Anda di halaman 1dari 47

REFLEKSI KASUS

RHABDOMYOSARCOMA

ERMINA ADRIANI
NIM. 1810029028
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2018
Latar Belakang

kanker jaringan lunak yang paling sering pada anak. Derajat


keganasan tinggi dan diperkirakan timbul dari sel-sel mesenkimal
primitif yang kemudian menjadi otot lurik.
Latar Belakang

Kanker ini dapat menyerang otot dimana saja, biasanya pada anak di
daerah kepala dan leher, saluran kemih, anggota gerak ekstremitas,
tubuh, retroperitoneum, dan perineum. Gejala yang ditimbulkan
tergantung letaknya. Pada rongga mata, dapat menyebabkan mata
menonjol keluar dan benjolan di mata. Di telinga menyebabkan nyeri
atau keluarnya darah dari lubang telinga. Di tenggorokan
menyebabkan sumbatan jalan napas, radang sinus, keluar darah dari
hidung atau sulit menelan. Di saluran kemih menyebabkan gangguan
berkemih.
Laporan Kasus

Identitas pasien
» Nama : An. MI
» Usia : 6 Tahun 7 bulan
» Jenis Kelamin : Laki-laki
» Berat Badan : 15 kg
» Tinggi Badan : 109 cm
» MRS : 28 September 2018
Laporan Kasus

» Nama Ayah : Tn. A (ALM) » Nama Ibu : Ny. F


» Usia :- » Usia : 39 tahun
» Pekerjaan :- » Pekerjaan : IRT
Anamnesis
Keluhan Utama
» Bengkak pada paha kaki sebelah kanan. Datang untuk melanjutkan
terapi kemo.
Riwayat Penyakit Sekarang
» Pasien telah didiagnosis menderita rabdomiosarkoma dan kembali
masuk rumah sakit untuk kemoterapi.
Riwayat Penyakit Dahulu
» Pasien pernah datang ke IGD RSUD Abdul Wahab Sjahranie tanggal
17 Agustus 2018 pukul 17.00 WITA dengan keluhan bengkak pada
paha sebelah kanan, sebelumnya pasien terjatuh saat bermain
sepeda 3 minggu yang lalu, pasien juga sempat di bawa orang tuanya
ke tukang pijat sebanyak 4 kali. 1 minggu SMRS paha sebelah kanan
bengkak semakin membesar dan terasa nyeri apabila di sentuh,
demam juga muncul bersamaan dengan bengkaknya paha kanan.
Orang tua pasien juga mengeluhkan anaknya lemas, dan nafsu makan
menurun. Tidak ada mual dan muntah, sakit kepala (-), bab berwarna
hitam (-)
Anamnesis

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Makan dan Minum Anak


» BB lahir : 1800 gram » ASI : ASI ekslusif hingga usia 6
» PB lahir : OT lupa bulan
» BB sekarang : 15 kg » Makanan lunak : Usia 6 bulan
» TB sekarang : 109 cm » Makanan padat : Usia 12 bulan
» Tumbuh Gigi : OT lupa
» Tengkurap : 7 bulan
» Duduk : 10 bulan
» Berdiri : 16 bulan
» Berjalan : 16 bulan
» Berbicara : 12 bulan
Anamnesis

Jadwal Imunisasi Anak


OT mengatakan anak divaksin rutin sesuai jadwal imunisasi

Imunisasi Usia saat imunisasi


I II III IV Booster I Booster II

BCG 2 bulan ////// ////// ////// ////// //////


Polio 0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan - -
Campak 9 bulan ////// ////// ////// ////// //////
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan ////// - -
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan - - -
Anamnesis

Pemeriksaan Prenatal
» Periksa di : Rumah sakit
» Penyakit kehamilan : Tidak ada
» Obat-obat yang sering diminum : Tidak ada

Riwayat Kelahiran
» Lahir di : Rumah sakit
» Ditolong oleh : Dokter spesialis OG
» Usia dalam kandungan : Preterm
» Jenis partus : Sectio cesaria
Pemeriksaan Fisik

» Keadaan Umum : Sakit sedang


» Kesadaran : Composmentis
» Berat Badan : 15 Kg
» Panjang Badan : 109 cm
» Tanda Vital : Tekanan Darah 90/60 mmHg
Nadi 112 x/menit
Pernafasan 30 x/menit
Temperatur axila 37,7o C
Pemeriksaan Fisik

Kepala/leher
» Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-), pupil
isokor 3mm/3mm, reflex cahaya (+/+), edema palpebra (-/-)
» Hidung : Sekret hidung (-), pernafasan cuping hidung (-)
» Mulut : Mukosa bibir tampak basah, sianosis (-), perdarahan (-)
» Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pemeriksaan Fisik

Thorax (Paru)
» Inspeksi :Tampak simetris, pergerakan simetris, retraksi supra
sternum (-), retraksi supraclavicula (-)
» Palpasi : Pelebaran ICS (-), fremitus raba D=S
» Perkusi : Sonor
» Auskultasi : Vesikuler, Stridor (-), Ronki (-/-), wheezing (-/-)
Thorax (Jantung)
» Inspeksi : Ictus cordis tampak pada ICS 5 midclavicularis sinistra
» Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5 midclavicularis sinistra
» Perkusi : Normal pada batas jantung
» Auskultasi : S1S2 kesan normal
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
» Inspeksi : flat, scar (-)
» Palpasi : Soefl, nyeri tekan (+), hepatoomegali (+), turgor
kembali cepat
» Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
» Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal

Ekstremitas
» Ekstremitas superior : Akral hangat, pucat (+/+), edem (-/-)
» Ekstremitas inferior : Akral hangat, pucat (+/+), edem (+/-) regio femur
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Lab Hematologi 16 Agt 2018

Pemeriksaan yang dilakukan Hasil yang didapat Nilai Normal

Hematologi
Leukosit 8.830 /mm3 6.00 – 17.00/ mm3
Eritrosit 2.660.000 /mm3 3.90 – 5.90 /mm3
Hemoglobin 2,9 g/dl 14,0 – 18,0 g/dl
Hematokrit 10.5 % 35,0 – 45.0 %
MCV 39.5 fL 81.0 - 99.0 fL
MCH 10.9 pg 27.0 – 31.0 pg
MCHC 27.5 g/dL 33.0 – 37.0 g/dL
Trombosit 674.000 / mm3 150.000 – 450.000/ mm3
Glukosa Sewaktu 125mg/dL 70 – 140 mg/dL
Ureum 20.0 mg/dL 15.0 – 36.0 mg/dL
Creatinin 0.5 mg/dL 0.9 – 1.3 mg/dL
Elektrolit
Natrium 133 mmol/L 135- 155 mmol/L
Kalium 3,9 mmol/L 3.6 – 5,5 mmol/L
Chloride 95 mmol/L 98-108 mmol/L
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Lab Hematologi 24 Agt 2018
Pemeriksaan yang dilakukan Hasil yang didapat Nilai Normal
Hematologi
Ferritin 218.7 ng/mL Anak 2-5 bulan: 50-200
Anak 6 bulan-15 tahun: 7-140
Laki-laki Dewasa: 20-250

Hasil Lab Hematologi 28 Sept 2018


Pemeriksaan yang dilakukan Hasil yang didapat Nilai Normal

Hematologi
Leukosit 2.500 /mm3 6.00 – 17.00/ mm3
Hemoglobin 8,0 g/dl 14,0 – 18,0 g/dl
Hematokrit 24 % 35,0 – 45.0 %
MCV 39.5 fL 81.0 - 99.0 fL
MCH 10.9 pg 27.0 – 31.0 pg
MCHC 27.5 g/dL 33.0 – 37.0 g/dL
Trombosit 483.000 / mm3 150.000 – 450.000/ mm3
SGPT 10 U/L <40 U/L
SGOT 24 U/L <41 U/L
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Lab Hematologi 2 Oktober 2018

Pemeriksaan yang dilakukan Hasil yang didapat Nilai Normal

Hematologi
Leukosit 5.700 /mm3 6.00 – 17.00/ mm3
Eritrosit 5.320.000 /mm3 3.90 – 5.90 /mm3
Hemoglobin 11.6 g/dl 14,0 – 18,0 g/dl
Hematokrit 34.3 % 34,0 – 40.0 %
MCV 64.5 fL 81.0 - 99.0 fL
MCH 21.7 pg 27.0 – 31.0 pg
MCHC 33.7 g/dL 33.0 – 37.0 g/dL
Trombosit 828.000 / mm3 150.000 – 450.000/ mm3
SGOT 22 U/L <40 U/L
SGPT 8 U/L <41 U/L
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi 16 Agt 2018
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi MRI 28 Agt 2018
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi MRI 28 Agt 2018
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi MRI 28 Agt 2018
Pemeriksaan Penunjang
Patologi Anatomi 28 Agt 2018

» Makroskopis: FNAB tu.femur dextra 10 cm batas tidak jelas, aspirat: cairan


kecoklatan encer

» Mikroskopis: Sediaan apusan terdiri dari sel mesenkimal pleomorfik inti


bulat vesikuler kromatin inti kasar, anak inti prominent, sitoplasma luas
tersebar latar belakang eritrosit

» Kesimpulan: Tu.femur dextra, Rhabdomyosarcoma


Pemeriksaan Penunjang
Radiologi MSCT 5 Sept 2018
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi MSCT 5 Sept 2018
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi MSCT 5 Sept 2018
Diagnosis Kerja

Rhabdomyosarcoma

Tatalaksana

» Kemoterapi Vincristin
» Transfusi PRC 150 cc (1x)
Follow Up
Tanggal Pemeriksaan Terapi
28 S: nyeri (+), bengkak (+), A: Rhabdomyosarcoma
September
O: P:
2018 N: 100 x/menit, reguler,kuat angkat Kemoterapi vincristine
RR:30 x/Menit, Transfusi PRC 150 cc
T:37 0C, (10 cc/kgBB)
BB : 15 kg
K/L An (+/+) ik (-/-) pembesaran KGB (-)
Tho Whz (-/-), rho (-/-), stridor (+) S1 S2
tunggal reguler.
Abd BU (+) N,
Ext akral hangat, CRT < 2 detik, edem
regio femoralis, deformitas (+), nyeri
tekan (+)
Follow Up
Tanggal Pemeriksaan Terapi
29 S: nyeri (+), bengkak (+), A: Rhabdomyosarcoma
September
O: P: Post kemoterapi
2018 N: 112 x/menit, reguler,kuat angkat (PLG)
RR:30x/Menit,
T:37,7 0C,
K/L An (+/+) ik (-/-) pembesaran KGB (-)
Tho Whz (-/-), rho (-/-), stridor (+) S1 S2
tunggal reguler.
Abd BU (+) N,
Ext akral hangat, CRT < 2 detik, edem
regio femoralis, deformitas (+), nyeri
tekan (+)
Tinjauan Pustaka

Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Patologi

Proses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi atas 4 fase yaitu:
, disebut sebagai transformasi; tumor
ganas berdiferensiasi dari diferensiasi baik sampai tidak berdiferensiasi
(Pleomorfisme, Morfologi inti abnormal, mitosis, sel raksasa tumor dengan
hanya satu inti polimorfik yang besar).
; kebanyakan tumor tumbuh dengan
cepat dan progresif, dipengaruhi oleh Kelipatan waktu sel-sel tumor, Fraksi
sel-sel tumor yang berada dalam replikatif, Laju pertumbuhan pada sel-sel
yang terlepas dan hilang dalam lesi pertumbuhan.
; Pertumbuhan kanker disertai oleh infiltrasi progresif, invasi dan
kerusakan jaringan sekitarnya. Pada umumnya tumor ganas (kanker) tidak
berbatas jelas dengan jaringan normal disekitarnya.
; implantasi tumor yang terpisah dengan tumor primernya,
sel kanker berpenetrasi ke dalam pembuluh darah, pembuluh limfe, dan
rongga tubuh
Rhabdomyosarcoma Staging
System

Staging TNM (tumor, nodul dan metastasis):


Tumor : Nodul :
» T0 : tidak teraba tumor. » No : tidak ditemukan keterlibatan
» T1 : tumor < 5 cm. kelenjar regional.
» T2 : tumor > 5 cm. » N1 : ditemukan keterlibatan
» T3 : tumor telah melakukan invasi kelenjar regional.
ke tulang, pembuluh darah dan Metastasis :
saraf. » Mo : tidak terdapat metastasis
jauh.
» M1 : terdapat metastasis jauh.
Gejala Klinis
Anamnesis

» Keluhan bergantung pada lokasi tumor.


» Lokasi tumor retrobulbar dapat berupa proptosis dari bola mata atau berupa
benjolan tumor. Pada lokasi lain dapat berupa tumor dibawah kulit atau
dibawah fascia, dengn kulit diatas tumor normal. Biasanya tanpa keluhan
atau nyeri.
» Jika pertumbuhan tumor cepat harus curiga agresivitas dan penentuan
grading.
» Keluhan yang berhubungan dengan infiltrasi tumor ke organ lain.
» Keluhan yang berhubungan dengan metastasis  umumnya ke paru, dan
jarang ke kgb regional.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium
» Tes fungsi hati termasuk pemeriksaan LDH AST ALT alkalin fosfatase dan level
bilirubin
» Tes fungsi ginjal termasuk pemeriksaan pada BUN dan kreatinin
» Urinalisis (UA) : Terdapatnya hematuria dapat mengindikasikan terlibatnya
GU tract dalam proses metastase tumor.
» Elektrolit dan kimia darah : perlu dilakukan pengecekan terhadap sodium
potassium klorida karbon dioksida kalsium fosfor dan albumin.
Pemeriksaan Penunjang

Radiologi
» MRI : MRI meningkatkan kejelasan jika terdapat invasi tumor pada organ-
organ tubuh
» CT-Scan : CT-Scan pada dada perlu dilakukan sebagai evaluasi apakah
terdapat metastase pada paru-paru.
» Foto polos thorax: untuk mengetahui adanya kalsifikasi dan keterlibatan
tulang dalam pada tumor primer dan untuk mengetahui apakah terdapat
metastase pada paru-paru.
» Bone scanning : Untuk mencari jika terdapat metastase pada tulang.
» USG : Untuk memperoleh gambaran sonogram dari hati pada pasien dengan
tumor primer pada abdomen dan pelvis.

Biopsi
» Pemeriksaan histopatologi harus mendapatkan spesimen yang banyak untuk
dapat memberikan gambaran histologis, varians sindrom, dan grading.
Diagnosis Banding
Tatalaksana

Tujuan pengobatan, yaitu:


» Mengkontrol tumor.
» Memelihara fungsi dari bagian yang terkena.
» Mencegah metastase.
Tatalaksana

Pembedahan
» Pembedahan merupakan tindakan paling efektif
Transplantasi stem cell
» tindakan yg digunakan untuk memperbaiki sistem pembuluh darah
yang telah dirusak oleh sel kanker.
Kemoterapi
» Actionomycin D
» Vincrstine (VCR)
» Cyclophosphamide (CPA)
» Adriamycin (ADR)
» Iphosphamide
Terapi supportif
» Nutrisi, dukungan psikososial, transfusi komponen darah
Prognosis
Pembahasan:
Anamnesis

Teori Kasus
 Keluhan bergantung pada lokasi tumor,  Bengkak pada paha sebelah kanan yang
dapat berupa tumor dibawah kulit atau semakin membesar dan nyeri
dibawah fascia, dengan kulit diatas  Sebelumnya pasien terjatuh saat
tumor normal. Biasanya tanpa keluhan bermain sepeda 1 minggu SMRS.
atau nyeri.  Pasien tampak pucat
 Keluhan paling banyak adalah adanya
massa
 Anemia
 Perdarahan
Pembahasan:
Pemeriksaan Fisik

Teori Kasus
 Massa yang mungkin nyeri atau mungkin tidak  Massa pada paha kanan
nyeri. Gejala disebabkan oleh penggeseran yang teraba nyeri
atau obstruksi struktur normal.  Demam
 Temuan pada pemeriksaan fisik lain
tergantung pada letak tumor primer dan
adanya metastasis: proptosis mata; poliposis
daerah telinga, hidung, atau vagina;
epistaksis; gangguan saraf otak; rangsang
meningen; sesak naas, retensi urin; anemia;
perdarahan
Pembahasan:
Pemeriksaan Penunjang

Teori Kasus
Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Lab darah
 Tes fungsi hati termasuk pemeriksaan LDH AST ALT alkalin fosfatase dan  Anemia
level bilirubin  Tes fungsi hati normal
 Urinalisis (UA) : Terdapatnya hematuria dapat mengindikasikan Radiologi
terlibatnya GU tract dalam proses metastase tumor.  Foto Polos: hasil normal, tidak
 Elektrolit dan kimia darah : pengecekan terhadap NA, K, CL, Ca, Alb, ada keterlibatan paru/metastasis
fosfor  MRI: Mengesankan massa yang
Radiologi heterogen / soft tissue mass di
 MRI : meningkatkan kejelasan jika terdapat invasi tumor pada organ femur dextra mulai 1/3
 CT-Scan : CT-Scan pada dada perlu dilakukan sebagai evaluasi apakah proksimal – 1/3 distal antero-
terdapat metastase pada paru-paru. posterior, medialateral dextra,
 Foto polos thorax: untuk mengetahui adanya kalsifikasi dan keterlibatan tidak disertai periosteal reaction
tulang dalam pada tumor primer dan untuk mengetahui apakah / destruksi tulang (-) dari femur
terdapat metastase pada paru-paru.  CT Scan: Tidak ada metastasi
 Bone scanning : Untuk mencari jika terdapat metastase pada tulang. paru
 USG : Untuk memperoleh gambaran sonogram dari hati pada pasien Biopsi
dengan tumor primer pada abdomen dan pelvis.  FNAB: sel mesenkimal
Biopsi pleomorfik, Rhabdomyosarkoma
 Pemeriksaan histopatologi untuk dapat memberikan gambaran
histologis, varians sindrom, dan grading.
Pembahasan:
Tatalaksana

Teori Kasus
 Pembedahan • Kemoterapi dengan vincristine
 Transplantasi stem cell • Transfusi PRC 10cc/kgBB (1x)
 Kemoterapi • Rencana tindakan OP (konsul SP.
OT setelah siklus ke 5)
 Terapi supportif
Kesimpulan

Telah dilakukan pemeriksaan pada pasien laki-laki An. MI usia


6 tahun yang didiagnosis dengan Rhabdomyosarcoma.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang didapatkan penegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan yang telah sesuai dengan literatur yang
mendukung pada kasus tersebut.
TERIMA KASIH

REFLEKSI KASUS
RHABDOMYOSARCOMA

Anda mungkin juga menyukai