Oleh
SURAKARTA
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat serta karunia-Nya karena penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini walaupun melalui sedikit hambatan.
Makalah yang berjudul “Inquiry- Based Teaching” ini penulis susun untuk
memenuhi persyaratan memenuhi penilaian mata kuliah penilaian pembelajaran
matematika. Untuk itu dalam kesempatan yang baik ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
lagi tidak semua orang merupakan pemikir yang baik. Tujuan utama
pembelajaran berbasis inkuiri adalah mengajarkan pada siswa bagaimana
caranya berpikir yang lebih jernih, lebih kritis, dan lebih kreatif.
B. Teori Pendukung
benda dan gagasan dan menarik aturan dan prinsip. Proses mempelajari
konsep dimulai pada usia dini dan berlanjut sepanjang hidup pada saat
orang mengembangkan konsep yang semakin lama semakin kompleks,
baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pembelajaran konsep sangat
penting di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari karena konsep
memudahkan orang-orang untuk saling berinteraksi dan memberikan dasar
dalam interaksi verbal.
PEMBAHASAN
8
9
Guru memiliki tiga gelas. Salah satunya diisi dengan air keran
biasa, yang lain diisi air garam, yang ketiga mengandung air gula. Guru
memasukkan telur rebus di setiap gelas. Yang terjadi adalah telur
tenggelam saat dimasak dengan air keran biasa dan mengapung di air asin
dan air gula. Guru menanyakan pada siswa, “Mengapa telur mengapung di
gelas yang mengandung garam dan air gula dan tenggelam di air biasa?”
Setelah fokus penyelidikan dipaparkan oleh guru dengan
mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang mereka amati, siswa
diminta untuk menemukan hipotesis sementara, dan memikirkan cara
bagaimana mereka bisa menguji hipotesis yang disusun. (Jika
memasukkan keyword di YouTube “discrepant event”, Anda akan
menemukan banyak video yang menampilkan bagaimana guru
memaparkan suatu masalah dalam pelajaran berbasis penyelidikan agar
menarik perhatian siswa.)
Magnusson dan Palincsar (1995) memiliki pendekatan yang sedikit
berbeda untuk menentukan dan mengidentifikasi masalah penyelidikan.
Mereka percaya bahwa masalah tidak harus sesuatu yang berbeda dengan
kehidupan sehari-hari (tidak sesuai dengan harapan), tapi masalah harus
membingungkan dan memenuhi tiga kriteria:
1. Konseptual
2. Fleksibel dengan isu perkembangan ilmu pengetahuan
11
Mengapa?
6. Merefleksi masalah dan proses berpikir.
Ini mungkin fase yang paling penting dari pembelajaran
berbasis inkuiri (penyelidikan). Selama fase ini, siswa didorong untuk
bercermin kembali apa yang telah mereka lakukan dan untuk
menganalisis proses berpikir mereka sebagai pelajaran berlanjut. Guru
dapat menggunakan jenis pertanyaan berikut untuk memfasilitasi hal
ini:
Kapan hipotesis itu disusun?
Apakah hipotesis yang disusun akurat?
Apakah pemikiran Anda berubah selama penyelidikan? Jika ya,
apa yang mendorong perubahan itu?
Jika saya memberi Anda situasi masalah yang sama, bagaimana
Anda akan mengatasinya lain kali?
Gambar 2
_________. (2016, Januari 7). Dipetik Desember 23, 2017, dari Blog Pendidikan,
Sekolah, Kesehatan, Various Tips, Kerajinan Tangan dan Karier:
http://novehasanah.blogspot.co.id/2016/01/kelebihan-kelemahan-model-
inkuiri.html
__________. (2012, Juni 11). Dipetik Desember 23, 2017, dari Blog Pendidikan
Meode Inkuiri: https://fkippgsd.wordpress.com/tag/metode-inkuiri/
Arends, R. I. (2012). Learning to Teach, Ninth Edition. New York: McGraw-Hill
Inc.
Na’im, R. (2015, Januari 22). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI. Dipetik Desember 23, 2017, dari
https://raranaimah.files.wordpress.com/2015/01/penerapan-model-
pembelajaran-inkuiri-dalam-pembelajaran-matematika-untuk-
meningkatkan-pemahaman-konsep-menentukan-rumus-volume-tabung.pdf
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Rawamangun-Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Slavin, R. E. (1995). Cooperative Learning Theory, Research and Practice.
Amerika: Simon & Schuster Company.