Anda di halaman 1dari 36

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN 
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Community Acquired
Pneumonia
RS Bhayangkara

DOKTER PENDIDIK KLINIK : dr. Hj. Sriwati Palaguna, Sp.A ., M. Kes


Identitas Pasien

Nama : Nur Annisa Sofyan

Umur : 3 tahun 3 bulan

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : 02/06/2021

Agama : Islam

Alamat : Kandea 3 Lr. 2 No. 22

Tanggal Masuk RS : 25/9/2021

No. RM : 302479
ANAMNESIS

Berdasarkan alloanamnesis dari Ibu Pasien

Keluhan utama : Demam

Keluhan Penyakit Sekarang : Seorang anak perempuan berusia 3 tahun 3 bulan diantar
oleh orang tuanya ke Rs.Bhayangkara Makassar dengan keluhan Demam sejak 8 hari yang
lalu. Demam dirasakan hilang timbul. Menggigil (-), Kejang (-). Sakit kepala (-), batuk (+)
disertai dengan lendir, pilek (-), sesak nafas (-), nyeri dada (-), mual (-), muntah (+), nafsu
makan berkurang. BAK dan BAB (+) kesan normal. Riwayat kejang disangkal, riwayat alergi
tidak ada.
ANAMNESIS

• Riwayat penyakit dahulu : tidak ada

• Riwayat penyakit keluarga : tidak ada

• Riwayat pengobatan : belum pernah mengkonsumsi obat-obatan

• Riwayat kebiasaan : tidak ada

• Riwayat Nutrisi : Susu formula


RIWAYAT PASIEN

Pasien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara


SEX UMUR SEHAT/SAKIT KARENA
1.perempuan 12 Tahun Sehat

2.Perempuan 3 Tahun Sakit Demam

3.Perempuan 2 Tahun Sehat

Riwayat persalinan
Pasien lahir normal di rumah sakit dengan pertolongan dokter. Ibu mengatakan bahwa
bayi lahir segera menangis.
STATUS IMUNISASI

IMUNISASI BELUM 1 2 3 4 BOOSTER 18 BIAS


PERNAH BLN – 2 THN
HEPATITIS B             
POLIO         
BCG           
DTP       
HIB       
CAMPAK       
STATUS GIZI
Umur : 3 Tahun 7 bulan
BB : 12 Kg
PB : 89 cm

Status gizi menurut WHO:

 
BB/TB: Berada diantara 0 sd -1 SD (Gizi Baik)
TB/U: Berada diantara -2 SD sd +2 SD (Perawakan normal)
BB/U: Berada diantara -2 SD sd +2 SD (Berat
badan normal)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang/Gizi Baik /GCS compos mentis

Tanda vital • Denyut Nadi : 132x/menit

• Pernapasan : 42 x/menit

• Suhu : 38,6oC

• SpO2 : 98%
PEMERIKSAAN FISIS
KEPALA
• Ukuran : normocephal THT
• Rambut : hitam sukar di cabut • Telinga : bentuk normal, simetris, serumen (-/-)
• Ubun-ubun besar : Sudah menutup • Hidung : bentuk normal, sekret (tidak ada),
• Simetris wajah : simetris pernapasan cuping hidung (tidak ada)
• Bibir : kering (-), sianosis (-)
• Mulut
• Gigi : 55,54,53,52,51.61,62,63,64,65
MATA • 85,84,83,82,81.71,72,73,74,75
• Eksoptalmus/endoptalmus : (-/-) • Lidah : kotor (-), tremor (-)
• Gerakan : segala arah baik • Mukosa mulut : stomatitis (-)
• Kelopak mata : edema palpebra (-/-) • Tenggorok : tidak hiperemis
• Konjungtiva : anemis (-/-) • Tonsil : T1-T1 tidak hiperemis
• Sklera : ikterus (-/-) • Leher : simetris, pembesaran KGB tidak ada
• Kornea : jernih
• Cekung : (-/-)
PEMERIKSAAN FISIS
THORAKS

Paru
1. Inspeksi : Simetris bilateral, Retraksi dada (-)
2. Palpasi : Gerak nafas simetris, Nyeri tekan (-)
3. Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, batas paru-hepar setinggi ICS Vl
4. Auskultasi : Suara nafas bronkovesikuler (+), Suara nafas tambahan : Ronkhi +/+, Wheezing +/+

Jantung
1. Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
2. Palpasi : Thrill tidak teraba
3. Perkusi : Batas kanan jantung ICS 4, linea parasternalis dextra, Batas kiri jantung ICS 4 linea
midclavikularis sinistra
4. Auskultasi : Bunyi jantung SI-SII murni reguler, murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIS
Abdomen
1. Inspeksi : Tampak datar, mengikuti gerakan nafas
2. Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
3. Palpasi : Nyeri tekan regio epigatsrium (-)
• Lien : Tidak teraba pembesaran
• Hati : Tidak teraba pembesaran
• Massa : Tidak teraba massa
4. Perkusi : Timpani pada regio abdomen

Kelenjar limfe : Tidak teraba pembesaran


Alat kelamin : Tidak ada kelainan
Status Pubertas : A1M1P1
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik
PEMERIKSAAN FISIS

Kol. Vertebralis : Skoliosis tidak ada, Gibus tidak ada

Refleks Fisiologis :
• KPR : +/+
• APR : +/+
• BPR : +/+
• TPR : +/+

Refleks Patologik :
Babinski -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium (25/9/2021)
Tes Hasil Unit Nilai rujukan

WBC 4.78 10^3/uL 6.0 – 17.0


Neu# 1.63 10^3/uL 2,00 – 7.00
Eos# 0.01 10^3/uL 0.02-0.50
Hemoglobin 11.7 g/dL 11.0 – 16.0
HCT 33.6 % 37.0 – 54.0
MCV 75.9 fL 80.0 – 100.0
MCH 26.5 Pg 27.0--34.0
MCHC 34.9 g/L 32.0 – 36.0
Jumlah Trombosit 296 10^3/uL 150 – 400

RDW-SD 41,0 fL 37 – 54
RDW-CV 12.8 % 11.0 – 16.0
PDW 15.2 fL 9.0 – 17.0
MPV 6.7 fL 6,5 – 12.0
PCT 0,197 % 0.108-0,282
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Thorax AP (27/9/2021)

- Bercak-bercak paracardial kanan


- Cor dalam batas normal
- Kedua sinus dan diafragma baik
- Tulang-tulang intak

Kesan : Pneumonia kanan


RESUME
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun 3 bulan diantar oleh orang tuanya ke Rs.Bhayangkara
Makassar dengan keluhan Demam sejak 8 hari yang lalu. Demam dirasakan hilang timbul.
Batuk (+) disertai dengan lendir, muntah (+), nafsu makan berkurang. BAK dan BAB (+) kesan
normal. Riwayat kejang disangkal, riwayat alergi tidak ada.
Keadaan umum : lemah
Tanda-tanda vital :

• Denyut Nadi : 132x/menit

• Pernapasan : 42 x/menit

• Suhu : 38,6oC

• SpO2 : 98%
RESUME
Pemeriksaan Laboratorium (25/9/2021)
Tes Hasil Unit Nilai rujukan

WBC 4.78 10^3/uL 6.0 – 17.0


Neu# 1.63 10^3/uL 2,00 – 7.00
Eos# 0.01 10^3/uL 0.02-0.50
Hemoglobin 11.7 g/dL 11.0 – 16.0
HCT 33.6 % 37.0 – 54.0
MCV 75.9 fL 80.0 – 100.0
MCH 26.5 Pg 27.0--34.0
MCHC 34.9 g/L 32.0 – 36.0
Jumlah Trombosit 296 10^3/uL 150 – 400

RDW-SD 41,0 fL 37 – 54
RDW-CV 12.8 % 11.0 – 16.0
PDW 15.2 fL 9.0 – 17.0
MPV 6.7 fL 6,5 – 12.0
PCT 0,197 % 0.108-0,282
RESUME
Foto Thorax AP (27/9/2021)

- Bercak-bercak paracardial kanan


- Cor dalam batas normal
- Kedua sinus dan diafragma baik
- Tulang-tulang intak

Kesan : Pneumonia kanan


DIAGNOSIS KERJA

Community Acquired Pneumonia


TATALAKSANA
• IVFD Dextrosa 5% 18 tpm/ makro

• Cefotaksim 2 x 400 mg

• PCT syr 3 x 1 ½ cpl


FOLLOW UP
Hari/Tgl S O A P
27/9/202 Demam(-), batuk (+), sesak (-), KU : Lemah • CAP
1 nyeri dada (-), pilek (-), mual TTV : • Infus dextrose
(-),muntah (-), nafsu makan N : 110 x/menit
berkurang. BAB tidak lancer, P : 20 x/menit 5% 18 tpm
BAK Baik S : 36,0 0C
SpO2 : 99% makro
Mata
• Anemis ; -/- • Cefotaxim 2 x
• Ikterik : -/-
Thorax 400 mg/iv
• Rhonki :+/+
• Wheezing : +/+ • Gentamicin 2 x
Abdomen : peristaltic (+) kesan
normal 30 mg
Ekstremitas
• Akral : hangat • Dexametasone
• CRT : <2 detik
2x 1,5 mg/iv
FOLLOW UP
Hari/Tgl S O A P
28/9/202 Demam(-), batuk (+) frekuensi KU : Lemah • CAP
1 sering, sesak (-), nyeri dada (-), TTV : • Infus dextrose
pilek (-), mual (-),muntah (-), N :90 x/menit
nyeri perut (-), nafsu makan P : 22 x/menit 5% 18 tpm
berkurang. BAB tidak lancar, S : 36,5 0C
BAK Baik SpO2 : 99% makro
Mata
• Anemis ; -/- • Cefotaxim 2 x
• Ikterik : -/-
Thorax 400 mg/iv
• Rhonki :+/+
• Wheezing : +/+ • Gentamicin 2 x
Abdomen : peristaltic (+) kesan
normal 30 mg
Ekstremitas
• Akral : hangat • Dexametasone
• CRT : <2 detik
2x 1,5 mg/iv
FOLLOW UP
Hari/Tgl S O A P
29/9/202 Demam(-), batuk (+) frekuensi KU : Lemah • CAP
1 jarang, sesak (-), nyeri dada (-), TTV : • Infus dextrose
pilek (-), mual (-),muntah (-), N :88 x/menit
nyeri perut (-), nafsu makan P : 23 x/menit 5% 18 tpm
berkurang. BAB tidak lancar, S : 36,5 0C
BAK Baik SpO2 : 99% makro
Mata
• Anemis ; -/- • Cefotaxim 2 x
• Ikterik : -/-
Thorax 400 mg/iv
• Rhonki :+/+
• Wheezing : +/+ • Gentamicin 2 x
Abdomen : peristaltic (+) kesan
normal 30 mg
Ekstremitas
• Akral : hangat • Dexametasone 2
• CRT : <2 detik
x 1 mg/iv
FOLLOW UP
Hari/Tgl S O A P
30/9/202 Demam(-), batuk (-), sesak (-), KU : Lemah • CAP
1 nyeri dada (-),pilek (-),mual (-), TTV : • Infus dextrose
muntah (-), nyeri perut (-), N :88 x/menit
nafsu makan berkurang. BAB P : 20 x/menit 5% 18 tpm
baik, BAK lancar S : 36,5 0C
SpO2 : 99% makro
Mata
• Anemis ; -/- • Cefotaxim 2 x
• Ikterik : -/-
Thorax 400 mg/iv
• Rhonki :+/+
• Wheezing : -/- • Gentamicin 2 x
Abdomen : peristaltic (+) kesan
normal 30 mg
Ekstremitas
• Akral : hangat • Dexametasone 2
• CRT : <2 detik
x 0.5 mg/iv
Tinjauan Pustaka
DEFINISI
Pneumonia merupakan peradangan yang
terjadi pada parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang terdiri dari
bronkiolus respiratorius dan alveoli yang
menyebabkan terbentuknya konsolidasi pada
jaringan paru.

Sari, M. P. & Cahyati, W. H. Tren Pneumonia Balita di Kota Semarang Tahun 2012-2018. Higeia J. Public Heal. Res. Dev. 3, 408 (2019).
ETIOLOGI

Bakteri Virus Jamur Benda Asing


S. Pneumonia RSV
Mycoplasma
P. aeruginosa Influenza A or B Substansi asing
E. Coli Human rhinovirus Makanan
K. Pneumonia Adenovirus Asam Lambung
Acinetobacter Parainfluenza Hidrokarbon
spp virus Substansi lipoid

Seyawati, A. & Marwiati. Tata Laksana Kasus Batuk Dan Atau Kesulitan Bernafas : Literature Review. J. Ilm. Kesehat. 30–52 (2018).
KLASIFIKASI
Community • Pneumonia yang sering dijumpai pada
Acquired lingkungan masyarakat melalui proses
Pneumonia inhalasi atau aspirasi mikroba

Health Care • Pneumonia yang muncul setelah 48


jam mendapatkan perawatan di RS
Associated atau faskes, tanpa riwayat pemberian
Pneumonia intubasi trakea

Ventilator-
• Pneumonia yang terjadi 48-72 jam atau
Associated lebih setelah dilakukan intubasi trakea
Pneumonia atau endotrakeal intubasi.
(VAP)
Muhammad Waseem, MS, MBBSm FAAP, FACEP, F. Pediatric pneumonia. Clin. Pediatr. Emerg. Med. 3, 200–214 (2020).
Gejala Klinis
Gejala infeksi umum, yaitu demam , sakit kepala, gelisah, malaise,
penurunan nafsu makan

Biasanya didahului infeksi traktus respiratorius bagian atas.

Batuk yang mula-mula kering kemudian menjadi produktif

Sesak Napas, Takipnea

Amanda I. Messinger, et al. 2017. Management of Pediatric Community-acquired Bacterial Pneumonia: Department of Pediatrics, University of Colorado Denver School of Medicine:Vol. 38 No. 9
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :
● Adanya pernapasan yang cepat dan pernapasan cuping hidung
● Adanya retraksi epigastrik, interkostal, subcostal, suprasternal
● Pada auskultasi ditemukan ronkhi (+), suara pernapasan melemah dan
pekak pada perkusi
Tanda bahaya pada anak :
• Usia 2 bulan – 5 tahun : tidak dapat minum, kejang, kesadaran menurun,
stridor, dan gizi buruk
● Usia dibawah 2 bulan : Malas minum, kejang, kesadaran menurun, stridor,
mengi dan demam/badan terasa dingin.
Tatalaksana
Pemberian oksigen terutama
pada pasien dengan saturasi
≤92% dan pasien dengan
distress pernapasan, evaluasi Hisap lendir
setiap minimal 4 jam sekali,
termasuk pemeriksaan
saturasi oksigen

Berikan analgetik dan


Pemberian antibiotik
antipiretik
TATALAKSANA

Pengobatan pneumonia pada anak ditujukan pada patogen spesifik penyebab pneumonia yang

dicurigai berdasarkan data yang diperoleh dari riwayat dan pemeriksaan pada pasien.

1. Pneumonia Ringan
Rawat jalan
Kotrimoksasol (4mg/kgBB) 2x1 selama 3 hari atau Amoksisilin (25mg/kgBB) 2x1 selama 3 hari
*Pada pasien dengan HIV diberikan selama 5 hari

2. Pneumonia Berat
Perawatan di rumah sakit
Ampicilin/amoksisilin (25-50mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam) dipantau dalam 24 selama 3
hari. Bila respon terhadap pengobatan baik maka lanjutkan selama 5 hari. Selanjutnya terapi
dilanjutkan di rumah/rumah sakit dengan amoksisilin oral (15mg/kgBB 3x1) untuk 5 hari
berikutnya.

Seyawati, A. & Marwiati. Tata Laksana Kasus Batuk Dan Atau Kesulitan Bernafas : Literature Review. J. Ilm. Kesehat. 30–52 (2018).
KESIMPULAN

Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. sebagian besar oleh
mikroorganisme. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, hasil pemeriksan fisik
ditemukan retraksi subcostal minimal dan ronkhi pada lapangan paru dextra serta
pemeriksaan penunjang ditemukan adanya leukositosis, granulositosis dan
pemeriksaan foto thoraks menunjukkan gambaran bercak infiltrate pada paracardial paru
kanan, maka pasien dapat didiagnosis sebagai Pneumonia. Tatalaksana pneumonia
adalah pengobatan kausal dengan antibiotik yang sesuai, serta tindakan suportif.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai