Duitan (Dodol kulit nanas) sebagai upaya pemanfaatan limbah buah Bernilai Jual Tinggi
Duitan
(Sirup Kulit Nanas)
Pendahuluan Buah nanas (Ananas Sativus) banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia untuk kebutuhan konsumsi. Selain dikonsumsi dalam kondisi segar, nanas juga banyak digunakan sebagai bahan baku industri pertanian dengan berbagai hasil produksi seperti selai, cok tail, selai, manisan, sirup, dodol, keripik buah, buah dalam kaleng dll. Dari hasil konsumsi dan olahan nanas ini akan dihasilkan limbahn berupa kulit nanas dan bunggol nanas dalam jumlah banyak. Komposisi limbah nanas rata-ratamencapai 40 %. Dimana sebesar 5% adalah bagian sisik pada kulit (Noto, A, 2010). Limbah tersebut saat ini masih belum banyak dimanfaatkan dan hanya dibuang begitu saja sehingga perlu dicari solusi untuk mengatasi hal tersebut. Kulit nanas mengandung air 87,72 %, Karbohidrat 17,53%, protein 4,41%, gula pereduksi 13,65 %, dan serat kasar 20.87 (Wijana., dkk, 1991). Peralatan : - Pisau - Blender - Baskom - Ember - Panci - Kompor - Kain saring - Botol sirup Bahan : - Kulit nanas - Agar putih / CMC - Gula - Asam citrus - Garam - Air - Pengatur keasaman Proses Pembuatan : - Kulit nanas disortasi, dipisahkan dari kotoran dan dibersihkan sisiknya. - Kemudian kulit ananas dibersihkan dengan cara dicuci hingga bersih. - Rendam dengan air garam, haluskan dengan menggunakan blender (tambahkan air) - Peras dengan menggunakan kain saring. - Panaskan air perasan menggunakan api kecil, hal ini dimaksudkan agar larutan tidak mengalami perubahan warna. - Tambahkan gula pasir dan aduk perlahan-lahan, dan masukan agar putih. - Tambahkan dengan pengatur keasamanan (bila perlu) - Aduk terus hingga menjadi pekat, bila larutan telah mengental matikan api dan dinginkan. - Tuang larutan kedalam botol dan simpan didalam lemari es untuk dinikmati. Bila ingin sirup lebih awet tambahkan kayu manis pada saat perebusan. Sajikan dengan es batu.