Anda di halaman 1dari 56

REFERAT

Carcinoma Colon
Pembimbing :
dr. Selonan Susang Obeng, Sp.B-KBD., FinaCS

Disusun oleh :
Andy Pratama Saputra 1015111
Antonius Elugius Sonbay 1315106
Vanny Febriana 1315118
Allisa Amelia Santoso 1315170
Ricky Purnomo 1315065
Resume Kasus
IDENTITAS UMUM
• Nama : Ny. Fifin Verdiyanti
• Umur : 46 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• No. RM : 01.241.755
• Alamat : Salakadomas G.15 RT2/RW2, Kel.Cibaduyut
Kidul, Kec.Bojongloa
• No. telepon : 081322666100
• Status marital : Sudah menikah
• Agama : Islam
• DPJP : dr. Selonan Susang Obeng, Sp.B-KBD., FInaCS
• Ruang/bed : Elizabeth 3-2
• Tanggal Opname : 23 Oktober 2017
• Tanggal Operasi : 27 Oktober 2017
• Tanggal pulang : 3 November 2017
ANAMNESIS
Pasien datang ke RS Immanuel pada Senin, 23 Oktober 2017, dengan
keluhan utama nyeri perut kiri bawah sejak 5 bulan yang lalu dan
merasakan adanya benjolan di perut sebelah kiri 1 bulan yang lalu.
Nyeri melilit hilang timbul dan sejak 4 bulan yang lalu BAB cair,
berlendir dan tidak disertai darah. Pasien BAB 2-3 kali per hari, sekali
BAB sedikit-sedikit. Pasien merasa mual namun tidak muntah, badan
lemas, nafsu makan berkurang, dan mengaku terjadi penurunan berat
badan 8 Kg dalam 1 bulan terakhir. BAK tidak ada keluhan.
• Riwayat penyakit dahulu : tidak pernah mengalami keluhan serupa
sebelumnya.
• Riwayat penyakit keluarga : ayah kandung pernah operasi usus
besar usia 50 tahun
• Riwayat kebiasaan : pasien tidak merokok, tidak mengonsumsi
alkohol, makanan sehari-hari lebih banyak mengonsumsi sayur.
• Usaha berobat : sudah berobat ke 3 dokter sebelumnya, didiagnosis
ISK dan tumor di organ reproduksi.
• Riwayat Alergi : tidak ada alergi obat
23 OKTOBER 2017

PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Compos mentis (E4V5M6)
• Kesan sakit : sakit berat
• TB/BB : 155cm/ 51kg
• BMI : 21.25 kg/m2
• Tanda Vital:
– Tekanan darah : 100/60 mmHg
– Nadi : 80x/menit
– Respirasi : 20x/menit
– Suhu : 36,5°C
• Kulit : Kulit tipis, turgor kembali lambat
• Kepala
- Mata : Konjuctiva anemis+/+, sklera ikterik-/-, pupil
bulat, isokor, refleks cahaya+/+.
• Leher : KGB tidak membesar
• Thorax : Bentuk dan pergerakan simetris kiri dan kanan.
- Cor : bunyi jantung normal, S1 S2, murmur (-)
- Pulmo : VBS +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
• Abdomen :
- Inspeksi : Perut cembung, , striae (-), darm contour (-),
darm steifung (-),bulging (-), scar (-), lekukan pinggang normal,
hernia pada lipat paha (-)
- Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
- Perkusi : Timpani
- Palpasi : Nyeri tekan LLQ (+), teraba massa di LLQ ± 12-
15cm, keras, imobile
• Ekstremitas : akral hangat, CRT <2”, oedem -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


HEMATOLOGI
HB 8.8 g/dL 11.7 – 15.5
HT 28 % 35 – 47
Leukosit 16.57 103 / mm3 4.00 – 10.00
Trombosit 741 103 / mm3 150 – 450
Eritrosit 4.0 Juta/mm3 3.8 – 5.2
MCV 70 fL 80 – 100
MCH 22 pg/mL 26 – 34
MCHC 32 g/dL 32 - 36
FAAL HEMOSTASIS
Protrombine Test 13.1 detik 11.7 – 15.9
INR 1.01
APTT 38.9 detik 24.2 – 40.0
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


KIMIA KLINIK
AST/SGOT 20 U/L <=37
ALT/SGPT 14 U/L <=59
Protein Total 5.4 g/dL 6.0 – 8.0
Albumin 1.8 g/dL 3.4 – 5.0
Globulin 3.6 g/dL 1.7 – 3.2
Na 137 mEq/L 135 -147
K 4.1 mEq/L 3.5 – 5.5
GDS 93 mg/dL 60 – 99
Kreatinin 0.84 mg/dL 0.55 – 1.02
eGFR 83.35 mL/min/1.73m2
Ureum 26.7 mg/dL 10 - 50
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Toraks PA
Trachea terletak di medial. Aorta
normal. Cor bentuk dan besar normal.
Sinus dan diafragma normal.
Pulmo: Hili normal, tidak tampak
perbesaran KGB biler. Corakan paru
normal. Tidak tampak gambaran
metastase. Tidak tampak bercak lunak
dikedua lapang paru.
Costae, clavikula tidak tampak lesi litik
atau sklerotik yang patologis.
Kesan :
Tidak tampak metastasis intra
pulmonal.
Cor dan Pulmo dalam batas normal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kolonoskopi
(Pasien membawa hasil pemeriksan
yang dilakukan tanggal 10 Oktober
2017)
Dilakukan kolonoskopI
hingga 50 cm dari anus
karena lumen tertutup:
• Tampak massa tumor
menutup dan
melingkari lumen,
mukosa rapuh dan
mudah berdarah.
Dilakukan biopsi di
beberapa tempat.
24 OKTOBER 2017

Pemeriksaan Penunjang
Fatty Liver
Gall bladder, CBD, Pancreas, dan Spleen
tidak tampak kelainan.
Ginjal kiri terlihat batu kecil.
R kidney, R-L Ureters, dan Urinary bladder
tidak tampak kelainan
Uterus dan adnexa lainnya tidak tampak
kelainan.
Ovary cyst kanan (kecil) DD/ folikel.
Di rongga panggul terlihat sedikit koleksi
cairan.
Di abdomen kiri di daerah colon
descendens sampai sigmoid terlihat dinding
yang menebal irreguler, massa neoplasma?
Keadaan limph node intra-abdominal sulit
dinilai.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(26 OKTOBER 2017)

Setelah dilakukan koreksi Albumin dengan Octalbin 20% IV selama 2 hari.

Protein Total 6.0 g/dL 6.0 – 8.0


Albumin 2.8 g/dL 3.4 – 5.0
Globulin 3.2 g/dL 1.7 – 3.2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(27 OKTOBER 2017)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
HB 9.2 g/dL 11.7 – 15.5
HT 29 % 35 – 47
Leukosit 15.49 103 / mm3 4.00 – 10.00
Trombosit 499 103 / mm3 150 – 450
Eritrosit 3.9 Juta/mm3 3.8 – 5.2
MCV 74 fL 80 – 100
MCH 24 pg/mL 26 – 34
MCHC 32 g/dL 32 - 36
KIMIA KLINIK
Laktat 5.1 mmol/L 1.0 – 1.8
Na 137 mEq/L 135 -147
K 4.1 mEq/L 3.5 – 5.5
GDS 193 mg/dL 60 – 99
DIAGNOSIS

Adenocarcinoma colon descendens


T4N1-2Mx
PENATALAKSANAAN
(27 OKTOBER 2017)

Diagnosis
• Pre Op : Adenocarcinoma colon descendens Duke C-D
• Post Op : Adenocarcinoma colon descendens CT4N1-2Mx

Tindakan operatif :
• Hemicolectomy sinistra, reseksi anblock jejunum,
dan anastomosis stapling + appendectomy incidental
• Implant yang digunakan : Drain Silicone dan Stapler
Liner
LAPORAN OPERASI
• Incisi midline
• Ditemukan :
– Massa tumor besar ± 17x14x9 cm dengan dinding lateral kiri
abdomen & jejunum ± 80cm dari Treitz. KGB +  cT4N1-2Mx.
– Liver tak teraba nodule/tumor.
• Dilakukan :
– Hemicolectomy sinistra anblock dengan loop jejunum yang
mengikat pada tumor.
– Stapling functional anastomosis colorectal & jejuno-jejunal
– Appendectomy incidenta
– Drain silicone cav. Pelvic
– Jahit kulit
• Kehilangan darah : ± 400-500 mL
Follow Up Post Operasi
31 OKTOBER 2017
Hari rawat ke-9, hari ke-4 post operasi
• Ouput:
S : Nyeri bekas luka operasi,
kentut (+), mual (-), muntah (-), – Urine : 900mL
pusing berputar (+), batuk (+) – Muntah : 50mL
O : – Feses :-
• Tanda Vital: – Drain :-
– Tekanan darah : 120/80 – Total : 950mL
mmHg P :
– Nadi : 88x/menit • Pelastin 3x1
– Respirasi : 22x/menit • Pranza 40mg
– Suhu : 36,6°C • Tomit 3x1amp
• Luka operasi: darah (-), pus (-), kering • Rillus 2x1tab
• Input: • FG troches 3x1
– Infus Clinimix + Clionelax + RL : 1750mL
• Codipront 3x1
– Oral (PO1) : 385mL
– Total : 2.135mL
Hasil PA
• Makroskopis :
– Colon descendens panjang 21 cm dengan gumpalan massa tumor ditengahnya
diliputi penyangga mesenterium diameter 9-16 cm. pada sayatan
mesenterium putih mengkilap sebagian kusam rapuh disertai nekrosis juga
tampak bagian yang mucinosum. Ditemukan 17 buah kelenjar getah bening
diameter 0,4-0,8 cm.
– Appendix dengan jaringan penyangga dan pelebaran pembuluh darah panjang
6 cm diameter 0,7 cm lumen sempit.
• Mikroskopis :
– Massa tumor dibentuk oleh proliferasi sel-sel epitel silindris dengan bagian-
bagian yang lebih memadat disertai cellular anaplasia lebih nyata tumbuh
diseluruh bagian dinding usus dan tampak sebagian telah tumbuh keluar. Satu
dari 17 buah kelenjar getah bening yang ditemukan telah mengandung massa
tumor. Ujung-ujung iperasi telah bebas dari tumor.
– Dinding appendix dengan reaksi radang, masih bebas dari massa tumor.
• Kesimpulan : Mucinous adenocarcinoma colon descendens, PT4N1Mx
1 NOVEMBER 2017
Hari rawat ke-10, hari ke-5 post operasi • Output:
S : Pasien mengeluh nyeri bekas luka operasi dan – Urine : pampers
drain, mual (+), muntah (-) . pusing berputar – Muntah : 50mL
berkurang dibanding kemarin. – Drain : 100mL
O : – Feses :-
• Tanda Vital: – Total : 2.550mL
– Tekanan darah : 110/80 mmHg • HB : 9,6 g/dL
– Nadi : 88x/menit
P :
– Respirasi : 20x/menit
• Furamin 3x1amp IV
– Suhu : 36°C
• Luka operasi : darah (-), pus(-), kering. • Pelastin 2x1g IV
• Drain : 100cc warna merah • Lanacid 30mg 2x1 po
• NGT di klem • Tomit 3x1amp
• Diet malablender PO • Rillus 1x1 po
• Bladder training • Codipront 3x1
• Input:
• Glutrop 3x1 po
– IV :1976mL
• Probiotik 1x1 po
– Oral : 435mL
– Total : 2411mL
2 NOVEMBER 2017
Hari rawat ke-11, hari ke-6 post operasi.
S : Pasien masih merasakan nyeri pada luka drain, sudah BAB sedikit, lembek, dan warna
kehitaman. Pusing bila berubah posisi dari tidur ke duduk, namun berkurang dibanding
kemarin. Mual (+), muntah (-), kentut (+)
O :
• Tanda Vital:
– Tekanan darah : 120/80 mmHg
– Nadi : 80x/menit
– Respirasi : 20x/menit
– Suhu : 36°C
• Luka operasi : darah (-), pus (-), kering
• Lepas NGT
• Lepas kateter
• Drain diganti colobag.
• Alih rawat dr. Mellisa, Sp.PD ke dr. Harry Gustian, Sp.PD
• Diet malablender PO
• Besok rencana pulang
P :
• Meiac 200mg 2x2 po
PROGNOSIS

• Quo ad Vitam : dubia ad bonam


• Quo ad Functionam : dubia ad malam
• Quo ad Sanationam : dubia ad malam
PEMBAHASAN
Anatomi kolon
Fisiologi
• Penyimpanan feses
• Mencegah terbuangnya cairan, elektrolit,
nitrogen, dan energi yang telah diabsorpsi di
usus halus.
• 3 proses yang terjadi:
– Absorbsi  air dan elektrolit sekitar 1-2 L
– Motilitas  mengaduk atau meremas dan
mencampur feses
– Defekasi  pengeluaran feses
Definisi
Kanker kolorektal adalah kanker yang
menyerang usus besar dan rektum.
Etiologi
• Etiologi dari kanker kolorektal tidak diketahui,
tetapi para ahli menduga asal kanker
kolorektal dipengaruhi berbagai faktor,
termasuk faktor lingkungan dan komponen
genetik
• Diet mungkin memiliki peran etiologi,
terutama diet dengan kadar lemak tinggi.
Insidensi
• 140.000 kasus didiagnosis per tahunnya di US
• 50.000 meninggal setiap tahunnya
• 11% kejadian kematian dari semua kanker.
Epidemiologi & Faktor Risiko
• Umur  >50 tahun 90%, <40 tahun 3%
• Keturunan  20%
– Abnormalitas genetik. Allelic deletion 17p dan
deletion 5q
• Lingkungan dan faktor diet  tinggi lemak
hewani, rendah serat
• Ulseratif kolitis
• Merokok
• Alkohol
• Gaya hidup
Patogenesis dan Patofisologis
• Sebagian besar kanker kolorektal dimulai sebagai
pertumbuhan polip pada lapisan dalam usus
besar atau rektum.
• Kemungkinan berubah menjadi kanker
tergantung pada jenis polip. Jenis polip dibagi
menjadi 2, yaitu:
– Polip Adenomatosa (adenoma): Polip ini kadang
berubah menjadi kanker. Karena itu, adenoma disebut
kondisi pra-kanker.
– Polip perusak dan polip peradangan: Polip ini lebih
sering terjadi, namun secara umum tidak bersifat pra-
kanker.
Patogenesis dan Patofisologis
Terdapat 3 kelompok kanker kolon dan rektum
berdasarkan perkembangannya, yaitu :
• Kelompok yang diturunkan (inherited) (± 10%)
• Kelompok sporadik (± 70%)
• Kelompok familial (± 20%)
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, MttoxKL,editors. Sabiston textbook of surgery.The biological basis of modern surgical practice. 17th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders;2004
Gejala Klinis
• Perubahan pola defekasi  iritasi dan respon refleks,
perdarahan.
• Perubahan yang nyata pada kebiasaaan usus (konstipasi
atau diare, tennesmus)
• Darah makroskopis pada tinja
• Nyeri rektal, punggung, kuadran kiri bawah
• Anemia
• Penurunan berat badan
• Massa yang dapat diraba dan terdeteksi dengan
pemeriksaan digital / endoskopik
• Adanya massa pada fossa iliaca kiri
• Mengecilnya ukuran feses (berbentuk pensil/ pita)
Pemeriksaan Penunjang
• Skrining kolonoskopi  >50 tahun , tiap 10 thn
• Evaluasi colon secara menyeluruh
– Rigid Proctoscopy and Flexible Sigmoidoscopy
– Kolonoskopi
– Kontras enema
– CT colonography
• Evaluasi metastase dengan CT scan atau MRI.
• Pemeriksaan preoperative
– Hematologi lengkap
– Elektrolit
– Ureum dan kreatinin
– Tes fungsi hepar (alkaline phosphatase, SGOT dan SGPT,
bilirubin, protein total, dan albumin)
– Parameter koagulasi (PT, aPTT)
– Carcinoembryonic antigen (CEA)
– Elektrokardiografi
Penatalaksanaan
Terapi Pembedahan
• Terapi operatif baik laparotomi maupun
reseksi laparoscopic adalah pilihan utama
• Meliputi:
– Abdominoperineal resection
– Low anterior resection
– Coloanal anastomosis
– Transanal approaches
– Transsacral approaches (York-Mason, Kraske)
• Prosedur:
– Sphincter-Preservation procedure
– Colonic J Pouch
Pembedahan

Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, MttoxKL,editors. Sabiston textbook of surgery.The biological basis of modern surgical practice. 17th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders;2004
Radiofrequency Ablation (RFA)
• Prinsip : memanaskan tumor dan
jaringan sekitarnya agar mengalami
nekrosis
Radiofrequency Ablation (RFA)
• Keuntungan : morbiditas lebih rendah
• Kerugian : tingkat rekurensi tinggi
Kemoterapi Adjuvan
• Indikasi : penyebaran ke KGB
• Menurunkan rekurensi hingga 40% jika
diberikan pada pasien post-operatif selama 6
bulan
• Obat yang umum digunakan : 5-Fluorouracil (5-
FU)
• Leucovorin (LV) diberikan bersamaan dengan 5-
FU untuk meningkatkan efikasi (meningkatkan
daya ikat 5-FU terhadap target enzimnya, yaitu
thymidylate synthase)
Kemoterapi Adjuvan
• Irinotecan (CPT-11) diberikan jika tumor tetap
berkembang setelah diterapi dengan 5-FU.
CPT-11 yang diberikan bersama dengan 5-FU +
LV meningkatkan harapan hidup untuk pasien
dengan metastasis.
• Oxaliplatin juga dapat meningkatkan harapan
hidup pada pasien metastasis jika
ditambahkan pada 5-FU + LV.
Kemoterapi Adjuvan
Regimen FOLFIRI
• Irinotecan, 180 mg/m2 infus selama 90 menit
pada hari pertama
• LV, 400 mg/m2 infus selama 2 jam bersama
dengan pemberian Irinotecan
• Segera diikuti dengan pemberian 5-FU bolus
400 mg/m2
• Infus kontinu 5-FU selama 46 jam dengan dosis
2,4-3 g/m2 setiap 2 minggu.
Kemoterapi Adjuvan
Regimen FOLFOX
• Oxaliplatin, 85 mg/m2 infus selama 2 jam
pada hari pertama
• LV, 400 mg/m2 infus selama 2 jam bersama
dengan pemberian Oxaliplatin
• Segera diikuti dengan pemberian 5-FU bolus
400 mg/m2
• Infus kontinu 5-FU selama 22 jam dengan
dosis 1200 mg/m2 setiap 2 minggu.
Pencegahan Primer
Faktor Diet
• Diet tinggi serat
• Vitamin & Mineral (kalsium, asam folat, Vit
C,D dan E)
• Diet Lemak:
– Lemak ikan mempunyai efek protektif terhadap
colon.
– Peningkatan kadar Trigliserida serum mempunyai
hubungan dengan tingginya polip adenomatosa.
Pencegahan Primer
• Penggunaan energi, Aktivitas Fisik, dan
Obesitas
• NSAIDs
Pencegahan Sekunder

• Skrining adenoma,
• Penatalaksanaan polyp adenoma sesegera
mungkin
Komplikasi
• Metastase
• Obstruksi ileus
• Perforasi
• Ekstensi direk
Prognosis
Stadium 5 year survival rate

I 70-95%

II 54-65%

III 39-60%

IV 0-16%

Anda mungkin juga menyukai