Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas laporan dengan judul Modul Berpikir Kritis. Laporan ini
disusun dari berbagai sumber referensi yang telah kami pelajari dan didiskusikan pada diskusi
kelompok kecil I dan II.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini :

 Kepada dr.Dian Rachmawati ,M.Kes selaku tutor kelompok 7 yang telah


membimbing kami selama proses diskusi kelompok I dan II.
 Teman-teman kelompok 7 yang telah mencurahkan pikiran berdasarkan hasil belajar
mandiri dari berbagai sumber referensi.
 Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman angkatan
2013 serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya
kesempurnaan dari hasil laporan diskusi kelompok kecil ini.

Samarinda, 13 September 2013

Hormat kami,

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... 1

Daftar Isi ..................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 3


B. Tujuan ....................................................................................................................... 3
C. Manfaat ...................................................................................................................... 4

BAB II ISI

Skenario ........................................................................................................................... 5

Step I ................................................................................................................................ 6

Step II ............................................................................................................................... 7

Step III .............................................................................................................................. 7

Step IV .............................................................................................................................. 9

Step V ............................................................................................................................... 10

Step VI .............................................................................................................................. 10

Step VII ............................................................................................................................. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 14
B. Saran .......................................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi,


informasi dan ilmu pengetahuan yang beredar dalam masyarakat pun mengalami
perkembangan. Informasi dan ilmu pengetahuan tersebut, bisa didapatkan dari mana
saja, baik buku, majalah, jurnal, televisi, hingga internet, yang kerap kali orang pakai
sebagai sumber informasi dikarenakan kemudahan mengaksesnya. Segala jenis
informasi tersebut bisa dengan mudah dibaca, didengar, didapat, terutama dijadikan
referensi. Tetapi, benar atau tidaknya sebuah informasi yang didapatkan, merupakan hal
yang penting untuk diketahui.
Sebuah informasi terutama yang didapatkan dari internet, perlu untuk diketahui
kebenarannya. Informasi-informasi tersebut perlu diperhatikan siapa pengarangnya,
penerbitnya, hingga reputasinya. Hal tersebut penting, terutama dalam bidang ilmiah,
karena apabila kita mempercayai informasi atau ilmu pengetahuan yang salah, kita bisa
terjerumus pada pandangan dan pengetahuan yang salah pula.
Maka dari itu, kita perlu mempelajari apa yang dinamakan dengan berpikir kritis.
Dengan berpikir kritis, kita bisa berpikir dengan lebih baik sebelum memutuskan untuk
mempercayai suatu infomasi atau tidak, sebelum memutuskan informasi tersebut
sebagai sumber referensi kita atau tidak. Berpikir kritis mencegah kita untuk salah
dalam menerima ilmu pengetahuan juga informasi.

B. Tujuan

Tujuan dari modul ini adalah agar mahasiswa terbiasa melakukan aktivitas
berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting, agar mahasiswa tidak
sembarangan dalam menggunakan sumber informasi sebagai referensi pembelajaran me

3
C. Manfaat

Manfaat dari modul ini adalah mahasiswa terlatih dalam memeriksa kebenaran
sebuah informasi sebelum mereka memutuskan untuk mempercayainya atau tidak.
Manfaat lainnya, mahasiswa menjadi lebih berhati-hati dalam menerima sebuah
informasi dan terhindar dari penerimaan informasi yang salah.

4
BAB 2

ISI

 Skenario
Oni ingin bebas dari miopi

Saat melintas di depan rumah Totok, Adul melihat Totok dan Oni sedang berbicara
serius sambil menunjuk-nunjuk koran yang ada di meja.

Totok : Ini jelas iklan. Lihat! Di akhir artikel ini disimpulkan bahwa suplemen Green
Food dapat mengurangi miopia, yang berarti secara halus mempengaruhi kita.
Oni : Biarpun iklan, tapi argumennya didukung bukti keberhasilan pengobatan. Di
situ dituliskan kesaksian dari orang yang mengkonsumsinya kan?
Totok : Mana bisa disebut argumen, premisenya saja tidak ada.
Adul : Iya.. I promise you deh...
Oni : Hai Dul, tumben mampir...
Adul : Penasaran setelah melihat kalian berdebat, sampai ada promise segala
Totok : Bukan promise Dul, tapi premise. Si Oni mau ikut-ikutan minum Green Food
yang katanya dapat menyembuhkan miopia. Padahal dalam artikelnya tidak
jelas alasan yang mendukung kesimpulannya.
Adul : Setahuku sebelum pusing mengkritisi alasan dan kesimpulannya, lebih baik
kalau mengevaluasi dulu kualitas sumber dan isi artikelnya.
Oni : Betul juga ya
Adul : Ngomong ngomong, penulis artikel ini siapa sih?
Oni : Profesor siapa gitu.. tapi memang dia produsennya Green Food... hehe...
Totok : Sudah begitu, tulisannya dimuat di koran pula...

5
STEP I

Identifikasi Istilah Asing

Miopi : penyakit mata yang tidak dapat melihat jauh

Iklan : sebuah media untuk tempat menyampaikan informasi

Argumen : pendapat dari seseorang ; kumpulan premis yang diakhiri dengan


kesimpulan

Premis : sebuah dasar untuk membuat sebuah argumen

Kualitas : tingkat baik buruknya sesuatu

Greenfood : produk yang berupa suplemen

Suplemen : makanan dalam bentuk pil untuk meningkatkan daya tahan tubuh yang
berisi vitamin

Artikel : kumpulan fakta dan opini yang ditulis oleh seseorang dan dipublikasikan

Berpikir : suatu proses untuk mencari sesuatu

Berpikir kritis : suatu keadaan atau sikap untuk menelaah suatu informasi dan otak tidak
menerima info secara mentah-mentah

Mengevaluasi : mengoreksi suatu informasi yang baru didapat

Profesor : gelar bagi seseorang yang telah menemukan hal baru ; gelar setelah S3

Koran : berita yang terbit setiap hari

Produsen : penghasil suatu benda atau produk

6
STEP II
Identifikasi Masalah
1. Apa definisi berpikir kritis?
2. Mengapa Oni dengan mudahnya dapat percaya pada iklan Green Food?
3. Apa hubungan premis dan argumen?
4. Apa saja macam-macam sumber dan ciri-ciri info yang dapat dipercaya?
5. Apakah informasi yang diterima Oni dapat dipercaya?
6. Apa saja yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi informasi?
7. Bagaimana cara agar informasi tidak diterima secara mentah-mentah?
8. Bagaimana cara berpikir kritis?

STEP III
Curah Pendapat/ Brainstorming
1. - Berpikir kritis adalah proses menilai, mengevaluasi, menyimpukan secara sistematis dan
logis dari berbagai sudut pandang.
- Berpikir kritis adalah suatu proses mereasonable suatu masalah agar lebih konstruktif
(secara terperinci).
- Cara bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas dari hasil pemikiran menggunakan teknik
sistematis cara berpikir dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide-ide yang digagas.
(Paul dan Erder, 2005)
- Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagaskan,
mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi
argumen dan memecahkan masalah. (Chance, 1986)

2. Karena Oni tidak berpikir secara kritis terhadap iklan Green Food tersebut.
3. Argumen adalah sebuah paragraf yang terdiri dari beberapa premis premis dan diakhiri oleh
kesimpulan.jadi premis adalah bagian dari argumen yang mendasari sebuah argumen.
4. Macam-macam sumber yang dapat dipercaya antara lain:
- Sumber primer: artikel atau buku original/asli yang dibuat oleh individu maupun
kelompok.
- Sumber sekunder: informasi mengenai sumber primer atau original yang biasanya di
modifikasi, dipilih/disusun kembali untuk tujuan tertentu.

7
- Sumber tersier: terdiri dari informasi yang dikumpulkan dari sumber primer dan
sekunder.
Ciri-ciri informasi yang dapat dipercaya:
- Latar belakang penulis
- Fakta dilapangan
- Waktu terbitnya informasi tersebut
- Mencantumkan referensi terpercaya
- Keakuratan
- Logis atau tidaknya informasi tersebut
- Penerbit yang berkompeten
- Jenis informasi/media
5. Belum dapat dipercaya, karena informasi tersebut harus ditelaah sesuai fakta yang ada.
6. -Suitability (kesesuaian)
-Scope (jangkauan)
-Audience (hadirin atau pendengar)
-Timeliness (aktualitas atau waktu publikasi)

7. - Tidak percaya begitu saja: sebelum menarik kesimpulan dari suatu informasi, sebaiknya kita
harus menelaah sumber dari informasi tersebut, apakah informasi tersebut berasal dari
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.
-Open minded : memiliki sikap terbuka terhadap informasi-informasi lain yang ada dengan
cara mempertimbangkan dari berbagai sudut.
-Memiliki motivasi tinggi untuk menelaah: sebelum kita menjudge suatu informasi tersebut
benar atau salah, sebaiknya kita menelaah maksud dari informasi tersebut
-Berfikir independen: berfikir independen memiliki arti penilaian yang lebih objektif
walaupun terdapat ketidaksamaan dalam suatu pendapat

8. Cara berpikir kritis:


1. Memperjelas pemahaman kita
2. Tetap fokus pada satu poin
3. Bertanya pertanyaan
4. Reasonable (masuk akal)

8
STEP IV

Strukturisasi Konsep / Mindmapping

INFORMASI

Fakta Opini

Cara
Berpikir

Kritis Tidak
Kritis

Cara Sikap
Langsung
Percaya

Informasi yang
Informasi
Tidak Terseleksi
yang
Terseleksi

Akurat

Berkualitas

9
STEP V

Tujuan Pembelajaran/ Learning Objectives

1. Mengetahui definisi dari berpikir kritis


2. Mengetahui cara agar dapat berpikir kritis
3. Mengetahui sikap dalam berpikir kritis
4. Mengetahui cara menilai informasi yang akurat dan berkualitas
5. Mengetahui manfaat dan tujuan berpikir kritis
6. Mengetahui cara mengaplikasikan berpikir kritis dalam pembelajaran di Fakultas
Kedokteran

STEP VI

Belajar Mandiri

Dalam tahap belajar mandiri ini, setiap individu kelompok melakukan kegiatan belajar
baik mandiri maupun kelompok dengan mempelajari semua hal yang berkaitan dengan
learning objective dari berbagai sumber referensi yang bisa didapat. Kegiatan belajar mandiri
ini dilaksanakan dari hari Senin, 9 September 2013 hingga hari Kamis, 12 September 2013.

STEP VII
Laporan/ Sintesis Masalah
1. Definisi berpikir kritis
Berpikir : menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu; menimbang-nimbang di ingatan lama. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Kritis : 1. Bersifat tidak lekas percaya. 2. Bersifat selalu berusaha menemukan
kesalahan atau kekeliruan. 3. Tajam di penganalisisan. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia)

10
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata
gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan,
mengevaluasi argument dan memecahkan masalah. (Chance, 1986).
Sebuah proses aktif, teratur, dan penuh makna yang kita gunakan untuk memahami
dunia. (Jhon Chaffee, 1994)
Kesimpulan : proses manusia menggunakan akala budi untuk menginterpretasi dan
menganalisis secara aktif dan terampil untuk mengakuratkan sebuah informasi.
2. Cara berpikir kritis
Ketrampilan berpikir kritis menurut Professor Bisma Murti (FK UNS bagian IKM) :
 Interpretasi : kategorisasi, dekode, mengklarifikas makna.
 Analisis : memeriksa gagasan, mengidentifikasi argument, menganalisis
argument.
 Evaluasi : meneliti klaim (pernyataan), menilai argument.
 Inferensi : mempertanyakan klaim
 Penjelasan : menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan
prosedur, mengemukakan argument.
 Regulasi diri : meneliti diri, mengoreksi diri.
3. Sikap berpikir kritis :
a. Open-minded
b. Fokus keingintahuan
c. Berpikir independen
d. Motivasi untuk mencari informasi
e. Tidak mudah percaya
f. Berpikir logis
g. Bersikap netral
h. Bijaksana dalam membuat keputusan
4. Cara menilai informasi yang akurat dan berkualitas
Dari sumbernya :
 Penulis: untuk penilaian terhadap sang penulis dapat dilihat dari background
pendidikannya, pekerjaanya, apakah penulis tersebut pakar dalam bidangnya,
dan juga apakah penulis tersebut penulis yang kredibel dan popular dalam
bidang yang dibahas tersebut.

11
 Tanggal publikasi: apakah sumber tersebut up to date dengan topic yang
dibahas atau sudah kadaluarsa.
 Edisi/revisi: apakah sumber tersebut merupakan edisi pertama yang
dikeluarkan atau merupakan revisinya. Karena pada edisi revisi biasanya
terdapat perubahan-perubahan dalam isinya.
 Penerbit: apakah penerbit tersebut biasa menerbitkan terbitan-terbitan ilmiah
atau tidak. Karena terbitnya biasa bersifat ilmiah dan dapat dipercaya
kebenarannya.
 Judul jurnal: melalui judul dapat dilihat apaah sumber tersebut adalah sumkber
yang popular atau ilmiah. Dari judul juga dilihat tingkat kompleksitas dari
sumber tersebut.
Sumber-sumber informasi:
 Sumber primer: artikel atau buku original/asli yang dibuat individu/kelompok.
Materi asli/original yang belum disaring melalui interpretasi., kondensasi, atau
sering, bahkan evaluasi dari pihak kedua.
 Sumber sekunder: merupakan informasi mengenai sumber primer/original
yang biasanya dimodifokasi, dipilih, atau disusun kembali untuk tujuan
tertentu/audiens tertentu.
 Sumber tersier: terdiri dari informasi yang didistilasi dan dikumpulkan
sumber-sumber primer dan sekunder.
5. Manfaat dan tujuan berpikir kritis
a. Dapat mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan info yang efektif.
b. Dapat menemukan terobosan baru.
c. Menjadi profesionalisme.
d. Membiasakan diri berpikir terbuka dan luas.
e. Dapat menjadi kreatif.
f. Memperoleh pengetahuan yang akurat dan berkualitas.
g. Mengambil keputusan secara sistematis.
h. Percaya diri.

Manfaat berpikir kritis menurut Professor Bisma Murti :

12
a. Membantu memperoleh pengetahuan, memperbaiki teori, dan memperkuat
argument.
b. Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan dengan jelas.
c. Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan informasi dengan efektif.
d. Membuat kesimpulan dan menemukan solusi masalah berdasarkan alasan yang
kuat.
e. Membiasakan berpikiran terbuka
f. Mengkomunikasikan gagasan, pendapat dan solusi dengan jelas kepada lainnya
6. Aplikasi berpikir kritis dalam pembelajaran di Fakultas Kedokteran
a. Dalam pelaksanaam DKK: mencari, menanggapi info-info apa saja yang akurat.
b. Dalam mencari referensi yang lebih tepat.
c. Mengklarifikasi suatu informasi pada ahli-ahli atau orang yang terpercaya dalam
bidangnya.
d. Mempu mencari referensi sesuai dengan masalah yang dibahas.

13
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil laporan yang telah diuraikan, bisa ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berpikir kritis adalah kegiatan menginterpretasikan, menganalisa, mengevaluasi,
konseptualisasi yang bersifat sistematis, aktif, logis, teliti, dan tidak mudah percaya
terhadap suatu informasi, argumen, dalam memutuskan apakah suatu informasi dan
argumen tersebut layak dipercaya atau tidak.
2. Berpikir kritis dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berasal dari dalam diri maupun
yang berasal dari apa yang kita coba interpretasikan.
3. Langkah-langkah berpikir kritis secara garis besar dimulai dengan mengidentifikasi
masalah, fokus, mengajukan pertanyaan, mencari jawaban/ solusi, kemudian menarik
kesimpulan.
4. Cara-cara menilai sumber dan kualitas informasi dilakukan dengan mencari kejelasan
baik pengarangnya, penerbitnya, tanggal penerbitan, jenis sumber, judul sumber, analisis
pembaca yang dituju, obyektifitas isi, cakupannya, hingga gaya penulisan.
5. Berpikir kritis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman, pemecahan, dan membuat
evaluasi serta keputusan apakah informasi yang didapat benar adanya dan layak
dipercaya. Manfaat dari berpikir kritis yaitu membuat kita memiliki pikiran yang terbuka
dan terbiasa menyaring dan mengevaluasi informasi sebelum memutuskan untuk
menerimanya atau tidak.

B. Saran

Sebagai mahasiswa kedokteran, sikap berpikir kritis sebaiknya diterapkan dalam


kegiatan sehari-hari agar kita terbiasa mengevaluasi terlebih dahulu informasi yang didapat
sebelum memutuskan untuk mempercayainya atau tidak.

14
Bibliography

Fisher, Alec.2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Jhonson, E. (2007). Contextual Teaching and Learning: Kegiatan Belajar Mengajar Yang
Mengasyikan. Bandung: Mizan Learning Center.

Murti, B. (n.d.). Materi Fakultas Kedokteran UNS. Retrieved 09 12, 2013, from Fakultas
Kedokteran UNS: fk.uns.ac.id/static/materi/Berpikir_Kritis-Prof_Bhisma_Murti.ppt

http://www.lib.berkeley.edu/TeachingLib/Guides/Internet/Evaluate.html
http://guides.library.cornell.edu/content.php?pid=318835&sid=2612843
http://www.lib.berkeley.edu/instruct/guides/evaluation.html
http://libguides.jcu.edu.au/scholarlysources
http://custompapers.com/writing-tutorial/primary-secondary-sources/
http://www.csuchico.edu/~egampel/students/evaluating.html

15

Anda mungkin juga menyukai