Anda di halaman 1dari 17

PSIKOLOGI PROSES BERFIKIR

TUGAS MAKALAH
Dosen Pengampu :
Ns. Fitria Prihatini, M.Kep

Oleh :
1. Aida Maulida 022318001
2. Kintan Putri Riwanto 022318011
3. Sofiah Putri Rahmadani 022318014

PRODI : S1 KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERSADA
HUSADA INDONESIA
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul ‘’ PSIKOLOGI
PROSES BERFIKIR ‘’ dapat diselesaikan dengan baik. Penulis berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas
limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada penulis
sehingga makalah ini dapat disusun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada
teman sekelompok yang telah memberikan banyak kontribusi, dan juga kepada teman-
teman seperjuangan yang membantu dalam berbagai hal. Harapan penulis, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena
itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah penulis
selanjutnya.

Demikian makalah ini dibuat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang penulis angkat pada makalah ini, penulis mohon
maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa
membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Jakarta, 6 Oktober 2023

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Daftar Isi........................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN TEORI .......................................................................................... 4

2.1 Pengertian ....................................................................................................... 4

2.1.1 Definisi Berfikir ...................................................................................... 4


2.1.2 Berpikir dari Sudut Pandang Psikologi ................................................... 5
2.2 Proses Berfikir ................................................................................................ 6

2.2.1 Membentuk Pengertian ........................................................................... 6


2.2.2 Membentuk Pendapat atau Opini ............................................................ 6
2.2.3 Membentuk Kesimpulan ......................................................................... 6
2.3 Macam - Macam Berfikir ............................................................................... 7

2.3.1 Berpikir Induktif...................................................................................... 7


2.3.2 Berfikir Deduktif ..................................................................................... 8
2.3.3 Berfikir Analogis ..................................................................................... 8
2.4 Tingkatan Berfikir .......................................................................................... 9

2.4.1 Tingkat Konkrit ....................................................................................... 9


2.4.2 Tingkat Skematis..................................................................................... 9
2.4.3 Tingkat Abstrak ....................................................................................... 9
2.5 Fungsi Berfikir ............................................................................................. 10

2.6 Hambatan - Hambatan dalam Proses Berfikir ............................................. 11

ii
BAB 3 PENUTUP ...................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 12

3.2 Saran ............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan manusia tidak terlepas dari aktifitas berpikir, tapi tak jarang manusia
yang ketika ditanyakan depinisi dari berpikir itu apa, malah kelimpungan, sikut
kiri sikut kanan karna memang tak bisa menjawabnya.

Bila di lihat dari aktifitas berpikir itu sendiri, dapat kita lihat bahwa dalam
berpikir itu pertama membutuhkan adanya fakta, hal yang jadi objeknya adalah
nyata, bisa berupa benda ataupun yang lainnya, kedua membutuhkan adanya
indra, bisa berupa indra penglihatan (mata), pendengaran (telinga), penciuman
(hidung), pengecap (lidah), dan peraba (kulit), ketiga membutuhkan adanya
otak untuk berpikir, tentunya otak disini adalah otak yang normal/tidak
terganggu, yang bisa di gunakan untuk berpikir, keempat adanya informasi
sebelumnya, ini juga merupakan hal penting dalam proses berpikir, karena
informasi sebelumnya ini akan menjadi faktor penentu pada kesimpulan.

Misalkan di hadapan kita ada dua buah benda (fakta), misal benda 1 dan benda
2, kemudian ada suatu pertanyaan "apa nama kedua benda tersebut?" maka
segera mata (indra) kita melihat terhadap benda tersebut, kemudian selanjutnya
otak kita akan segera berpikir apa benda yang ada di hadapan kita tersebut,
dalam pengambilan kesimpulan, setiap orang akan berbeda - beda, si A
menyebutkan bahwa benda 1 adalah koran dan benda 2 adalah komputer, dan
si B menyebutkan benda 1 itu majalah dan benda 2 itu TV, hal ini dikarnakan
adanya pengaruh informasi sebelumnya. si A akan tetap menyebutkan benda 1
itu koran meski pada kenyataannya itu adalah majalah, begitupun si B akan
tetap menyebutkan bahwa benda 2 itu TV meski pada kenyataannya adalah
komputer.

1
Dari paparan diatas bisa kita simpulkan bahwa berpikir itu adalah suatu proses
transfer/memindahkan fakta(benda) melalui indra, ke otak untuk kemudian di
olah dan di hasilkan data sesuai dengan informasi yang di peroleh sebelumnya.

Dalam proses mencari akidah, seseorang akan mengatakan bahwa tuhan itu
adalah materi bila sebelumnya ia berpandangan dan berkyakinan tuhan itu
materi, dan seseorang akan berpandangan bahwa tuhan itu Allah bila
keyakinannya seperti itu. akidah akan kokoh bila di tempuh melalui proses
berpikir yang benar, para sahabat rosul mempunya keimanan yang begitu kokoh
dan kuat dikarnakan dalam proses pencarian akidahnya adalah melalui proses
berpikir yang benar, karna memang akidah islam akan selalu senantiasa selaras
dengan fitrah manusia, memuaskan akal pikiran, dan menenangkan jiwa,
sehingga tak akan ada yang bisa menyangkalnya.Tetapi dijaman sekarang ini
berfikir digunakan untuk kejahatan, banyak sekali hasil – hasil pemikran yang
tidak sesuai dengan etika dan tata norma agama dan norma – norma bangsa,
dan juga banyak orang – orang yang hebat dan pintar salah menggunakan
pemikirannya untuk kepentingannya sendiri, misalnya adanya para DPRD yang
korupsi dan lain – lain.

Bahkan apabila tidak pernah mengenyam pendidikan maka banyak orang yang
tersesat dan tidak sesuai dengan etika, norma – norma yang sesuai dengan
agama. Misalnya anak jalanan yang tidak mengalami masa pendidikan dan
pengarahan baik dari orang tua maupun suatu instansi maka mereka akan
berfikir sesuai dengan apa yang mereka lihat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan
masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah:
Adapun rumusan masalah yang menjadi dasar penulisan makalah ini adalah :
1. Apa pengertian berfikir ?

2
2. Bagaimana proses berfikir ?
3. Apa saja macam – macam berfikir ?
4. Apa saja tingkatan – tingkatan berfikir ?
5. Adakah hambatan – hambatan dalam proses berfikir?

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini mempunya tujuan, adapun tujuan yang menjadi dasar
penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian berfikir
2. Mencari tahu cara atau proses berfikir
3. Mengetahui dan mempelajari macam – macam berfikir
4. Mengetahui tingkatan – tingkatan berfikir yang dilakukan setiap individu
5. Mengetahui dan mempelajari tentang hambatan – hambatan berfikir

3
BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
2.1.1 Definisi Berfikir
Berpikir dapat didefinisikan sebagai sebuah proses mencari tali
hubungan antara abstraksi-abstraksi. Berpikir erat hubungannya dengan
tanggapan,ingatan, pengertian, dan perasaan. Ingatan merupakan syarat
penting dalam kegiatan berpikir yang memberikan informasi berupa
pengalaman- pengalaman dari pengamatan yang telah dilakukan.
Pikiran mempunyai pengertian yaitu sebagai salah satu kondisi letak
hubungan antara bagian pengetahuan yang telah ada dalam diri
seseorang yang telah dikontrol oleh akal (rasio) dan melibatkan kerja
otak.

Akal merupakan sebagian kekuatan yang mengendalikan pikiran.


Perasaan menjadi hal yang mendukung suasana hati atau pemberi
keterangan dan ketekunan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
Berfikir pun mempunyai sifat, salah satu sifat berfikir yaitu goal
directed yaitu berfikir tentang sesuatu untuk memperoleh berbagai
pemecahan masalah bahkan sampai mendapatkan sesuatu yang baru.

Sebagai ilustari yang menunjukan seseorang berfikir ketika seseorang


akan mengadakan transaksi jual beli, misalnya membeli HP, si penjual
menawarkan berbagai merek hp dari mulai esia sampai blackbarry,
dengan memberitahukan keunggulan dan kekurangan yang dimiliki dari
aplikasi – aplikasi yang ada pada HP tersebut. Setelah si penjual
menerangkan semuanya maka si pembeli telah mendapatkan berbagai
informasi dan akhirnya si pembeli memutuskan untuk membeli salah
satu merek hp dengan aplikasi yang bagus dan terpercaya.

4
Dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah suatu kegiatan
mengolah,mengorganisasikan bagian-bagian dari pengetahuan yang
dimiliki sehingga pengalaman yang tidak teratur menjadi tersusun bulat
yang dapat dengan mudah dipahami, ditangkap dan dikuasai

2.1.2 Berpikir dari Sudut Pandang Psikologi


Proses berpikir dapat dijelaskan dari sudut pandang psikologis. Berikut
beberapa aliran psikologi yang membahas tentang proses berpikir

a. Psikologi Asosiasi

Berpikir merupakan proses berjalannya tanggapan-tanggapan yang


didasarkan kepada hukum asosiasi. Di dalam alam kejiwaan yang
penting ialah terjadinya, tersimpannya dan bekerjanya tanggapan
tersebut. Hal yang mendasari semua aktivitas kejiwaan adalah
tanggapan. Daya jiwa yang lebih tinggi seperti perasaan, kemauan,
hasrat,keinginan, dan berpikir berasal dari hasil kerja tanggapan-
tanggapansementara keaktifan pribadi manusia itu akan diabaikan.

b. Aliran Behaviorisme

Kegiatan berpikir merupakan gerakan reaksi yang dilakukan oleh syaraf


dan otot yang bicara seperti halnya bila kita mengucapkan ‘buah
pikiran’. Secara behaviorisme, berpikir adalah berbicara dengan unsur
sederhana berupa refleks. Semua keaktifan jiwa yang lebih tinggi
meliputi perasaan, kemauan dan berpikir, dikembalikannya kepada
refleks-refleks. Aliran ini hanya membahas tingkah laku manusia dari
luar sehingga gejala-gejala psikis yang mungkin terjadi diakibatkan dari
perubahan-perubahan jasmaniah sebagai reaksi terhadap perangsang
tertentu.

5
2.2 Proses Berfikir
Menurut para ahli logika, mengemukakan adanya tiga langkah atau proses dari
berfikir, yakni :

2.2.1 Membentuk Pengertian


Membentuk pengertian dapat diartikan sebagai suatu perbuatan dalam
proses berfikir (dengan memanfaatkan isi ingatan) bersifat riel, abstrak
dan umum serta mengandung sifat hakikat sesuatu, ataupun bisa
diartikan sebagai proses mendeskripsikan ciri – ciri objek yang sejenis
dan mengklasifikasikan ciri – ciri yang khas dari suatu pengertian.
Misalnya ciri – ciri khas dari spidol, spidol merupakan alat tulis yang
bisa digunakan untuk menulis di white board, tintanya berwarna hitam,
bentuknya besar dan jelas apabila digunakan untuk menulis pada white
board.

2.2.2 Membentuk Pendapat atau Opini


Pendapat atau opini dapat diartikan sebagai hasil pekerjaan pikiran
(otak) dalam meletakkan hubungan antara tanggapan sesuatu dengan
yang lainnya, antara pengertian yang satu dengan pengertian yang
lainnya dan dikatakan dalam suatu kalimat.

2.2.3 Membentuk Kesimpulan


Kesimpulan dapat diartikan sebagai membentuk pendapat baru yang
berdasarkan pendapat – pendapat lain yang sudah ada. Di dalam
menarik kesimpulan, seseorang dapat menggunakan bermacam –
macam cara yang secara kronologis meliputi hal – hal berikut:

a. Kesimpulan yang ditarik atas dasar analogi

Yaitu dimana seseorang yang sedang berusaha mencari hubungan dari


peristiwa – peristiwa atas dasar adanya persamaan – persamaan atau
kemiripan – kemiripannya.

b. Kesimpulan yang ditarik atas dasar induksi sintesis

6
Yaitu metode berfikir, bertolak dari pengertian yang rendah melompat
kepada pengertian yang lebih tinggi, kemudian ditarik kesimpulan
secara umum. Berangkat dari pengetahuan yang khusus dan fakta
sampai pada pengertian yang lebih umum dengan ciri yang umum.

c. Kesimpulan yang ditarik atas dasar deduksi analitis

Yaitu metode berfikir yang bertolak belakang dari pengertian lebih


tinggi / umum, melompat kepada pengertian yang lebih rendah, dimana
seseorang berangkat dari anggapan / proposisi umum menuju pada
anggapan yang lebih khusus. Salah satu kesimpulan secara deduktif
adalah dengan silogisme.

2.3 Macam - Macam Berfikir


Dalam melihat atau memecahkan masalah orang dapat melihat masalah itu
melalui beberapa cara:

2.3.1 Berpikir Induktif


Berpikir induktif ialah suatu proses dalam berpikir yang berlangsung
dari khusus menuju kepada yang umum. Cara berpikir dilakukan dengan
berusaha untuk mencari ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari berbagai
fenomena. Kemudian menarik kesimpulan-kesimpulan bahwa ciri-ciri
itu terdapat pada semua jenis fenomena tadi. Contoh seorang bidan yang
menolong persalinan melakukan observasi. Bayi A yang dilahirkan
melalui induksi tidak segera menangis ketika baru dilahirkan. Bayi B
juga begitu, bayi C, D, E, F dan seterusnya, demikian pula kesimpulan
“semua bayi yang lahir melalui proses induksi tidak segera menangis
pada waktu dilahirkan”.

Tepat atau tidaknya kesimpulan (cara berpikir) yang diambil secara


induktif ini terutama bergantung kepada representatif atau tidaknya
sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan. Makin besar
jumlah sampel yang diambil berarti makin tinggi akurasi kesimpulan

7
yang diperoleh, dan makin besar pula taraf dapat di percaya (validitas)
dari kesimpulan itu dan sebaliknya.

2.3.2 Berfikir Deduktif


Berbeda dengan berpikir induktif, maka berpikir deduktif prosesnya
berlangsungdari yang umum menuju yang khusus. Dalam cara berpikir
ini, orang bertolakdari suatu teori ataupun prinsip ataupun kesimpulan
yang dianggap benar dansudah bersifat umum. begitulah cara
penerapannya kepada fenomena-fenomenakhusus, dan mengambil
kesimpulan khusus yang berlaku bagi fenomenatersebut. Contoh
sebagai penjelasan :

Semua anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif akan


mudahterserang penyakit (kesimpulan umum), Iwan adalah anak yang
tidak mendapatkan ASI eksklusif (kesimpulan khusus). Iwan akan
mudah sakit (kesimpulan deduksi).

2.3.3 Berfikir Analogis


Analogi berarti persamaan atau perbandingan. Berpikir analogis ialah
berpikir dengan jalan menyamakan atau membandingkan fenomena-
fenomena yang biasa/pernah dialami. Di dalam cara berpikir ini, orang
yang beranggapan bahwa kebenaran dari fenomena-fenomena yang
pernah dialaminya berlaku pula bagi fenomena yang dihadapi sekarang.

Berpikir adalah kecakapan dalam menggunakan metode-metode


penyelesaianmasalah yang dihadapi. Anak harus diajak berpikir dengan
baik, kita perlu memberikan :

1) Pengetahuan siap: yakni pengetahuan pasti yang sewaktu-waktu siap


untuk dipergunakan seperti, hafal tentang abjad, kali-kalian 1 s/d 10 dan
sebagainya.

2) Pengertian yang berisi, yang mengandung arti (tidak verbalistic) dan


benar-benar dimengerti oleh anak-anak.

8
3) Melatih kecakapan membentuk skema, yang memungkinkan
berpikirsecara teratur dan skematis

2.4 Tingkatan Berfikir


Manusia memiliki beberapa tingkatan dalam berfikir yakni tingkat konkrit,
tingkat skematis atau bagan dan juga tingkat abstrak yang merupakan salah
satu dari macam macam teori belajar dalam psikologi.

2.4.1 Tingkat Konkrit


Merupakan proses berfikir lewat bayang atau tanggapan khusus yang
terjadi dari pengamatan panca indera yang bersifat konkrit. Berfikir
dalam tingkatan ini mengandung kesadaran akan hubungan antara
pengamatan satu dengan yang lain dan belum ada.

Sebagai contoh, tanggapan hanya khusus mengenai sebuah benda yang


sudah pernah diamati. Tingkat ini dialami anak anak sebab mereka
belum dapat menyusun pengertian untuk menguasai bayang atau
tanggapan dalam fikiran sehingga membuat anak anak belum dapat
berfikir secara cepat atau dengan kata lain masih memerlukan peraga
benda yang konkrit

2.4.2 Tingkat Skematis


Tingkat skematis atau bagan adalah tingkat saat bayang atau tanggapan
tidak lagi menjadi kegiatan yang konkrit dan seseorang sudah
mempunyai gambaran umum. Untuk itu, seseorang sudah bisa
membandingkan keadaan atau sifat dari banyak benda yang diamati
sebab sudah mengetahui bagaimana cara membangun sikap kritis.

2.4.3 Tingkat Abstrak


Tingkat abstrak adalah saat seseorang memakai pengertian yang dibagi
atas beberapa golongan. Pada proses berfikir, seseorang tidak lagi
membayangkan sebuah benda sebab alam fikiran sudah dipenuhi

9
dengan pengertian umum sebagai bahasa. Sedangkan dalam jiwa
digunakan untuk menyusun pengertian atas dasar arah yang sudah
ditentukan oleh problema atau soal yang harus diselesaikan. Aturan
beberapa pengertian tersebut memiliki hubungan yang sudah dikuasai
seperti hubungan sebab akibat, persamaan dan juga perbedaan. Konsep
berfikir dalam psikologi bisa dikatakan proses memanipulasi atau
mengelola dan juga mentransformasi informasi ke dalam memori
dimana terdapat macam macam berfikir yakni deduktif, induktif dan
juga evaluatif. Dengan ini diharapkan jika seseorang bisa meningkatkan
proses berfikir dengan cara yang kreatif.

2.5 Fungsi Berfikir


Fungsi berfikir ada tiga macam yaitu

1. membentuk pengertian membentuk pengertian dapat diartikan sebagai suatu


perbuatan dalam proses berfikir dengan memanfaatkan isi ingatan bersifat riel,
abstrak dan umum serta mengandung sifat hakikat sesuatu. menurut
pembentukannya ada tiga macam pengertian yaitu:

• pengertian pengalaman artinya pengertian itu terbentuk dari pengalaman


pengalaman yang berturut-turut misalnya terbentuknya pengertian tentang
benda benda.

• kedua pengertian kepercayaan artinya pengertian itu terbentuknya melalui


dari kepercayaan bukan karena apa apa dan tidak pernah dialami, contohnya
nya pengertian tentang Tuhan, neraka dan surga.

• ketiga pengertian logis artinya pengertian itu terbentuk dan satu tingkat ke
tingkat yang lain. pengertian yang terakhir ini biasanya terjadi dengan
menganalisis dan membanding bandingkan sesuat.

2. membentuk pendapat dapat diartikan sebagai hasil pekerjaan pikir dalam


meletakkan hubungan antara tanggapan yang satu dengan yang lain antara
pengertian satu dengan yang lain yang dinyatakan dalam suatu kalimat.

10
3. membentuk kesimpulan membentuk kesimpulan dapat diartikan sebagai
membentuk pendapat baru yang berdasar atas pendapat pendapat lain yang
sudah ada. dalam kesimpulannya dapat menggunakan berbagai cara
diantaranya adalah

• kesimpulan Analogi, yang berarti benar atau sama artinya kesimpulan Analogi
itu adalah kesimpulan yang ditarik dengan jalan membandingkan situasi yang
satu dengan situasi yang lain.

• kesimpulan induksi adalah kesimpulan yang ditarik dari keputusan keputusan


yang khusus untuk mendapat yang umum.

• kesimpulan deduksi iyalah kesimpulan yang ditarik dari keputusan yang


umum untuk mendapat keputusan yang khusus.

2.6 Hambatan - Hambatan dalam Proses Berfikir


Hambatan – hambatan yang mungkin akan timbul dalam proses berfikir
diantaranya yaitu:

1. Data yang kurang sempurna sehingga masih banyak lagi data yang mesti
diperoleh.

2. Data yang ada dalam keadaan confuse, data yang satu bertentangan dengan
data yang lain, sehingga hal ini akan membingungkan dalam proses berfikir.

11
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berpikir adalah suatu kegiatan mengolah, mengorganisasikan bagian- bagian
dari pengetahuan yang dimiliki sehingga menghasilkan ide,tanggapan dan
pemikiran yang mudah dipahami, ditangkap dan dikuasai.Proses berpikir
dipengaruhi oleh bagaimana seseorang memahami atau melihat masalah,
tingkat kecerdasan, pengalaman, dan situasi yang dialami

3.2 Saran
Proses berfikir harus selalu dikembangkan dengan baik, Sebagai manusia yang
baik dan bijak kita harus selalu berfikir positif dan mengoptimalkan cara
berfikir kita dengan baik. Sebaiknya kita selalu termasuk dalam berfikir positif
dan kreatif, bukan berfikir negatif.

Menurut kami, ilmu psikologi harus dikembangkan guna membantu


dalammenganalisa berbagai persoalan sosial dan standar kehidupan
masyarakatserta lapisan kehidupan manusia di dalam bermasyarakat dan
berkomunikasi terutama dalam aspek kemampuan berpikir seorangindividu
sebagai sebuah proses dalam kehidupan manusia

12
DAFTAR PUSTAKA

Sumber intenet :

https://99swh.blogspot.com/2014/07/makalah-psikologi-umum-

berfikir.html?m=1

https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-

tangerang/pendidikan-guru-sekolah-dasar/fungsi-berfikir/47431615

https://dosenpsikologi.com/konsep-berfikir-dalam-psikologi

https://www.academia.edu/35910885/Psiko_Berpikir

http://99swh.blogspot.com/2014/07/psikologi-umum-berfikir.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai