)
Leher : pembesaran KGB (-), leher pendek (-)
Thorax : simetris (+), tidak tampak retraksi
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : BJ I- II reguler, bising (-)
Pemeriksaan Fisik
Pulmo
Inspeksi : pengembangan dinding dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : fremitus raba dada simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara napas tambahan (-/-)
Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada, bintik-bintik merah (+)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
Extremitas
Akral dingin (-)
Oedem (-)
Capillary Refill Time < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
30/3 31/3
Hemoglobin 12.8 12.3 11.5-15.5
Hematokrit 35 36 35-45
Leukosit 2.46 1.36 4.5 – 14.5
Trombosit 173 22 150- 450
Eritrosit 4.75 4.86 4.00-5.20
MCV 78.2 73.5 80.0-96.0
MCH 25.0 25.3 28.0-33.0
MCHC 34.3 34.5 33.0-36.0
RDW-CV 14.6 14.7 11.6-14.6
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
30/3 31/3
MPV 9.4 10.1 7.2-11.1
PDW 9 10 9-13
Neutrophil Lymphocyte 1.65 0.79
Ratio
HFLC 0.8 1.5 0.0-1.4
Absolute Lymphocyte 840 690 >1500
Count
Limfosit 35 52.2 30-48
Monosit 7.7 5.1 0-5
Neutrofil 56.9 41.3 29-73
Eosinofil 0.0 0.7 0-4
Basofil 0.6 0.7 0-1
Identifying Information
Diagnosis dan
Tatalaksana
Diagnosis
Follow Up
Follow Up 1 April
Subject Objective Assessment Plan
Demam masih naik turun, KU = sedang, CM DF tanpa Warning IVFD Asering 60 mL/jam
mimisan (-), gusi berdarah HR: 83x/menit Sign Infus Parasetamol 250
(-), nyeri perut (-) RR: 20x/menit Gizi Baik mg/8 jam
SpO2: 99%
Injeksi Ondansentron 4
T: 36,7%
Kepala-Leher mg k/p
Normosefal, CA (-/-), SI (-/-), Cek Darah Rutin/24 jam
mukosa basah (+), perbesaran
KGB (-).
Thorax
Normochest, retraksi (-)
Cor
BJ I-II regular, bising (-)
Pulmo
SDV (+/+), Ronkhi basah (-/-),
Ronkhi kasar (-/-).
Abdomen
Turgor cepat, BU (+), NT (-),
hepatomegali (-), petekie (+)
Ekstremitas
Oedem (-), CRT < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
1/4
Hemoglobin 12.6 11.5-15.5
Hematokrit 37 35-45
Leukosit 1.50 4.5 – 14.5
Trombosit 79 150- 450
Eritrosit 5.00 4.00-5.20
MCV 74.4 80.0-96.0
MCH 25.2 28.0-33.0
MCHC 33.9 33.0-36.0
RDW-CV 10.0 11.6-14.6
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
1/4
MPV 10.0 7.2-11.1
PDW 11 9-13
Neutrophil Lymphocyte 0.76
Ratio
HFLC 3.3 0.0-1.4
Absolute Lymphocyte 730 >1500
Count
Limfosit 52 30-48
Monosit 6.0 0-5
Neutrofil 39.3 29-73
Eosinofil 2.0 0-4
Basofil 0.7 0-1
Follow Up 2 April
Subject Objective Assessment Plan
Demam masih naik turun, KU = sakit ringan, CM DF dengan Warning IVFD Asering 115 mL
mimisan (-), gusi berdarah HR: 78x/menit Sign Infus Parasetamol 250
(-), nyeri perut (+) RR: 22x/menit Gizi Baik
SpO2: 99% mg/8 jam
T: 36,6% Inj Antrain 200 mg/8 jam
Kepala-Leher Injeksi Ondansentron 4
Normosefal, CA (-/-), SI (-/-), edema
palpebral (+), mukosa basah (+),
mg k/p
perbesaran KGB (-). Cek Darah Rutin/24 jam
Thorax Cek IgG/IgM Dengue
Normochest, retraksi (-)
Cor
BJ I-II regular, bising (-)
Pulmo
SDV (+/+), Ronkhi basah (-/-), Ronkhi
kasar (-/-).
Abdomen
Turgor cepat, BU (+), NT (+) regio
epigastrium, petekie (+), distended
(+)
Ekstremitas
Oedem (-), CRT < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
2/4
Hemoglobin 14.1 11.5-15.5
Hematokrit 41 35-45
Leukosit 4.88 4.5 – 14.5
Trombosit 38 150- 450
Eritrosit 5.59 4.00-5.20
MCV 73.2 80.0-96.0
MCH 25.2 28.0-33.0
MCHC 34.5 33.0-36.0
RDW-CV 14.8 11.6-14.6
Pemeriksaan Tanggal Rujukan Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi Imunoserologi
2/4 2/4
MPV 10.1 7.2-11.1 Anti Dengue IgG Positif Negatif
PDW 15 9-13 Anti Dengue IgM Positif Negatif
Neutrophil Lymphocyte 0.79
Ratio
HFLC 16.6 0.0-1.4
Absolute Lymphocyte 1920 >1500
Count
Limfosit 55.9 30-48
Monosit 6.1 0-5
Neutrofil 31.9 29-73
Eosinofil 5.5 0-4
Basofil 0.6 0-1
Follow Up 3 April
Subject Objective Assessment Plan
Demam(-), mimisan (-), gusi KU = sakit ringan, CM DF dengan Warning O2 nasal kanul 1-2 lpm
berdarah (-), nyeri perut HR: 82x/menit Sign IVFD Asering 115 cc
(+), muntah (+), perut RR: 22x/menit Gizi Baik Infus Parasetamol 250 mg/8
kembung (+) SpO2: 99% jam
T: 36,8% Inj Antrain 200 mg/8 jam
Kepala-Leher Inj Ondansentron 4 mg k/p
Normosefal, CA (-/-), SI (-/-), edema
Inj Omeprazole 20 mg/12
palpebral (+), mukosa basah (+),
perbesaran KGB (-). jam
Thorax Cek Darah Rutin/12 jam
Normochest, retraksi (-)
Cor
BJ I-II regular, bising (-)
Pulmo
SDV (+/+), Ronkhi basah (-/-), Ronkhi
kasar (-/-).
Abdomen
Turgor cepat, BU (+), NT (+) regio
epigastrium, distended (+)
Ekstremitas
Oedem (-), CRT < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
3/4
Hemoglobin 13.9 11.5-15.5
Hematokrit 41 35-45
Leukosit 9.77 4.5 – 14.5
Trombosit 31 150- 450
Eritrosit 5.54 4.00-5.20
MCV 74.0 80.0-96.0
MCH 25.1 28.0-33.0
MCHC 33.9 33.0-36.0
RDW-CV 14.6 11.6-14.6
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
3/4
Neutrophil Lymphocyte 0.21
Ratio
HFLC 15.7 0.0-1.4
Absolute Lymphocyte 5920 >1500
Count
Limfosit 76.3 30-48
Monosit 4.1 0-5
Neutrofil 13.3 29-73
Eosinofil 4.0 0-4
Basofil 2.3 0-1
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
3/4
Hemoglobin 13.0 11.5-15.5
Hematokrit 38 35-45
Leukosit 12.77 4.5 – 14.5
Trombosit 35 150- 450
Eritrosit 5.19 4.00-5.20
MCV 73.2 80.0-96.0
MCH 25.0 28.0-33.0
MCHC 34.2 33.0-36.0
RDW-CV 14.7 11.6-14.6
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
3/4
Neutrophil Lymphocyte 0.14
Ratio
HFLC 7.4 0.0-1.4
Absolute Lymphocyte 9140 >1500
Count
Limfosit 78.9 30-48
Monosit 4.2 0-5
Neutrofil 10.5 29-73
Eosinofil 5.2 0-4
Basofil 1.2 0-1
Follow Up 4 April
Subject Objective Assessment Plan
Demam(-), mimisan (-), gusi KU = sakit ringan, CM DF dengan Warning 02 nasal kanul 1-2 lpm
berdarah (-), nyeri perut HR: 87x/menit Sign Diet nasi lauk 2000 kkal
(+), muntah (+), perut RR: 22x/menit Gizi Baik IVFD Asering 60 mL/jam
kembung (+), sulit kentut SpO2: 98% Infus Parasetamol 250 mg
T: 36,9% k/p
(+), pusing (+)
Kepala-Leher Inj Antrain 250 mg k/p
Normosefal, CA (-/-), SI (-/-), edema Inj Ondansentron 4 mg k/p
palpebral (+), mukosa basah (+),
Inj Omeprazole 20 mg/12
perbesaran KGB (-).
Thorax jam
Normochest, retraksi (-) Cek Darah Rutin/24 jam
Cor
BJ I-II regular, bising (-)
Pulmo
SDV (+/+), Ronkhi basah (-/-), Ronkhi
kasar (-/-).
Abdomen
Turgor cepat, BU (+), NT (+) regio
epigastrium, distended (+)
Ekstremitas
Oedem (-), CRT < 2 detik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
4/4
Hemoglobin 12.7 11.5-15.5
Hematokrit 37 35-45
Leukosit 9.68 4.5 – 14.5
Trombosit 64 150- 450
Eritrosit 5.03 4.00-5.20
MCV 73.8 80.0-96.0
MCH 25.2 28.0-33.0
MCHC 34.2 33.0-36.0
RDW-CV 15.0 11.6-14.6
Pemeriksaan Tanggal Rujukan
Hematologi
4/4
Neutrophil Lymphocyte 0.eq
Ratio
HFLC 2.2 0.0-1.4
Absolute Lymphocyte 6120 >1500
Count
Limfosit 65.4 30-48
Monosit 5.9 0-5
Neutrofil 19.9 29-73
Eosinofil 8.4 0-4
Basofil 0.4 0-1
Follow Up 5 April
Subject Objective Assessment Plan
Demam(-), mimisan (-), gusi KU = sakit ringan, CM DF dengan Warning 02 ruang
berdarah (-), nyeri perut (-), HR: 87x/menit Sign Diet nasi lauk 2000 kkal
muntah (-), perut kembung RR: 22x/menit Gizi Baik IVFD Asering 40 mL/jam
(0), SpO2: 98% Infus Parasetamol 250 mg
T: 36,9% k/p
Kepala-Leher Inj Antrain 250 mg k/p
Normosefal, CA (-/-), SI (-/-), edema Inj Ondansentron 4 mg k/p
palpebral (-), mukosa basah (+),
Inj Omeprazole 20 mg/12
perbesaran KGB (-).
Thorax jam
Normochest, retraksi (-) BLPL jika sore tidak ada
Cor keluhan
BJ I-II regular, bising (-)
Pulmo
SDV (+/+), Ronkhi basah (-/-), Ronkhi
kasar (-/-).
Abdomen
Turgor cepat, BU (+), NT (-) regio
epigastrium, distended (-)
Ekstremitas
Oedem (-), CRT < 2 detik
Tinjauan Pustaka
Definisi
Dengue adalah infeksi virus yang ditransmisikan melalui nyamuk
Dengue Fever = demam yang disertai dengan 2 temuan klinis: mual, muntah,
nyeri kepala, arthralgia, nyeri retro-orbital, ruam, myalgia, manifestasi
perdarahan, leukopenia
Rute transmisi:
1) Nyamuk membawa virus dari primata ke manusia
2) Nyamuk membawa virus dari manusia ke manusia
3) Perinatal
4) Transfusi darah
5) ASI
6) Transplantasi organ
(CDC, 2009)
Epidemiologi
Nyamuk yang dapat menyebarkan dengue hidup di dataran dengan ketinggian < 6.500 kaki
Indonesia menjadi salah satu daerah endemis
(CDC, 2020)
Patofisiologi
Pemeriksaan fisik
- Flushing pada wajah
- Eritema kulit
- Injeksi faring, injeksi konjungtiva
- Manifestasi hemorrhagik ringan:
petekie, perdarahan membran mukosa
- Pembesaran hepar
(WHO, 2009)
Diagnosis
Pemeriksaan Laboratorium
(WHO, 2009)
Diagnosis
IgM Positif : infeksi kini dengue
IgM negatif :
1. IgM negatif <hari ke 8 sakit
dengan hasil pemeriksaan asam
nukleat dan NS1 (-) atau tidak ada
= kasus tidak terkonfirmasi. Perlu
melakukan tes serologi lagi setelah
hari ke 7
2. IgM setelah hari ke 7 negatif =
tidak ada infeksi baru
3. IgM < hari ke 8 (-), dan sampel
kedua setelah hari ke 7 (+) =
infeksi kini
1. Demam tifoid
2. Chikungunya
3. Yellow fever
4. Zika Virus
5. Campak
6. Malaria
Dengan Tanpa
warning warning
sign sign
(WHO, 2012)
(WHO, 2012)
(WHO, 2019)
(WHO, 2009)
(WHO, 2019)
Gejala
Gejala biasanya muncul pasca masa inkubasi 4-10 hari dan akan bertahan dalam kurun
waktu 2-7 hari. Untuk gejala yang timbul pada anak-anak antara lain:
(WHO, 2012)
Kriteria Rawat Inap
1. Pasien dengan warning signs
2. Pasien dehidrasi, tidak bisa toleransi cairan oral
3. Pingsan, hipotensi, akral dingin
4. Perdarahan spontan
5. Gangguan organ: ginjal, hepar, neurologis, jantung
6. Pasien dengan kondisi : hamil, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus, gagal
ginjal
7. Kondisi sosial yang tidak memungkinkan: hidup sendiri, jauh dari
layanan kesehatan
(WHO, 2009)
Algoritma Terapi Cairan Syok Terkompensasi
Algoritma Terapi Cairan Syok Hipotensif
Penghentian Terapi Cairan Intravena
Terapi cairan harus tetap dimonitoring untuk mencegah terjadi overload cairan. Terapi
cairan dapat dihentikan atau dikurangi jika terdapat tanda-tanda berikut ini:
(WHO, 2012)
Kriteria Selesai Rawat Inap
1. Bebas demam selama 48 jam
2. Perbaikan klinis: keadaan umum, nafsu makan, status hemodinamik,
urine output, distress pernapasan (-)
3. Peningkatan trombosit
4. Hematokrit stabil tanpa pemberian cairan IV
(WHO, 2009)
Komplikasi
Kejang, ensefalopati,
Iritis ensefalitis viral
Kardiomyopati
Pneumonia
Cedera liver
Orchitis, Oophorits
(Smith, 2019)
Prognosis
Severe dengue yang tidak diobati mungkin memiliki angka mortalitas 10% sampai
20%. Tatalaksana suportif yang tepat dapat mengurangi angka kematian menjadi
hanya sekitar 1%.
(Schaefer, 2020)
Daftar Pustaka
Adam AS, Pasaribu S, Wijaya H and Pasaribu AP. Clinical profile and warning sign finding in children with severe dengue and non-severe dengue.
IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 125 (2018) 012038
CDC.(2020). Dengue Around the World
CDC. (2009). Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever
CDC. (2019). Dengue Serologic Tests
Grande, A. J., Reid, H., Thomas, E., Foster, C., & Darton, T. C. (2016). Tourniquet Test for Dengue Diagnosis: Systematic Review and Meta-
analysis of Diagnostic Test Accuracy. PLoS neglected tropical diseases, 10(8), e0004888. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0004888
Lima, J.R., Rouquayrol, M.Z., Callado, M.R., Guedes, M.I., & Pessoa, C. (2012). Interpretation of the presence of IgM and IgG antibodies in a
rapid test for dengue: analysis of dengue antibody prevalence in Fortaleza City in the 20th year of the epidemic. Revista da Sociedade
Brasileira de Medicina Tropical, 45 2, 163-7 .
Martina BE, Koraka P dan Osterhaus AD. (2009). Dengue virus pathogenesis: an integrated view. Clinical microbiology reviews, 22(4), 564–581.
https://doi.org/10.1128/CMR.00035-09
Schaefer TJ, Panda PK, Wolford RW. Dengue Fever. [Updated 2020 Aug 23]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;
2021 Jan-.
Smith DS. 2019. Dengue. https://emedicine.medscape.com/article/215840. [Diakses: 30 Juli 2021].
Srikiatkhachorn, A., Rothman, A. L., Gibbons, R. V., Sittisombut, N., Malasit, P., Ennis, F. A., Nimmannitya, S., & Kalayanarooj, S. (2011).
Dengue--how best to classify it. Clinical infectious diseases : an official publication of the Infectious Diseases Society of America, 53(6),
563–567. https://doi.org/10.1093/cid/cir451
World Health Organization & UNICEF/UNDP/World Bank/WHO Special Programme for Research and Training in Tropical Diseases. (2012).
Handbook for clinical management of dengue. World Health Organization.
World Health Organization (WHO). (2009). Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control.
Terima Kasih