FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Community Acquired
Pneumonia
RS Bhayangkara
Agama : Islam
No. RM : 302479
ANAMNESIS
Keluhan Penyakit Sekarang : Seorang anak perempuan berusia 3 tahun 3 bulan diantar
oleh orang tuanya ke Rs.Bhayangkara Makassar dengan keluhan Demam sejak 8 hari yang
lalu. Demam dirasakan hilang timbul. Menggigil (-), Kejang (-). Sakit kepala (-), batuk (+)
disertai dengan lendir, pilek (-), sesak nafas (-), nyeri dada (-), mual (-), muntah (+), nafsu
makan berkurang. BAK dan BAB (+) kesan normal. Riwayat kejang disangkal, riwayat alergi
tidak ada.
ANAMNESIS
Riwayat persalinan
Pasien lahir normal di rumah sakit dengan pertolongan dokter. Ibu mengatakan bahwa
bayi lahir segera menangis.
STATUS IMUNISASI
BB/TB: Berada diantara 0 sd -1 SD (Gizi Baik)
TB/U: Berada diantara -2 SD sd +2 SD (Perawakan normal)
BB/U: Berada diantara -2 SD sd +2 SD (Berat
badan normal)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang/Gizi Baik /GCS compos mentis
• Pernapasan : 42 x/menit
• Suhu : 38,6oC
• SpO2 : 98%
PEMERIKSAAN FISIS
KEPALA
• Ukuran : normocephal THT
• Rambut : hitam sukar di cabut • Telinga : bentuk normal, simetris, serumen (-/-)
• Ubun-ubun besar : Sudah menutup • Hidung : bentuk normal, sekret (tidak ada),
• Simetris wajah : simetris pernapasan cuping hidung (tidak ada)
• Bibir : kering (-), sianosis (-)
• Mulut
• Gigi : 55,54,53,52,51.61,62,63,64,65
MATA • 85,84,83,82,81.71,72,73,74,75
• Eksoptalmus/endoptalmus : (-/-) • Lidah : kotor (-), tremor (-)
• Gerakan : segala arah baik • Mukosa mulut : stomatitis (-)
• Kelopak mata : edema palpebra (-/-) • Tenggorok : tidak hiperemis
• Konjungtiva : anemis (-/-) • Tonsil : T1-T1 tidak hiperemis
• Sklera : ikterus (-/-) • Leher : simetris, pembesaran KGB tidak ada
• Kornea : jernih
• Cekung : (-/-)
PEMERIKSAAN FISIS
THORAKS
Paru
1. Inspeksi : Simetris bilateral, Retraksi dada (-)
2. Palpasi : Gerak nafas simetris, Nyeri tekan (-)
3. Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, batas paru-hepar setinggi ICS Vl
4. Auskultasi : Suara nafas bronkovesikuler (+), Suara nafas tambahan : Ronkhi +/+, Wheezing +/+
Jantung
1. Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
2. Palpasi : Thrill tidak teraba
3. Perkusi : Batas kanan jantung ICS 4, linea parasternalis dextra, Batas kiri jantung ICS 4 linea
midclavikularis sinistra
4. Auskultasi : Bunyi jantung SI-SII murni reguler, murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIS
Abdomen
1. Inspeksi : Tampak datar, mengikuti gerakan nafas
2. Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
3. Palpasi : Nyeri tekan regio epigatsrium (-)
• Lien : Tidak teraba pembesaran
• Hati : Tidak teraba pembesaran
• Massa : Tidak teraba massa
4. Perkusi : Timpani pada regio abdomen
Refleks Fisiologis :
• KPR : +/+
• APR : +/+
• BPR : +/+
• TPR : +/+
Refleks Patologik :
Babinski -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium (25/9/2021)
Tes Hasil Unit Nilai rujukan
RDW-SD 41,0 fL 37 – 54
RDW-CV 12.8 % 11.0 – 16.0
PDW 15.2 fL 9.0 – 17.0
MPV 6.7 fL 6,5 – 12.0
PCT 0,197 % 0.108-0,282
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Thorax AP (27/9/2021)
• Pernapasan : 42 x/menit
• Suhu : 38,6oC
• SpO2 : 98%
RESUME
Pemeriksaan Laboratorium (25/9/2021)
Tes Hasil Unit Nilai rujukan
RDW-SD 41,0 fL 37 – 54
RDW-CV 12.8 % 11.0 – 16.0
PDW 15.2 fL 9.0 – 17.0
MPV 6.7 fL 6,5 – 12.0
PCT 0,197 % 0.108-0,282
RESUME
Foto Thorax AP (27/9/2021)
• Cefotaksim 2 x 400 mg
Sari, M. P. & Cahyati, W. H. Tren Pneumonia Balita di Kota Semarang Tahun 2012-2018. Higeia J. Public Heal. Res. Dev. 3, 408 (2019).
ETIOLOGI
Seyawati, A. & Marwiati. Tata Laksana Kasus Batuk Dan Atau Kesulitan Bernafas : Literature Review. J. Ilm. Kesehat. 30–52 (2018).
KLASIFIKASI
Community • Pneumonia yang sering dijumpai pada
Acquired lingkungan masyarakat melalui proses
Pneumonia inhalasi atau aspirasi mikroba
Ventilator-
• Pneumonia yang terjadi 48-72 jam atau
Associated lebih setelah dilakukan intubasi trakea
Pneumonia atau endotrakeal intubasi.
(VAP)
Muhammad Waseem, MS, MBBSm FAAP, FACEP, F. Pediatric pneumonia. Clin. Pediatr. Emerg. Med. 3, 200–214 (2020).
Gejala Klinis
Gejala infeksi umum, yaitu demam , sakit kepala, gelisah, malaise,
penurunan nafsu makan
Amanda I. Messinger, et al. 2017. Management of Pediatric Community-acquired Bacterial Pneumonia: Department of Pediatrics, University of Colorado Denver School of Medicine:Vol. 38 No. 9
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :
● Adanya pernapasan yang cepat dan pernapasan cuping hidung
● Adanya retraksi epigastrik, interkostal, subcostal, suprasternal
● Pada auskultasi ditemukan ronkhi (+), suara pernapasan melemah dan
pekak pada perkusi
Tanda bahaya pada anak :
• Usia 2 bulan – 5 tahun : tidak dapat minum, kejang, kesadaran menurun,
stridor, dan gizi buruk
● Usia dibawah 2 bulan : Malas minum, kejang, kesadaran menurun, stridor,
mengi dan demam/badan terasa dingin.
Tatalaksana
Pemberian oksigen terutama
pada pasien dengan saturasi
≤92% dan pasien dengan
distress pernapasan, evaluasi Hisap lendir
setiap minimal 4 jam sekali,
termasuk pemeriksaan
saturasi oksigen
Pengobatan pneumonia pada anak ditujukan pada patogen spesifik penyebab pneumonia yang
dicurigai berdasarkan data yang diperoleh dari riwayat dan pemeriksaan pada pasien.
1. Pneumonia Ringan
Rawat jalan
Kotrimoksasol (4mg/kgBB) 2x1 selama 3 hari atau Amoksisilin (25mg/kgBB) 2x1 selama 3 hari
*Pada pasien dengan HIV diberikan selama 5 hari
2. Pneumonia Berat
Perawatan di rumah sakit
Ampicilin/amoksisilin (25-50mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam) dipantau dalam 24 selama 3
hari. Bila respon terhadap pengobatan baik maka lanjutkan selama 5 hari. Selanjutnya terapi
dilanjutkan di rumah/rumah sakit dengan amoksisilin oral (15mg/kgBB 3x1) untuk 5 hari
berikutnya.
Seyawati, A. & Marwiati. Tata Laksana Kasus Batuk Dan Atau Kesulitan Bernafas : Literature Review. J. Ilm. Kesehat. 30–52 (2018).
KESIMPULAN
Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. sebagian besar oleh
mikroorganisme. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, hasil pemeriksan fisik
ditemukan retraksi subcostal minimal dan ronkhi pada lapangan paru dextra serta
pemeriksaan penunjang ditemukan adanya leukositosis, granulositosis dan
pemeriksaan foto thoraks menunjukkan gambaran bercak infiltrate pada paracardial paru
kanan, maka pasien dapat didiagnosis sebagai Pneumonia. Tatalaksana pneumonia
adalah pengobatan kausal dengan antibiotik yang sesuai, serta tindakan suportif.
TERIMA
KASIH